Unduh PDF Unduh PDF

Memiliki sebuah restoran atau kafe dapat memberikan kepuasan besar. Namun, sering kali, usaha jenis ini sulit untuk dikelola. Sekitar 30% dari restoran independen tutup dalam tahun pertama setelah dibuka. Meski demikian, semakin lama Anda mengelola usaha ini, semakin kecil kemungkinan Anda untuk bangkrut. [1] Sama halnya dengan memulai usaha lainnya, Anda harus memperhitungkan banyak hal sebelum membuka kafe atau restoran Anda. Contoh: apakah Anda akan membutuhkan pinjaman uang? Berapa banyak uang yang akan Anda butuhkan? Di mana lokasi usaha Anda nantinya? Bagaimana Anda bisa menarik pelanggan dan bersaing dengan restoran serta kafe lainnya? Oleh karena itu, berikut adalah beberapa hal yang dapat membantu Anda dalam menyusun rencana guna membuka usaha Anda sendiri.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Menyiapkan Hal-Hal Dasar

Unduh PDF
  1. Sebagian besar pemilik restoran dan kafe bekerja karena dorongan gairah. Hal tersebut membuat mereka mampu melalui saat-saat sulit dan menghadapi risiko kegagalan yang selalu menyertai pengusaha kecil. [2] Selain memiliki gairah, Anda juga harus memastikan bahwa kepribadian Anda cocok untuk menghadapi ketidakpastian yang senantiasa membayangi dunia kewirausahaan. [3] [4]
    • Sebagai contoh, apakah Anda merasa nyaman menghadapi ketidakpastian? Apakah Anda berani melakukan sesuatu hal yang berisiko tinggi?
    • Seberapa nyaman Anda mempromosikan diri Anda sendiri? Dapatkah Anda menjual usaha Anda kepada komunitas terdekat sekaligus orang-orang asing?
    • Apakah Anda bersedia untuk bekerja dari pagi hingga malam untuk menjaga kelangsungan usaha Anda?
    • Apakah Anda merasa nyaman untuk bertanggungjawab atas kesuksesan atau kegagalan Anda sendiri?
    • Apakah Anda menikmati kegiatan pemecahan masalah dan upaya berpikir kreatif?
  2. Daerah lingkungan tempat Anda akan membuka restoran atau kafe akan memiliki pengaruh signifikan untuk kesuksesan. Sangatlah penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti lokasi, seberapa cepat Anda dapat mengembangkan usaha Anda, dan apa yang membedakan usaha Anda dari pesaing Anda. [5]
    • Anda harus melakukan riset pasar yang signifikan guna mempelajari lokasi terbaik, jenis konsumen yang Anda bisa targetkan, dan kebutuhan yang dapat Anda penuhi. [6]
    • Sumber-sumber referensi seperti Badan Pusat Statistik dapat membantu Anda dalam memperoleh data-data industri. [7]
  3. Membangun jaringan dengan para pemilik kafe dan restoran akan membantu Anda dalam memahami proses pembukaan usaha secara langsung.
    • Diskusikan tantangan dan kesulitan yang mereka hadapi serta strategi untuk menghadapinya.
    • Ingatlah bahwa membangun jaringan merupakan suatu proses timbal-balik. Pastikan Anda berterima kasih kepada orang-orang yang telah menyediakan waktu untuk berdiskusi dengan Anda; setelahnya, apabila usaha Anda telah berdiri dan berjalan, tawarkanlah bantuan kepada mereka. Tindakan ini akan menunjukkan itikad baik Anda sebagai pengusaha.
  4. Anda harus menentukan pangsa pasar yang Anda targetkan. Walaupun sebagian besar orang akan makan di luar rumah beberapa hari sekali, tidaklah mungkin menargetkan semua orang tersebut. Biasanya, upaya melakukannya akan membuahkan kegagalan. Oleh karena itu, fokuslah pada golongan konsumen yang dapat Anda tarik kepada restoran dan kafe Anda. [8]
    • Sebagai contoh, restoran yang menghidangkan steik, makanan Cina, pasta Italia, dan makanan laut segar sekaligus akan membingungkan konsumen. Suatu usaha yang berspesialisasi dalam satu area khusus lebih berkemungkinan untuk bisa menarik pelanggan. Pilihlah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh restoran Anda dan lakukan hal-hal tersebut sebaik mungkin.
    • Anda juga sebaiknya mempertimbangkan faktor demografi lokal. Konsumen seperti apa yang sering menyambangi restoran setempat? Apakah anak-anak muda, yang cenderung memilih makanan cepat saji yang praktis atau menu yang unik? Apakah para keluarga, yang sering kali berfokus pada harga dan kenyamanan? Ataukah para pekerja profesional, yang cenderung mencari tempat makan yang megah dan mewah? [9]
    • Anda sebaiknya menyeimbangkan antara menarik golongan yang belum tereksploitasi dengan menghindari menarget pelanggan yang sulit untuk ditarik.
    • Anda juga sebaiknya menentukan apakah Anda ingin membuka restoran cepat saji, menengah, atau mewah. Mengetahui pilihan dan demografi konsumen di sekitar tempat usaha Anda akan membantu menentukan jenis restoran seperti apa yang paling mungkin untuk sukses.
  5. Seluruh restoran membutuhkan suatu “konsep” atau sesuatu yang membuat pelanggan mengetahui garis besar menu di dalamnya. Konsep tersebut tidak perlu rumit atau mahal; yang terpenting, Anda dapat menggambarkan dengan jelas “visi” yang akan ditawarkan oleh restoran Anda. [10]
    • Sebagai contoh, apabila Anda menyukai ayam goreng dan makanan tradisional buatan kakek-nenek Anda, memusatkan menu pada hal tersebut akan menjadi “konsep” untuk Anda. Dengan demikian, Anda tidak akan menawarkan hamburger atau makanan Korea di restoran Anda.
    • Pertimbangkan juga lokasi usaha. Sebagai contoh, restoran dengan tema makanan laut akan maju apabila lokasinya berada di dekat sungai atau pantai. Hasilnya akan berbeda jika berada jauh di pegunungan karena biaya untuk memperoleh bahan-bahan berkualitas akan menjadi lebih mahal.
    • Kafe dengan konsep khusus juga kini semakin diminati. Konsumen akan tertarik untuk membeli kopi yang dibuat dengan tangan, organik, dan memiliki tanda-tanda kualitas unik lainnya. Tentukan apakah Anda ingin membuka kafe seperti itu atau kafe tradisional yang biasa. [11]
    KIAT PAKAR

    Alex Hong

    Koki Kepala
    Alex Hong adalah chef kepala dan salah satu pemilik Sorrel, sebuah restoran Amerika gaya baru di San Fransisco. Alex sudah bekerja di restoran lebih dari 10 tahun. Pria ini adalah lulusan Culinary Institute of America, lalu bekerja di dapur Jean-Georges dan Quince; kedua restoran ini pernah mendapatkan penghargaan Michelin Star.
    Alex Hong
    Koki Kepala

    Gunakan kebebasan yang sekarang Anda miliki untuk lebih kreatif. Alex Hong, koki eksekutif dan pemilik Sorrel, mengatakan: "Saya sangat menikmati kebebasan kreatif di restoran saya, mengubah-ubah menu, atau melakukan apa pun yang saya mau. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di restoran membuat saya sangat bersemangat setiap hari.' "

  6. Walaupun kegagalan dari membuka restoran independen jauh lebih rendah dari yang biasa diperkirakan (hanya sekitar 30% pada tahun pertama berdiri), jumlah usaha yang dijual jauh lebih tinggi. Para pemilik restoran dan kafe sering kali memutuskan untuk menjual usaha mereka kepada pemilik baru. [12] Apabila Anda menemukan sebuah restoran yang sudah cukup sukses, membelinya bisa menjadi pilihan yang bagus.
    • Apabila Anda memilih cara ini, pastikan Anda tetap meriset alasan pemilik sebelumnya ingin menjual restorannya. Apakah restoran tersebut bisa menghasilkan profit? Apakah jumlah pelanggannya bagus? Apakah pemilik sebelumnya ingin pensiun, atau restorannya sedang mengalami masalah?
    • Pilihan lainnya adalah dengan waralaba. Membuka sebuah rumah makan dari waralaba yang sudah sukses dapat menjadi cara yang bagus untuk memperoleh merek yang terkenal dan akses pada pangsa pasar secara langsung. Namun, Anda tidak akan memiliki kendali yang sama banyaknya atas produk dan pengelolaan usaha dibandingkan dengan apabila Anda membuka restoran Anda sendiri.
  7. Sebuah restoran atau kafe akan membutuhkan kapital yang mencukupi pada awal mulanya dibuka. Jumlah dana yang Anda butuhkan akan sangat bervariasi tergantung pada lokasi, skala usaha, dan seberapa banyak investasi yang dibutuhkan. Saat ini, telah tersedia beberapa kalkulator daring yang dapat Anda gunakan untuk memperoleh jumlah kasar dana yang diperlukan untuk memulai usaha Anda. [13]
    • Sebaiknya, Anda tidak terlalu berambisi terlalu besar di awal. [14] Setelah Anda membangun reputasi menu yang Anda tawarkan, barulah Anda bisa meningkatkan kapital. [15] Anda dapat memulai dengan sebuah kios kecil yang berfokus pada penyediaan satu menu minuman atau makanan yang lezat.
    • Pastikan Anda juga meneliti gaji pegawai rata-rata di daerah Anda. Data ini akan dibutuhkan saat Anda menulis rencana usaha.
    • Rencanakan untuk tidak memperoleh profit selama setidaknya enam bulan. Sisihkan uang di awal untuk menutupi pengeluaran pribadi Anda selama enam bulan. [16]
  8. Dengan adanya rencana usaha yang baik, Anda akan memastikan tidak adanya hal-hal yang gawat dan mengejutkan setelah Anda membuka restoran atau kafe Anda. [17] Kementerian Perdagangan Republik Indonesia memiliki Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) yang melatih para pemilik usaha kecil untuk menyusun rencana usaha dan memulai bisnis. [18] . Secara umum, Anda harus mempertimbangkan dan menuliskan hal-hal berikut:
    • Sebuah rencana usaha terdiri atas banyak elemen. Sangatlah penting untuk memiliki gambaran jelas mengenai identitas restoran yang akan Anda dirikan, termasuk menu makanan yang akan disajikan, lokasinya, dan tujuan jangka pendek dan panjangnya.
    • Jabarkan semua biaya dengan jelas. Tuliskan biaya sewa tempat atau harga tanah, jumlah gaji yang akan diberikan, asuransi, mebel dan perlengkapan, bahan makanan, dsb.
    • Susun strategi pemasaran yang jelas. Anda harus memiliki target pasar yang jelas dan tindakan apa yang harus Anda lakukan untuk menarik mereka. Anda juga harus mengetahui siapa pesaing-pesaing Anda dan bagaimana Anda akan bersaing dengan mereka. Dalam bagian ini, Anda juga harus menjabarkan biaya rata-rata untuk pemasaran, legalisasi, dan perizinan yang diperlukan.
    • Tuliskan menu. Pastikan Anda mengetahui dengan jelas makanan yang akan disajikan di restoran Anda. Ketahui penyuplai tempat Anda akan membeli bahan makanan dan harga dari tiap-tiap bahan makanan tersebut. Pertimbangkan harga bahan mentah dalam menyusun harga pada menu.
  9. Setelah Anda memiliki rencana usaha yang kuat, Anda akan harus mengamankan dana yang diperlukan. Jumlah dana tersebut akan bervariasi dari beberapa puluh juta saja hingga miliaran rupiah. [19] [20] [21] Jangan meminjam atau mengeluarkan uang lebih banyak dari yang Anda butuhkan.
    • Anda dapat menggunakan dana pribadi sebagai modal awal.
    • Anda juga bisa memiliki satu atau dua rekanan, terutama apabila rencana usaha Anda sangat meyakinkan. Namun, sebelumnya, pastikan Anda telah menyusun perjanjian rekanan yang bagus.
    • Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Serta Perdagangan dapat menghubungkan Anda dengan para pemberi dana dan investor lainnya yang mendukung pemilik usaha kecil menengah (UKM)
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Membuat Keputusan Awal

Unduh PDF
  1. Anda akan membutuhkan suatu struktur hukum untuk usaha Anda. Dengan berkonsultasi dengan ahli hukum dari badan tertentu seperti Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) [22] , Anda akan bisa memastikan legalitas struktur usaha Anda.
    • Seorang pengacara juga dapat membantu dalam menentukan struktur usaha terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda. [23] Selain itu, Anda juga bisa dipandu dalam menjalani proses perolehan perizinan dan sertifikat, serta dalam memastikan bahwa Anda mematuhi semua peraturan hukum setempat.
    • AAI memiliki sejumlah advokat yang ditempatkan di berbagai sentra UKM.
    • Banyak pemilik kafe dan restoran yang memilih bentuk Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) guna melindungi aset pribadi apabila usaha mereka menghadapi masalah.
    • Walaupun Anda dapat menjalankan restoran sebagai Perusahaan Perseorangan, Anda sebaiknya tidak melakukannya karena aset pribadi Anda akan berada dalam bahaya apabila usaha Anda menghadapi suatu masalah.
    • Anda juga sebaiknya berkonsultasi dengan akuntan usaha kecil menengah apabila pekerjaan pembukuan restoran terlalu banyak untuk diurus oleh Anda seorang diri. [24]
  2. Kafe dan restoran merupakan bagian dari usaha kecil, dan oleh karena itu, lokasi pendiriannya harus berada di dalam zona komersial. Anda harus memperoleh perizinan dan dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan sebelum membuka usaha. [25]
    • Sebagian besar daerah tidak akan mengizinkan Anda untuk menjual makanan dan minuman apabila Anda tidak memiliki dapur komersial di tempat. Artinya, usaha berbasis rumahan biasanya bukan merupakan pilihan untuk Anda.
    • Hubungi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Serta Perdagangan setempat untuk mengetahui berbagai perizinan yang harus Anda penuhi.
  3. Peraturan kesehatan akan sangat bervariasi untuk setiap lokasi. Dalam membuka restoran atau kafe, Anda harus mematuhi seluruh peraturan setempat mengenai keamanan makanan.
    • Anda akan harus mengajukan izin penyehatan makanan jasa boga dari Departemen Kesehatan dan Direktorat Jenderal Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). [26]
    • Anda juga sebaiknya mengetahui peraturan setempat mengenai penjualan alkohol. Dikarenakan hukum mengenai penjualan alkohol cukup kompleks, pastikan Anda memahaminya terlebih dahulu.
  4. Pilihlah tempat yang nyaman, mudah diakses untuk restoran atau kafe Anda. [27] Sering kali, usaha-usaha setempat juga akan membantu menarik perhatian calon pelanggan Anda.
    • Biasanya, merenovasi restoran atau kafe yang sudah ada akan lebih murah dibandingkan dengan membangunnya dari nol (atau mengubah tempat non-restoran menjadi restoran). [28]
    • Anda sebaiknya menyewa alih-alih membeli lokasi, terutama apabila Anda tidak pernah mengoperasikan restoran kecil atau kafe sebelumnya. [29]
    • Pastikan Anda juga mempertimbangkan hal-hal seperti tempat parkir, biaya sewa bulanan, dan tata letak kota sebelum memilih tempat. Periksa juga sejarah lokasi yang Anda pilih. Apabila terdapat delapan restoran yang bangkrut sebelumnya di tempat tersebut, mungkin ada sesuatu pada lokasi itu yang tidak bagus untuk usaha rumah makan. [30]
  5. Kafe dan restoran memiliki banyak hal harus bisa Anda pertanggungjawabkan, di antaranya adalah keamanan pekerja, makanan, dan minuman. Banyak wilayah yang mengharuskan setiap rumah makan atau kafe yang menjual alkohol untuk memiliki asuransi minuman keras guna melindungi usaha Anda dari tuntutan hukum yang diakibatkan dari alkohol yang dikonsumsi di restoran Anda. Pada sebagian besar tempat, Anda juga harus memiliki asuransi kompensasi pegawai. [31]
    • Walaupun tidak diwajibkan, memiliki asuransi merupakan hal yang sebaiknya dilakukan. Asuransi properti dan kewajiban hukum akan melindungi Anda dan usaha Anda. [32]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Membuka Toko

Unduh PDF
  1. Setelah Anda melakukan seluruh riset yang diperlukan, ikutilah insting Anda alam mengambil keputusan bisnis. Anda tidak perlu harus selalu mengikuti tren. Fokuslah pada hal-hal penting seperti kualitas makanan atau kopi, pelayanan yang sempurna, dan lokasi yang strategis. [33]
    • Jangan biarkan orang lain menggoyahkan Anda dengan ide-ide mereka. Ingatlah bahwa sesuatu yang bisa diterapkan di suatu usaha belum tentu tepat dilakukan untuk usaha lainnya. Yang terpenting adalah Anda memastikan bahwa setiap keputusan yang Anda ambil didasarkan pada hasil riset tertentu.
  2. Anda tidak harus menghabiskan banyak uang untuk membuka restoran kecil atau kafe, apalagi jika Anda bisa berbelanja dengan cerdas. Daur ulang sebanyak mungkin. Belilah barang-barang diskon dari toko suplai restoran. Cari tahu apakah kontraktor dan penyedia layanan lainnya bisa menerima barter. [34]
    • Apabila Anda perlu membuat suatu merek untuk usaha Anda, cobalah hubungi departemen periklanan suatu sekolah atau universitas desain terdekat. Sering kali, para mahasiswa atau murid di sana akan dengan senang hati melakukan pekerjaan yang tidak mahal untuk Anda dengan syarat mereka dapat memasukkan desain merek tersebut untuk portofolio mereka.
    • Pada awal mula, menyewa barang-barang besar seperti kulkas dan mesin pembuat kopi dapat membantu memotong biaya. Dengan demikian, Anda bisa menekan harga produk dan menarik lebih banyak konsumen. [35]
    • Anda juga bisa mencari perlengkapan yang ditawarkan pada situs jual-beli daring seperti Bukalapak.com. Namun, pastikan perlengkapan yang Anda akan beli sepenuhnya bekerja dengan baik. [36]
  3. Ruang makan di kafe atau restoran Anda akan menjadi tempat para konsumen menghabiskan waktu mereka. Ruang tersebut akan mengomunikasikan identitas restoran Anda dan berperan penting dalam memberi kesan terbaik kepada konsumen. Biasanya, 45—65% dari restoran Anda akan didedikasikan untuk ruang makan. [37]
    • Kunjungilah restoran atau kafe lain di daerah Anda. Amati interaksi antara konsumen dengan ruang di dalamnya. Apakah tempat tersebut tampak nyaman, efisien, dan mengundang, atau tidak?
    • Pastikan Anda memiliki susunan tempat duduk yang fleksibel. Meja untuk pelanggan yang datang berombongan sebaiknya ditempatkan sepanjang dinding. Ingatlah bahwa antara 40 hingga 50% pelanggan datang secara berpasangan, 30% datang sendirian atau bertiga, dan hanya 20% di antaranya yang datang dalam rombongan empat orang atau lebih. Gunakan meja-meja untuk dua orang yang dapat dipindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhan. [38]
    • Untuk kafe, pastikan Anda memiliki tempat duduk yang nyaman dan kondusif untuk bekerja sekaligus bersosialisasi. Campuran antara kursi dan sofa dengan meja untuk dua orang akan menciptakan suasana mengundang yang akan membuat konsumen ingin tinggal di tempat tersebut untuk waktu yang lebih lama. [39]
  4. Pada awal mula, jangan pekerjakan orang terlalu banyak. Isi kekurangan-kekurangan yang ada oleh Anda sendiri hingga restoran Anda telah bisa memberikan cukup profit guna mempekerjakan lebih banyak orang. [40] Anda dapat memasang iklan pencarian staf di internet, koran, atau melalui lisan.
    • Susunlah panduan pelatihan agar pegawai Anda tahu apa yang diharapkan dari mereka. Peran dan ekspektasi yang jelas akan membantu pekerjaan berjalan dengan lancar. [41]
    • Untuk kafe, pekerjakan barista yang terlatih. Kualitas kopi merupakan elemen terpenting dari sebuah kafe. Walaupun Anda memiliki biji kopi terbaik di dunia, apabila barista tidak tahu cara membuatnya, kafe Anda tidak akan menarik pelanggan.
    • Persiapkan untuk pergantian pegawai. Usaha rumah makan memiliki tingkat pergantian pegawai yang tinggi; staf datang silih berganti dalam rentang waktu yang pendek. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki cara untuk mempekerjakan orang-orang baru dengan cepat apabila Anda membutuhkannya. [42]
    • Pastikan Anda mengetahui dan mematuhi peraturan Dinas Ketenagakerjaan di daerah Anda.
    • Apabila Anda mempekerjakan anggota keluarga, pastikan tiap-tiap dari mereka memahami dengan jelas kewajiban masing-masing. Seluruh peraturan dan hukum juga akan berlaku untuk mereka.
  5. Sebelum Anda memilih pihak penyuplai, Anda harus mengetahui seluruh produk yang akan dibutuhkan oleh usaha Anda. Barang-barang tersebut terdiri atas hal-hal yang sudah jelas seperti telur, meja, hingga hal-hal mendetail seperti tatakan piring dan kertas toilet. Buatlah daftar yang komprehensif sehingga Anda akan mengetahui dengan pasti barang-barang apa saja yang dibutuhkan usaha Anda setiap minggunya. [43]
    • Contoh kategori barang-barang kebutuhan adalah perlengkapan (kompor, kulkas), mebel (meja, kursi, lampu), perlengkapan makan (gelas, piring, sendok, garpu), dan hal-hal kecil lainnya (pengaduk kopi, tusuk gigi, dll.).
  6. Anda pastinya akan ingin menjual produk berkualitas terbaik kepada konsumen Anda. Ada beraneka ragam penyuplai yang tersedia, dari penyuplai yang berspesialisasi hanya pada makanan laut hingga penyuplai yang dapat menyediakan kertas toilet hingga T-bones. Bicaralah dengan para pemilik restoran dan kafe lainnya guna mendapatkan rekomendasi penyuplai yang bagus. [44] Pastikan Anda juga menyeimbangkan biaya dengan kualitas.
    • Anda dapat bertanya kepada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Serta Perdagangan setempat mengenai penyuplai yang terdapat di daerah Anda.
    • Periksa penyuplai potensial dengan kantor dinas dan pemilik rumah makan setempat. Hindari memilih penyuplai yang telah mendapatkan banyak keluhan sebelumnya.
    • Bandingkan harga yang ditawarkan oleh penyuplai satu dengan lainnya.
    • Perhitungkan talenta yang dimiliki staf Anda. Biaya pengeluaran akan bisa ditekan apabila staf Anda dapat membersihkan menu makanan lautnya sendiri, tapi jika Anda tidak mengetahui seorang pun yang bisa melakukan hal itu, maka Anda tidak akan benar-benar bisa menghemat uang. Namun, sebagai contoh, apabila staf Anda memiliki kemampuan membuat roti, manfaatkan dengan baik.
    • Pastikan perusahaan penyuplai yang Anda pilih memiliki respon yang baik. Apabila mereka tidak bisa mengantarkan suatu barang tepat waktu, akankah mereka memberitahu Anda? Apakah mereka memiliki waktu pengantaran suplai yang teratur? Apakah mereka membalas pertanyaan Anda dengan cepat?
  7. Terkadang, menu-menu terbaik pun harus diperbaiki. Adakan pesta kecil untuk orang-orang yang Anda percaya dan siapkan menu untuk mereka. Mintalah masukan mengenai menu tersebut dan lakukan perubahan sesuai kebutuhan. [45]
    • Informasikan kepada orang-orang mengenai harga menu di restoran Anda dan mintalah pendapat mereka. Barangkali, Anda akan diminta untuk menurunkan harga, atau Anda akan mendapati bahwa Anda ternyata masih bisa menaikkan harga.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Mengembangkan Usaha Anda

Unduh PDF
  1. Dalam rencana usaha, Anda harus sudah memiliki rencana pemasaran. Tujuannya adalah membuat usaha Anda diketahui oleh konsumen serta memberi mereka alasan untuk berkunjung. Buatlah akun pada jejaring sosial, pasang iklan pada koran lokal, dan buat agar diri Anda dikenal masyarakat dengan mengunjungi acara-acara seperti pasar dan pameran hasil pertanian lokal. [46]
    • Pemberian kupon dan promosi menu gratis adalah metode yang sering dipakai untuk menarik perhatian konsumen kepada restoran Anda. [47]
    • Anda juga bisa mendonasikan kupon sebagai hadiah kepada lembaga nonprofit, badan derma, dan organisasi profesional setempat. Hal ini akan menciptakan kesan baik serta menyebarkan berita mengenai keberadaan restoran Anda.
    • Pertimbangkan untuk mengundang kritikus makanan lokal ke restoran Anda. Walaupun Anda tidak dapat mengendalikan hal-hal yang akan ditulisnya, cara ini dapat menarik perhatian media kepada usaha Anda.
    • Penyediaan kartu pelanggan akan cocok dilakukan untuk kafe dan restoran cepat saji. [48]
  2. Walaupun Anda mungkin berhasil memperoleh kesuksesan segera setelah Anda membuka, jangan pernah berhenti mengembangkan usaha. Buatlah suatu jajak pendapat, tanyakan kepada pelanggan mengenai hal-hal yang mereka sukai dan tidak sukai dari usaha Anda. Tanyakan apa yang mereka ingin dapatkan yang belum Anda sediakan, dan tanyakan bagaimana pendapat mereka mengenai tempat, interior, dan menu yang Anda tawarkan. Dengarkan pendapat konsumen Anda sebaik mungkin. [49]
    • Anda dapat memberi insentif untuk jajak pendapat tersebut dengan menawarkan produk atau makanan gratis apabila konsumen bersedia mengisi dan mengumpulkannya kembali kepada Anda.
  3. Setelah usaha Anda mulai berjalan, pengeluaran harian yang Anda hadapi adalah biaya makanan dan minuman. Namun, Anda juga harus memastikan bahwa biaya makanan dan minuman tersebut tidak lebih dari 25-40% pemasukan Anda.
    • Gaji pegawai merupakan sumber pengeluaran lainnya. Secara umum, gaji pegawai sebaiknya tidak lebih dari 20-25% pemasukan.
  4. Hal ini terutama penting untuk kafe karena jumlah rata-rata transaksi yang terjadi di dalamnya relatif kecil (kurang lebih Rp 35.000,-). Pastikan Anda memiliki banyak menu pelengkap seperti kue dan mafin, lalu dorong staf Anda untuk menawarkannya kepada konsumen. [50]
    • Pemasukan dari kopi sebaiknya tidak melebihi 40% dari volume penjualan mingguan.
    • Jangan menyediakan makanan pelengkap yang berlebihan. Cukup sediakan pilihan menu yang bagus, jangan memaksakan untuk memiliki enam jenis kue dan dua belas jenis biskuit. Menawarkan terlalu banyak jenis produk hanya akan menambah biaya tanpa meningkatkan keuntungan.
    Iklan

Tips

  • Libatkan pekerjaan asli Anda ke dalam usaha yang baru saja Anda buka. Apabila Anda adalah pemrogram web, sebagai contoh, Anda dapat menawarkan jasa, mengajar kelas, atau membuat permainan komputer untuk konsumen Anda.
  • Apabila memungkinkan, cobalah untuk bekerja di sebuah restoran selama dua tahun sebelum Anda membuka usaha Anda sendiri.
  • Sisihkan dana untuk biaya dekorasi dan bantulah seniman lokal untuk memajang karya mereka.
  • Dukunglah para pemusik lokal. Tawarkan musik mereka di kafe, putar lagu-lagu yang bagus dengan menggunakan pelantang, dsb.
Iklan

Peringatan

  • Jangan pernah mengabaikan pajak dan peraturan setempat!
Iklan
  1. http://www.entrepreneur.com/article/73384
  2. http://www.inc.com/peter-cohan/3-tips-from-yales-start-up-coffee-shop-professor.html
  3. http://cqx.sagepub.com/content/46/3/304.abstract
  4. http://www.bplans.com/business_calculators/starting_costs_calculator/
  5. http://www.scaa.org/chronicle/2012/07/27/starting-a-small-simple-coffee-shop/
  6. http://www.forbes.com/sites/caroltice/2013/11/24/boostrap-startups-13k-restaurant-opening/
  7. http://articles.bplans.com/13-tips-open-successful-coffee-shop/
  8. http://ced.uaa.alaska.edu/publications/manuals/FINALRestaurantHandbook.pdf
  9. http://www.kemendag.go.id/pusdiklat/
  10. http://www.forbes.com/sites/caroltice/2013/11/24/boostrap-startups-13k-restaurant-opening/2/
  11. http://www.scaa.org/chronicle/2012/07/27/starting-a-small-simple-coffee-shop/
  12. http://www.entrepreneur.com/article/73384
  13. http://www.aai.or.id
  14. https://www.sba.gov/blogs/opening-and-running-restaurant-legal-and-regulatory-checklist
  15. http://smallbusiness.foxbusiness.com/starting-a-business/2014/04/09/want-to-open-coffee-shop-read-this/
  16. https://www.sba.gov/blogs/opening-and-running-restaurant-legal-and-regulatory-checklist
  17. http://www.pom.go.id
  18. http://www.entrepreneur.com/article/73384
  19. http://www.forbes.com/sites/caroltice/2013/11/24/boostrap-startups-13k-restaurant-opening/2/
  20. https://www.sba.gov/community/blogs/community-blogs/business-law-advisor/6-tips-negotiating-commercial-property-lease-wi
  21. http://www.entrepreneur.com/article/73384
  22. https://www.sba.gov/blogs/opening-and-running-restaurant-legal-and-regulatory-checklist
  23. https://www.sba.gov/community/blogs/community-blogs/business-law-advisor/business-liability-insurance-%E2%80%93-tips-protecting-your-assets-with-right-cover
  24. http://www.forbes.com/sites/caroltice/2013/11/24/boostrap-startups-13k-restaurant-opening/2/
  25. http://www.forbes.com/sites/caroltice/2013/11/24/boostrap-startups-13k-restaurant-opening/2/
  26. http://www.inc.com/peter-cohan/3-tips-from-yales-start-up-coffee-shop-professor.html
  27. http://www.bukalapak.com/
  28. http://www.entrepreneur.com/article/73384
  29. http://www.entrepreneur.com/article/73384
  30. http://articles.bplans.com/13-tips-open-successful-coffee-shop/
  31. http://articles.bplans.com/start-successful-restaurant-guide/
  32. http://www.entrepreneur.com/article/73384
  33. http://www.foodservicewarehouse.com/education/restaurant-management-and-operations/how-to-find-and-hire-the-right-people/c28045.aspx
  34. https://www.score.org/system/files/u209922/Spike-%20Finding%20Suppliers%20for%20Your%20Bar%20or%20Restaurant.pdf
  35. http://www.runningrestaurants.com/articles/6-things-to-think-about-when-choosing-a-food-supplier
  36. http://articles.bplans.com/start-successful-restaurant-guide/
  37. http://articles.bplans.com/start-successful-restaurant-guide/
  38. http://www.entrepreneur.com/article/73384
  39. http://www.forbes.com/sites/quora/2012/12/20/whats-the-secret-to-a-successful-coffee-shop/
  40. http://www.scaa.org/chronicle/2012/07/27/starting-a-small-simple-coffee-shop/
  41. http://www.forbes.com/sites/quora/2012/12/20/whats-the-secret-to-a-successful-coffee-shop/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 31.075 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan