Menulis skrip atau skenario adalah cara yang bagus untuk melatih kreativitas melalui pembuatan film pendek, film, atau acara TV . Tiap skrip dimulai dengan premis dan plot yang bagus dan membawa tokoh pada petualangan yang mengubah hidupnya. Dengan kerja keras dan format yang benar, Anda bisa menulis skrip sendiri hanya dalam beberapa bulan!
Langkah
-
Pikirkan tema atau konflik yang ingin Anda ceritakan. Gunakan pertanyaan “Bagaimana jika?” untuk membentuk ide. Mulailah dengan mengambil inspirasi dari dunia di sekitar Anda dan pikirkan bagaimana jadinya dunia itu jika dipengaruhi oleh peristiwa atau tokoh tertentu. Anda juga bisa memikirkan tema keseluruhan, seperti cinta, keluarga, atau pertemanan sehingga seluruh isi skrip menyatu. [1] X Teliti sumber
- Misalnya, “Bagaimana jika kita kembali ke masa lalu dan bertemu orang tua waktu mereka seusia kita?” adalah premis Back to the Future , sementara “Bagaimana jika monster yang menyelamatkan putri, bukannya pangeran tampan?” adalah premis Shrek .
- Bawa buku catatan kecil ke mana saja supaya Anda bisa menuliskan ide.
-
Pilih genre. Genre adalah alat bercerita yang penting supaya pembaca tahu cerita apa yang bisa mereka harapkan. Pikirkan film atau acara TV yang paling Anda sukai, dan cobalah menulis skrip dengan gaya yang mirip. [2] X Teliti sumber
- Gabungkan genre untuk membuat sesuatu yang unik. Misalnya, Anda bisa membuat film koboi yang berlatar luar angkasa atau film cinta dengan elemen horor.
Memilih Genre
Jika Anda suka latar besar dan ledakan, pertimbangkan menulis skrip aksi .
Jika Anda ingin membuat orang takut, cobalah menulis skrip horor .
Jika Anda ingin bercerita tentang hubungan, cobalah menulis skrip drama atau komedi romantis .
Jika Anda menyukai banyak efek khusus atau apa yang terjadi di masa depan, tulis skrip film fiksi ilmiah .
-
Pilih latar. Pastikan latar sesuai dengan cerita atau tema. Buat daftar yang berisi sedikitnya 3–4 latar yang dikunjungi tokoh supaya tetap menarik. [3] X Teliti sumber
- Misalnya, jika salah satu tema Anda adalah isolasi, Anda bisa memilih latar rumah terbengkalai.
- Genre yang dipilih juga membantu Anda memilih latar. Misalnya, sepertinya tidak mungkin Anda menjadikan kota New York sebagai latar cerita koboi.
-
Ciptakan protagonis yang menarik. Ketika menciptakan protagonis, berikan tujuan yang harus dicapainya di sepanjang skrip. Berikan tokoh tersebut kekurangan, seperti sering berbohong atau hanya memikirkan diri sendiri, supaya dia lebih menarik. Pada akhir skrip, dia harus melalui suatu peristiwa dan berubah. Pikirkan siapa dia di awal cerita versus bagaimana peristiwa mengubahnya. [4] X Teliti sumber
- Jangan lupa memberi nama yang mudah diingat!
-
Ciptakan antagonis yang bertentangan dengan protagonis. Antagonis adalah tokoh yang menentang protagonis. Berikan kualitas yang mirip antara protagonis dan antagonis, tetapi ubah cara antagonis mengimplementasikan kualitas tersebut. Misalnya, protagonis mungkin berusaha menyelamatkan dunia, tetapi antagonis mungkin berpikir satu-satunya cara untuk menyelamatkan dunia adalah menghancurkannya lebih dahulu. [5] X Teliti sumber
- Jika Anda menulis cerita horor, antagonis mungkin merupakan monster atau pembunuh bertopeng.
- Dalam komedi romantis, antagonis adalah orang yang berusaha dirayu tokoh utama.
-
Tulis ringkasan plot sepanjang 1–2 kalimat. Ringkasan ini berisi peristiwa utama dalam film. Gunakan bahasa deskriptif untuk membuat ringkasan yang terkesan unik sehingga orang lain memahami ide utama cerita. Pastikan konflik juga dimasukkan dalam ringkasan. [6] X Teliti sumber
- Misalnya, jika Anda ingin menulis ringkasan film A Quiet Place , Anda bisa menulis, “Satu keluarga diserang oleh monster”, tetapi itu tidak memuat detail. Sebaliknya, jika Anda menulis, “Satu keluarga harus hidup dalam keheningan supaya tidak ditangkap oleh monster dengan daya pendengaran yang sangat sensitif”, pembaca dapat memahami poin utama skrip.
Iklan
-
Tuangkan ide plot dalam kartu indeks. Tuliskan tiap peristiwa dalam skrip di kartu tersendiri. Dengan demikian, Anda bisa mengatur ulang peristiwa untuk mengetahui mana yang terbaik. Tulis semua ide, walaupun menurut Anda jelek, karena Anda tidak akan tahu mana yang paling bagus dalam skrip final. [7] X Teliti sumber
- Jika tidak mau menggunakan kartu indeks, Anda bisa menggunakan dokumen kata atau perangkat lunak penulisan skrip, seperti WriterDuet atau Final Draft.
-
Atur peristiwa dalam urutan yang Anda mau. Setelah menuliskan ide di kartu, letakkan di atas meja atau lantai dan atur dalam urutan kronologis. Lihat bagaimana peristiwa tertentu mengarah ke peristiwa lain untuk mengetahui apakah urutannya masuk akal. Jika tidak, ambil kartu indeks tersebut dan cari apakah lebih baik apabila diletakkan di urutan lain. [8] X Teliti sumber
- Letakkan peristiwa yang terjadi di masa depan pada awal film jika Anda ingin membuat film yang membuat pemirsa bingung dan penasaran, seperti Inception .
KIAT PAKARPenulis ProfesionalMelissa Sargent adalah Presiden Scriptwriters Network, sebuah organisasi nirlaba yang mengajak para profesional dunia hiburan untuk mengajarkan seni dan bisnis penulisan skrip untuk televisi, artikel, dan media baru. Scriptwriters Network melayani anggotanya dengan menyediakan program pendidikan, akses pengembangan, dan kesempatan lewat aliansi dengan para profesional di industri dan meningkatkan kualitas penulisan dalam dunia hiburan.Selain itu, pastikan untuk mempertimbangkan jumlah adegan yang akan disertakan. Skrip untuk acara TV sebaiknya terdiri atas 5 adegan jika akan ditayangkan di jaringan komersial seperti CBS, NBC, atau ABC. Sementara itu, skrip nonkomersial seperti untuk Netflix atau Amazon, sebaiknya terdiri atas 3 adegan. Skrip untuk fitur juga biasanya terdiri atas 3 adegan.
-
Pikirkan sepenting apa tiap adegan yang akan dimasukkan. Ajukan pertanyaan seperti, “Apa poin utama adegan ini?” atau “Bagaimana adegan ini membawa cerita ke depan?” Pelajari tiap adegan untuk melihat apakah adegan tersebut menambahkan sesuatu pada cerita atau hanya mengisi ruang kosong. Jika adegan tidak memiliki poin tertentu atau menggerakkan cerita, Anda bisa menghapusnya. [9] X Teliti sumber
- Misalnya, jika dalam adegan hanya ada tokoh yang belanja kebutuhan sehari-hari, itu tidak menambahkan apa pun dalam cerita. Akan tetapi, jika tokoh tersebut bertemu seseorang di toko dan obrolan mereka terkait dengan ide utama film, silakan dipertahankan.
KIAT PAKARPenulis ProfesionalMelissa Sargent adalah Presiden Scriptwriters Network, sebuah organisasi nirlaba yang mengajak para profesional dunia hiburan untuk mengajarkan seni dan bisnis penulisan skrip untuk televisi, artikel, dan media baru. Scriptwriters Network melayani anggotanya dengan menyediakan program pendidikan, akses pengembangan, dan kesempatan lewat aliansi dengan para profesional di industri dan meningkatkan kualitas penulisan dalam dunia hiburan.Pastikan untuk mempertimbangkan jumlah adegan yang akan disertakan. Melessa Sargent, Presiden Scriptwriters Network mengatakan: "Skrip untuk acara TV sebaiknya terdiri atas 5 adegan jika akan ditayangkan di jaringan komersial seperti CBS, NBC, atau ABC. Sementara itu, skrip nonkomersial seperti untuk Netflix atau Amazon, sebaiknya terdiri atas 3 adegan. Namun, dalam keduanya, adegan teaser juga disertakan dan dianggap sebagai adegan pertama. Skrip untuk fitur juga biasanya terdiri atas 3 adegan."
-
Gunakan momen tinggi dan rendah pada jeda babak. Jeda babak membantu memisahkan cerita jadi 3 bagian: perkenalan, konfrontasi, dan resolusi. Perkenalan, atau Babak I, dimulai pada awal cerita dan berakhir ketika tokoh mengambil pilihan yang mengubah hidup mereka selamanya. Di sepanjang konfrontasi, atau Bab II, protagonis akan berusaha mencapai tujuan dan berinteraksi dengan antagonis yang mengarah ke titik klimaks cerita. Resolusi, atau Babak III, terjadi setelah klimaks, menampilkan apa yang terjadi sesudahnya. [10] X Teliti sumber
Tip: Skrip TV biasanya mencapai jeda babak ketika dipotong iklan. Tonton acara atau seri yang mirip dengan cerita Anda untuk melihat apa yang terjadi tepat sebelum jeda iklan.
Iklan
-
Buat halaman judul. Tulis judul skrip dalam huruf besar semua di tengah halaman. Beri spasi setelah judul, kemudian tulis “Ditulis oleh”. Tambahkan spasi lagi sebelum menuliskan nama Anda. Sertakan informasi kontak, seperti alamat surel dan nomor telepon di margin kiri bawah. [11] X Teliti sumber
- Jika skrip Anda berdasarkan cerita atau film lain, tambahkan beberapa baris ekstra dengan frasa “Didasarkan pada cerita oleh” diikuti oleh nama penulis orisinalnya.
KIAT PAKAR"Cobalah peranti lunak penulisan skrip untuk memudahkan Anda. Ini bisa sangat membantu, terlebih jika Anda belum pernah menulis skenario."
Melessa Sargent
Penulis ProfesionalMelessa Sargent
Penulis Profesional -
Gunakan fon Courier 12 di seluruh skrip. Standar penulisan skenario adalah fon Courier dan variasinya supaya mudah dibaca. Pastikan Anda menggunakan fon 12 karena ukuran itulah yang digunakan skrip lain dan dianggap sebagai standar industri. [12] X Teliti sumber
- Gunakan format tambahan, seperti huruf tebal atau garis bawah, seperlunya saja karena jika berlebihan dapat mengganggu perhatian pembaca.
Tip: Perangkat lunak penulisan skenario, seperti Celtx, Final Draft, atau WriterDuet, otomatis memformat skrip sehingga Anda tidak perlu mengubah pengaturannya lagi.
-
Tulis judul adegan setiap kali lokasi latar berpindah. Judul adegan harus dibuat rata kiri, 1½ inci (3,8 cm) dari tepi halaman. Tulis judul adegan dalam huruf besar semua supaya mudah dikenali. Masukkan INT. Atau EXT. untuk memberi tahu pembaca bahwa adegan terjadi di dalam atau di luar. Kemudian, tulis nama lokasi spesifik diikuti dengan waktu adegan tersebut berlangsung. [13] X Teliti sumber
- Contoh judul adegan: INT. RUANG KELAS - SIANG.
- Buat judul adegan dalam satu baris saja supaya tidak membingungkan.
- Jika Anda ingin menyebutkan ruang spesifik di lokasi spesifik, bisa ditulis seperti ini: INT. RUMAH BUDI - DAPUR - SIANG.
-
Tulis blok tindakan untuk mendeskripsikan latar dan tindakan tokoh. Blok tindakan harus dibuat rata kiri dan ditulis dalam struktur kalimat biasa. Gunakan kalimat aksi untuk menunjukkan apa yang dilakukan tokoh dan memberi deskripsi singkat tentang peristiwa yang terjadi. Susun dalam kalimat singkat supaya tidak berlebihan bagi pembaca. [14] X Teliti sumber
- Hindari menuliskan apa yang dipikirkan tokoh. Aturan umumnya, jika pikiran itu tidak bisa diperlihatkan di layar, jangan masukkan dalam blok tindakan. Jadi, daripada menulis, “Budi berpikir untuk menarik tuas, tetapi dia tidak yakin,” lebih baik tuliskan, “Tangan Budi bergetar di dekat tuas. Dia menggertakkan gigi dan mengerutkan alis.”
- Apabila Anda memperkenalkan tokoh untuk pertama kalinya dalam blok tindakan, tulis nama mereka dalam huruf besar semua. Setelah itu, tulis seperti biasa.
-
Tulis nama tokoh dan dialog di tengah setiap kali tokoh tersebut bicara. Pastikan margin diatur 3,7 inci (9,4 cm) dari sisi kiri halaman. Tulis nama tokoh dalam huruf besar semua supaya pembaca atau aktor dapat melihat kapan dialog mereka muncul. Ketika Anda menulis dialog, pastikan jaraknya 2½ inci (6,4 cm) dari sisi kiri halaman. [15] X Teliti sumber
- Jika Anda ingin menunjukkan perasaan tokoh, tuliskan jenis emosi dalam tanda kurung setelah nama tokoh tersebut. Misalnya, (bersemangat) atau (tegang). Pastikan tanda kurung berjarak 3,1 cm (7,9 cm) dari sisi kiri halaman.
Iklan
-
Tetapkan tenggat supaya Anda punya tujuan untuk dicapai. Pilih tanggal yang kira-kira 8–12 minggu dari awal menulis karena itulah jangka waktu dalam industri film yang diberikan kepada penulis untuk mengerjakan skrip. Tandai tenggat di kalender atau sebagai pengingat di ponsel untuk memandu Anda membuat skrip. [16] X Teliti sumber
- Ceritakan tujuan tersebut kepada orang lain dan minta dia mengikuti progres Anda.
-
Rencanakan untuk menulis 1–2 halaman per hari. Selama penulisan draf pertama, tulis saja ide yang muncul di kepala dan ikuti kerangka. Jangan mengkhawatirkan ejaan atau gramatika dahulu karena dalam tahap ini Anda hanya perlu menulis. Jika Anda bisa menulis 1–2 halaman tiap hari, draf pertama akan selesai dalam 60–90 hari. [17] X Teliti sumber
- Pilih waktu tertentu setiap harinya untuk duduk dan menulis supaya Anda tidak terganggu.
- Matikan ponsel atau koneksi internet supaya bisa fokus menulis.
KIAT PAKAR"Skrip fitur sebaiknya 95-110 halaman. Skrip TV sebaiknya 30-35 halaman untuk acara 30 menit, atau 60-65 halaman untuk acara 1 jam."
Melessa Sargent
Penulis ProfesionalMelessa Sargent
Penulis Profesional -
Ucapkan dialog dengan bersuara untuk mendengar apakah kedengarannya natural. Ketika menulis kata-kata tokoh, ucapkan dengan keras. Pastikan alur dialog lancar dan tidak terdengar membingungkan. Jika Anda memperhatikan ada area bermasalah, tandai atau garis bawahi frasa tersebut untuk direvisi dalam tahap edit. [18] X Teliti sumber
- Pastikan tiap tokoh terdengar beda dan memiliki suara unik. Jika tidak, pembaca akan sulit membedakan siapa yang bicara.
-
Terus tulis sampai mencapai 90–120 halaman. Anggap satu halaman setara dengan 1 menit waktu di layar. Untuk menulis skrip film standar, usahakan menulis antara 90 dan 120 halaman untuk mencapai durasi 1,5–2 jam.
- Untuk skrip TV, usahakan menulis 30–40 halaman untuk komedi situasi setengah jam dan 60–70 halaman untuk drama satu jam.
- Film pendek mencapai 10 halaman atau kurang.
Iklan
-
Istirahat selama 1–2 minggu setelah draf pertama selesai. Oleh karena Anda sudah mengerjakan skrip untuk waktu lama, simpan dahulu beberapa minggu dan fokus pada hal lain. Dengan demikian, dalam tahap mengedit, pikiran Anda sudah segar kembali. [19] X Teliti sumber
- Mulailah mengerjakan skrip lain sambil menunggu jika Anda ingin menulis ide baru.
-
Baca ulang skrip dan catat mana yang tidak masuk akal. Buka dan baca dari awal hingga akhir. Carilah bagian yang membingungkan atau saat tokoh melakukan hal-hal yang tidak menggerakkan jalan cerita. Catat dengan tangan supaya mudah diingat. [20] X Teliti sumber
- Baca skrip dengan suara keras dan jangan takut memerankan adegan sesuai yang Anda inginkan. Dengan demikian, Anda bisa menemukan dialog atau kata-kata yang tidak cocok.
Tip: Jika bisa, cetak skenario supaya catatan bisa ditulis langsung.
-
Perlihatkan skrip kepada orang yang Anda percaya. Tanyakan apa pendapat teman atau orang tua Anda. Sampaikan masukan macam apa yang Anda harapkan supaya mereka tahu apa yang harus difokuskan. Setelah mereka selesai membaca, tanyakan bagian mana yang masuk akal dan mana yang tidak. [21] X Teliti sumber
-
Tulis ulang skrip sampai Anda puas dengan hasilnya. Kerjakan revisi cerita dan tokoh lebih dahulu untuk memperbaiki masalah yang lebih besar dalam skrip. Kerjakan dari masalah yang besar, seperti dialog atau tindakan yang membingungkan, hingga masalah kecil, seperti gramatika dan ejaan.
- Awali tiap draf dalam dokumen baru supaya Anda bisa memotong dan merekatkan bagian-bagian yang disukai dari skrip lama ke skrip baru.
- Jangan terlalu fokus pada detail-detail tidak signifikan atau skrip Anda tidak akan pernah selesai.
Iklan
Tips
- Tidak ada aturan menulis skenario. Jika Anda lebih suka cara penceritaan yang berbeda, coba saja.
- Baca skrip film yang Anda suka untuk mempelajari cara penulisannya. Banyak PDF yang bisa ditemukan di internet dengan pencarian sederhana.
- Baca buku-buku seperti Save the Cat oleh Blake Snyder atau Screenplay oleh Syd Field untuk mendapatkan ide dan informasi tentang cara memformat cerita.
- Naskah drama dan dokumenter memiliki format yang agak berbeda dari skrip film atau acara TV.
Referensi
- ↑ https://gointothestory.blcklst.com/how-i-write-a-script-part-1-story-concept-ab6d5a25fc27
- ↑ https://www.scriptmag.com/5-tips-choosing-writing-genres-free-download
- ↑ https://thescriptlab.com/features/screenwriting-101/2982-how-to-create-a-convincing-setting-in-your-screenplay/
- ↑ https://www.lightsfilmschool.com/blog/write-strong-protagonist-character-movie-aeu
- ↑ https://www.well-storied.com/blog/the-four-main-types-of-epic-antagonists
- ↑ https://www.scriptreaderpro.com/how-to-write-a-screenplay-2/
- ↑ https://goodinaroom.com/blog/7-ways-to-improve-your-outlines/
- ↑ https://gointothestory.blcklst.com/how-i-write-a-script-part-6-outline-697aedb321ef
- ↑ https://gointothestory.blcklst.com/how-i-write-a-script-part-6-outline-697aedb321ef
- ↑ http://www.elementsofcinema.com/screenwriting/three-act-structure/
- ↑ https://screenwriting.io/what-does-a-screenplay-title-page-look-like/
- ↑ https://screenwriting.io/what-is-standard-screenplay-format/
- ↑ https://scriptwrecked.com/category/scene-headings/
- ↑ https://scriptangel.com/8-tips-to-writing-great-action-lines/
- ↑ https://screenwriting.io/what-is-standard-screenplay-format/
- ↑ https://screenwriting.io/how-long-should-it-take-to-write-a-screenplay/
- ↑ https://www.raindance.org/how-to-write-a-screenplay-in-3-weeks/
- ↑ http://reelauthors.com/screenplay-coverage/how-to-write-great-dialogue.php
- ↑ https://thescriptlab.com/features/screenwriting-101/9296-mastering-the-art-of-revising-and-editing-your-screenplays/
- ↑ https://screencraft.org/2014/05/18/revising-screenplay-rewriting-screenwriting/
- ↑ https://screencraft.org/2014/05/18/revising-screenplay-rewriting-screenwriting/