Unduh PDF
Unduh PDF
Menulis artikel untuk koran sekolah bisa menjadi hal yang menyenangkan dan membanggakan, terutama setelah melihat langsung artikel Anda yang sudah dicetak dengan nama Anda tertera di dalamnya. Untuk menulis artikel, pertama-tama Anda harus memiliki suatu ide cerita yang menarik, kemudian Anda bisa melakukan riset, mewawancarai narasumber, mengajukan cerita, dan menulisnya menjadi sebuah artikel dengan format surat kabar yang baik dan benar.
Langkah
-
Pahami dua jenis artikel koran. Kebanyakan artikel koran terbagi menjadi dua jenis, yaitu artikel berita dan artikel khusus. Ada juga artikel halaman opini, seperti editorial dan ulasan mengenai buku atau film pada halaman koran sekolah Anda. Namun, biasanya penulisan akan terfokus pada artikel berita atau artikel khusus. [1] X Teliti sumber
- Artikel berita membahas dasar-dasar peristiwa terkini. Bahasan akan berfokus pada 5 kunci pertanyaan: siapa, apa, dimana, kapan, dan kenapa.
- Artikel khusus membahas suatu peristiwa dengan lebih panjang dan lebih mendalam dari artikel berita. Bahasannya akan berfokus pada satu persoalan dari berbagai sudut pandang dan ditulis dengan format yang lebih kreatif.
- Kedua jenis artikel ini sama-sama membutuhkan riset dan pemberitaan yang akurat. Jika Anda menulis artikel khusus, Anda mungkin akan mendapatkan kebebasan lebih dalam penyusunan struktur artikel. Sebaliknya, artikel berita selalu terpaku pada struktur piramida terbalik atau struktur dengan lima bagian artikel.
-
Pahami struktur artikel. Sebuah artikel koran selalu ditulis dalam format piramida terbalik, yaitu dengan membahas informasi yang paling penting pada paragraf pertama (bagian terbesar dari piramida), dan dilanjutkan dengan informasi tambahan pada paragraf terakhir (bagian terkecil dari piramida). Artikel berita pada dasarnya terbentuk dari 5 bagian: [2] X Teliti sumber
- Pokok berita atau headline : Disebut juga " hed ", yaitu pernyataan singkat untuk menarik perhatian pembaca mengenai suatu peristiwa. Pokok berita selalu muncul di bagian atas artikel.
- Byline : Baris untuk menuliskan nama penulis artikel. Jika Anda menulis suatu artikel, nama Anda akan mucul pada byline artikel tersebut.
- Teras berita atau lead paragraph (" lede "): Paragraf pertama yang melaporkan berita yang berdasar pada pertanyaan siapa, apa, kapan, dimana, dan kenapa dengan jumlah kata yang seminim mungkin. Paragraf ini harus bisa memberikan jawaban untuk kelima pertanyaan tersebut dalam 1-3 kalimat pertama artikel.
- Penjelasan: Paragraf kedua hingga ketiga dalam sebuah artikel harus mencantumkan berbagai fakta dan detail yang perlu diketahui oleh pembacanya. Paragraf ini biasanya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan penting yang mungkin dimiliki pembaca setelah melihat pokok berita dan teras berita. Selain itu, kutipan langsung dari saksi atau pengamat juga dapat Anda masukkan pada bagian ini.
- Informasi tambahan: Paragraf terakhir suatu artikel biasanya berisi informasi tambahan. Misalnya, informasi mengenai peristiwa yang serupa dengan peristiwa yang menjadi pokok berita artikel Anda. Editor Anda bisa saja menghapus paragraf ini jika artikel yang ditulis melebihi ruang yang disediakan dalam koran.
-
Pelajari makna dari " dek " dan " lede ". Kedua singkatan ini memiliki posisi yang cukup penting dalam penulisan surat kabar. Biasanya editor akan bertanya mengenai " dek " dan " lede " dari artikel Anda setelah topik diajukan. [3] X Teliti sumber
- " Dek " adalah sebuah uraian atau deskripsi singkat mengenai isi artikel, biasanya terdiri dari satu hingga dua kalimat, yang akan muncul di bawah pokok berita artikel. Misalnya, sebuah artikel yang membahas mengenai serat mungkin memiliki pokok berita: "Konsumsi Banyak Serat!" dan " dek " dari artikel ini adalah "Sepuluh Alasan Untuk Mengonsumsi Lebih Banyak Serat." [4] X Teliti sumber
- " Lede ", berasal dari kata lead , merupakan jargon jurnalistik untuk introduksi artikel berita. [5] X Teliti sumber
- " Lede " harus bisa memberikan jawaban untuk 5 pertanyaan dasar dalam jurnalistik. Apa yang terjadi? Siapa yang melakukannya? Dimana hal tersebut terjadi? Kapan hal tersebut terjadi? Kenapa bisa terjadi? [6] X Teliti sumber Beberapa artikel mungkin juga membutuhkan pertanyaan "bagaimana" untuk melengkapi artikel, tetapi pertanyaan ini biasanya sudah dapat terjawab dengan menjawab 5 pertanyaan dasar.
-
Perhatikan nada dan sudut pandang yang digunakan dalam sebuah artikel koran. Biasanya, artikel berita ditulis secara objektif, dengan sudut pandang orang ketiga. Berbeda dengan halaman opini atau editorial, artikel berita sebaiknya tidak menggunakan sudut pandang orang pertama "saya" dalam membuat pernyataan, misalnya "saya yakin" atau "menurut saya". Tujuan utama sebuah artikel adalah untuk memberitahu pembaca mengenai berbagai fakta yang terkait dengan suatu kisah atau peristiwa. Pastikan keseluruhan artikel Anda menggunakan nada tulisan yang bersifat netral dan sudah mencakup seluruh perspektif dari berbagai sisi. [7] X Teliti sumber
- Namun, kebanyakan berita memiliki sudut pandang tertentu. Artinya, berita tersebut berfokus pada aspek atau elemen khusus dari suatu persoalan yang lebih besar. Misalnya, berita mengenai kunang-kunang bisa saja berfokus pada terancamnya populasi kunang-kunang akibat penggunaan pestisida di udara. Penggunaan sudut pandang ini merupakan cara yang sangat baik untuk menyampaikan suatu berita yang lebih jelas, terfokus, dan unik sehingga mudah menarik perhatian orang untuk membaca berita tersebut. [8] X Teliti sumber
- Artikel khusus dapat menggunakan sudut pandang pertama "saya". Belakangan ini, gaya narasi personal mulai marak digunakan secara online . Artikel dengan gaya narasi personal adalah sebuah artikel yang menyampaikan suatu berita dengan menggunakan kata "saya" dan memuat cerita pribadi. [9] X Teliti sumber
-
Bacalah contoh-contoh artikel. Karena sekarang Anda sudah mengenal struktur dan istilah-istilah dalam artikel berita yang mendasar, mulailah membaca beberapa contoh artikel untuk memahami cara menulis sebuah artikel dengan lebih baik lagi:
- " Pandemic Level Increased ", artikel berita yang membahas tentang flu babi. [10] X Teliti sumber
- " Harry Potter Opens July 15 ", artikel berita yang ditulis secara kreatif mengenai peluncuran film Harry Potter and the Half Blood Prince . [11] X Teliti sumber
- " Fireflies Count! ", contoh artikel khusus yang ditulis menggunakan sudut pandang orang pertama. [12] X Teliti sumber
- " Pregnant at Harvard? ", contoh artikel khusus yang ditulis dengan gaya naratif personal untuk The Harvard Crimson , publikasi universitas. [13] X Teliti sumber
-
Perhatikan apabila contoh-contoh artikel tersebut memiliki kelima bagian artikel. Cari pokok berita, byline , teras berita, paragraf penjelasan, dan informasi tambahan di akhir artikel.
- Misalnya, pokok berita untuk artikel " Pandemic Level Increased " memiliki byline : Daniel Wetter. [14] X Teliti sumber
- Artikel ini juga memiliki teras berita yang dimulai dengan informasi utama: "Wabah flu babi telah berubah menjadi fase 6 pandemi pada tanggal 11 Juni, dinyatakan oleh World Health Organization (WHO). Dikenal dengan sebutan virus H1N1, flu ini ditularkan secara luas di Amerika Utara dan Australia. Pandemi adalah epidemi (wabah penyakit) di wilayah geografis yang luas -- The swine flu outbreak became a phase 6 pandemic on June 11, declared the World Health Organization (WHO). Officially known as the H1N1 virus, the flu is being transmitted community-wide in both North America and Australia. A pandemic is an epidemic (disease outbreak) over a widespread geographical area. "
- Teras berita tersebut kemudian diikuti dengan penjelasan yang cukup panjang yang dilengkapi dengan kutipan dari dua dokter atau sumber medis.
- Artikel diakhiri dengan informasi tambahan, atau kalimat penutup yang memperkuat sudut pandang artikel: "Sadar akan pentingnya kesehatan dan melakukan vaksinasi akan membuat Anda menjadi bagian dari solusi wabah ini -- Being health conscious and getting vaccinated will make you part of the solution. "
-
Kenalilah " hed ", " dek ", dan " lede " contoh artikel. " Hed " atau pokok berita seharusnya dapat dengan mudah terlihat. " Dek " atau deksripsi singkat biasanya terdiri dari 1-2 kalimat yang menjelaskan isi berita. Bagian ini terletak di bawah " hed ".
- Misalnya, " dek " pada artikel " Harry Potter Opens July 15 " adalah "Sihir dan misteri yang mewarnai peluncuran film terbaru Harry Potter di New York -- Magic and mysteries in the air at Harry Potter's New York premiere." [15] X Teliti sumber
- " Lede " pada artikel harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar jurnalistik. " Lede " pada artikel mengenai penayangan pertama film Harry Potter muncul di paragraf kedua. "Pada acara peluncuran film terbaru Harry Potter di New York City tanggal 9 Juli, Aku berdiri di karpet merah menyaksikan penggemar Potter yang sangat antusias berdesak-desakkan di balik penghalang besi, menunggu para bintang tiba. Beberapa memamerkan topi sorting , kacamata bundar Potter yang khas, dan berbagai garmen mistik dari dunia Hogwarts. Beberapa penggemar mengangkat spanduk. Salah satunya berbunyi: “Teriaklah jika kau suka Harry.” Dan di sana, banyak sekali yang berteriak, bersorak, dan bernyanyi. “ Snape! Snape! Sirius! Snape! ” Sungguh sangat ajaib! -- At the premiere of the newest Harry Potter movie in New York City July 9, I stood along the red carpet watching as excited Potter fans crammed together behind metal barriers waiting for the stars to arrive. Some sported sorting hats, the signature round rimmed Potter glasses, and other mystical garments from the world of Hogwarts. Some held up signs. One read: “Honk if you love Harry.” And there was honking—and yelling and cheering and chanting. “Snape! Snape! Sirius! Snape!” It was magical! "
- " Lede " pada artikel kemudian berkembang ke paragraf ketiga: "Keramaian ini semakin diwarnai dengan teriakan dan sorakan ketika para aktor keluar dari limo mereka dan berjalan menuju West 54th Street di depan Ziegfeld Theatre. Kau bahkan bisa melihat kegembiraan para penggemar Potter melayang-layang di udara! -- The crowd ignited with screams and cheers as the actors stepped out of their limos and onto West 54th Street in front of the Ziegfeld Theatre. There was so much excitement in the air you could taste it! "
- " Lede " ini dapat menjawab pertanyaan siapa (penggemar Harry Potter, termasuk penulis artikel), apa (peluncuran film Harry Potter), dimana (Ziegfeld Theatre, New York City), kapan (9 Juli), dan bagaimana (penayangan pertama terjadi karena film terbaru Harry Potter baru saja diluncurkan dan penggemar Harry Potter sangat antusias menyambut film tersebut).
-
Perhatikan sudut pandang dan nada yang digunakan di masing-masing artikel. Nada dan sudut pandang merupakan dua elemen penting dalam artikel berita. Biasanya, artikel berita harus mempertahankan nada yang bersifat netral atau objektif. Namun, setiap artikel juga harus memiliki sudut pandang atau fokus tertentu ketika membahas suatu persoalan dari segala sisi.
- Misalnya, artikel mengenai Harry Potter ditulis menggunakan sudut pandang orang pertama, oleh penggemar Harry Potter, sehingga berita akan disampaikan melalui sudut pandang tertentu. Penulis membuat berbagai pernyataan, seperti: "Sungguh sangat ajaib!" dan "Kau bahkan bisa melihat kegembiraan para penggemar Potter melayang-layang di udara!" [16] X Teliti sumber Pernyataan seperti ini murni berasal dari pendapat penulis sendiri dan berfungsi untuk memberikan variasi dan perspektif pribadi dalam penyampaian berita.
- Sebaliknya, artikel mengenai flu babi ditulis menggunakan sudut pandang orang ketiga dan tidak memunculkan eksistensi penulis dengan tidak menggunakan kata "saya" atau pernyataan apapun yang bersifat pribadi. Artikel ini bersifat standar dalam penggunaan nada dan penyampaian pendapat, dengan hanya menyajikan berbagai fakta dan detail mengenai wabah penyakit flu babi dan cara untuk mencegah penularan penyakit tersebut. [17] X Teliti sumber
- Dalam artikel khusus The Harvard Crimson , yaitu " Pregnant at Harvard? ", persoalan yang dibahas adalah pengalaman pribadi penulis ketika kuliah di Harvard dalam keadaan hamil. Penulis menggunakan banyak catatan pribadi dan momen untuk memberikan sudut pandang yang unik pada artikel. Karena dianggap mampu menunjukkan hubungan antara penulis dan persoalan yang disampaikan serta adanya penyampaian pendapat pribadi, artikel semacam ini mulai populer di berbagai penerbitan dan koran sekolah. [18] X Teliti sumber
Iklan
-
Gunakanlah writing prompt . Writing prompt adalah teknik menulis dengan mencatat gagasan-gagasan singkat mengenai suatu topik. [19] X Teliti sumber Siswa jurnalistik sering menggunakan teknik ini untuk mengembangkan gagasan cerita mereka. Berikut adalah beberapa contoh gagasan awal yang dapat dikembangkan: [20] X Teliti sumber
- "Ketika itu saya...": Ingat-ingat pengalaman atau momen yang telah mengubah hidup Anda. Misalnya, ketika Anda hampir tenggelam di kolam renang dekat rumah, ketika Anda makan mie instan terus menerus selama 2 bulan, atau ketika hubungan Anda dengan kekasih Anda yang sering berperilaku kasar akhirnya berakhir. Lalu, pikirkan bagaimana pengalaman pribadi ini dapat Anda salin menjadi sebuah gagasan cerita. Sebagai contoh, keselamatan kolam renang di dekat rumah, isu kesehatan terkait dengan mengonsumsi mie instan setiap hari, atau langkah-langkah yang dibutuhkan untuk keluar dari hubungan yang penuh kekerasan.
- "Satu hari dalam kehidupan": Deskripsikan seseorang yang menarik dengan mengikuti kesehariannya selama satu hari. Misalnya, seseorang dengan pekerjaan yang menarik di sekolah Anda, murid di sekolah Anda yang sedang mengerjakan proyek sosial atau politik, atau guru yang mengajar dengan pendekatan yang unik. Anda juga bisa membahas mengenai atlet bintang sekolah Anda atau juga atlet yang sudah melewati masa-masa sulit untuk menjadi sukses.
- "Topik sekolah sehari-hari": Bayangkan rutinitas harian sekolah Anda dan catat hal-hal yang menurut Anda menarik dan unik. Misalnya, kebiasaan bergosip di bis menuju sekolah yang mungkin saja dapat memunculkan suatu gagasan, makaroni keju yang terlihat aneh sebagai makan siang Anda, diajar oleh guru yang memiliki atau tidak memiliki kompetensi untuk mengajar. Carilah isu yang Anda temui di sekolah, atau konflik yang mungkin ingin Anda pelajari lebih dalam lagi.
-
Hasilkan berbagai gagasan dari berbagai sudut pandang. Cara lain untuk mengubah satu gagasan sederhana menjadi sebuah gagasan cerita adalah dengan membuat berbagai gagasan dari berbagai sudut pandang. Pilihlah isu-isu terkini, misalnya pernikahan sesama jenis di Amerika atau identitas seks, dan kumpulkan berbagai gagasan dari berbagai sudut pandang mengenai isu tersebut. Atau Anda juga bisa memilih isu yang terkait dengan sekolah Anda, seperti anggaran sekolah untuk kelas tahun depan. [21] X Teliti sumber
- Tulis kata atau gagasan di tengah-tengah kertas.
- Tulis kata atau istilah lain yang terkait dengan gagasan utama. Jangan berhenti mengevaluasi atau merevisi kata-kata yang sudah ditulis. Anda tidak perlu khawatir jika kata-kata tersebut terkesan lemah, dan jangan mencoret atau mengabaikan gagasan tersebut.
- Terus tambahkan kata atau istilah hingga Anda merasa sudah cukup. Baca kembali dan lingkari atau tandai istilah yang menurut Anda berguna atau dapat menuntun Anda ke suatu sudut pandang mengenai topik yang akan dibahas.
-
Pikirkan cara untuk mengaitkan gagasan yang dimiliki dengan topik kontroversial atau terkini. Baca sumber-sumber berita lain untuk melihat topik apa yang sedang marak diperbincangkan. Kembali ke isu-isu yang dibahas dalam koran sekolah Anda dan perhatikan topik-topik yang sudah dibahas dalam artikel sebelumnya. Adakah topik terkini yang dapat merespon artikel sebelumnya? Atau adakah gagasan yang dapat dikaitkan dengan topik kontroversial? [22] X Sumber Tepercaya Kansas University Center for Community Health and Development Kunjungi sumber
- Misalnya, mungkin Anda memiliki trauma yang berkaitan dengan topik terkini, seperti identitas seks, aborsi, pernikahan sesama jenis, atau kebrutalan polisi. Atau mungkin Anda mengenal seseorang, seperti teman atau sanak saudara, yang dapat menjadi daya tarik dari salah satu topik tersebut. Orang tersebut dapat berperan sebagai sumber utama dari artikel Anda.
-
Tanyakan editor Anda mengenai cerita yang harus ditulis. Terkadang, jika Anda adalah seorang staf penulis untuk suatu surat kabar atau yang sudah menandatangani kontrak sebagai editor yang berkontribusi untuk salah satu publikasi, Anda akan ditugasi dengan gagasan cerita tertentu. Mungkin juga Anda ditugasi untuk menulis artikel musiman, seperti cerita bertema Natal atau Halloween, yang akan menjadi isu musiman di surat kabar.
- Kebanyakan editor akan bertanya mengenai topik yang ingin Anda tulis, atau jika Anda memiliki sudut pandang khusus terhadap topik atau isu tertentu sebelum mereka memberikan tugas dengan suatu gagasan cerita. Jagalah dialog terbuka dengan editor Anda agar mereka tahu topik apa yang menjadi minat Anda dan gagasan cerita seperti apa yang mungkin cocok untuk Anda.
Iklan
-
Lakukanlah riset sebelum Anda mengajukan cerita. Setelah menentukan gagasan cerita, Anda harus melakukan riset dasar untuk memastikan bahwa cerita Anda layak untuk diajukan. Selain itu, Anda juga harus memastikan terlebih dahulu bahwa belum ada yang menulis artikel dengan cerita atau sudut pandang yang serupa dengan milik Anda.
- Gunakan Google untuk melakukan pencarian dengan topik Anda sebagai kata kunci. Misalnya, jika Anda menulis artikel mengenai keadilan sosial di kelas SMA, lakukan pencarian dasar di kursus-kursus di daerah sekitar Anda.
- Sebaiknya, Anda juga membuat daftar narasumber yang dapat dihubungi dan diwawancarai untuk cerita Anda.
- Jika sudah ditugasi dengan sebuah gagasan cerita, Anda tidak perlu lagi menulis surat pengajuan cerita. Namun, Anda tetap harus melakukan riset sebelum menulis artikel.
-
Aturlah wawancara sejak dini. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghubungi calon narasumber dan atur jadwal wawancara. Anda juga bisa melakukan wawancara via telepon atau surel ( email ). Namun, jika memungkinkan, sebaiknya wawancara dilakukan secara langsung. Wawancara melalui surel biasanya terkesan lebih kaku karena wawancara dilakukan melalui tulisan, bukan lisan. [23] X Teliti sumber
- Hubungi narasumber via surel atau telepon. Berikan narasumber ringkasan singkat (" lede ") mengenai artikel yang akan Anda tulis, dan konfirmasi mengenai waktu yang tepat untuk melakukan wawancara. Berikan waktu minimal 45 menit untuk wawancara, terutama jika mereka adalah narasumber utama. Pastikan waktu untuk bertemu dengan narasumber.
- Untuk artikel berita yang standar, Anda harus memiliki minimal satu atau dua narasumber. Narasumber yang tepercaya biasanya adalah orang-orang yang memiliki kualifikasi terkait dengan topik Anda, misalnya seorang dokter medis atau spesialis. Narasumber harus memiliki pengetahuan yang kuat mengenai topik Anda, baik dalam tingkat profesional atau personal, dan bersedia untuk menjawab semua pertanyaan sambil direkam.
-
Persiapkan pertanyaan. Anda harus memiliki setidaknya 10 pertanyaan untuk narasumber, dan tidak lupa 3 pertanyaan cadangan. [24] X Teliti sumber
- Fokus pada pertanyaan terbuka yang membutuhkan jawaban yang ekspansif, bukan jawaban ya atau tidak. Daripada memulai dengan "Apakah menurut Anda", mulailah pertanyaan dengan "Bagaiman menurut Anda" atau "Bagaimana bisa."
- Jangan takut untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan bodoh, seperti "Bagaimana hal tersebut bekerja?" atau "Apa yang Anda maksud dengan istilah atau singkatan tersebut?" Akan sangat berguna jika Anda mewawancarai para ahli di bidang tertentu atau mengenai suatu ide yang rumit dan menyederhanakannya untuk masyarakat umum.
- Berikan pertanyaan singkat dan pertanyaan lanjutan. Kebanyakan pewawancara membuat kesalahan dengan terpaku pada rancangan pertanyaan yang sudah ditulis daripada membuat percakapan yang mengalir bebas dengan narasumber. Mulailah dengan pertanyan dasar yang singkat, seperti "Bagaimana Anda bisa mengajar mengenai keadilan sosial di sekolah?" atau "Bagaimana Anda mengimbangkan kegiatan atletis dengan sekolah?" lalu kembangkan lagi jawaban narasumber. Buat pertanyaan yang panjang menjadi lebih singkat agar narasumber tidak kebingungan dengan pertanyaan-pertanyaan Anda.
- Gabungkan pertanyaan ringan dengan pertanyaan yang lebih sulit. Sebuah wawancara yang baik akan menghasilkan kutipan dari narasumber yang membuat topik dan sudut pandang Anda menjadi lebih berbobot. Namun, pastikan Anda tidak selalu memberikan pertanyaan sulit pada narasumber sebab hal tersebut bisa saja mengakibatkan narasumber lelah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda. Selingi dengan pertanyaan-pertanyaan ringan agar narasumber merasa nyaman dan tenang selama wawancara.
-
Gunakan perekam digital atau aplikasi perekam selama wawancara. Untuk memperoleh kutipan-kutipan yang akurat, gunakanlah perekam digital kecil. Letakan di permukaan datar dan pastikan narasumber tahu bahwa semua pembicaraan akan direkam sebelum Anda menyalakannya. [25] X Teliti sumber
- Anda juga bisa mengunduh aplikasi perekam pada telepon genggam untuk merekam wawancara via tatap muka atau telepon. [26] X Teliti sumber
- Jika wawancara dilakukan melalui Skype, Anda juga bisa menggunakan aplikasi perekam lewat Skype.
-
Buatlah surat pengajuan cerita atau pitch letter . Jika sudah ditugaskan dengan sebuah gagasan cerita oleh editor, Anda tidak perlu membuat atau mengirimkan surat ini. Sebaliknya, jika Anda mengusulkan sebuah gagasan baru kepada editor surat kabar di sekolah, Anda harus membuat surat pengajuan. Pastikan surat singkat, padat, dan jelas. Ikuti format berikut: [27] X Teliti sumber
- Alamatkan surat kepada editor surat kabar, dengan gelar atau nama. Contoh: "Yth. Kepala Redaksi Chronicle" atau "Yth. Ibu Jenna Smith".
- Buat kalimat pembuka yang menarik. Pastikan Anda tidak memberi tahu editor bahwa Anda memiliki sebuah cerita yang bagus atau Anda, penulis, akan membuat mereka puas. Mulailah dengan menyampaikan hal-hal yang menjadi daya tarik dari topik Anda, termasuk sudut pandang yang akan digunakan. Contoh: "World Health Organization (WHO) baru-baru ini menyatakan bahwa flu babi sekarang telah menjadi fase 6 pandemi. Namun, sejauh ini, cara untuk mencegah penyebaran virus flu babi di dalam kelas masih belum diketahui."
- Isi: Jelaskan mengenai artikel Anda dengan lebih detail. Pastikan editor mengerti jika Anda berencana untuk melakukan wawancara dengan narasumber tertentu. Jika Anda memiliki hubungan atau pengalaman pribadi dengan topik yang diajukan, cantumkan mengenai hal tersebut di dalam isi surat. Misalnya: "Sebagai seorang murid di Roosevelt High, saya kira penting untuk para murid tahu mengenai flu babi dan bagaimana cara untuk menghindari penyebarannya. Dalam artikel saya, saya akan membahas mengenai bahayanya flu babi dan teknik untuk menghindarinya dengan dua ahli medis sebagai narasumber. Saya berencana untuk melihat bagaimana murid bisa mempraktikkan kebiasaan sederhana setiap harinya untuk mencegah penularan penyakit ini."
- Penutup: Akhiri surat dengan memberitahu editor bahwa Anda sudah melakukan riset awal terkait topik dan bahwa Anda sudah memiliki pengalaman dalam penulisan artikel serupa. Contoh: "Berdasarkan penelitian awal saya, flu babi merupakan sebuah penyakit berbahaya yang masih belum diketahui oleh masyarakat umum atau siswa sekolah." Berikan tautan menuju cuplikan atau contoh tulisan Anda pada publikasi lain. Setelah itu, tutup surat dengan "Hormat saya" atau "Terimakasih atas perhatiannya."
-
Dapatkan balasan dan batasan jumlah kata dari editor. Setelah menyerahkan surat pengajuan cerita, beri editor Anda waktu untuk meninjau. Lalu, tanyalah jika mereka memiliki usul mengenai narasumber atau sudut pandang untuk cerita Anda. Anda juga mungkin diberikan batasan jumlah kata untuk membuat artikel. Kebanyak artikel berita dibatasi dengan jumlah kata yang sedikit, yaitu 400-500 kata.Iklan
-
Buat teras berita yang unik dan berbobot. Pastikan Anda memulai dengan kalimat yang menarik perhatian pembaca dan membangkitkan minat mereka untuk terus membaca keseluruhan artikel. Awali dengan informasi yang paling penting. [28] X Teliti sumber
- Contoh: “Wabah flu babi telah berubah menjadi fase 6 pandemi pada tanggal 11 Juni, dinyatakan oleh World Health Organization (WHO) -- The swine flu outbreak became a phase 6 pandemic on June 11, declared the World Health Organization (WHO) ” [29] X Teliti sumber atau “Aku seperti pemburu dalam permainan quidditch , tetapi bukan golden snitch yang aku cari... Aku mencari aktor luar biasa yang membintangi film terbaru Harry Potter, Harry Potter and the Half Blood Prince -- I was like a seeker in the game of quidditch, but I wasn’t searching for the golden snitch...I was searching for the golden actors who star in the latest Harry Potter movie, Harry Potter and the Half Blood Prince. ” [30] X Teliti sumber
- Teras berita pertama menyampaikan berita dengan lebih faktual, objektif, dan jelas. Berita ini menginformasikan bahwa terdapat sebuah isu medis yang perlu diperhatikan.
- Teras berita kedua menyampaikan berita dengan lebih personal dan menggunakan sudut pandang orang pertama. Berita ini menarik perhatian pembaca dengan menggunakan istilah-istilah dari dunia fiksi Harry Potter dan bahasa-bahasa yang unik untuk menarik hati pembacanya.
-
Hindari bahasa yang terlalu muluk atau nada yang terlalu kasual. Jangan menggunakan terlalu banyak keterangan atau adjektiva dalam artikel Anda. Pastikan bahasa yang digunakan sederhana dan jelas, dengan kata kerja dan nomina yang solid. Jangan cantumkan kata yang tidak berperan penting dalam cerita. [31] X Teliti sumber
- Gunakan bahasa yang jelas akan membangun kepercayaan pembaca terhadap informasi yang disampaikan dalam artikel Anda, khususnya jika Anda membahas topik medis yang kompleks. Dengan begitu, Anda dapat memperoleh pembaca setia untuk artikel-artikel Anda yang lainnya.
- Gunakan tidak lebih dari 25 kata dalam satu kalimat. Pastikan Anda lebih fokus pada bahasa yang jelas daripada jargon akademis atau teknis.
-
Tulis artikel untuk pembaca Anda. Ketahui siapa target pembaca Anda. Jika untuk masyarakat umum, Anda harus beranggapan bahwa pembaca tidak memiliki pemahaman yang mendalam mengenai topik Anda. Bayangkan jika Anda menjelaskan topik atau isu tertentu kepada seseorang yang tidak pernah mendengar soal topik tersebut. Namun, jika yang ditulis adalah isu-isu terkini yang semua masyarakat mungkin sudah mengenalnya, seperti skandal politik terkini, atau kemenangan dalam pertandingan sepak bola di hari Jumat, Anda bisa saja beranggapan bahwa topik tersebut sudah diketahui oleh banyak orang. Oleh karena itu, artikel harus menyajikan informasi baru dan terkini untuk pembacanya. [32] X Teliti sumber
- Jika menulis sebuah artikel untuk bagian tertentu dari surat kabar, seperti bagian seni dan budaya, Anda bisa berasumsi bahwa pembaca sudah mengenal beberapa seniman terkenal atau tren budaya saat ini.
- Anda juga bisa menulis mengenai topik yang lazim bagi sebagian besar pembaca, seperti Harry Potter. Dalam kasus ini, Anda bisa menggunakan istilah atau frasa yang terkenal di kalangan pembaca yang senang sekali dengan topik ini, seperti artikel mengenai film Harry Potter.
-
Gunakanlah kalimat aktif. Kata kerja yang solid akan membuat artikel Anda cemerlang dan menarik. Fokus pada penggunaan kata kerja aktif seperti “dia berdiri”, “berjalan”, “berlari”, “menemukan rekan satu timnya”, atau “berbicara dengan pelatihnya”. Sebaliknya, kata kerja pasif dapat memberi kesan membosankan bagi pembaca.
- Pada sebagian besar kasus, editor menganjurkan untuk menggunakan kalimat dengan bentuk waktu sekarang daripada bentuk lampau agar artikel memberi kesan kedekatan dengan waktu saat artikel dibaca. Namun, Anda dapat menggunakan bentuk waktu lampau jika editor Anda berkata sebaliknya.
-
Perkuatlah cerita Anda dengan kutipan. Penyampaian informasi dalam artikel harus bersifat fakta. Semua pendapat atau deskripsi subjektif harus dilengkapi dengan nama narasumber. Artikel Anda harus diperkuat dengan kutipan setidaknya dari dua narasumber. Misalnya, daripada memberitahu pembaca Anda untuk waspada terhadap flu babi, gunakan kutipan dari para ahli untuk mendukung pernyataan agar lebih akurat dan terpercaya. [33] X Teliti sumber
- Contoh: “'Sudah saatnya kita cemas,' ucap Dr. Trochet. Persoalan ini sudah tidak dapat diabaikan, tetapi masih bisa dicegah dengan langkah-langkah yang mudah, beliau menekankan. Dr. Trochet dan Dr. Tom Hopkins, Pemimpin Koresponden Medis di stasiun NBC Sacramento, KCRA, baru-baru ini menyatakan kepada Scholastic Kids Press Corps mengenai flu babi. Mereka juga membahas cara untuk mencegah penularan penyakit.”
- Gunakan “ucap beliau” atau “memberi tahu saya” ketika memuat kutipan, dan hanya menggunakan nama belakang atau gelar dan nama narasumber.
-
Ikuti lima bagian dalam struktur artikel. Pastikan artikel Anda mengikuti kelima bagian artikel: [34] X Teliti sumber ttp://quest.arc.nasa.gov/aero/wright/teachers/pdf/language/Newspaper_Article.pdf
- Pokok berita atau " hed ".
- Byline .
- Teras berita atau " lede ". Bagian ini harus bisa menjawab pertanyaan dasar siapa, apa, kapan, dimana, dan kenapa secara ringkas.
- Paragraf penjelasan, termasuk kutipan langsung dari narasumber.
- Informasi tambahan, paragraf akhir yang memberikan informasi kecil sebagai pelengkap tambahan.
-
Revisi dan buat mengikuti format artikel. Periksa jika ada kesalahan dalam penulisan atau gramatikal. Pastikan artikel Anda memiliki " lede " yang berbobot dan mengikuti kelima bagian struktur artikel.
- Anda juga harus menyusun artikel mengikuti format penulisan yang dianjurkan oleh publikasi Anda. Kalau publikasi Anda adalah publikasi online , tanyakan pada editor jika ada format tertentu yang perlu diikuti, seperti penambahan tautan pada teks.
- Koran sekolah Anda juga mungkin memiliki panduan gaya penulisan dengan aturan mengenai frasa atau istilah tertentu dalam artikel yang dipublikasikan. Tanya editor Anda mengenai panduan-panduan ini dan sesuaikan artikel mengikuti panduan tersebut.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.scholastic.com/teachers/article/writing-your-article
- ↑ http://quest.arc.nasa.gov/aero/wright/teachers/pdf/language/Newspaper_Article.pdf
- ↑ http://spcollege.libguides.com/c.php?g=254319&p=1695313
- ↑ http://writersweekly.com/this_weeks_article/002828_07202005.html
- ↑ http://grammarist.com/usage/lead-lede/
- ↑ http://spcollege.libguides.com/c.phpg=254319&p=1695313
- ↑ http://www.mediacollege.com/journalism/news/write-stories.html
- ↑ http://www.mediacollege.com/journalism/news/write-stories.html
- ↑ http://public.wsu.edu/~hughesc/personal_narrative_parts.htm
- ↑ http://www2.scholastic.com/browse/article.jsp?id=3752088
- ↑ http://www2.scholastic.com/browse/article.jsp?id=3752196
- ↑ http://www2.scholastic.com/browse/article.jsp?id=3752450
- ↑ http://www.thecrimson.com/article/2015/4/28/pregnant-at-harvard/
- ↑ http://www2.scholastic.com/browse/article.jsp?id=3752088
- ↑ http://www2.scholastic.com/browse/article.jsp?id=3752196
- ↑ http://www2.scholastic.com/browse/article.jsp?id=3752196
- ↑ http://www2.scholastic.com/browse/article.jsp?id=3752088
- ↑ http://www.thecrimson.com/article/2015/4/28/pregnant-at-harvard/
- ↑ http://www.dailywritingtips.com/writing-prompts-101/
- ↑ http://www.collegemediamatters.com/2013/11/15/1-million-story-ideas-for-student-journalists-2/
- ↑ http://www.poynter.org/news/media-innovation/5842/idea-generators-creativity-tools-for-journalists/
- ↑ http://ctb.ku.edu/en/table-of-contents/advocacy/media-advocacy/news-stories-media-wants/main
- ↑ http://www.jhuapl.edu/education/elementary/newspapercourse/forstudents/tips.htm
- ↑ http://thewritepractice.com/six-ways-to-ask-better-questions-in-interviews/
- ↑ http://www.jhuapl.edu/education/elementary/newspapercourse/forstudents/tips.htm
- ↑ http://lifehacker.com/5879232/the-best-voice-recording-app-for-iphone
- ↑ http://irosf.com/q/zine/article/10379
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/735/05/
- ↑ http://www2.scholastic.com/browse/article.jsp?id=3752088
- ↑ http://www2.scholastic.com/browse/article.jsp?id=3752196
- ↑ http://www.sussex.ac.uk/pressandcomms/communications/writingnews
- ↑ https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/735/05/
- ↑ http://www.sussex.ac.uk/pressandcomms/communications/writingnews
- ↑ ttp://quest.arc.nasa.gov/aero/wright/teachers/pdf/language/Newspaper_Article.pdf
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 8.129 kali.
Iklan