Unduh PDF Unduh PDF

Jika Anda merasakan nyeri dan penumpukan kotoran pada telinga yang basah dan/atau ternifeksi, tindakan terbaik dan paling aman untuk menanganinya yaitu meminta dokter untuk mengeluarkan kotoran telinga dengan alat dan teknik khusus. Jika tidak dapat mengunjungi dokter, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengeluarkan kotoran telinga seorang diri. Bagaimanapun, berhati-hatilah karena telinga dapat rusak dengan mudah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengunjungi Dokter untuk Membersihkan Telinga

Unduh PDF
  1. Mintalah dokter memeriksa telinga dan mengeluarkan seluruh kotoran di dalamnya jika mungkin, alih-alih melakukannya seorang diri. [1]
    • Dokter adalah seorang ahli dan mampu mendiagnosis masalah secara akurat.
    • Melihat sendiri bagian dalam telinga sulit untuk dilakukan.
    • Bagian dalam telinga dapat terluka dengan mudah jika Anda memakai teknik dan alat-alat yang tidak seharusnya digunakan untuk membersihkan telinga. Cotton bud , serbet, peniti, dsb. tidak boleh dimasukkan ke dalam telinga.
  2. Jika pemeriksaan dokter mendeteksi adanya penumpukan kotoran telinga atau material yang terinfeksi, ia dapat mengeluarkannya dengan satu atau beberapa cara. Cara-cara tersebut antara lain: [2] [3] [4]
    • Meneteskan obat tetes khusus ke dalam saluran telinga guna melunakkan kotoran
    • Menggunakan alat pengisap untuk menarik kotoran ke luar telinga
    • Pembilasan telinga dengan air hangat atau larutan saline menggunakan bola suntik karet
    • Alat yang disebut dengan kuret atau lingkaran atau sendok serumen juga dapat digunakan untuk mengeluarkan kotoran telinga secara manual. [5]
    • Perawatan-perawatan tersebut dapat dilakukan di tempat praktik dokter.
  3. Setelah membersihkan telinga, dokter akan memberikan anjuran tertentu untuk pemeliharaan pasca perawatan dan mendiskusikan semua prosedur tambahan yang diperlukan. [6] [7]
    • Dokter akan meresepkan antibiotik jika pasien mengalami infeksi pada saluran telinga, misalnya otitis external atau otitis media . Antibiotik tersebut dapat diminum atau diteteskan ke dalam saluran telinga.
    • Sebagai tambahan, dokter akan meresepkan antihistamine atau dekongestan guna mengurangi pembengkakan dan memungkinkan telinga untuk mengeringkan diri.
    • Gunakan semua obat-obatan sesuai dengan yang diinstruksikan.
    • Minumlah banyak cairan (setidaknya delapan gelas per hari) agar tubuh tetap terhidrasi, terutama jika Anda mengalami demam atau infeksi.
    • Jagalah telinga agar tetap kering selama proses penyembuhan.
    • Mengompreskan handuk lembap (tidak basah) hangat pada bagian luar telinga dapat meredakan rasa sakit. Lakukan langkah tersebut selama 15-20 menit beberapa kali dalam sehari.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Membersihkan Telinga di Rumah

Unduh PDF
  1. Jika Anda mengalami penumpukan kotoran basah atau terinfeksi di dalam telinga, jangan masukkan benda-benda misalnya cotton bud , serbet, peniti, atau bahkan jari tangan ke dalam telinga untuk membersihkannya. Tindakan tersebut dapat menyebabkan sejumlah masalah.
    • Memasukkan benda ke dalam telinga dapat mendorong kotoran semakin dalam, alih-alih mengeluarkannya. [8] Kotoran yang terdorong terlalu dalam dapat membuat infeksi memburuk serta mengurangi kemampuan mendengar. [9]
    • Gendang telinga, yang berstruktur tipis dan lunak, dapat tertusuk. [10] Hal tersebut dapat menyebabkan gendang telinga bocor. [11]
    • Benda asing yang dimasukkan ke dalam telinga dapat mengiritasi atau melukai kulit. [12]
    • Membersihkan telinga dengan ear candle adalah tindakan yang berbahaya dan tampak tidak efektif. Anda dapat melukai diri sendiri dengan lilin panas atau api dari lilin, dan bahkan melubangi telinga bagian dalam. [13] [14]
  2. Secara umum, kotoran telinga akan jatuh dengan sendirinya seiring waktu. [15] Jika Anda merasakan adanya penumpukan yang tak biasa atau risiko infeksi, bagaimanapun, perawatan rumahan dapat dilakukan untuk melegakannya. Jika tidak sempat mengunjungi dokter untuk mengobati telinga, Anda dapat:
    • Menggunakan obat tetes yang dijual secara bebas guna melunakkan kotoran telinga. Carilah obat tetes yang mengandung carbamide peroxide .
    • Meneteskan minyak mineral, baby oil , gliserol, dan hidrogen peroksida ke dalam telinga.
    • Gunakan set peralatan pengangkat kotoran telinga yang dijual secara bebas. Set peralatan tersebut berisi bola suntik karet untuk diisi dengan air hangat guna menyiram kotoran agar keluar dari dalam telinga. [16]
    • Peralatan yang Anda butuhkan untuk perawatan ini tersedia di berbagai apotek. Set peralatan pengangkat kotoran telinga yang terdiri dari bola suntik karet dan petunjuk penggunaannya dapat dibeli di apotek.
  3. Jika menggunakan obat tetes atau cairan yang lain untuk melunakkan dan mengeluarkan kotoran dari dalam telinga, ikuti petunjuk tertentu yang tersedia pada produk tersebut (atau yang diberikan oleh dokter) dengan hati-hati. Perawatan ini memerlukan waktu beberapa hari agar dapat berfungsi dengan baik. [17]
    • Jika menggunakan cairan misalnya minyak mineral, baby oil , gliserol, atau hidrogen peroksida, masukkan beberapa tetes cairan ke dalam telinga menggunakan alat penetes mata.
    • Setelah satu atau dua hari, kotoran telinga seharusnya sudah melunak. Gunakan bola suntik karet untuk menyemprotkkan sedikit air hangat secara perlahan ke dalam telinga. Sandarkan kepala dan tariklah bagian luar telinga secara perlahan. Langkah tersebut akan membuka saluran telinga. Setelah air masuk ke dalamnya, miringkan telinga ke sisi yang lain guna mengeluarkan air.
    • Setelah itu, keringkan bagian luar telinga menggunakan handuk atau alat pengering rambut.
    • Agar bekerja, proses tersebut harus diulangi beberapa kali. Hubungi dokter jika cara ini tampak tidak berhasil setelah beberapa kali percobaan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencegah Masalah Telinga

Unduh PDF
  1. Kotoran basah dapat terinfeksi karena mengandung banyak sel kulit mati yang bisa membesar dan menyediakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri. [18] Untuk mengurangi kemungkinan infeksi, cobalah untuk menjaga telinga agar tetap kering jika mungkin. [19]
    • Anda dapat menggunakan topi renang ketika berenang.
    • Gunakan handuk untuk mengeringkan bagian luar telinga ketika terkena air.
    • Jika air masuk ke bagian dalam telinga, cobalah memiringkan kepala dan bertahan dalam posisi tersebut hingga air keluar. Menarik cuping dengan lembut juga dapat membuka saluran telinga dan memudahkan air keluar.
    • Selain itu, alat pengering rambut dengan pengaturan rendah juga dapat digunakan untuk mengeringkan telinga; berikan jarak beberapa cm dari telinga Anda.
  2. Ketika telinga terasa kotor, sekalah bagian luarnya secara perlahan menggunakan kain hangat. [20] Jangan gunakan cotton bud atau peralatan lainnya untuk membersihkan bagian dalam telinga; secara umum, kotoran akan keluar sedikit demi sedikit dari dalam telinga dengan sendirinya.
  3. Jika berulang kali mengalami masalah penumpukan kotoran telinga, gunakan obat tetes telinga sebanyak satu kali dalam sebulan guna mencegahnya. Bagaimanapun, jangan gunakan obat tetes telinga lebih dari jumlah tersebut karena dapat mengiritasi kulit Anda. Selain itu, beri tahukan kepada dokter jika mengalami masalah telinga kronis. [21]
    • Anda berisiko lebih tinggi terkena masalah telinga jika memakai alat bantu dengar. Periksakan telinga ke dokter sebanyak tiga hingga empat kali dalam setahun guna mengetahui dan mengobati semua masalah yang terjadi. [22]
    • Beritahukan kepada dokter jika menyadari semua gejala tak biasa yang berkaitan dengan telinga (misalnya cairan nonkotoran yang keluar dari dalam telinga, nyeri hebat, atau kesulitan signifikan dalam mendengar), atau jika Anda tidak yakin mengenai kondisinya. [23]
    Iklan


  1. http://www.stuff.co.nz/life-style/well-good/teach-me/69694183/earwax--why-we-need-it-and-how-to-safely-remove-it
  2. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003042.htm
  3. http://www.aafp.org/afp/2001/0301/p941.html
  4. http://mydoctor.kaiserpermanente.org/ncal/mdo/presentation/conditions/condition_viewall_page.jsp?condition=Condition_Earwax_Blockage_-_Audiology.xml&showProvider=false
  5. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/consumer-health/expert-answers/ear-candling/faq-20058212
  6. http://www.mckinley.illinois.edu/handouts/ear_infection/ear_infection_.htm
  7. http://mydoctor.kaiserpermanente.org/ncal/mdo/presentation/conditions/condition_viewall_page.jsp?condition=Condition_Earwax_Blockage_-_Audiology.xml&showProvider=false
  8. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/earwax-blockage/basics/lifestyle-home-remedies/con-20018904
  9. http://tolbecs.co.nz/services/ear-canal-checks
  10. http://www.aafp.org/afp/2001/0301/p941.html
  11. http://mydoctor.kaiserpermanente.org/ncal/mdo/presentation/conditions/condition_viewall_page.jsp?condition=Condition_Earwax_Blockage_-_Audiology.xml&showProvider=false
  12. http://mydoctor.kaiserpermanente.org/ncal/mdo/presentation/conditions/condition_viewall_page.jsp?condition=Condition_Earwax_Blockage_-_Audiology.xml&showProvider=false
  13. http://mydoctor.kaiserpermanente.org/ncal/mdo/presentation/conditions/condition_viewall_page.jsp?condition=Condition_Earwax_Blockage_-_Audiology.xml&showProvider=false
  14. http://mydoctor.kaiserpermanente.org/ncal/mdo/presentation/conditions/condition_viewall_page.jsp?condition=Condition_Earwax_Blockage_-_Audiology.xml&showProvider=false

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.938 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan