Unduh PDF Unduh PDF

Penyakit asam lambung atau gasteoesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit yang diakibatkan oleh jumlah asam lambung yang berlebih. Kelebihan asam tersebut merembes ke esofagus dan mengakibatkan rasa nyeri serta berbagai permasalahan kesehatan lainnya yang dapat membahayakan. Apabila Anda sering mengalami nyeri lambung (lebih dari satu kali per minggu), Anda mungkin menderita penyakit ini. Oleh karena itu, Anda harus mengobatinya guna mencegah terjadinya permasalahan yang lebih akut. Berikut adalah cara-cara untuk mengobatinya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Memahami Penyakit Asam Lambung

Unduh PDF
  1. Asam lambung secara alami diproduksi oleh perut untuk membantu tubuh Anda menguraikan dan mencerna makanan. Asam lambung disekresikan oleh sel-sel parietal di dalam perut sebagai respons atas stimulasi dari gastrin. Asam tersebut juga membunuh patogen di dalam gastrointestinal tract guna mencegah terjadinya infeksi. Sangatlah tidak mungkin untuk menghilangkan asam lambung sepenuhnya.
    • Apabila Anda merasakan nyeri atau peradangan, cari tahu apakah penyebabnya adalah asam lambung yang berlebih.
  2. Perhatikan gejala-gejala penyakit GERD, seperti: [1] [2] [3]
    • Rasa sakit atau terbakar di dada pada bagian bawah sternum. Sensasi ini dapat menjalar ke punggung, leher, dan rahang, serta dapat bertahan hingga berjam-jam. Banyak orang yang menyangka gejala ini sebagai permasalahan jantung (seperti penyakit jantung atau angina). Apabila Anda merasakan sakit di rahang, lengan, atau dada, carilah bantuan medis.
    • Naiknya isi perut ke kerongkongan dan mulut (yang akan terasa seperti cairan pahit membakar). Hal ini akan meningkatkan produksi air liur dan mengakibatkan lidah terasa buruk. Anda juga akan merasa adanya sesuatu yang mengganjal di kerongkongan.
    • Berkurangnya rasa lapar atau mudah kenyang.
    • Rasa mual atau sakit yang menusuk di bagian tengah atau atas perut.
    • Batuk kronis karena kerongkongan mengalami iritasi.
  3. Tubuh Anda memiliki cincin otot bernama lower esophageal sphincter (LES) yang mengencang dan menutup bagian esofagus yang bertemu dengan perut. LES mencegah isi perut keluar dari lambung dan memastikan lambung hanya akan membuka saat Anda menelan atau bersendawa. Terkadang, LES dapat berhenti berfungsi sehingga asam lambung mengalir keluar dari perut menuju esofagus. Hal ini dapat terjadi apabila: [4] [5] [6]
    • Perut Anda terlalu penuh karena makan terlalu banyak atau setelah mengonsumsi makanan yang dapat mengembang dan meningkatkan produksi gas seperti kubis, brokoli, susu, dan makanan berkandungan lemak tinggi.
    • Tubuh Anda menegang, seperti saat Anda mengangkat beban berat atau berolahraga intensif langsung setelah makan.
    • Anda memiliki hernia hiatus. Hal ini terjadi saat bagian atas lambung bergerak ke atas melalui bukaan pada diafragma (lokasi sambungan esofagus dari dada ke perut).
    • Berat Anda berlebih, Anda mengalami obesitas, atau hamil. Tambahan beban pada perut dapat meningkatkan tekanan pada lambung, LES, dan esofagus.
    • Anda langsung berbaring setelah mengonsumsi makanan. Biasanya, gravitasi membantu LES dalam menjaga isi perut tetap berada di dalam lambung. Apabila Anda langsung berbaring setelah makan, isi perut dapat terdorong ke atas dan menerobos LES.
    • Anda mengonsumsi makanan yang mengakibatkan iritasi pada esofagus dan kerongkongan, menyebabkan peradangan dan mengendurkan LES. Contoh bahan-bahan yang dapat mengakibatkan iritasi adalah kafein, alkohol, makanan pedas, asam, dan nikotin, yang dapat meningkatkan produksi asam.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menyesuaikan Gaya Hidup

Unduh PDF
  1. Diet dan pengelolaan berat badan merupakan tahap pertama dalam mengobati asam lambung. Susun menu diet yang seimbang dan terdiri atas banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan susu rendah- atau bebas-lemak (hindari produk turunan susu yang mengandung gula tambahan dan berkadar kalori tinggi). Tambahkan juga protein rendah-lemak seperti ayam, ikan, dan biji-bijian. Kurangi konsumsi lemak, kolesterol, dan menu makanan yang mengandung garam sodium serta gula tambahan tinggi.
    • Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyediakan berbagai brosur diet yang dapat diunduh secara gratis. [7]
  2. Walaupun tidak ada menu makanan spesifik yang secara ilmiah telah terbukti dapat menyembuhkan GERD, Anda dapat mencoba mengatasi gejala-gejalanya melalui pengobatan alami dengan menghindari makanan yang dapat memicu asam lambung. Makanan-makanan tersebut antara lain: [8] [9] [10]
    • Kafein: kopi, teh, soda
    • Alkohol
    • Bahan kimia yang menyerupai kafein seperti cokelat dan permen
    • Makanan pedas seperti cabai dan kari
    • Makanan yang mengandung asam seperti buah lemon, tomat, saos, dan cuka
  3. Hindari menelan makanan dalam porsi besar. Makanan yang berukuran besar dan kurang dikunyah dapat memenuhi perut karena lambung akan memerlukan waktu lebih lama untuk memecahnya. Alih-alih, telan makanan sedikit demi sedikit, kunyah dengan baik di mulut. [11] Hal ini akan membuat proses pencernaan berjalan lebih efisien dan mencegah udara yang dapat mengakibatkan pengembangan dari ikut tercerna.
    • Makan dengan perlahan. Perut memerlukan waktu kurang lebih 20 menit untuk memberi sinyal kepada otak bahwa lambung Anda penuh. Oleh karena itu, orang-orang yang makan dengan cepat cenderung lebih mudah merasa kekenyangan.
  4. Gunakan indeks massa tubuh (IMT) untuk menentukan berat badan yang sehat sesuai dengan tinggi dan jenis kelamin Anda. [12] Untuk menurunkan atau mempertahankan berat badan, hitung jumlah kalori dengan memperkirakan jumlah kebutuhan kalori harian dan mencatat jumlah kalori yang Anda konsumsi. Anda dapat memperkirakan kebutuhan kalori Anda dengan mengalikan berat Anda (dalam satuan pon) dengan angka 10. Angka ini dapat berubah sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas. Untuk memperkirakan jumlah kebutuhan kalori harian secara lebih akurat, gunakan penghitung daring atau aplikasi ponsel pintar. [13] [14] [15] [16] [17]
    • IMT normal berkisar antara 18,5 dan 24,9. IMT di bawah 18,5 mengindikasikan kekurangan berat badan, 25,0-29,0 mengindikasikan kelebihan berat badan, dan di atas 30,0 diklasifikasikan sebagai obesitas.
    • Laju yang paling sehat untuk mengurangi berat badan adalah 0,45 kg per minggu. 0,45 kg lemak sama dengan 3500 kalori. Apabila Anda mengurangi jumlah kalori harian Anda sebanyak 500 kalori, berat badan Anda akan turun kurang lebih 0,45 kg per minggu (500 kal x 7 hari/minggu = 3500 kal/7 hari = 0,45 kg/minggu). [18]
  5. Orang dewasa memerlukan sekurang-kurangnya 30 menit aktivitas fisik dengan intensitas menengah sedikitnya 5 hari per minggu (total = 150 menit per minggu) atau 25 menit aktivitas aerobik, sedikitnya 3 hari per minggu, dan penguatan otot dengan intensitas menengah hingga tinggi sekurang-kurangnya dua kali per minggu. [19] Usahakan untuk melakukan aktivitas fisik sebanyak mungkin, termasuk berjalan kaki. [20]
    • Apabila olahraga yang Anda lakukan melebihi jumlah aktivitas harian, Anda akan membakar kalori yang dapat ditambahkan ke pemasukan kalor harian Anda. Jangan lupa, Anda dapat mengikuti aktivitas tersebut pada aplikasi kebugaran yang Anda gunakan. [21]
    • Jangan berolahraga terlalu berat, terutama setelah Anda makan. Beri tubuh Anda waktu untuk mencerna makanan (kurang lebih 3 hingga 5 jam), atau, konsumsilah makanan ringan sebelum berolahraga. [22] [23]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Menggunakan Terapi Alami dan Alternatif

Unduh PDF
  1. Soda kue atau sodium bikarbonat dapat berfungsi sebagai anti asam yang dapat menetralisir asam lambung. Untuk menggunakan soda kue sebagai pengobatan, aduklah 1/2 hingga 1 sendok teh soda kue di dalam segelas air lalu minumlah. Anda dapat melakukannya sekali setiap dua jam untuk mengurangi asam lambung. [24]
    • Soda kue juga tersedia dalam bentuk kapsul atau pil di apotek melalui resep dokter. Apabila Anda ingin mengobati anak Anda dengan soda kue, konsultasikan kepada dokter mengenai dosis yang tepat. [25]
  2. Gilas dua atau tiga akar jahe dan rebus dalam air selama 5 menit. Meminum teh jahe atau kamomil dapat mengurangi stres, menyembuhkan mual, dan membantu pencernaan. Cobalah meminum 1 atau 2 cangkir teh jahe 20 menit sebelum makan untuk menenangkan lambung. [26]
    • Apabila Anda menyadari bahwa GERD Anda terasa lebih buruk saat Anda berbaring, cobalah meminum secangkir teh kamomil kurang lebih 30 hingga 60 menit sebelum tidur. Hal ini diduga dapat mengurangi peradangan lambung dan menyeimbangkan tingkat keasaman. [27]
  3. Kayu manis adalah tanaman yang diduga dapat membantu menyembuhkan gejala penyakit asam lambung. Carilah ekstrak akar manis ( deglycyrrhizinated licorice atau DGL) yang tersedia dalam bentuk bubuk atau tablet. Kunyah 2 tabletnya secara perlahan atau minumlah 1/2 sendok teh bubuk ekstrak akar manis 15 menit sebelum Anda makan. [28] Penelitian menemukan bahwa mengonsumsi produk akar manis yang juga mengandung daun minyak permen, kamomil, karawai, salep lemon, tanaman sawi, dan tistel 3 kali sehari selama 4 minggu dapat mengurangi gejala penyakit asam lambung. [29]
    • Kayu manis dapat mengalami reaksi dengan obat-obatan lainnya yang sedang Anda konsumsi. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum mulai mengonsumsinya. [30]
  4. Mengunyah permen karet setelah makan dapat membantu tubuh Anda mencerna makanan. Mulut Anda akan memproduksi lebih banyak air liur, sehingga membantu menetralisir asam lambung. [31] Pilihlah permen karet bebas gula untuk menghindari mengonsumsi kalori tambahan.
    • Hindari permen karet yang mengandung gula karena dapat merusak gigi dan menyebabkan pelubangan. [32]
  5. Walaupun penelitian mengenai hal ini belum terlalu banyak, beberapa studi mengklaim bahwa meminum 1/2 cangkir jus lidah buaya dapat meredakan peradangan di esofagus. [33] Pastikan Anda meminumnya dalam kondisi dingin atau pada suhu ruangan sebelum Anda makan.
    • Lidah buaya juga memiliki sifat laksatif. Oleh karena itu, persiapkan diri sebelum meminumnya. [34]
  6. Akupunktur merupakan terapi kuno yang menggunakan jarum-jarum yang ditempatkan secara strategis pada tubuh untuk menstimulasi titik-titik tertentu. Penelitian telah menunjukkan bahwa terapi akupunktur dapat menyembuhkan regurgitasi dan asam lambung. Secara spesifik, akupunktur dapat mengubah sekresi asam lambung perut Anda, membantu pencernaan, dan mengurangi rasa nyeri. [35]
    • Pastikan Anda hanya menemui ahli akupunktur yang terlatih dan bersertifikat. Anda dapat bertanya kepada dokter atau klinik setempat untuk mencarinya. [36]
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Mengobati Penyakit Asam Lambung dengan Obat atau Operasi

Unduh PDF
  1. Apabila Anda telah melakukan perubahan pada gaya hidup dan pola makan tanpa mendapati adanya pengurangan gejala, temui dokter. Pengobatan asam lambung merupakan hal yang penting dilakukan untuk mencegah permasalahan kesehatan yang gawat seperti luka atau peradangan pada esofagus. Semakin lama esofagus Anda mengalami peradangan atau terluka berulang-kali, semakin tinggi risiko Anda mengalami kanker esofageal. [37] [38]
    • Meskipun lapisan esofagus biasanya mampu melindungi diri asam lambung, GERD yang berkelanjutan dapat mengikisnya.
    • Anda bisa jadi menderita infeksi bakteri lambung yang bernama Helicobacter pylori ( H. pylory ) yang dapat berkontribusi pada gejala-gejala asam lambung. Anda dapat meminta dokter untuk melakukan tes guna mendeteksinya dan memberikan pengobatan yang tepat. Apabila dibiarkan, bakteri tersebut dapat mengakibatkan kanker pada perut. [39] [40]
  2. Biasanya, penyakit asam lambung didiagnosis berdasarkan pada gejala-gejala klinis yang Anda jabarkan. Namun, apabila penyakit tersebut telah surut di tubuh Anda untuk waktu lama, atau apabila terapi medis tidak memberikan reaksi, Anda mungkin akan memerlukan pemindaian endoskopi atas. Prosedur ini menggunakan sebuah kamera yang dihubungkan pada sebuah tabung fleksibel yang dimasukkan melalui mulut untuk mengamati tenggorokan, esofagus, dan lambung. Beberapa biopsi, atau sampel jaringan, biasanya diambil untuk menentukan seberapa parah peradangan yang terjadi pada lambung dan esofagus. Kemudian, dokter akan menyarankan metode pengobatan. [41] [42]
    • Selama proses endoskopi, dokter akan memeriksa keberadaan H. pylori, atau bakteri yang dapat menyebabkan gejala GERD. Apabila dokter Anda menemukannya, Anda biasanya akan ditempatkan dalam resimen terapi tiga lapis yang meliputi pompa proton inhibitor (untuk asam lambung yang berlebih), amoksilin, dan klaritromisin (antibiotik), yang seluruhnya akan dilakukan sebanyak dua kali setiap hari selama 7 hingga 14 hari. [43] [44]
  3. Untuk mengobati penyakit asam lambung ringan hingga menengah, antasid akan direkomendasikan oleh dokter bersamaan dengan masukan untuk mengubah gaya hidup dan mengawasi pola makan. Bahan antasid seperti kalsium karbonat, Tums, atau Maalox, adalah obat-obatan yang dapat dibeli bebas di apotek dan akan menetralisir asam. Obat-obatan tersebut juga dapat dikonsumsi sebanyak yang diperlukan sesuai dengan instruksi pada kemasannya. Walaupun antasid bekerja dengan cepat, pengaruhnya akan berkurang setelah kurang lebih satu jam. Konsumsi antasid hanya apabila Anda mengalami gejala GERD sebanyak satu atau dua kali per minggu. [45] [46]
    • Apabila Anda mengalami overdosis antasid, Anda akan menderita sindrom susu-alkali yang meliputi mual, muntah-muntah, tubuh lemas, psikosis, dan gagal/luka pada ginjal. Hal ini terjadi karena konsumsi terlalu banyak kalsium yang mengakibatkan tubuh terlalu bersifat basa.
  4. Bahan surfaktan, atau surface agents , seperti sukralfat/karafat, akan menempel pada permukaan esofagus serta lambung untuk melindungi dan menyembuhkannya. Biasanya, Anda dapat mengonsumsinya dalam bentuk pil atau cairan sebanyak 2 hingga 4 hari per hari selama 4 hingga 8 minggu untuk mengobati GERD ringan hingga menengah. Kecuali Anda mengonsumsinya secara salah dalam waktu lama, efek samping yang ditimbulkannya minim. [47] [48]
    • Banyak surfaktan yang mengandung aluminum sehingga Anda dapat menderita keracunan aluminum apabila surfaktan tidak dikonsumsi dengan benar. Gejala-gejala keracunan aluminum di antaranya: nyeri pada tulang atau otot, tubuh lemas, anemia, dan pusing.
  5. H2RAs seperti simetidin, ranitidin/Zantac/famotidin/Pepiz nizatidin dapat memblokir jalur sinyal pada sel-sel perut guna mengurangi sekresi asam. Konsumsi pil H2RAs dua kali sehari selama 2 hingga 6 minggu untuk mengobati GERD ringan hingga menengah. Beberapa jenis H2RAs dapat dibeli langsung di apotek dan dikenal aman. [49] [50]
    • Efek samping H2RAs yang tidak biasa dan langka ditemui antara lain: ginekomastia (meningkatnya ukuran payudara pada pria), impotensi, disfungsi hati, pusing, gelisah, tekanan darah dan detak jantung rendah, serta anemia. [51] [52]
  6. Obat-obatan P3 seperti omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, pantoprazole, dexlansoprazole, dan rabeprazole adalah pengobatan terkuat untuk mencegah sekresi asam dalam lambung. Apabila Anda menderita penyakit asam lambung yang parah dengan 2 atau lebih episode penyurutan setiap minggunya, konsumsilah P3 (beberapa di antaranya tersedia untuk dibeli langsung di apotek). Secara umum, Anda sebaiknya mengonsumsi 1 pil per hari, 30 menit sebelum makan yang pertama dalam satu hari, selama 8 minggu. Efek samping yang dapat terjadi antara lain: [53] [54] [55]
    • Infeksi bakteri pada sistem pencernaan yang dapat menyebabkan diare (seperti C. difficile , Campylobacter spp., Salmonella spp.) dan pneumonia. Dikarenakan asam lambung Anda berkurang, jumlah bakteri yang dapat dibunuh menjadi berkurang, sehingga infeksi bakteri dapat terjadi.
    • Malabsorpsi: P3 dapat mengurangi absorpsi zat besi, vitamin B12, magnesium, dan kalsium pada tubuh Anda. Walaupun efek samping yang satu ini jarang ditemui, apabila terjadi, tubuh Anda dapat mengalami anemia dan osteoporosis. Hal ini dapat berlangsung apabila Anda mengonsumsi P3 dalam periode waktu yang sangat lama.
    • Interaksi dengan obat-obatan: konsumsi P3 dapat memengaruhi jumlah absorpsi dan metabolisme obat-obatan lainnya. Contoh yang lumrah adalah interaksi dengan obat bernama clopidogrel yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah.
  7. Walaupun hal ini jarang terjadi, apabila gejala-gejala GERD Anda tidak juga disembuhkan oleh terapi medis, Anda mungkin akan membutuhkan operasi. Bagi orang-orang yang berusia muda, operasi juga bisa menjadi satu-satunya pilihan selain menjalani terapi dalam jangka waktu yang sangat panjang. Salah satu tipe operasi yang bernama fundoplikasi ditujukan untuk memperkuat lingkaran otot di bagian bawah esofagus yang disebut lower esophageal sphincter (LES) dengan membungkus dan menjahit bagian perut di sekitar esofagus. [56] [57]
    • Jenis operasi lain yang dapat dilakukan adalah melalui penutupan bagian bawah esofagus dengan membungkuskan serangkaian manik-manik bermagnet di sekeliling lambung, esofagus, dan LES. Manik-manik tersebut akan bisa mengembang untuk membiarkan makanan masuk.
    Iklan

Tips

  • Hindari makan terlalu larut di malam hari. Tidurlah dengan bagian kepala kasur terangkat kurang lebih 15 hingga 20 cm, dan jangan langsung berbaring setelah makan.
  • Hindari kafein, alkohol, dan tembakau.
  • Jumlah penelitian mengenai pengaruh obat-obatan alami, suplemen herbal, atau terapi alternatif untuk penyakit asam lambung belum terlalu memadai. Contoh: Anda mungkin pernah mendengar berita yang menyatakan bahwa permen daun adas dapat membantu pengobatan; namun, kenyataannya, minyak daun adas justru dapat memperparah penyakit asam lambung. [58] [59] [60] Susu juga umumnya dikenal dapat mengurangi gejala tersebut. Namun, walaupun susu dapat menetralkan asam lambung untuk sementara waktu, asam lemak dan laktat yang terkandung di dalam susu dapat menstimulasi produksi asam dalam jumlah lebih besar.
  • Banyak obat-obatan yang dapat dibeli langsung di konter di apotek juga dapat diperoleh melalui resep dokter, sehingga Anda bisa mendapatkan tunjangan asuransi untuk membelinya.
Iklan

Peringatan

  • Apabila Anda mencoba mengobati penyakit asam lambung di rumah dan Anda menyadari bahwa gejala-gejalanya tidak menurun, segera konsultasikan dengan dokter dan peroleh resep pengobatan.
  • Banyak obat untuk penyakit asam lambung yang dapat dibeli bebas di apotek. Namun, Anda sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Iklan

Referensi

  1. Kahrilas, Peter J. “Clinical manifestations and diagnosis of gastroesophageal reflux in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/clinical-manifestations-and-diagnosis-of-gastroesophageal-reflux-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=4~150 >.
  2. Fass, Ronnie. “Approach to refractory gastroesophageal reflux disease in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/approach-to-refractory-gastroesophageal-reflux-disease-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=2~150 >.
  3. Kahrilas, Peter J. “Pathophysiology of reflux esophagitis.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/pathophysiology-of-reflux-esophagitis?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=9~150 >.
  4. Kahrilas, Peter J. “Clinical manifestations and diagnosis of gastroesophageal reflux in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/clinical-manifestations-and-diagnosis-of-gastroesophageal-reflux-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=4~150 >.
  5. Fass, Ronnie. “Approach to refractory gastroesophageal reflux disease in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/approach-to-refractory-gastroesophageal-reflux-disease-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=2~150 >.
  6. Kahrilas, Peter J. “Pathophysiology of reflux esophagitis.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/pathophysiology-of-reflux-esophagitis?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=9~150 >.
  7. http://gizi.depkes.go.id/kumpulan-brosur-diet
  8. Kahrilas, Peter J. “Clinical manifestations and diagnosis of gastroesophageal reflux in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/clinical-manifestations-and-diagnosis-of-gastroesophageal-reflux-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=4~150 >.
  9. Fass, Ronnie. “Approach to refractory gastroesophageal reflux disease in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/approach-to-refractory-gastroesophageal-reflux-disease-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=2~150 >.
  1. Kahrilas, Peter J. “Pathophysiology of reflux esophagitis.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/pathophysiology-of-reflux-esophagitis?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=9~150 >.
  2. http://www.npr.org/sections/thesalt/2012/08/13/158097387/got-heartburn-maybe-you-should-rethink-your-drink
  3. http://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/adult_bmi/english_bmi_calculator/bmi_calculator.html
  4. http://www.mayoclinic.org/calorie-calculator/itt-20084939
  5. https://www.supertracker.usda.gov/default.aspx
  6. https://www.myfitnesspal.com/
  7. “Dietary Guidelines.” USDA. < http://www.choosemyplate.gov/dietary-guidelines.html >.
  8. “Assessing Your Weight.” CDC. < http://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/index.html >
  9. Bray, George A. “Obesity in adults: Dietary therapy.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/obesity-in-adults-dietary-therapy?source=search_result&search=weight+loss&selectedTitle=4~150 >.
  10. “American Heart Association Recommendations for Physical Activities in Adults.” American Heart Association. < http://www.heart.org/HEARTORG/GettingHealthy/PhysicalActivity/FitnessBasics/American-Heart-Association-Recommendations-for-Physical-Activity-in-Adults_UCM_307976_Article.jsp >
  11. http://www.cdc.gov/physicalactivity/everyone/guidelines/index.html
  12. “American Heart Association Recommendations for Physical Activities in Adults.” American Heart Association. < http://www.heart.org/HEARTORG/GettingHealthy/PhysicalActivity/FitnessBasics/American-Heart-Association-Recommendations-for-Physical-Activity-in-Adults_UCM_307976_Article.jsp >
  13. Picco, Michael F. “Digestion: How long does it take.” MayoClinic. < http://www.mayoclinic.org/digestive-system/expert-answers/faq-20058340 >.
  14. “Gastrointestinal Transit: How Long Does It Take?” ColoState. < http://www.vivo.colostate.edu/hbooks/pathphys/digestion/basics/transit.html >.
  15. http://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/sodium-bicarbonate-oral-route-intravenous-route-subcutaneous-route/proper-use/drg-20065950
  16. http://www.healthline.com/health/gerd/baking-soda#Application3
  17. “15 Natural Remedies for Heartburn & Severe Acid Reflux.” Everydayroots. < http://everydayroots.com/heartburn-remedies >.
  18. “15 Natural Remedies for Heartburn & Severe Acid Reflux.” Everydayroots. < http://everydayroots.com/heartburn-remedies >.
  19. http://www.drweil.com/drw/u/QAA400477/What-Quenches-Heartburn.html
  20. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/881.html
  21. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/881.html
  22. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16246942
  23. http://well.blogs.nytimes.com/2011/01/13/remedies-chewing-gum-for-heartburn/
  24. http://everydayroots.com/heartburn-remedies
  25. http://everydayroots.com/heartburn-remedies
  26. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16799881
  27. http://mx.nccaom.org/FindAPractitioner.aspx
  28. Kahrilas, Peter J. “Medical management of gastroesophageal reflux disease in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/medical-management-of-gastroesophageal-reflux-disease-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=5~150 >.
  29. Soll AH, Nimish BV. “Pharmacology of antiulcer medications.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/pharmacology-of-antiulcer-medications?source=search_result&search=h2ra%27s&selectedTitle=1~150#H5 >.
  30. Pandolfino JE, Kahrilas PJ. “Helicbacter pylori and gastroesophageal reflux disease.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/helicobacter-pylori-and-gastroesophageal-reflux-disease?source=see_link >.
  31. Crowe, Sheila E. “Treatment regimens for Helicobacter pylori.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/treatment-regimens-for-helicobacter-pylori?source=see_link >.
  32. Pandolfino JE, Kahrilas PJ. “Helicbacter pylori and gastroesophageal reflux disease.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/helicobacter-pylori-and-gastroesophageal-reflux-disease?source=see_link >.
  33. Crowe, Sheila E. “Treatment regimens for Helicobacter pylori.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/treatment-regimens-for-helicobacter-pylori?source=see_link >.
  34. Pandolfino JE, Kahrilas PJ. “Helicbacter pylori and gastroesophageal reflux disease.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/helicobacter-pylori-and-gastroesophageal-reflux-disease?source=see_link >.
  35. Crowe, Sheila E. “Treatment regimens for Helicobacter pylori.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/treatment-regimens-for-helicobacter-pylori?source=see_link >.
  36. Kahrilas, Peter J. “Medical management of gastroesophageal reflux disease in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/medical-management-of-gastroesophageal-reflux-disease-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=5~150 >.
  37. Soll AH, Nimish BV. “Pharmacology of antiulcer medications.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/pharmacology-of-antiulcer-medications?source=search_result&search=h2ra%27s&selectedTitle=1~150#H5 >.
  38. Kahrilas, Peter J. “Medical management of gastroesophageal reflux disease in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/medical-management-of-gastroesophageal-reflux-disease-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=5~150 >.
  39. Soll AH, Nimish BV. “Pharmacology of antiulcer medications.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/pharmacology-of-antiulcer-medications?source=search_result&search=h2ra%27s&selectedTitle=1~150#H5 >.
  40. Kahrilas, Peter J. “Medical management of gastroesophageal reflux disease in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/medical-management-of-gastroesophageal-reflux-disease-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=5~150 >.
  41. Soll AH, Nimish BV. “Pharmacology of antiulcer medications.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/pharmacology-of-antiulcer-medications?source=search_result&search=h2ra%27s&selectedTitle=1~150#H5 >.
  42. Kahrilas, Peter J. “Medical management of gastroesophageal reflux disease in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/medical-management-of-gastroesophageal-reflux-disease-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=5~150 >.
  43. Soll AH, Nimish BV. “Pharmacology of antiulcer medications.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/pharmacology-of-antiulcer-medications?source=search_result&search=h2ra%27s&selectedTitle=1~150#H5 >.
  44. ref>Kahrilas, Peter J. “Medical management of gastroesophageal reflux disease in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/medical-management-of-gastroesophageal-reflux-disease-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=5~150 >.
  45. Soll AH, Nimish BV. “Pharmacology of antiulcer medications.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/pharmacology-of-antiulcer-medications?source=search_result&search=h2ra%27s&selectedTitle=1~150#H5 >.
  46. Wolfe, MM. “Overview and comparison of the proton pump inhibitors for treatment of acid-related disorder.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/overview-and-comparison-of-the-proton-pump-inhibitors-for-the-treatment-of-acid-related-disorders?source=see_link#H59974871 >.
  47. ref>Kahrilas, Peter J. “Medical management of gastroesophageal reflux disease in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/medical-management-of-gastroesophageal-reflux-disease-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=5~150 >.
  48. Soll AH, Nimish BV. “Pharmacology of antiulcer medications.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/pharmacology-of-antiulcer-medications?source=search_result&search=h2ra%27s&selectedTitle=1~150#H5 >.
  49. Kahrilas, Peter J. “Clinical manifestations and diagnosis of gastroesophageal reflux in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/clinical-manifestations-and-diagnosis-of-gastroesophageal-reflux-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=4~150 >.
  50. Fass, Ronnie. “Approach to refractory gastroesophageal reflux disease in adults.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/approach-to-refractory-gastroesophageal-reflux-disease-in-adults?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=2~150 >.
  51. Kahrilas, Peter J. “Pathophysiology of reflux esophagitis.” UpToDate. < http://www.uptodate.com/contents/pathophysiology-of-reflux-esophagitis?source=search_result&search=reflux&selectedTitle=9~150 >.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.987 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan