Unduh PDF Unduh PDF

Bercakap-cakap adalah keterampilan yang sangat penting di setiap tahap kehidupan, sejak masa kanak-kanak, dewasa, sampai lanjut usia. Belajar cara berkomunikasi yang efektif agar orang lain merasa dihargai merupakan salah satu hal yang sangat bermanfaat bagi diri sendiri. Kabar baiknya, meningkatkan kemampuan bercakap-cakap bukanlah hal yang mustahil. Dengan mempelajari beberapa cara mudah dan contoh berikut, Anda bisa memulai percakapan dengan penuh percaya diri.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Memulai Percakapan dengan Cara Cerdas

Unduh PDF
  1. Banyak orang yang belum mengetahui betapa pentingnya mendengarkan dan memperhatikan agar bisa menjadi seorang yang terampil bercakap-cakap. Malahan, hal ini mungkin merupakan hal terpenting yang membuat Anda mampu bercakap-cakap dengan baik. Anda harus melakukan dua hal penting berikut agar bisa “mendengarkan secara aktif”: [1]
    • Berkonsentrasilah pada apa yang orang lain ingin sampaikan. Hal ini membutuhkan tindakan secara mental, bukan sekadar mendengarkan ucapan orang lain. Anda harus membiasakan diri memikirkan apa yang orang lain ingin sampaikan selama ia berbicara. Pada awalnya, berkonsentrasi seperti ini bisa menimbulkan kelelahan mental, tetapi akan semakin mudah dengan semakin banyak berlatih.
    • Tunjukkan bahwa Anda sedang mendengarkan. Hal ini lebih membutuhkan tindakan fisik. Lihatlah orang yang sedang berbicara untuk menunjukkan perhatian. Anggukkan kepala sebagai tanda bahwa Anda mengerti apa yang ia katakan. Ucapkan “ya” sekali-sekali sebagai tanda bahwa Anda setuju dan ajukan pertanyaan yang relevan.
  2. Anda akan kesulitan mengembangkan kemampuan bercakap-cakap jika terus menunggu orang lain mengajak Anda berbicara. Tinggalkan zona nyaman dengan penuh percaya diri dan mulailah bercakap-cakap dengan orang lain agar kemampuan Anda meningkat lebih cepat. Mulailah bercakap-cakap dengan orang-orang yang Anda kenal dengan sekadar bertanya “Apa kabar?”
    • Apabila Anda sudah bisa melakukan percakapan dengan teman-teman dan anggota keluarga, pergilah ke tempat orang-orang biasa bertemu, misalnya kafe, kelab, acara besar (pesta atau pertemuan komunitas yang dihadiri banyak orang), dll.
    • Ajaklah orang lain bercakap-cakap dengan mengatakan, “Hai, nama saya…! Siapa nama Anda?” atau membuka percakapan dengan membahas hal tertentu, misalnya, “Wow, kemeja Anda keren sekali! Beli di mana?” atau “Wah, sepertinya kita sama-sama penggemar kelompok musik/pertunjukan/buku/sesuatu yang terlihat di bajunya!”
  3. Setiap orang menyukai hal tertentu, jadi, Anda bisa menanyakan hal-hal yang sepertinya ia sukai setelah membuka percakapan. Bertanyalah jika Anda belum tahu apa yang ia sukai! Lanjutkan percakapan dengan mengajukan pertanyaan yang tepat, misalnya, “Tolong ceritakan bagaimana awalnya sampai Anda menyukai kegiatan/hal ini?”
    • Setelah bertanya apakah ia menyukai sesuatu dan hanya dijawab “Tidak, ini hadiah dari teman” atau “Kelihatannya saja keren”, sepertinya Anda sedang kurang beruntung. Namun, Anda bisa menjelaskan apa yang Anda ketahui tentang hal-hal yang terlihat di bajunya dan mengapa Anda menyukainya.
  4. Orang-orang yang mampu bercakap-cakap dengan baik biasanya pernah belajar dari yang terbaik. Agar bisa bertemu orang-orang yang memiliki keterampilan ini, dengarkan rekaman pembicaraan mereka, carilah seminar informatif yang Anda sukai, atau berpartisipasi dalam forum diskusi. Meskipun kegiatan ini lebih banyak membaca ketimbang berbicara, Anda bisa mengembangkan kedua keterampilan ini secara bersamaan.
    • Perhatikan baik-baik dinamika pembicaraan yang orang lain lakukan. Amati ketika pembicaranya berganti, biasanya ketika ada jeda atau setelah seseorang selesai mengucapkan kalimat, pemikiran, atau argumen. Anda juga bisa mendeteksi seseorang yang ingin memberikan kesempatan orang lain berbicara melalui nada suara. Dengarkan baik-baik nada di akhir kalimat lalu amati apakah orang lain juga melakukan hal yang sama.
  5. Cara menutup percakapan harus Anda kuasai dengan baik sebab orang-orang cenderung mengingat apa yang terjadi terakhir. Cara terbaik agar bisa segera menutup percakapan dengan sopan adalah ketika Anda mulai merasa canggung, bahkan jauh sebelumnya. Katakan ada yang harus Anda lakukan atau berikan alasan yang lain, misalnya “Saya ingin mengambil minum”, “Saya harus pergi lagi”, atau “Saya harus mengurus sesuatu.”
    • Jika percakapan berjalan lancar, gunakan kesempatan ini untuk menyambungnya lain kali, misalnya dengan mengatakan, “Wah, saya sudah harus pergi, tetapi masih ingin mengobrol. Boleh minta nomor kontakmu?”
  6. Percakapan tidak akan menjadi lebih baik jika tidak dipraktikkan. Datanglah ke kegiatan sosial dan berbicaralah dengan orang-orang yang belum Anda kenal. Kegiatan yang hanya berlangsung satu kali bisa menjadi tempat terbaik untuk memulainya sebab Anda tidak perlu khawatir akan bertemu orang yang sama jika melakukan kesalahan. Kelompok yang melakukan kegiatan mingguan atau bulanan bisa sangat membantu setelah Anda merasa lebih nyaman. Selain mengembangkan kemampuan bercakap-cakap, interaksi yang sering Anda lakukan bisa menjalin dan menjaga persahabatan.
    • Setelah berkenalan dengan beberapa teman baru, berusahalah memperhatikan mereka berbicara selama percakapan sambil berfokus pada keterampilan yang ingin Anda pelajari. Bangunlah persahabatan dan dapatkan lebih banyak pengalaman dengan berusaha mengenali pola percakapan, memahami cara menyambung alur pembicaraan, dan memberikan komentar atas topik-topik penting.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Melakukan Percakapan Biasa

Unduh PDF
  1. Untuk memulai percakapan, Anda hanya perlu mengatakan, “Hai, apa kabar?”, misalnya. Ini adalah kalimat pembuka dan pertanyaan yang bisa ditanggapi oleh teman bicara. Selain itu, Anda juga bisa mengatasi rasa canggung yang sering kali muncul karena menunggu orang lain berbicara dan memudahkan Anda melanjutkan percakapan.
    • Bersiaplah sebab setelah pembicaraan dimulai, teman bicara mungkin akan balik bertanya tentang hal-hal menyenangkan yang Anda lakukan.
  2. Ada baiknya Anda menyiapkan satu atau dua pertanyaan sebelumnya. Dengan demikan, Anda tidak membuang-buang waktu hanya untuk berpikir selama percakapan. Pilihlah topik yang diminati dan mudah ditanggapi oleh teman bicara. Ajukan pertanyaan tentang hal-hal tertentu yang jelas-jelas ia sukai. Jika tidak, berikan tanggapan tentang kegiatan yang sedang berlangsung dan mintalah ia memberikan masukan.
  3. Setelah ada progres, lanjutkan percakapan dengan memberikan komentar tentang hal-hal yang sedang dibicarakan lalu mintalah masukan dari teman bicara. Selama percakapan berlangsung, Anda bisa lebih mengenal orang ini. Anda akan lebih mudah memulai percakapan yang lebih natural dan mencari topik pembuka di lain waktu.
  4. Gantilah topik atau akhiri percakapan jika mulai terasa canggung karena pembicaraan terhenti. Oleh sebab itu, usahakan mencegah masalah ini sejak awal agar Anda tidak perlu kebingungan mencari cara mengakhirinya. Jika Anda harus menghadapi situasi ini, tenangkan diri lalu bertanyalah hal-hal biasa, misalnya tentang keluarganya, film yang sedang diputar saat ini, atau daerah tempat tinggalnya. Topik-topik tersebut bisa membebaskan Anda dari rasa canggung.
    • Ingatlah bahwa Anda selalu bisa berpamitan jika suasana terasa semakin canggung!
    Iklan

Tips

  • Biasakan tersenyum, terutama pada pertemuan pertama. Jangan tersenyum lebar, tetapi cukup tersenyum ramah, sopan, dan terkesan malu-malu. Tersenyum juga bisa memperbaiki suasana hati dan membuat Anda terkesan mau berteman sehingga lebih mudah memulai percakapan dengan baik. [2]
  • Lihatlah orang yang sedang Anda ajak bicara. Kebiasaan melihat ke bawah memang agak sulit dihilangkan, tetapi berusahalah menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda benar-benar sedang memperhatikan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.577 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan