Unduh PDF Unduh PDF

Meski mengeluarkan ingus dengan tenaga sekuat mungkin adalah langkah instingtif sebagian besar orang untuk mengatasi masalah hidung yang tersumbat, pahamilah bahwa sejatinya, langkah tersebut justru berisiko membuat pemuluh darah di hidung meradang atau mengakibatkan terjadinya infeksi sinus jika tidak dilakukan dengan benar. Untuk mengeluarkan ingus dengan benar dan bahkan mencegahnya kembali terbentuk di kemudian hari, cobalah membaca berbagai kiat sederhana yang terangkum dalam artikel ini!

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mengeluarkan Ingus dengan Benar

Unduh PDF
  1. Tisu mampu mencegah kuman menyebar karena bisa langsung dibuang setelah digunakan. Sementara itu, saputangan memiliki kemungkinan lebih besar untuk menyebarkan virus, tetapi penggunaannya lebih ramah untuk lingkungan daripada tisu. [1]
    • Jika Anda mengalami selesma, flu, atau penyakit lain yang disebabkan oleh virus, sebaiknya gunakan tisu untuk mencegah virus tersebar. Namun, jika Anda memiliki alergi, saputangan adalah opsi yang lebih baik.
    • Tidak memiliki tisu atau saputangan? Gunakan tisu toilet sebagai opsi alternatifnya. Yang terpenting, jangan mengeluarkan ingus dengan material yang kasar seperti tisu dapur atau serbet, ya!
    • Jika kulit Anda tergolong sensitif, cobalah membeli tisu yang mengandung losion atau bahan pelembap lain di dalamnya.
  2. Pastikan tekanannya cukup kuat hingga lubang hidung yang ditutup tidak bisa digunakan untuk bernapas. Setelah itu, tutup area hidung dengan tisu atau saputangan agar ingus yang keluar tidak mengenai tangan Anda. [2]
    • Pada dasarnya, meminta izin undur diri untuk mengeluarkan ingus yang menyumbat hidung adalah sikap yang dianggap sopan oleh sebagian besar orang.
    • Jika sedang berada di tempat umum, pergilah ke kamar mandi atau tutup pintu ruangan sebelum mengeluarkan ingus.
  3. Sebisa mungkin, dorong ingus keluar dengan tenaga seminimal mungkin, terutama karena menyemprotkan ingus dengan tenaga yang terlalu kuat ampuh membuat sinus terinfeksi dan memperburuk gejala yang Anda alami. Jika tidak ada ingus yang keluar meski Anda sudah berusaha semaksimal mungkin, jangan mencobanya kembali.
    • Jangan lupa membersihkan sisa ingus yang menempel di luar cuping hidung setelahnya.
    • Menyemprotkan ingus dengan tenaga yang terlalu kuat juga berisiko membuat pembuluh darah di dalam hidung semakin meradang. Oleh karena itu, jika tidak ada ingus yang keluar, artinya tekstur mukus memang terlalu kental atau lokasi penyumbatan di hidung Anda terlalu tinggi.
  4. Tekan cuping hidung yang sudah bersih dari ingus, lalu keluarkan ingus dari cuping hidung yang lain secara perlahan. Jika dilakukan dengan benar, niscaya ringga sinus Anda tidak akan terinfeksi. [3]
    • Percayalah, ingus akan lebih mudah dikeluarkan jika prosesnya dilakukan secara bertahap sebagaimana yang tercantum dalam metode di atas.
    • Segeralah membuang tisu setelah digunakan agar kuman di dalamnya tidak tersebar.
  5. Alih-alih menyemprotkan ingus dan berisiko mencederai hidung akibat tekanan yang terlalu kuat, cobalah menekan bagian tengah hidung, lalu dorong ingus keluar dengan bantuan jari-jari tangan Anda.
  6. Cuci tangan Anda dengan benar . Dengan kata lain, pastikan Anda selalu mencuci tangan dengan air bersabun, lalu membilasnya hingga benar-benar bersih dengan bantuan air keran yang mengalir. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan lap dapur atau handuk khusus untuk mencegah bakteri menyebar dan menular kepada orang lain. [4]
    • Faktanya, sabun antibakteri memiliki efektivitas yang sama baiknya dengan sabun biasa.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Mengencerkan Mukus dan Mencegahnya Terbentuk Kembali

Unduh PDF
  1. Pada dasarnya, dekongestan dan antihistamina yang dijual bebas di apotek mampu mengurangi produksi mukus dan potensi hidung tersumbat akibat infeksi sinus atau selesma. Umumnya, keduanya dijual dalam bentuk pil atau obat semprot, dan dapat dengan mudah Anda beli di apotek tanpa perlu menyertakan resep dokter. [5]
    • Meski sangat efektif untuk mengobati gejala rinitis atau alergi, sejatinya antihistamina kurang efektif untuk mengobati flu atau selesma.
  2. Dewasa ini, semprotan saline dapat dengan mudah dibeli tanpa resep dokter di berbagai apotek maupun supermarket besar. Untuk menggunakannya, larutan saline hanya perlu disemprotkan ke dalam setiap lubang hidung secara bergantian. [6]
    • Semprotan saline mampu mengurangi penumpukan mukus di dalam hidung.
  3. Untuk membuat kompres hangat, Anda hanya perlu mengaliri selembar handuk dengan air panas, lalu mengeringkannya hingga handuk tetap lembap, tetapi tidak basah. Setelah itu, letakkan kompres hangat di hidung dan dahi selama 1-2 menit. Seharusnya, langkah ini ampuh membuka penyumbatan di hidung dan mengencerkan tekstur mukus yang ada di dalamnya. [7]
  4. Pertama-tama, didihkan sepanci air di atas kompor, lalu tuangkan beberapa tetes minyak kayu putih ke dalamnya. Setelah larutan air dan minyak kayu putih mendidih, segeralah menghirup uap yang keluar untuk mengatasi masalah hidung tersumbat dan membuat ingus lebih mudah dikeluarkan.
    • Jika tidak memiliki minyak kayu putih, menghirup uap air biasa pun ampuh mengurangi produksi ingus dan mengatasi hidung yang tersumbat. [8]
  5. Mengurangi paparan alergen ampuh mengurangi produksi ingus dan mencegah terjadinya penyumbatan di hidung. Alhasil, Anda pun tidak perlu terlalu sering mengeluarkan ingus. Umumnya, alergen yang perlu dihindari adalah bulu hewan dan serbuk bunga. [9]
    • Jika ingin mendapatkan diagnosis alergi yang tepat, jangan ragu untuk melakukan tes alergi di rumah sakit.
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Tisu atau saputangan
  • Dekongestan atau antihistamina (opsional)
  • Kompres hangat (opsional)
  • Minyak kayu putih (opsional)

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.566 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan