Unduh PDF Unduh PDF

Situasi apa yang lebih buruk daripada ditolak oleh orang yang Anda sukai? Jawabannya, ditolak oleh orang yang Anda sukai, lalu setelahnya dia justru menggoda, mempermainkan, atau bahkan mempermalukan Anda! Ingat, diri Anda terlalu berharga untuk diperlakukan demikian. Jangan biarkan tindakan dan/atau kata-kata orang yang Anda sukai menghancurkan hidup Anda. Alih-alih, cobalah membalikkan situasinya; tunjukkan bahwa Anda tidak terpengaruh permainannya dan tetap bisa hidup baik-baik saja tanpanya.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Memalsukan Perasaan

Unduh PDF
  1. " Setelah mengalami penolakan, wajar jika Anda kesulitan mengontrol emosi; terutama jika setelahnya orang yang Anda sukai justru berbalik menggoda atau mempermalukan Anda. Oleh karena itu, luangkan waktu khusus untuk meluapkan segala kekesalan, kemarahan, dan kesedihan terkait penolakan yang baru saja Anda alami (tentunya Anda perlu melakukannya sendirian). Menangislah dan berteriaklah sepuas Anda; biarkan segalanya mengalir keluar dari sistem tubuh Anda.
    • Jika Anda benar-benar merasa terpukul, jangan takut menceritakan perasaan Anda kepada sahabat dan kerabat terdekat. Mereka pasti bisa menenangkan dan/atau memberikan nasihat yang akan membantu Anda.
  2. Jika dia ingin membuat Anda galau dan kacau, jangan mewujudkannya! Menghindarinya adalah langkah yang tepat agar dia tidak mendapatkan kepuasan tersebut. Jangan pergi ke kafe yang sering dikunjunginya, jangan pula bicara dengannya kecuali terpaksa. Jika perlu, Anda bahkan harus menghindari teman-temannya; tidak ada yang tahu mereka memihak siapa, bukan?
    • Penghindaran ini juga perlu Anda lakukan di dunia maya. Jangan mengangkat telepon atau membalas pesannya, dan hapus dia dari jejaring sosial Anda (Facebook, Twitter, dsb.).
  3. Cepat atau lambat, Anda pasti akan kembali berkomunikasi dengan orang tersebut (terutama jika Anda satu kelas atau satu kantor dengannya). Jangan mengajaknya bicara; tunggu sampai dialah yang berinisiatif melakukannya. Jika Anda terpaksa harus melakukannya terlebih dahulu, tunjukkan ketidaktertarikan Anda dengan cara yang tetap sopan. Bicaralah dalam kalimat yang pendek dan tepat sasaran, seperti “Oh, bagus”, “Oke, tidak masalah”, atau “Baiklah”.
    • Jika dia menggoda Anda, berhentilah bicara dan/atau lontarkan tatapan sedingin es agar dia berhenti melakukannya. Reaksi Andalah yang sesungguhnya dia cari, jadi jangan biarkan diri Anda terlihat kesal atau marah di hadapannya.
  4. Jangan biarkan diri Anda terperangkap dalam kesedihan, penyesalan, atau pikiran-pikiran negatif lainnya. Alih-alih, tunjukkan ketidakpedulian Anda kepada orang tersebut dengan melanjutkan hidup sebaik-baiknya! Sibukkan diri Anda dengan hobi atau urusan sekolah, mulailah menerapkan rutinitas berolahraga yang baru, cobalah berbagai hobi baru, berusahalah mengembangkan diri di hal-hal yang pernah Anda tekuni, dsb. Niscaya, pikiran Anda akan teralihkan dari kenegatifan yang dibawa oleh orang tersebut.
    • Ingat, meratapi masa lalu tidak akan membantu Anda untuk maju. Jika Anda mengizinkan diri melakukannya, jangan heran kalau nantinya Anda akan terus-terusan mengecek ponsel, melihat foto-foto lama dengan orang tersebut, atau merasakan dorongan yang kuat untuk menghubunginya. Kuatkan diri Anda! Jangan pernah kembali ke orang yang sudah menyakiti Anda.
  5. Jika seseorang bersikap buruk kepada Anda, respons alamiah Anda adalah dengan membalas perbuatannya. Sayangnya, jika Anda ingin menunjukkan ketidakpedulian kepada orang tersebut, langkah ini justru pantang Anda ambil. Melabraknya atau merencanakan skema balas dendam memang akan membuat Anda merasa lebih baik untuk sesaat, namun apakah itu akan membuat Anda melupakannya? Dalam banyak kasus, mengabaikan orang tersebut (dan menganggapnya tidak ada) justru merupakan pembalasan yang terbaik.
    • Ingat pepatah bijak yang berkata, “Jangan berdebat dengan idiot. Dari jauh, orang-orang tidak akan bisa membedakan siapa idiot yang sesungguhnya". Berusaha membalas perbuatannya hanya akan membuat Anda terlihat kekanak-kanakan. Lantas apa langkah terbaik yang seharusnya Anda ambil? Jangan melakukannya, bahkan jangan memikirkan kemungkinan tersebut.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Melupakan Orang yang Pernah Anda Sukai

Unduh PDF
  1. Setelah memulihkan diri pascapenolakan, sekarang saatnya Anda kembali melanjutkan hidup. Untuk melanjutkan hidup, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menyadari bahwa diri Anda berharga! Tanamkan keyakinan tersebut di dalam diri Anda; tentu saja Anda bisa menggunakan berbagai upaya afirmasi positif yang Anda inginkan, namun tiga contoh afirmasi positif ini adalah afirmasi dasar yang layak Anda coba: Kamu cantik/ganteng (sesuaikan dengan jenis kelamin Anda), kamu pintar, dan orang tersebut sangat bodoh karena sudah menolakmu.
    • Jangan pernah merasa lemah atau tak berdaya tanpa orang tersebut. Hargai dan syukuri kemandirian Anda! Jangan terbiasa menggantungkan diri kepada orang yang Anda sukai.
  2. Menyatakan rasa suka lalu ditolak sudah cukup memalukan; namun ketika orang yang Anda sukai justru mengiringi penolakan tersebut dengan perilaku yang negatif, wajar jika dunia Anda seakan hancur berkeping-keping. Jangan khawatir, rasa malu tersebut akan hilang seiring berjalannya waktu; ada yang membutuhkan waktu lama untuk melupakannya, ada pula yang tidak. Namun yang terpenting, jangan terus-menerus berfokus pada perasaan negatif yang menghantui Anda. Alih-alih, lepaskan perasaan-perasaan negatif tersebut dan gantikan dengan emosi yang lebih positif.
    • Ingat, masa lalu tidak akan pernah bisa diubah. Artinya, tidak ada gunanya mencemaskan masa lalu. Lantas untuk apa mengkhawatirkan sesuatu yang tidak bisa Anda ubah?
  3. Orang yang dewasa dan sehat secara emosional tidak akan mempermainkan – atau mempermalukan dan/atau menggoda – orang yang menyukainya. Jika Anda diperlakukan demikian oleh orang yang Anda sukai, hanya satu kesimpulannya: dia belum dewasa dan (sesungguhnya) kurang percaya diri. Seharusnya setelah mengetahui itu Anda akan merasa lebih lega dan lebih mudah melanjutkan hidup.
  4. Seiring berjalannya waktu, Anda pasti akan merasa lebih baik. Rasa malu akibat pengalaman yang kurang mengenakkan tersebut akan hilang, dan Anda dapat lebih berfokus untuk menghargai diri sendiri. Sayangnya, emosi yang belum stabil memudahkan Anda untuk kembali jatuh ke lubang yang sama, terutama jika orang tersebut mencoba masuk ke hidup Anda lagi. Jika memungkinkan, jangan berkomunikasi dengannya saat Anda belum 100% pulih. Jika dia memaksa masuk kembali ke hidup Anda, jangan takut menolak dan memintanya mundur.
    • Jika dia tidak mau mengerti, sampaikan penolakan Anda dengan lugas. Anda BOLEH berkata, “Untuk saat ini, aku tidak mau bicara denganmu. Tolong tinggalkan aku”.
  5. Ingat, dia sudah mempermalukan dan membuat Anda terlampau gelisah selama ini; wajar jika tujuan akhir Anda adalah berhenti menganggapnya penting. Memang dibutuhkan waktu dan kesabaran yang tidak sedikit untuk melakukannya; namun jika Anda mengikuti langkah-langkah di atas dengan benar, seharusnya perasaan Anda akan pulih secara bertahap. Pada satu titik, mungkin Anda justru akan menertawakan diri sendiri karena pernah begitu peduli kepada orang tersebut.
    • Saat Anda sudah siap melupakan orang tersebut dan melanjutkan hidup, mulailah mencari seseorang yang benar-benar menghargai dan memedulikan Anda, alih-alih seseorang yang terus-menerus meremehkan perasaan Anda. Ingat, kebahagiaan Anda adalah pembalasan terbaik untuknya.
    Iklan

Tips

  • Jika Anda ingin menunjukkan ketidakpedulian kepada seseorang, cara terbaik adalah dengan menghindari orang tersebut. Jangan menanggapi ajakannya untuk mengobrol, jangan pula merespons kata-katanya dengan bahasa tubuh seperti mengangguk atau tersenyum. Cara terbaik untuk menunjukkan ketidakpedulian adalah dengan mengabaikannya sedari awal.
  • Cara lain untuk menunjukkan ketidakpedulian adalah dengan menunjukkan kepedulian terhadap segala hal KECUALI orang tersebut. Misalnya, setelah kalian terjebak dalam sebuah situasi yang sama, tinggalkan orang tersebut dan pergilah bersenang-senang dengan teman-teman Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.148 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan