Unduh PDF
Unduh PDF
Telur rebus merupakan hidangan yang dapat dibuat dengan mudah dan cepat, serta memiliki cita rasa yang lezat dan nutrisi yang sangat baik bagi tubuh. Secara khusus, telur sangat kaya akan protein sehingga baik dikonsumsi sebagai camilan maupun makanan berat. Jika tidak punya waktu untuk merebus telur setiap akan mengonsumsinya, mengapa tidak mencoba merebus telur dalam jumlah banyak lalu menyimpannya untuk dikonsumsi di kemudian hari? Untuk menjaga kesegaran dan kualitas telur, Anda bisa menyimpannya di dalam kulkas, membekukannya di dalam freezer , atau mengolahnya menjadi acar dengan mengikuti metode yang tertera di dalam artikel ini.
Langkah
-
Masukkan telur ke dalam semangkuk air dingin setelah direbus. Setelah suhunya normal, keringkan permukaan telur dengan tisu dapur dan segeralah memasukkannya ke dalam kulkas untuk mencegah risiko kontaminasi bakteri! [1] X Teliti sumber
-
Masukkan telur ke dalam kulkas, maksimal 2 jam setelah direbus. Jika memungkinkan, segera masukkan telur ke dalam kulkas setelah suhunya mendingin. [2] X Teliti sumber
- Jika tidak langsung disimpan di dalam kulkas, telur bisa berbahaya bagi kesehatan Anda ketika dikonsumsi. Hati-hati, suhu yang lebih hangat dapat membuat telur terkontaminasi oleh bakteri, seperti salmonela, dengan mudah. Oleh karena itu, pastikan Anda membuang telur yang sudah didiamkan selama dua jam atau lebih di suhu ruang!
- Diamkan telur di dalam kulkas sampai saatnya disajikan. Ingat telur rebus yang didiamkan di suhu ruang selama lebih dari 2 jam harus segera dibuang!
-
Simpan telur rebus yang belum dikupas di dalam kulkas. Mempertahankan telur di dalam cangkangnya dapat mencegah telur membusuk dengan cepat. Oleh karena itu, letakkan telur di wadahnya atau di dalam wadah tertutup lain, lalu masukkan ke dalam kulkas untuk menjaga kesegarannya. [3] X Teliti sumber
- Jangan menyimpan telur rebus di pintu kulkas. Proses membuka dan menutup pintu yang terus berulang dapat membuat suhu di area tersebut tidak konsisten. Alhasil, telur pun akan membusuk dengan lebih cepat.
- Jauhkan telur rebus dari makanan yang beraroma tajam. Oleh karena telur dapat menyerap cita rasa dan aroma makanan lain dengan sangat mudah, pastikan posisi penyimpanannya jauh dari makanan yang beraroma tajam, seperti bawang putih dan keju. [4] X Teliti sumber
-
Masukkan telur rebus yang sudah dikupas dalam semangkuk air dingin, lalu segeralah menyimpannya di dalam kulkas. Oleh karena telur rebus yang sudah dikupas dapat mengering, Anda bisa terlebih dahulu menyimpannya di dalam semangkuk air dingin, lalu memasukkannya ke dalam kulkas agar kelembapan dan suhunya tetap terjaga. [5] X Teliti sumber
- Ganti air rendaman telur setiap hari. Lakukan ini untuk menjaga kesegaran telur dan mengurangi risiko kontaminasi.
- Jika ingin, Anda juga bisa menyimpan telur rebus kupas di dalam wadah tertutup. Alih-alih menuangkan air ke dalam wadah, cobalah melapisi permukaan telur dengan beberapa helai tisu dapur lembap. Ganti tisu setiap hari agar kesegaran dan kelembapan telur tetap terjaga dengan baik!
-
Konsumsi telur rebus dalam waktu satu minggu. Baik untuk telur rebus yang sudah maupun belum dikupas, kondisinya hanya akan tetap segar selama 5 sampai 7 hari. Jika disimpan lebih lama, telur akan mulai membusuk dan berbahaya untuk dikonsumsi. [6] X Sumber Tepercaya US Food and Drug Administration Kunjungi sumber
- Telur rebus dapat lebih cepat busuk daripada telur mentah. Gejala pembusukan yang paling nyata adalah menguarnya aroma sulfur yang menusuk dari dalam telur. Jika telur masih berada di dalam cangkangnya, Anda harus terlebih dahulu mengupasnya untuk mendeteksi ada atau tidaknya aroma yang kurang sedap. [7] X Teliti sumber
- Kuning telur yang berwarna keabuan atau kehijauan belum tentu sudah busuk. Adakalanya, perubahan warna tersebut terjadi karena telur terlalu lama direbus.
Iklan
-
Bekukan bagian kuningnya saja. Sejatinya, Anda tidak disarankan untuk membekukan telur rebus utuh karena tekstur putih telur dapat terasa liat seperti karet setelahnya. Selain itu, warna telur pun dapat berubah ketika teksturnya dilunakkan sebelum dikonsumsi. Lagi pula, kuning telur beku juga bisa Anda olah menjadi hiasan atau pelengkap selada dan hidangan lain di kemudian hari! [8] X Teliti sumber
- Tuliskan tanggal penyimpanan di permukaan wadah atau kantong plastik. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah melacak durasi penyimpanan kuning telur dan memastikan kuning telur disantap dalam jangka waktu 3 bulan.
-
Masukkan kuning telur rebus ke dalam wadah atau kantong plastik tertutup. Setelah direbus, kupas telur, lalu pisahkan bagian putih dan kuningnya, dan simpan kuning telur rebus sesuai instruksi yang telah disampaikan sebelumnya.
- Kuning telur harus segera dibekukan setelah direbus untuk mengurangi risiko kontaminasi.
-
Cobalah memisahkan kuning dan putih telur sebelum merebusnya. Banyak orang merasa dimudahkan dengan melakukan metode ini, terutama jika mereka hanya ingin mengolah putih telur menjadi beraneka hidangan, seperti mousse cokelat, dan membekukan bagian kuningnya. [9] X Teliti sumber
- Jika hanya ingin merebus kuning telur, cobalah meletakkan kuning telur di dalam panci, lalu tuangkan air secukupnya hingga kuning telur terendam. Kemudian, segera didihkan air. Setelah air mendidih, matikan api kompor, lalu tutup panci selama 11 sampai 12 menit. Tiriskan kuning telur dengan sendok berlubang sebelum menyimpannya di dalam kantong plastik atau wadah khusus. [10] X Teliti sumber
-
Olah atau konsumsi kuning telur rebus beku dalam waktu 3 bulan agar kualitasnya tidak berubah. Jika aromanya terasa aneh, segeralah membuangnya karena kemungkinan besar kualitasnya sudah berkurang. [11] X Teliti sumberIklan
-
Sterilkan wadah kaca di dalam oven. Sejatinya, wadah kaca (yang kerap dijual dengan nama canning jar ) adalah opsi yang paling ideal untuk menyimpan acar telur rebus. Jika ingin, Anda bisa membelinya di toko perlengkapan dapur luring maupun daring. Wadah kaca yang benar selalu dilengkapi dengan tutup yang kedap udara untuk mencegah isi di dalamnya terkontaminasi. Namun, Anda tetap harus mensterilkannya untuk mencegah risiko penularan penyakit! [12] X Teliti sumber
- Cuci wadah dengan air panas bersabun, lalu bilas hingga bersih. Kemudian, letakkan wadah di atas loyang dan masukkan loyang ke dalam oven. Setelah itu, panaskan wadah dengan suhu 60°C selama 20 sampai 40 menit.
- Telur dan larutan perendamnya harus langsung dimasukkan setelah wadah dikeluarkan dari oven.
-
Rebus dan kupas telur. Masukkan telur ke dalam panci. Tuangkan air dingin hingga telur terendam dan menyisakan jarak sekitar 2,5 cm di antara permukaan telur dan permukaan air. Kemudian, didihkan air. Setelah air mendidih, matikan kompor dan tutup panci agar uap panas yang terbentuk dapat mematangkan telur. Diamkan telur selama 14 menit dalam keadaan tertutup, atau selama 17 menit jika ukurannya sangat besar. [13] X Teliti sumber
- Setelah matang, siram telur dengan air dingin untuk menghentikan proses pematangannya. Kemudian, kupas kulitnya agar telur bisa langsung diolah menjadi acar.
-
Siapkan larutan perendamnya. Agar hasilnya lebih ideal, larutan perendam harus langsung digunakan setelah dibuat. [14] X Teliti sumber
- Resep larutan perendam dasar untuk membuat acar terdiri dari 350 ml air, 350 ml cuka putih distilasi, 1 siung bawang putih yang sudah dihancurkan, 1 sdm. bumbu acar, dan 1 lembar daun bay atau daun salam. [15] X Teliti sumber
- Untuk membuat larutan perendam, campurkan air, cuka, dan bumbu acar di dalam panci berukuran sedang, lalu didihkan. Kemudian, masukkan daun bay atau daun salam dan bawang putih. Kecilkan api, dan teruslah menghangatkan larutan selama 10 menit.
-
Masukkan telur dan larutan ke dalam wadah kaca, lalu pasang tutupnya hingga benar-benar rapat. Kemudian, simpan wadah di dalam kulkas selama 1 sampai 2 minggu sebelum acar telur rebus bisa dikonsumsi. [16] X Teliti sumber
- Wadah berkapasitas 950 ml umumnya bisa digunakan untuk menyimpan 12 buah telur rebus berukuran sedang. [17] X Sumber Tepercaya National Center for Home Food Preservation Kunjungi sumber
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Canning jar atau wadah kaca
- Cuka putih distilasi
- Daun bay (jika kesulitan menemukannya, gunakan daun salam)
- 1 siung bawang putih
- Bumbu untuk membuat acar
Referensi
- ↑ https://whatscookingamerica.net/Q-A/eggs2.htm
- ↑ https://whatscookingamerica.net/Q-A/eggs2.htm
- ↑ https://www.incredibleegg.org/eggcyclopedia/s/storing/
- ↑ https://www.realsimple.com/food-recipes/shopping-storing/food/storing-hard-cooked-eggs
- ↑ https://whatscookingamerica.net/Q-A/eggs2.htm
- ↑ https://www.fda.gov/Food/ResourcesForYou/Consumers/ucm077342.htm
- ↑ https://www.doesitgobad.com/do-hard-boiled-eggs-go-bad/
- ↑ http://www.eatbydate.com/hard-boiled-eggs-shelf-life-expiration-date/
- ↑ https://www.incredibleegg.org/eggcyclopedia/f/freezing-eggs/
- ↑ https://www.incredibleegg.org/eggcyclopedia/f/freezing-eggs/
- ↑ http://www.stilltasty.com/fooditems/index/17147
- ↑ https://www.bbcgoodfood.com/howto/guide/how-sterilise-jars
- ↑ http://dish.allrecipes.com/how-to-boil-an-egg/
- ↑ http://allrecipes.com/recipe/22699/pickled-eggs-ii/
- ↑ http://allrecipes.com/recipe/22699/pickled-eggs-ii/
- ↑ http://allrecipes.com/recipe/22699/pickled-eggs-ii/
- ↑ http://nchfp.uga.edu/how/can_06/pickled_eggs.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 46.108 kali.
Iklan