PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Refluks Asam (atau heartburn ) yang sering kambuh selama kehamilan biasa terjadi karena produksi estrogen dan progesteron yang lebih tinggi menyebabkan sfingter esofagus ( esophageal sphincter ) bagian bawah melemah dan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. [1] Selain itu, bayi yang semakin besar menekan perut dan mendorong asam pencernaan ke kerongkongan sehingga memberikan efek “serangan ganda” untuk wanita hamil. Kedua kondisi ini membaik setelah bayi lahir, tetapi mempelajari cara memerangi heartburn (sensasi terbakar pada ulu hati akibat gangguan asam pencernaan) selama kehamilan penting untuk memberikan kenyamanan dan kualitas hidup.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mencegah Refluks Asam secara Alami

PDF download Unduh PDF
  1. Anjuran lain untuk melawan heartburn adalah makan dalam porsi lebih kecil yang diatur waktunya sepanjang hari. Mengonsumsi makanan dalam porsi lebih kecil setiap beberapa jam, alih-alih tiga porsi yang lebih besar dengan jarak lebih lama mencegah lambung menjadi terlalu penuh dan menekan diafragma dan mendorong asam naik ke kerongkongan. [2] Oleh karena itu, ubahlah jadwal makan atau camilan menjadi 5-6 kali dengan porsi lebih kecil yang diatur setiap 2 jam setiap hari.
    • Makanan atau camilan terakhir di pengujung hari harus dikonsumsi di awal malam, setidaknya 3 jam sebelum jadwal tidur. Dengan begitu, lambung mendapat cukup waktu untuk mencerna makanan dengan benar dan mengirimnya ke usus kecil.
    • Usahakan agar setiap porsi makanan/camilan masing-masing berkisar antara 300-400 kalori. Menaikkan berat badan selama kehamilan itu perlu karena Anda makan untuk berdua, tetapi kenaikan berat badan yang berlebihan meningkatkan risiko diabetes.
  2. Kunyahlah makanan atau camilan secara perlahan-lahan sebelum menelannya. Dengan begitu, makanan akan dicerna lebih baik. [3] Sebaliknya, makan terlalu cepat tanpa mengunyahnya dengan benar mengurangi produksi saliva di dalam mulut dan menyebabkan lambung bekerja lebih keras dan meningkatkan kemungkinan gangguan pencernaan dan heartburn . Selain itu, makan perlahan-lahan cenderung mencegah Anda mengonsumsi makanan berlebihan karena merasa kenyang lebih cepat.
    • Lakukan suapan kecil dan kunyahlah setiap suapan selama 20-30 detik sehingga saliva diproduksi lebih banyak di dalam mulut sebelum Anda menelannya.
    • Mengunyah makanan dengan baik mencegah Anda minum terlalu banyak untuk “mendorong makanan ke lambung”. Minum terlalu banyak saat makan dapat mengencerkan enzim pencernaan dan menyebabkan gangguan pencernaan.
  3. Mengunyah permen karet dapat membantu meredakan heartburn karena merangsang produksi saliva, yang mengandung bikarbonat penetral asam. [4] Menelan lebih banyak saliva secara harfiah dapat “mematikan api” karena saliva menetralkan asam lambung yang masuk ke kerongkongan. Dalam hal ini, saliva menjadi antasid alami tubuh.
    • Hindari permen karet rasa min atau mentol, seperti pepermin, karena semua itu dapat merangsang produksi cairan lambung.
    • Pilihlah permen karet bebas gula dengan xylitol karena pemanis buatan dapat membunuh bakteri penyebab gigi berlubang di dalam mulut dan bakteri penyebab luka pada lambung.
    • Tunggulah sekitar 15-30 menit setelah makan sebelum mengunyah permen karet karena makanan membutuhkan lingkungan yang asam agar dapat dicerna dan dipecah dengan baik.
  4. Lambung harus dalam kondisi sangat asam untuk bisa mencerna makanan dengan baik, tetapi masalah akan timbul ketika produksi asam terlalu banyak atau ketika asam naik melewati sfingter esofagus sehingga mengiritasi kerongkongan. Oleh karena itu, tunggulah sekitar satu jam atau lebih setelah makan sebelum minum segelas kecil susu. Kandungan mineral di dalam susu (terutama kalsium) dapat menetralkan asam apa pun di kerongkongan dan membantu meredakan iritasi.
    • Pilihlah susu rendah lemak sehingga lemak hewani di dalam susu tidak memperburuk refluks asam.
    • Terkadang kandungan gula (laktosa) di dalam susu dan produk olahan susu lainnya dapat memicu heartburn . Jadi, lakukan eksperimen dengan meminum susu, tetapi hentikan jika masalah semakin parah.
    • Jangan minum susu setelah makan jika Anda mengalami intoleransi laktosa (ketidakmampuan menghasilkan cukup enzim laktase) karena gejala kembung dan kram dapat membuat kondisi refluks asam memburuk. [5]
  5. Cara terbaik untuk mengonsumsi makanan adalah dengan duduk tegak, dan lawanlah keinginan untuk berbaring begitu selesai makan. [6] Duduk tegak didukung dengan gravitasi akan mendorong makanan yang dicerna masuk ke sistem pencernaan. Berbaring di sofa bertentangan dengan efek gravitasi sehingga menyebabkan makanan yang baru dicerna sebagian dan asam lambung merembes melalui sfingter esofagus dan masuk ke kerongkongan.
    • Iritasi pada lapisan kerongkongan itu menyebabkan sensasi terbakar di dada, alias heartburn . Gejala lain refluks asam di antaranya: sakit tenggorokan, kesulitan menelan, batuk kering dan suara serak. [7]
    • Tunggulah setidaknya beberapa jam sebelum berbaring di sofa/tempat tidur. Anda boleh duduk dan mengangkat kaki untuk mengistirahatkannya, tetapi pastikan tubuh bagian atas tetap tegak.
    • Hindari makan dalam porsi besar untuk mengurangi kelelahan (dan dorongan untuk membaringkan diri) akibat sekresi hormon insulin dalam jumlah besar dari pankreas ke dalam aliran darah secara tiba-tiba.
  6. Melakukan olahraga yang berintensitas sedang sampai berat setelah makan dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan dan heartburn , sementara olahraga ringan ( berjalan kaki ) dapat membantu mendorong motilitas usus dengan mendesak makanan yang tidak dicerna dan limbah melalui usus sehingga tidak bisa kembali ke kerongkongan. [8] Setelah mencuci piring, pergilah berjalan kaki pelan selama 15-20 menit atau lakukan pekerjaan rumah tangga ringan di rumah.
    • Olahraga berlebihan membelokkan darah dari sistem pencernaan ke otot kaki dan tangan sehingga mengganggu pencernaan.
    • Jika Anda ingin menambah porsi latihan, berfokuslah untuk melakukannya pada siang hari, jangan malam hari sehingga tidak memengaruhi kualitas tidur.
    • Olahraga ringan mendorong BAB yang teratur sehingga menghindari “sumbatan” di dalam usus dan tekanan yang meningkat akibat gas.
  7. Jika Anda mengalami serangan refluks asam selama kehamilan (atau kapan saja), perhatikan posisi tubuh saat tidur malam. Untuk mencegah heartburn , cobalah memosisikan tubuh bagian atas dan kepala lebih tinggi dengan bantal sehingga memungkinkan gravitasi bekerja meskipun bantal tidak selalu efektif karena terlalu empuk. [9] Jika posisi tersebut tidak nyaman untuk Anda, cobalah untuk berbaring miring ke kiri sehingga menyulitkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan. [10]
    • Foam wedge (busa miring) dirancang untuk menyangga tubuh bagian atas dan bisa dibeli di toko obat dan toko perlengkapan medis.
    • Hindari berbaring miring saat tubuh bagian atas disangga oleh bantal atau wedge karena dapat menyebabkan iritasi pada tulang belakang bagian atas (pertengahan punggung) dan rusuk.
  8. Stres dan kecemasan sering kali meningkatkan produksi asam di lambung dan mengurangi aliran darah di sekitar usus yang dibutuhkan untuk penyerapan makanan sehingga memperburuk refluks asam. Oleh karena itu, usahakan untuk mengelola stres dengan terapi relaksasi, seperti bernapas dalam , meditasi , relaksasi otot progresif, imajinasi terbimbing, yoga atau tai chi . [11]
    • Teknik yang bervariasi untuk mengurangi stres dan kecemasan dapat meredakan tanda-tanda dan gejala refluks asam/ heartburn .
    • Lakukan berbagai teknik relaksasi setelah Anda pulang dari kantor atau sekolah, tetapi sebelum mengonsumsi makanan apa pun. Teknik relaksasi ini juga dapat dilakukan tepat sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur .
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menghindari Makanan Pemicu

PDF download Unduh PDF
  1. Makanan berlemak atau gorengan cenderung memicu heartburn atau refluks asam karena butuh waktu lebih lama untuk mencernanya, dan memerlukan asam lambung lebih banyak sehingga memudahkan asam mengalir kembali ke kerongkongan. [12] Oleh karena itu, pilihlah daging tanpa lemak dan unggas, konsumsi produk susu rendah lemak dan akan lebih baik memanggang makanan daripada menggorengnya.
    • Makanan yang perlu dihindari di antaranya: kentang goreng, hampir semua jenis makanan cepat saji, keripik kentang, bacon , sosis, saus kental, es krim reguler dan susu kocok.
    • Beberapa jenis lemak diperlukan agar bayi berkembang secara normal. Jadi, berfokuslah pada avokad, produk olahan kelapa dan kacang/bijian yang memiliki asam lemak lebih sehat.
  2. Kelompok makanan lain yang harus dihindari adalah makanan yang pedas dan asam karena dapat menyebabkan iritasi kerongkongan saat ditelan, kemudian akan memicu refluks asam begitu sampai di lambung. [13] Oleh karena itu, hindari sambal pedas, cabai merah, cabai gendot, sambal mentah, saus tomat, bawang bombai, bawang putih dan merica.
    • Sebaiknya hindari makanan Padang dan Manado meskipun rasanya lezat dan bermanfaat bagi kesehatan jika Anda mengalami serangan refluks asam.
    • Berhati-hatilah dengan buah citrus , seperti jeruk dan jeruk bali. Pilihlah buah yang baru diperas dan jangan meminumnya dalam kondisi perut kosong untuk mencegah heartburn .
  3. Kafeina dikenal sebagai pemicu refluks asam karena merangsang produksi asam lambung. Selain itu, kebanyakan minuman berkafeina juga bersifat asam sehingga menimbulkan situasi serangan ganda untuk heartburn . [14] Oleh karena itu, batasi atau hindari kopi, teh hitam, cokelat panas, minuman kola, soda dan semua minuman energi.
    • Kola dan soda sebenarnya bisa dianggap sebagai “serangan empat kali lipat” untuk heartburn karena bersifat asam, berkafeina, mengandung gula dan berkarbonasi. Gelembung akan membuat lambung membesar dan memungkinkan asam terdorong melewati sfingter esofagus.
    • Anda juga harus menghindari minuman berkafeina karena dapat mengurangi aliran darah dan membatasi nutrisi yang diterima oleh bayi.
  4. Alkohol dianggap sebagai pemicu heartburn karena keasaman dan efeknya yang mengendurkan sfingter esofagus. Akan tetapi, wanita hamil memang diminta menghindari alkohol sama sekali karena efek negatif yang ditimbulkan pada bayi. Alkohol dapat menyebabkan sindrom alkohol janin. [15] Alkohol tidak aman dikonsumsi meski sedikit atau selama kehamilan. Jadi, singkirkan kebiasaan minum alkohol dari hidup Anda segera.
    • Semua jenis alkohol sama berbahayanya terhadap bayi, termasuk semua jenis anggur dan bir.
    • Jika Anda tetap ingin pergi ke kafe atau bar dengan teman-teman dan keluarga, pilihlah koktail tanpa alkohol, jus anggur atau bir tanpa alkohol.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencegah Refluks Asam dengan Obat

PDF download Unduh PDF
  1. Antasid adalah obat heartburn paling aman untuk wanita hamil terutama karena tidak diserap ke dalam aliran darah dan itu berarti antasid hanya beredar di dalam sistem pencernaan saja dan tidak disalurkan kepada bayi yang sedang tumbuh. [16] Antasid umum yang dapat meredakan heartburn dengan cepat di antaranya: Maalox, Mylanta, Gelusil, Gaviscon, Rolaids dan Tums. Minumlah antasid sekitar 30-60 menit setelah mengonsumsi makanan atau camilan.
    • Antasid tidak dapat menyembuhkan radang kerongkongan yang rusak akibat asam pencernaan. Jadi, gunakan antasid hanya untuk meredakan gejala.
    • Beberapa antasid dikombinasikan dengan senyawa yang disebut alginat, yang bekerja dengan membentuk penghalang busa di dalam lambung untuk mencegah refluks asam.
    • Penggunaan antasid yang berlebihan dapat memicu diare atau sembelit. Jadi, jangan mengonsumsinya lebih dari 3 kali per hari.
  2. Obat bebas yang dapat mengurangi produksi asam disebut antagonis reseptor histamin-2 (H2) dan di antaranya: cimetidine (Tagamet HB), famotidine (Pepcid AC), nizatidine (Axid AR) and ranitidine (Zantac). [17] Secara umum, antagonis H2 tidak bekerja secepat antasid dalam meredakan heartburn , tetapi biasanya memberikan rasa nyaman yang lebih lama dan dapat menurunkan produksi asam lambung sampai 12 jam.
    • Antagonis H2 yang dijual bebas dianggap aman untuk wanita hamil meskipun obat tersebut diserap ke dalam aliran darah dan memengaruhi bayi sampai batas tertentu.
    • Antagonis H2 yang lebih kuat harus didapat dengan resep, tetapi konsultasikan dengan dokter mengenai pro dan kontranya jika Anda sedang hamil karena ada risiko terjadinya defisiensi vitamin B12.
  3. obat-obatan lain yang dapat menghalangi produksi asam disebut proton pump inhibitor . Selain itu, PPI dapat menyembuhkan selaput jaringan kerongkongan. [18] PPI merupakan antagonis asam lambung yang lebih efektif dibandingkan antagonis H2 dan memberikan kesempatan kepada kerongkongan yang meradang untuk menyembuhkan diri.
    • PPI yang dijual bebas di antaranya: lansoprazole (Prevacid 24 HR) dan omeprazole (Prilosec, Zegerid OTC).
    • Mengonsumsi PPI tepat sebelum makan tetap memungkinkan asam lambung mencerna makanan, tetapi mencegah produksi yang berlebihan.
    Iklan

Tips

  • Hindari merokok karena dapat meningkatkan risiko refluks asam. Namun, sebaiknya Anda tidak merokok saat sedang hamil karena efek negatif terhadap bayi.
  • Hindari mengonsumsi cokelat sebagai camilan karena mengandung kafeina, gula dan lemak. Semua itu memicu heartburn .
  • Jangan mengenakan pakaian ketat karena akan menekan perut dan dapat memperburuk refluks asam. Sebaiknya kenakan pakaian hamil yang longgar.
  • Jangan mengonsumsi antasid bersamaan dengan suplemen zat besi karena zat besi tidak akan bisa diserap di dalam usus.
Iklan

Warning

  • Berkonsultasilah selalu dengan dokter sebelum mencoba obat baru, meskipun itu obat bebas karena beberapa jenis obat bisa membahayakan bayi.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.863 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan