Unduh PDF Unduh PDF

Pir merupakan buah yang lezat dan berair yang dapat ditanam di halaman rumah. Dibutuhkan waktu dan perawatan agar pohon pir bisa tumbuh dengan baik, tetapi pada akhirnya Anda akan bisa menikmati buah yang ditanam sendiri. Dari satu biji pir yang berukuran kecil, Anda bisa memiliki sebuah pohon pir berbuah lebat yang akan disukai oleh seluruh anggota keluarga.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Melakukan Stratifikasi pada Biji Pir

Unduh PDF
  1. Di negara empat musim, biji pir berkecambah dengan baik pada akhir musim dingin atau di awal musim semi. Di Indonesia, biji pir bisa berkecambah kapan saja asalkan Anda melakukan stratifikasi (proses pendinginan) terlebih dahulu. Dengan mengumpulkan biji pada bulan Februari, Anda memiliki cukup waktu untuk melakukan stratifikasi biji. Stratifikasi akan membantu perkecambahan dan meningkatkan keberhasilan persemaian. [1]
  2. Anda bisa menggunakan pir yang dibeli di toko. Gunakan pisau pengupas buah untuk membelah pir menjadi dua bagian. Potong setiap bagian menjadi dua agar Anda bisa mengambil biji yang ada di tengah dengan mudah. Ambil biji pir menggunakan jari atau sendok. Anda bisa mendapatkan sekitar 8 biji dari satu buah pir. [2]
    • Setiap buah pir bersifat unik karena adanya penyerbukan silang. Apabila Anda ingin menanam banyak pohon di kemudian hari yang bisa menghasilkan buah yang sama, simpan setengah bagian biji di dalam kantong plastik dan masukkan ke dalam kulkas selama dua tahun.
    • Anda juga bisa menggunakan buah pir yang dipetik dari pohon. Pastikan untuk memetik buah yang benar-benar matang untuk diambil bijinya.
    • Anda juga bisa mendapatkan biji pir di penjual bibit tanaman atau toko pertanian.
  3. Buang biji yang mengapung. Biji yang bisa tumbuh dengan baik adalah yang tenggelam di dasar baskom. Ambil biji pir di keesokan paginya. Campur 10 bagian air dengan 1 bagian pemutih. Rendam biji pir dalam campuran ini selama 10 menit, lalu bilas hingga bersih.
  4. Peat moss (media tanam yang terbuat dari beberapa bahan seperti lumut dan rumput yang telah lapuk) bisa menahan air dan kelembapan, yang bisa didapatkan di toko pertanian. Masukkan peat moss basah ke dalam kantong plastik ziploc . Peat moss harus dalam keadaan lembap, tetapi bukan basah kuyup. [3]
    • Anda juga bisa menggunakan tanah pot (media tanam yang dirancang untuk tanaman pot) basah, tetapi harus lebih sering disiram.
  5. Pendam minimal 4 biji pir ke dalam peat moss , lalu tutup rapat kantongnya. Semakin banyak biji yang ditempatkan di dalam moss , semakin besar kemungkinan bijinya berkecambah. [4]
  6. Masukkan kantong plastik di dalam kulkas selama 2-3 bulan. Ini akan memberi cukup waktu bagi biji untuk menjalankan proses perkecambahan. Peat moss akan menahan kelembapan dalam jangka waktu ini, tetapi Anda tetap harus memeriksanya 2 minggu sekali. [5]
    • Jika peat moss kering, basahi lagi menggunakan botol semprot.
  7. Tiga bulan kemudian, Anda bisa mengeluarkan biji pir dari kulkas. Jika Anda tinggal di negara dengan empat musim dan tidak muncul embun beku ( frost ) atau suhu tidak kurang dari 4 °C, Anda bisa mengeluarkan biji pir dari kulkas lebih awal. [6]
  8. Cangkang luar biji pir sangat keras sehingga harus dilunakkan sebelum Anda menanamnya di tanah. Rendam biji tersebut di dalam air selama dua hari penuh sebelum Anda mengambilnya. [7]
    • Apabila ada biji yang mengapung di air ketika Anda merendamnya, biji tersebut tidak akan bisa tumbuh dan harus dibuang. [8]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menanam Biji di Wadah Persemaian

Unduh PDF
  1. Berilah jarak secara merata untuk setiap biji saat Anda menanamnya. Apabila Anda menanam 4 biji, bayangkan gelas plastik tersebut adalah jam dan tanam bijinya di posisi pukul 3, 6, 9, dan 12. [9]
    • Tancapkan tusuk gigi di samping setiap biji untuk menandai tempat biji ditanam.
  2. Siram biji pir hingga tanahnya lembap ketika disentuh. Jangan berlebihan menyiraminya karena bisa membuat biji terendam air. Sekitar 2 atau 3 minggu kemudian, bijinya akan tumbuh menembus tanah. [10]
  3. Agar bisa tumbuh, bibit yang telah bertunas harus diletakkan di lokasi yang hangat dan terang (misalnya di ambang jendela). Ingat, semakin banyak cahaya yang didapatkan tanaman, Anda harus lebih sering menyiraminya. [11]
    • Apabila Anda ingin mempertahankan kelembapan pada bibit pir, cobalah membungkus gelas pembibitan secara longgar menggunakan plastik. Ini membuat tanahnya bisa mempertahankan kelembapan dalam waktu yang lebih lama.
  4. Daun pertama yang muncul sebenarnya adalah kotiledon, bukan daun sejati. Daun sejati akan tumbuh seiring berjalannya waktu dan memiliki bentuk yang mirip dengan daun pir pada pohon dewasa. [12] Jika sudah muncul minimal 4 daun sejati, bibit pir sudah siap dipindahkan.
  5. Keluarkan bibit dari gelas plastik menggunakan penggaris atau peralatan kebun, dan pastikan akarnya tidak rusak. Setelah dikeluarkan dari gelas persemaian, tanam bibit pir ke dalam lubang dengan ukuran yang lebih besar daripada bola akarnya dan timbun dengan tanah lapisan atas. [13]
    • Di titik ini, Anda bisa menempatkan bibit di dalam atau luar ruangan, tergantung cuaca. Jika matahari bersinar terang, sebaiknya Anda menempatkannya di dalam ruangan hingga bibit tumbuh lebih besar.
    • Ketika bibit sudah terlalu besar bagi potnya, pindahkan tanaman ke pot yang lebih besar agar Anda tetap bisa memindahkannya ke dalam atau luar ruangan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Memindahkan Bibit ke Halaman

Unduh PDF
  1. Di negara dengan empat musim, tanam bibitnya di tanah pada awal musim tanam agar akarnya memiliki kesempatan untuk tumbuh sebelum musim dingin tiba. Anda bisa menanamnya pada akhir musim semi atau di awal musim panas sehingga bibit memiliki cukup waktu untuk tumbuh. [14]
  2. Tanah berdrainase baik dan sinar matahari penuh menyediakan kondisi pertumbuhan yang ideal. Jika hujan turun, periksa areanya untuk mencari adanya genangan air di permukaan. Jika airnya menggenang, mungkin Anda harus mencari lokasi penanaman lain.
    • Untuk menguji drainase tanah, galilah lubang selebar 30 cm dengan kedalaman 30 cm dan isilah dengan air. Ukur ketinggian air setiap jam. Jika ketinggian air menurun sebanyak 2,5 hingga 8 cm setiap jam, berarti tanahnya memiliki drainase yang baik. [15]
    • Seiring berjalannya waktu, akar akan menyebar. Jadi, perhatikan dengan saksama lokasi penanamannya. Jangan menanam pohon pir di dekat struktur bangunan penting, atau tanaman lain yang memerlukan air dalam jumlah yang cukup.
  3. Sebaiknya Anda menanam 2 pohon pir untuk mendorong terjadinya penyerbukan silang. Jika sudah tumbuh dalam ukuran penuh, pohon pir bisa mencapai tinggi 12 meter dan memerlukan ruang kosong di antara kedua pohon tersebut.
    • Pohon pir kerdil ( dwarf pear ) harus ditanam dengan jarak sekitar 3,5 hingga 4,5 meter antartanaman. [16]
  4. Jika Anda menyemai bibit di dalam pot, kemungkinan besar akarnya akan tumbuh melingkar di sekitar batang. Baringkan bibit dan pangkas akar yang melilit batang tanaman menggunakan gunting kebun yang tajam. [17]
    • Sebagai alternatif, Anda bisa meluruskan akar yang melingkar dengan tangan jika memungkinkan.
  5. Beri ruang ekstra agar bibit bisa tumbuh dan untuk membantu terbentuknya sistem akar. Setelah menggali lubang, Anda dapat mengisi tanahnya kembali hingga rata. [18]
    • Anda tidak perlu memberi pupuk ketika menanam bibit, tetapi Anda bisa mencampur tanahnya dengan peat moss atau kompos, jika menginginkan. [19]
  6. Dengan mengikat batangnya ke ajir, tanaman akan tumbuh lurus. Anda bisa menggunakan dua ajir dan bahan fleksibel yang dibentuk seperti angka 8 di sekeliling batang tanaman. [20]
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Merawat Pohon Pir

Unduh PDF
  1. Beberapa mamalia kecil bisa memakan kulit di sekitar pangkal tanaman. Jadi, Anda harus memasang pelindung di sekeliling batang tanaman. Pelindung pohon bisa dibeli di toko pertanian atau toko bangunan. [21] Jika kulit pohon sudah kasar dan berkerak, Anda bisa melepas pelindung. [22]
    • Pelindung pohon juga bisa melindungi batang dari paparan sinar matahari.
  2. Di saat awal, akar pohon tidak bisa menyedot air dalam jumlah yang cukup agar bisa bertahan hidup. Siram pohon pir di pagi atau sore hari ketika tanaman tidak terkena sinar matahari langsung. Ketika tanaman tumbuh semakin besar, akar akan mampu menyediakan air yang cukup untuk pohonnya. [23]
    • Periksa tanah di sekitar pohon. Jika terasa lembap, jangan melakukan penyiraman. Penyiraman yang berlebihan juga bisa merusak tanaman.
    • Siram tanaman lebih sering di musim kemarau.
  3. Di awal musim hujan, gunakan pupuk amonium nitrat. Gunakan pupuk sebesar 60 gram dikalikan umur pohon. Jumlahnya bisa berbeda-beda tergantung tingkat kesuburan tanah. [24]
    • Jika daunnya berwarna kuning atau hijau pucat di musim kemarau, gunakan lebih banyak pupuk di tahun berikutnya.
    • Jika pohon tumbuh lebih dari 30 sentimeter dalam satu musim, kurangi penggunaan pupuk di musim berikutnya.
  4. Jika ada cabang yang patah atau mati, inilah saatnya untuk melakukan pemangkasan. Lakukan pemangkasan di awal musim hujan. Pangkas cabang yang sakit atau tumpang-tindih dengan cabang lain. Potong sedekat mungkin dengan pangkal cabang. [25]
    • Berilah jarak antarcabang sekitar 30 sentimeter agar buah bisa muncul di seluruh cabang.
  5. Pohon pir memerlukan waktu setidaknya tiga tahun untuk berbuah, tetapi juga bisa memerlukan waktu 10 tahun. Petik buah pir ketika warnanya mulai berubah dan teksturnya masih keras. Buah pir akan menyelesaikan pematangan ketika disimpan di dalam ruangan. [26]
    Iklan

Tips

  • Tanam 2 pohon pir dalam satu waktu, kecuali ada pohon pir di sekitarnya. Ini bertujuan agar pohon pir bisa melakukan penyerbukan silang dan berbunga. [27]
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Buah atau biji pir
  • Pisau pengupas buah
  • Kantong plastik ziploc
  • Peat moss
  • Kulkas
  • Botol semprot
  • Gelas plastik
  • Tanah pot
  • Tusuk gigi
  • Pot
  • Sekop
  • Gunting kebun
  • Pelindung tanaman
  • Pupuk

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 91.709 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan