Unduh PDF Unduh PDF

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular serius yang mempengaruhi manusia dari mulai awal peradaban hingga sekarang ini. Walaupun tuberkulosis sudah bisa dikendalikan di awal abad 20-an berkat vaksin dan antibiotik, HIV dan jenis bakteri-resisten memicu kemunculan TB kembali. [1] Jika Anda merasa bahwa Anda mengalami gejala-gejala tuberkulosis, segera cari penanganan medis dan jalani pengobatan dengan antibiotik selama 6 bulan sampai 2 tahun.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengenali Tuberkulosis

Unduh PDF
  1. Dalam bentuk aktif, TB sangat bersifat menular. TB menjangkit dari orang ke orang melalui droplet udara dalam pernapasan.
    • Anda bisa mengidap tuberkulosis tanpa merasakan gejalanya. Tuberkulosis laten terjadi saat Anda mengidap penyakit tersebut, tetapi kondisinya tidak aktif. Dalam keadaan ini, TB tidak bersifat menular atau fatal, tetapi ia bisa menjadi aktif sewaktu-waktu. [2]
  2. Gejala tuberkulosis pertama kali muncul di paru-paru. Batuk, kongesti paru-paru, dan nyeri dada adalah gejala-gejala umum dari tuberkulosis aktif.
  3. TB aktif mungkin tampak seperti flu biasa, pilek, atau penyakit lain.
  4. Penderita TB biasanya melaporkan terjadinya penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
  5. Orang-orang dengan HIV adalah kelompok yang berisiko besar mengidap jenis TB yang resisten antibiotik. Mereka harus menghubungi dokter jika mereka telah melakukan kontak dengan seseorang yang menderita TB. [3]
    • Siapa pun yang memiliki pelemahan sistem imunitas juga berisiko tinggi terkena TB. Orang dengan diabetes, malnutrisi, kanker, dan penyakit ginjal memiliki resiko tinggi, terutama untuk yang memiliki usia sangat muda atau sangat tua. [4]
    • Saat sistem imunitas Anda melemah, infeksi TB laten bisa berubah menjadi infeksi aktif. Pada kondisi tersebut, Anda menjadi “bersifat menular” dan berisiko mengalami gejala-gejala fatal.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mendiagnosis Tuberkulosis

Unduh PDF
  1. Saat Anda bertemu dengan dokter, pemeriksaan laboratorium mungkin akan diperlukan.
  2. Dokter atau petugas laboratorium akan menyuntikkan suatu antigen ke dalam kulit Anda. Reaksi positif akan mengenali adanya TB laten atau aktif. [5]
    • Antigen adalah substansi yang akan mengikatkan dirinya dengan antibodi dalam darah. Antibodi adalah sistem pertahanan imunitas Anda terhadap suatu jenis penyakit.
    • Bilur atau tanda kemerahan dalam kulit menandakan hasil pemeriksaan yang positif. Secara umum, semakin luas tanda tersebut, semakin aktif pula TB di dalam tubuh Anda.
  3. Jika Anda sudah pernah mendapatkan vaksin TB, Anda bisa mendapatkan hasil positif yang salah ketika skin test . Dokter akan melakukan pemeriksaan darah yang akan membedakan antibodi bentukan vaksin dan antibodi bentukan bakteri TB.
  4. Dokter atau radiologis dapat menentukan jika Anda memiliki TB aktif dengan memeriksa paru-paru Anda.
  5. Dengan memberikan sampel sputum yang didapatkan dengan cara batuk, laboratorium dapat menentukan jika Anda memiliki jenis TB yang resisten obat. [6]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menangani Tuberkulosis

Unduh PDF
  1. Anda akan diberi resep Isoniazid atau Rifampicin selama periode 6 sampai 12 bulan. Selalu selesaikan seluruh proses pengobatan antibiotik.
    • Jika Anda menghentikan konsumsi antibiotik, bakteri TB akan menjadi resisten terhadap obat tersebut. TB yang resisten bisa menjadi lebih fatal daripada TB biasa. [7]
  2. Anda mungkin perlu menjalani beberapa pengobatan hingga selama 2 tahun.
  3. Jika Anda mengalami TB yang resisten terhadap berbagai jenis obat, Anda perlu mendapatkan injeksi pengobatan TB secara teratur. Walaupun kondisi tersebut sangat jarang, TB jenis ini lebih fatal daripada jenis lainnya.
    • Tuberkulosis sangat pandai dalam bermutasi dan menjadi kebal terhadap terapi pengobatan. Untuk alasan ini, proses penyembuhan TB memerlukan penanganan medis yang konsisten sampai bakteri tersebut benar-benar hilang. [8]
  4. Hanya dokter yang bisa menentukan berapa lama Anda harus menjalani pengobatan. Namun, dengan adanya bermacam-macam jenis TB saat ini, Anda akan berhenti/tidak menjadi menular setelah 2 minggu proses pengobatan, dan Anda tidak lagi akan menjadi risiko untuk orang lain saat Anda sudah menyelesaikan pengobatan antibiotik.
    Iklan

Peringatan

  • Waspadalah bahwa pengobatan TB bisa menyebabkan demam, mual, penyakit kuning, atau kehilangan nafsu makan. Hubungi dokter sebelum Anda menghentikan proses pengobatan. [9]
  • Jangan pernah menghentikan pengobatan TB lebih awal, kecuali atas instruksi dokter. Anda akan berisiko mengalami TB yang resisten terhadap antibiotik.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Kultur mukus / dahak
  • Antibiotik
  • Injeksi obat

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.256 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan