Unduh PDF Unduh PDF

Semua orang pasti pernah bersikap egois dan mau menang sendiri. Tetapi, terkadang ada orang yang sifat egoisnya seakan tidak pernah berhenti. Jika perilaku teman membuat Anda frustrasi, mungkin sudah waktunya bertindak sesuatu. Ada beberapa cara untuk mengungkapkan sifat egois teman dan menyehatkan persahabatan kalian. Mulailah dari identifikasi masalah, kemudian ungkapkan perasaan Anda kepada teman dan carilah solusi terbaik.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengidentifikasi Masalah

Unduh PDF
  1. Memang berada di dekat orang egois terkadang membuat frustrasi, tetapi perilaku ini mungkin diakibatkan masalah lain yang lebih serius, misalnya depresi. [1] Coba jangan dulu menghakimi atau melabeli teman sebagai orang yang egois. Carilah hal-hal yang terjadi di kehidupan teman Anda yang dapat menjadi penyebab sikap egoisnya.
    • Sebagai contoh, coba katakan, “Kelihatannya kamu belakangan ini jarang mengobrol dengan kita. Ada apa?” Atau, “Sepertinya kamu sedang ada masalah serius. Coba bicarakan denganku, siapa tahu aku bisa membantu.”
    • Jika teman Anda memiliki pertanda depresi atau terlibat suatu masalah serius, sebaiknya dorong teman Anda untuk mencari bantuan. Sarankan teman untuk bicara kepada konselor atau ahli terapi.
  2. Apakah teman membuat Anda marah? Apakah dia mengatakan hal-hal buruk kepada Anda, mencari perhatian Anda terus-menerus, atau tidak kunjung berhenti membicarakan dirinya sendiri? Ketahuilah secara persis hal-hal yang mengganggu Anda. [2]
    • Sebagian teman terus meminta tolong tetapi menolak dimintai tolong. Jika demikian, masalahnya adalah teman Anda lebih suka menerima daripada memberi sehingga persahabatan kalian terasa sepihak.
    • Teman lain akan terus bicara tentang dirinya namun tidak pernah menanyakan keadaan Anda. Banyak orang yang seperti ini, tetapi terkadang ada orang yang melakukannya secara ekstrim. Jika demikian, masalahnya adalah hubungan persahabatan kalian yang terasa sepihak. Teman ingin Anda mendengarkannya, tetapi menolak melakukan hal sebaliknya.
    • Perilaku egois lain misalnya mencari perhatian tanpa henti. Sebagian teman mungkin terus mengirim SMS atau menelepon Anda untuk mengajak mengobrol. Hubungan seperti ini cepat terasa menyebalkan karena teman tidak menghargai waktu sendiri Anda.
  3. Masalah yang menjadi pemicu sifat egois dapat memberikan Anda petunjuk saat berbicara dengan teman Anda. Anda bahkan mungkin akan merasa sedikit empati jika mengetahui alasan teman bersikap egois.
    • Sifat sangat egois atau mau menang sendiri dapat diakibatkan stres atau rasa tidak aman. Banyak orang egois yang mencari perhatian karena memiliki citra diri negatif
    • Salah asuhan juga dapat juga mempengaruhi sifat egois. Teman Anda mungkin memperoleh banyak perhatian dari orang tua sehingga merasa harus diperhatikan pula oleh orang lain. Atau, teman justru jarang diperhatikan orang tua sehingga kini putus asa mencari perhatian dari orang lain. [3]
  4. Sifat egois adalah perilaku manusia normal dan pernah dilakukan semua orang. Anda mungkin pernah egois tanpa sengaja dan menyakiti perasaan seseorang. Ingatlah ketika Anda berlaku egois dan melakukan hal mengganggu kepada teman Anda. [4]
    • Sebagai contoh, apakah Anda pernah menyela seseorang saat berbicara? Atau pernahkah Anda merasa bosan saat orang lain bicara dan mulai memikirkan urusan sendiri? Ingat-ingatlah kembali perilaku egois yang Anda lakukan sebagai pengingat bahwa semua orang terkadang bersikap egois.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengungkapkan Keegoisan Teman

Unduh PDF
  1. Hal terpenting untuk mengubah perilaku seseorang adalah dengan membicarakannya. Rencanakan waktu bicara, dan pastikan lokasinya privat dan tenang. Teman Anda mungkin merasa kecewa atau malu mendengar perasaan Anda di tempat ramai.
    • Pilihlah waktu terbaik untuk bicara. Pembicaraan ini akan berlangsung mendalam, maka luangkan waktu sebanyaknya supaya curahan hati Anda tersalurkan semua. Coba jadwalkan waktu pembicaraan kira-kira satu jam.
    • Pilihlah tempat yang memiliki privasi. Anda bisa memilih rumah Anda, atau tempat terbuka yang tidak banyak dikunjungi orang.
    • Jangan pilih restoran, toko, atau bar. Walaupun biasanya dipakai untuk bertemu, sulit membicarakan masalah-masalah pribadi di tempat-tempat tersebut karena dikelilingi banyak orang. Selain itu, jika reaksi teman tidak baik, dia bisa membuat kehebohan dan mempermalukan Anda di hadapan orang banyak.
  2. Jagalah kehormatan dan positivitas Anda, dan beri tahukan hubungan kalian baik tetapi butuh perbaikan. Katakanlah secara langsung dan ungkapkan masalahnya sejelas mungkin. [5]
    • Bagi teman yang terlalu banyak meminta tolong, katakanlah: “Aku sangat terganggu dengan banyaknya permintaan tolongmu tetapi selalu enggan membalasnya.” Jangan gunakan kalimat negatif, seperti “Aku muak dengan keegoisanmu” atau “Aku tidak suka terlalu banyak dimintai tolong.”
    • Bagi teman yang selalu membicarakan dirinya, katakan: “Kamu selalu membicarakan perasaanmu, tetapi tidak mau meluangkan waktu untuk mendengar perasaanku.” Sekali lagi, hindari pemakaian kalimat negatif, seperti “Aku benci saat kamu terus-terusan membicarakan diri sendiri. Menyebalkan sekali.”
    • Kepada teman yang sering meminta bantuan, katakanlah: “Aku tahu kamu sedang mengalami masalah, tetapi sulit untukku untuk terus membantumu. Kamu teman yang baik, namun aku merasa telah berbuat terlalu banyak.” Jangan katakan: “Kamu selalu mengacaukan hidupmu dan aku muak selalu memperbaikinya untukmu.”
  3. Orang egois menghabiskan sebagian besar waktunya memikirkan diri sendiri. Jika Anda membicarakan keegoisan teman Anda secara langsung, mungkin dia akan memahami akibat dari perilaku negatifnya. [6]
    • Kepada teman yang sering meminta uang, ungkapkan perasaan Anda dengan jelas. Mungkin Anda merasa teman tidak menghargai kerja keras Anda. Atau, dia hanya berteman agar dapat meminta uang, bukan karena Anda teman yang baik ataupun enak diajak bergaul.
    • Kepada teman yang mengeluh terus–menerus, tetapi tidak mau mendengarkan masalah Anda, ungkapkan bagaimana Anda merasa diremehkan dalam hubungan kalian. Katakan Anda merasa hubungan persahabatan ini terasa sepihak, dan masalah Anda miliki tidak dihargai.
    • Sebagian teman mungkin bertamu dan membuat rumah Anda berantakan. Beri tahukan teman perihal masalah ini dan bagaimana Anda merasa frustrasi karena mereka tidak membantu membersihkan kekacauan yang dibuat. Namun, ingatlah bahwa keegoisan bukanlah penyebabnya. Mungkin perilaku ini diakibatkan kebiasaan di lingkungan rumah mereka yang berantakan.
  4. Jika Anda berbicara dengan hormat dan baik, sebagian besar teman akan meminta maaf atau memberikan alasan kenapa telah berbuat egois. Pastikan Anda mendengar dengan saksama alasan yang diberikan teman, dan coba pahami perasaannya.
    • Jika teman berkata tidak pernah menyadari perilaku buruknya, cara Anda sudah benar. Banyak orang egois yang berperilaku buruk dan tidak pernah mengetahui akibat tindakannya. Jika Anda menyadarkan teman atas masalah yang ada dan tampak ingin memperbaiki hubungan kalian, Anda akan dapat merancang rencana.
    • Jika teman membuat alasan, cobalah untuk mengerti. Banyak orang yang sangat terpengaruh oleh masalah dalam hidupnya dan tidak bisa melihat masalah lain selain miliknya sehingga sering kali memengaruhi persahabatan. Jika masalahnya besar, seperti putus cinta atau kematian keluarga, Anda harus bersabar sampai teman bisa berpikir lebih jernih.
    • Jika Anda sepertinya tidak peduli, pertandanya tidak baik. Banyak orang egois yang ketika diberitahukan kekurangannya, sama sekali tidak memeprmasalahkan perilakunya. Teman Anda sepertinya tidak berniat untuk berubah, dan tidak akan pernah berubah. Hubungan persahabatan seperti ini perlu diakhiri.
  5. Jika teman menghargai peran Anda dalam hidupnya, dia akan berusaha membuat perubahan. Pastikan Anda mengungkapkan secara spesifik jenis perilaku yang diinginkan.
    • Sebagai contoh, jika Anda lelah mendengarkan teman bicara tetapi tidak mendengarkan balik, mintalah teman untuk lebih berusaha mendengarkan Anda.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Memperbaiki Perilaku Teman

Unduh PDF
  1. Jika teman mulai kembali ke perilaku lamanya, pastikan Anda memberitahunya. Ingatkan setiap kali perilakunya berulang dan akibatnya pada perasaan Anda serta janji teman untuk memperbaiki perilakunya. [7]
    • Ingatkan pula teman setiap kali menunjukkan keegoisannya dengan terus mencari perhatian. Jika teman terus meminta Anda mengubah janji dengan orang lain, atau terus-menerus mengirim SMS, hentikan percakapan dan beri tahu bahwa teman kembali ke perilaku lamanya.
    • Sebagai contoh, katakanlah teman atau kerabat Anda yang egois menghabiskan terlalu banyak uang dan memintanya dari Anda. Jika dia berjanji akan berubah tetapi kembali meminta uang di minggu berikutnya, ingatkanlah akan janji yang dia buat. Semoga teman menyedari kesalahannya dan belajar untuk tidak melakukannya lagi.
  2. Banyak orang bersikap egois karena dibiarkan orang lain. Jika seseorang terlalu banyak meminta atau membicarakan diri sendiri, segera minta dia menghentikan perilakunya. Jangan biarkan orang lain memanfaatkan Anda.
    • Sebagai contoh, katakanlah seorang teman sering mengajak Anda ke kafe untuk membicarakan masalahnya selama satu jam. Anda mungkin sudah terbiasa sehingga ketika diajak ke kafe, Anda sudah tahu dia akan terus membicarakan masalahnya di sana. Oleh karenanya, tolaklah ajakannya. Atau, Anda boleh menerima ajakan, tetapi segera ganti topik pembicaraannya dengan masalah Anda.
    • Jika teman Anda selalu mencari simpati, jangan berikan kepadanya. Banyak orang yang suka mengeluh, dan hanya mengeluh. Kali berikutnya teman bertanya apakah Anda merasa kasihan, katakan tidak. Alih-alih, tawarkanlah solusi atau bantu teman melihat sisi positif dari situasi. Atau, Anda boleh membeberkan hal-hal baik yang perlu disyukuri teman Anda. Anda dapat mengakhiri perkataan dengan kalimat positif, misalnya “Memangnya kenapa kalau aku tidak kasihan? Kamu punya banyak hal baik dalam hidupmu.”
  3. Jika Anda diperlakukan buruk oleh orang yang egois, bukan karena Anda memang pantas diperlakukan begitu. Orang egois mengabaikan teman atau kewajibannya karena hanya memikirkan diri sendiri, dan tidak ada hubungannya dengan nilai pribadi Anda sebagai manusia. Jangan biarkan teman membuat Anda merasa buruk. [8]
  4. Luangkan waktu untuk melihat apakah teman berkomitmen untuk berubah. Sering kali, perubahan langsung tampak karena teman Anda merasa malu dan tidak menyadari bahwa dia egois. Kali lain, perubahan perilaku teman berjalan lambat namun pasti. Bersabarlah.
    • Mengobrollah dengan teman sesekali. Lihatlah apakah teman meningkatkan kehidupan pribadinya, atau apakah teman memegang janjinya untuk tidak egois.
    • Bergaullah. Bergaul dengan teman adalah cara tercepat untuk melihat perubahan perilakunya. Luangkan waktu seperti biasa, dan rasakan perubahan pada persahabatan Anda.
    • Bicara dengan sesama teman lain. Lihatlah apakah perubahan perilaku teman berimbas ke hubungan lain. Mungkin, teman-teman lain melihat perbaikan perilaku teman yang egois, atau justru tidak melihat perubahan apa pun. Tanyakan apakah mereka melihat perubahan pada perilaku teman egois.
  5. Jika perilaku teman tidak bisa ditolerir, jaga jarak dengan teman Anda tersebut. Perilaku egois sangat menguras energi orang-orang di sekitarnya. Jauhi teman Anda selama sehari atau seminggu dan habiskan waktu untuk diri sendiri. Mungkin, teman egois Anda justru merasa jera jika tipenya orang yang suka mengacuhkan Anda. [9]
  6. Jika Anda telah bersabar dan mencoba menolong teman sebisa mungkin namun tidak kunjung membuahkan hasil, sebaiknya akhiri saja hubungan kalian. Selain berat dijalani, kehidupan Anda memang seharusnya tidak dipersulit orang bermulut racin dan negatif. Ucapkan dengan sopan bahwa Anda tidak akan menemui dia lagi, dan peganglah janji Anda. [10]
    Iklan

Tips

  • Berhati-hatilah jika Anda memiliki sekelompok teman egois. Jika mereka saling mendukung keegoisan masing-masing, hampir mustahil perilakunya bisa Anda ubah.
  • Jangan terlalu banyak mengeluh atau bersikap negatif terhadap teman egois, terutama jika Anda sedang mencoba mengubah perilakunya. Mungkin teman akan mendengar keluhan Anda dan berhenti berusaha mengubah perilakunya.
  • Jangan lewatkan langkah untuk berbicara secara langsung kepada teman egois. Mungkin membicarakan perasaan sendiri memang akan terasa sulit dan canggung, tetapi hal ini sangat penting untuk mengubah dinamika persahabatan Anda.
  • Coba beri jarak setelah pembicaraan kalian. Perasaan teman mungkin akan terluka dan kecewa. Berikan waktu teman untuk memikirkan perkataan Anda, alih-alih mengganggunya dan berharap teman segera berubah.
Iklan

Peringatan

  • Jangan berteriak atau memarahi teman selagi bicara. Mungkin dia memang layak mendapatkannya, tetapi teman tidak akan mengerti jika Anda berteriak. Perasaan Anda hanya dapat tersalurkan melalui dialog yang baik dan penuh rasa hormat agar dapat dimengerti teman egois.
  • Teman egois mungkin tidak akan pernah berubah. Sebagian perilaku egois terlalu dalam tertanam di dalam jiwa seseorang sehingga tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Oleh karenanya, jangan terlalu kecewa jika tidak menemukan kemajuan.
  • Berhati-hatilah jika anggota keluarga Anda berperilaku egois. Hubungan kekerabatan sangatlah sulit untuk diakhiri. Namun, mintalah bantuan dari anggota keluarga lain dan berpegang teguh pada pendirian Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.603 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan