Unduh PDF Unduh PDF

Baru selesai melakukan eksperimen fisika dan ditugaskan untuk membuat laporan? Meski terdengar merepotkan, sejatinya proses membuat laporan penelitian tidaklah sesulit itu. Ingat, tujuan utama sebuah laporan adalah untuk menjelaskan rangkaian proses penelitian yang Anda tempuh kepada orang-orang yang tidak familier dengan – dan ingin belajar dari – penelitian tersebut. Baca terus artikel ini untuk memahami format penulisan laporan yang benar, serta teknik penulisan yang sebaiknya digunakan demi menghasilkan laporan penelitian yang berkualitas.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menyusun Laporan dengan Format yang Benar

Unduh PDF
  1. Sebagian besar laporan penelitian harus diawali dengan halaman judul. Pastikan Anda menanyakan kepada pengajar terkait informasi spesifik yang perlu ada di dalam halaman judul. Umumnya, halaman judul laporan penelitian akan memuat informasi-informasi berikut ini: [1]
    • Nama Anda dan nama rekan kelompok
    • Judul penelitian
    • Tanggal penelitian
    • Nama pengajar
    • Informasi terkait kelas Anda
  2. Abstrak adalah bagian pertama yang dilihat pembaca, tetapi harus menjadi bagian terakhir yang Anda tulis karena sesungguhnya, abstrak adalah ringkasan isi penelitian Anda. Tujuan abstrak adalah untuk memberikan berbagai informasi dasar terkait penelitian yang Anda lakukan kepada pembaca beserta hasilnya sehingga pembaca mampu memutuskan perlu atau tidaknya mereka membaca keseluruhan laporan. [2]
    • Jaga agar abstrak Anda singkat, tetapi tetap menarik agar pembaca merasa tertarik dan penasaran dengan penelitian yang Anda lakukan.
  3. Meski sangat bergantung pada jenis laporan dan aturan penulisan laporan yang ditetapkan pengajar, umumnya Anda perlu mencantumkan bagian pendahuluan untuk mengawali laporan. Pada bagian ini, jelaskan teori-teori yang Anda gunakan, latar belakang penelitian, informasi terkait penelitian terdahulu, dan tujuan Anda melakukan penelitian tersebut.
  4. Idealnya, tujuan penelitian dijelaskan dalam beberapa kalimat singkat yang mampu mendeskripsikan kepentingan penelitian Anda. Jika ingin, Anda juga bisa mencantumkan hipotesis awal pada bagian ini. [3]
  5. Bagian prosedur atau metode penelitian seharusnya berisi penjelasan mendetail mengenai langkah-langkah yang Anda tempuh untuk melakukan penelitian tersebut. Berikan penjelasan sedetail mungkin agar pembaca yang tidak familier dengan penelitian Anda mampu mengikuti rangkaian prosesnya dan mengikutinya dengan baik di kemudian hari. [4]
    • Jika prosedur penelitian dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui diagram, pastikan Anda mencantumkan diagram yang spesifik pada bagian ini.
    • Sebaiknya, tulis prosedur dalam format paragraf alih-alih menggunakan butir poin.
    • Beberapa pengajar mengharuskan siswanya untuk menulis alat-alat penelitian yang digunakan pada bagian tersendiri.
    • Jika Anda mengikuti instruksi yang tercantum di buku fisika, jangan meniru langkah yang tertera mentah-mentah. Alih-alih, jelaskan prosedur yang Anda gunakan dengan bahasa Anda sendiri untuk menunjukkan kepada pembaca bahwa Anda benar-benar memahami metode tersebut beserta alasan Anda menggunakannya.
  6. Cantumkan seluruh data mentah yang Anda miliki pada tahap ini; pastikan seluruh data Anda cantumkan dengan rapi dan sistematis. Jika perlu, cantumkan pula unit pengukuran data yang digunakan. Umumnya, bagian ini dapat dijelaskan dengan lebih baik menggunakan tabel. [5]
    • Jika ingin, Anda juga boleh mencantumkan grafik atau diagram berisi kepingan-kepingan data yang paling penting. Namun, jangan menganalisis data tersebut pada tahap ini!
    • Jelaskan berbagai ketidakpastian yang mungkin muncul dalam data Anda. Ingat, tidak ada penelitian yang benar-benar bebas dari ketidakpastian; bertanyalah kepada pengajar Anda jika tidak yakin harus mencantumkan apa.
    • Selalu cantumkan bagian khusus berisi ketidakpastian dalam grafik data Anda (jika ketidakpastian tersebut Anda ketahui). [6]
    • Diskusikan kemungkinan eror di dalam penelitian dan bagaimana dampaknya terhadap keseluruhan rangkaian proses penelitian.
  7. Jika Anda menggunakan rumus tertentu untuk menganalisis data, pastikan data tersebut juga Anda cantumkan di dalam laporan; jangan lupa memberikan contoh terkait cara perhitungan data yang Anda maksud. Cukup tuliskan satu contoh jika rumus yang sama Anda gunakan lebih dari satu kali di dalam penelitian. [7]
    • Beberapa pengajar mengizinkan siswanya untuk membuat bagian khusus yang berisi hasil perhitungan rumus di dalam laporan.
  8. Analisis data adalah salah satu bagian terpenting dalam laporan Anda. Selain akan menegaskan makna penelitian dan posisi Anda di dalam penelitian tersebut, analisis data juga mampu menggambarkan apa yang sesungguhnya berhasil Anda pelajari dari proses penelitian tersebut.
    • Cantumkan informasi mengenai perbandingan hasil penelitian dengan hipotesis awal Anda, implikasi hasil penelitian tersebut terhadap dunia fisika, dan penelitian lanjutan apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan hasil penelitian Anda saat ini.
    • Anda boleh mencantumkan ide pribadi Anda untuk mengembangkan penelitian tersebut.
    • Cantumkan grafik, gambar, dan/atau tabel untuk mengilustrasikan analisis data dengan lebih jelas. [8]
    • Beberapa pengajar mungkin akan meminta Anda untuk memisahkan bagian analisis dan kesimpulan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menggunakan Teknik Penulisan yang Benar

Unduh PDF
  1. Selain akurasi data, salah satu kriteria penilaian laporan penelitian adalah ketepatan format penulisan, termasuk tata bahasa dan ejaan laporan. Meski kemampuan menulis tidak memiliki relevansi langsung dengan sains, sejatinya seluruh saintis harus mampu mendeskripsikan metode dan kesimpulan penelitian mereka dengan jelas. Ingat, laporan penelitian Anda tidak akan bermanfaat bagi orang lain jika berisi susunan kalimat yang terlalu rumit dan/atau sulit dimengerti.
    • Sebaiknya, jangan menggunakan bullet point untuk menguraikan sebagian besar isi laporan Anda. Bullet point boleh digunakan untuk bagian-bagian dengan penjelasan yang singkat seperti “daftar alat-alat yang diperlukan”.
    • Selalu ingat bahwa salah satu tujuan utama laporan penelitian adalah untuk memandu pembaca yang tidak melakukan eksperimen tersebut sendiri. Jika Anda tidak mampu menjelaskan langkah-langkahnya dengan baik, tentu saja pembaca tidak akan bisa mendapatkan hasil yang sama jika melakukan penelitian yang sama.
  2. Setelah memperbaiki seluruh kesalahan tata bahasa, tugas Anda berikutnya adalah untuk memastikan laporan Anda mudah dipahami oleh pembaca. Untuk itu, cobalah meninjaunya kembali untuk menyunting kalimat yang terlalu panjang dan/atau sulit dimengerti. Ingat, kalimat yang tidak masuk akal untuk Anda pasti akan terasa lebih tidak masuk akal bagi pembaca yang tidak akrab dengan penelitian Anda. [9]
    • Kalimat aktif umumnya lebih mudah dipahami daripada kalimat pasif. Oleh karena itu, cobalah mengurangi penggunaan kalimat pasif semampu Anda. Misalnya, jika Anda menulis, “Hasil penelitian ini akan lebih mudah didapatkan oleh orang-orang dengan peralatan yang sesuai,” cobalah mengubahnya menjadi, “Orang-orang dengan peralatan yang sesuai akan lebih mudah mencapai hasil penelitian ini." Kalimat pasif tidak selamanya salah, maka jangan takut membuat kalimat dalam bentuk pasif jika menurut Anda justru terdengar lebih masuk akal.
  3. Agar laporan lebih mudah dimengerti, pastikan Anda menyusun setiap bagiannya dengan mengacu kepada satu topik tertentu. Setidaknya, pastikan setiap kalimat yang Anda cantumkan memiliki satu pokok pikiran. Kelompokkan pula kalimat-kalimat yang mengusung ide serupa ke dalam satu paragraf, dan buat paragraf lain untuk membahas topik yang berbeda.
    • Jangan membahas hasil penelitian sebelum Anda benar-benar tiba di bagian “hasil penelitian”. Ingat, hanya karena Anda benar-benar memahami penelitian yang dilakukan, bukan berarti pembaca Anda pun demikian. Dengan kata lain, Anda wajib menggiring mereka secara bertahap dari awal hingga akhir proses penelitian tersebut.
    • Hapus kalimat yang tidak menambahkan substansi apa-apa ke dalam laporan. Percayalah, pembaca akan merasa sangat kesal jika harus berhadapan dengan penjelasan yang bertele-tele sebelum menemukan kalimat utama Anda. [10]
  4. Saat menyusun laporan penelitian, hindari kata ganti orang pertama seperti “Saya”, “Aku”, “Kami”, dan “Kita”. Alih-alih, gunakan kata ganti orang ketiga agar laporan Anda terdengar lebih otoritatif. [11]
    • Misalnya, alih-alih menulis, “Saya menyadari bahwa data yang kami kumpulkan tidak konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya,” cobalah menulis, “Data yang ada tidak konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya."
  5. Misalnya, untuk menjelaskan bahwa data penelitian sejalan dengan hipotesis yang ada, pastikan Anda menulis " The data is consistent with the hypothesis. " alih-alih " The data was consistent with the hypothesis. " [12]
    • Past tense hanya boleh digunakan untuk menjelaskan prosedur dan hasil penelitian terdahulu.
  6. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi laporan dan mencari informasi yang diperlukan, pastikan Anda memberikan label yang jelas untuk setiap bagian laporan; labeli pula seluruh grafik, tabel, diagram, atau gambar yang ada di dalam laporan Anda.
  7. Selalu luangkan waktu untuk menyunting laporan sebelum mengumpulkannya. Jangan hanya mengandalkan aplikasi komputer! Ingat, aplikasi komputer tidak bisa mengecek kesalahan yang berhubungan dengan tata bahasa atau konteks tulisan.
    Iklan

Tips

  • Jangan menggunakan kalimat yang terlalu panjang atau sulit dipahami. Percayalah, informasi yang kompleks pun dapat dikemas dalam kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti!
  • Pengajar Anda mungkin memiliki aturan tersendiri terkait metode penulisan laporan penelitian yang benar. Oleh karena itu, selalu pastikan format penulisan yang benar sebelum mulai menyusun laporan; cantumkan pula bagian-bagian tambahan yang diminta oleh pengajar Anda.
  • Jika eksperimen yang Anda lakukan terbagi ke dalam beberapa tahap, cobalah membuat laporan tersendiri untuk masing-masing tahap; melakukannya akan membantu pembaca untuk memahami data, proses, dan hasil percobaan untuk masing-masing tahap sebelum bergerak ke tahap berikutnya. [13]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.357 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan