Artikel ini disusun bersama Raffi Bilek, LCSW-C
. Raffi Bilek adalah konselor pasangan dan terapis keluarga dan Direktur The Baltimore Therapy Center, LLC. Dengan lebih dari sepuluh tahun pengalaman, dia ahli dalam membantu individu, pasangan dan keluarga untuk memperbaiki hubungan. Dia suka memberi pelatihan bagi terapis lain untuk memenangani pasangan dan memandu pasangan melewati situasi tersulit, termasuk ketidaksetiaan, perceraian, dan lainnya. Raffi meraih gelar Sarjana dalam Ilmu Komputer dari Brown University dan gelar Master dalam Kerja Sosial dari The Wurzweiler School of Social Work.
Ada 9 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 1.332 kali.
Pasangan yang bertengkar dan saling marah adalah hal yang sangat wajar karena tidak ada hubungan yang sempurna. Jadi, jangan panik jika pasangan marah terhadap Anda. Cobalah membaca berbagai macam kiat yang ada di artikel ini untuk memperbaiki masalah dengan pasangan. Kami akan mengawalinya dengan beberapa gagasan mengenai cara membicarakan masalah dengan pasangan. Selanjutnya, kita akan membahas tentang strategi penyelesaian masalah dan beberapa saran mengenai cara melanjutkan hubungan setelah semua masalah terselesaikan.
Langkah
-
Di titik ini, mungkin pasangan Anda terlalu marah atau lelah untuk diajak menyelesaikan masalah. Sangat wajar apabila Anda ingin segera memperbaiki masalah. Namun, ada kemungkinan pasangan Anda belum siap, dan Anda tidak boleh memaksanya. Berilah dia waktu untuk menenangkan diri dan mencari perspektif. Setelah itu, Anda bisa mulai membahas masalah secara lebih rasional jika dia telah siap. [1] X Teliti sumber Anda bisa mengatakan:
- "Ren, aku tahu kamu marah, tapi kayaknya ini bukan saat yang tepat untuk membicarakannya. Mungkin kita perlu menundanya sampai kita berdua siap membicarakannya lagi."
- Apabila ide untuk tidak berbicara dengan pasangan selama beberapa hari justru membuat Anda khawatir, tanyakan apakah Anda boleh melakukan chat dengannya setiap 1 atau 2 hari untuk memastikan jika dia baik-baik saja.
- Sangat penting menghargai privasinya dalam waktu jeda ini. Jangan mengintip halaman medsos (media sosial) miliknya untuk mendapatkan "petunjuk", atau meminta seseorang memeriksanya.
Iklan
-
Apakah pasangan tiba-tiba enggan berbicara dengan Anda? Kalian mungkin tidak bertengkar serius, dan Anda mengira tidak ada masalah apa pun. Namun, perilakunya menjadi berbeda hari ini. Dia jelas marah terhadap sesuatu, tetapi Anda tidak tahu. Dalam situasi seperti ini, jangan mengambil kesimpulan sendiri. Anda tidak bisa mengatasi sesuatu jika tidak tahu masalahnya secara persis. Jadi, sebaiknya Anda berterus terang dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. [2] X Teliti sumber
- Anda bisa mengatakan, "Den, aku tahu kamu marah sama aku, tapi aku benar-benar nggak tahu apa salahku. Please , katakan apa yang membuat kamu marah biar aku bisa memperbaikinya."
- Apabila dia belum siap membicarakannya, sebaiknya Anda menghargai keputusannya. Masalah kalian lebih mungkin diselesaikan dengan baik jika dia telah siap.
-
Cobalah menempatkan diri di posisinya dan lihat sudut pandangnya. Berilah dia kesempatan untuk menjelaskan semua hal tanpa memotongnya. Dengan demikian, Anda bisa mendengarkan semua perasaan dan pikirannya mengenai situasi tersebut. Apabila Anda ingin bertanya, lakukan ini jika dia telah selesai menjelaskan. Yang harus Anda lakukan sekarang adalah mendengarkan secara aktif dan berusaha untuk melihat permasalahan dari sudut pandangnya. [3] X Teliti sumber
- Apabila Anda menyela atau memotong perkataannya untuk membela diri sebelum memahami sudut pandangnya, dia bisa menganggap Anda tidak menaruh perhatian terhadap perkataannya.
Iklan
-
Anda tidak harus setuju terhadap sudut pandang pasangan untuk memvalidasinya. Mungkin saja dia tidak mempunyai semua fakta pendukung, yang membuat sudut pandangnya terhadap situasi tersebut tidak objektif. Namun, Anda masih bisa paham kenapa dia marah. Anda tidak berada dalam posisi untuk mengakui kesalahan atau menyetujui sudut pandangnya, tetapi Anda hanya perlu memvalidasi sudut pandangnya. [4] X Teliti sumber Anda dapat mengatakan:
- "Ron, aku sangat paham kenapa kamu merasa kewalahan dan bingung. Aku akan merasakan hal yang sama jika dalam posisi kamu seperti saat ini."
- "Aku senang kamu mau mengatakannya, Lang. Jika tidak, aku nggak akan tahu kalau itu masalahnya. Sekarang aku baru paham kenapa kamu begitu marah kepadaku karena hal sepele seperti itu."
- "Perasaan seperti itu sangat wajar, Bud. Aku senang kamu mau mengatakannya."
-
Sekarang giliran Anda untuk menyampaikan sudut pandang Anda. Apabila Anda mempunyai fakta atau wawasan yang tidak dimiliki pasangan, ungkapkan semuanya sekarang. Jika Anda telah berbuat salah, akui itu tanpa melimpahkan kesalahan kepada orang lain atau memberi pembenaran atas kesalahan tersebut. Gunakan pernyataan "aku" jika membicarakan perasaan Anda. Penggunaan kata "kamu" cenderung mengundang konfrontasi. [5] X Teliti sumber Anda bisa mengatakan:
- "Aku memang salah. Seharusnya aku beri tahu kamu jika aku jadi pergi ke pestanya Rudi kemarin, dan aku memang nggak memberitahukannya. Aku nggak bilang ke kamu agar kamu nggak khawatir. Aku terus bersama Nurul dan Vita saat itu. Kami saling dukung dan mengingatkan, kok."
- "Aku merasa agak dicampakkan saat kamu lebih memilih pergi dengan gengmu kemarin daripada bersamaku. Aku tetap percaya padamu, dan sungguh, aku senang jika kamu bisa bergembira bersama mereka. Aku memang salah, seharusnya aku nggak nelepon kamu terus-terusan dan merusak kegembiraan kamu. Mungkin aku agak egois saat itu."
Iklan
-
Apabila Anda telah berbuat salah, tunjukkan tanggung jawab. Walaupun sulit, akui bahwa Anda telah melakukan kesalahan dan mintalah maaf secara tulus. Jangan mencoba menyepelekan atau membenarkan kesalahan Anda—akui saja. [6] X Teliti sumber Kesediaannya untuk memaafkan Anda akan tergantung pada ketulusan dan keseriusan Anda dalam meminta maaf. Jadi, Anda harus melakukan yang terbaik. Cobalah mengatakan:
- "Dit, aku benar-benar minta maaf atas perkataanku itu. Saat itu aku sedang marah dan kata-kataku keluar begitu saja tanpa mikir . Aku tidak serius mengatakannya, Dit. Aku janji nggak akan melakukannya lagi."
-
Bahasa yang ekstrem, misalnya "tidak pernah" dan "selalu" cenderung mengundang konfrontasi. Kata-kata ini terasa seperti menuduh (walaupun Anda sebenarnya tidak bermaksud seperti itu) dan membuatnya merasa dihakimi. Bahasa yang lebih lembut, misalnya "kadang-kadang kamu" dan "Kamu memang tidak selalu melakukannya, tapi kamu melakukannya kemarin..." cenderung terdengar lebih netral. [7] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, alih-alih mengatakan, "Kamu nggak pernah dengerin aku!" cobalah mengatakan "Terkadang aku khawatir kamu tidak mendengar apa yang aku katakan."
Iklan
-
Kompromi merupakan solusi yang bisa membuat kalian berdua puas. Apabila Anda bertengkar untuk menentukan siapa yang harus memilih tempat kencan atau aktivitas apa yang ingin kalian lakukan di akhir pekan, cobalah berkompromi dengan memutuskannya secara bergiliran. Sebagai contoh, biarkan dia memilih di akhir pekan ini, dan giliran Anda memilih pada pekan depan. Usahakan untuk mencari jalan tengah yang memuaskan semua pihak. [8] X Teliti sumber Misalnya:
- Apabila Anda berdua berselisih mengenai dengan siapa kalian akan menghabiskan waktu di akhir pekan, apakah bersama temannya atau teman Anda, cobalah melakukannya secara bergiliran. Kalian bisa nongkrong bersama teman-temannya pada hari Jumat dan berkumpul dengan teman Anda di hari Sabtu. [9] X Teliti sumber
- Jika dia marah karena harus selalu membayar makanan, minuman, dan bensin saat pergi keluar rumah, katakan bahwa Anda akan ikut menyumbang dan membayar separuhnya.
-
Buang keinginan untuk selalu "menang" di setiap argumen. Jika kalian tidak bisa menyelesaikan suatu masalah kecil, kadang-kadang langkah terbaik adalah mengabaikannya. Bagaimanapun juga, masalah kecil tidak perlu diberi perhatian serius yang menghabiskan energi dan waktu. Anda tidak harus menjadi penentu keputusan atau persetujuan untuk melakukan sesuatu. [10] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Apakah Anda berargumen untuk hal penting? Jika Anda tidak mencapai kata sepakat dan masalahnya hanya kecil, hormati masing-masing pendapat. Tujuan Anda adalah memperbaiki hubungan yang lebih baik bersama pasangan. [11] X Teliti sumber
Iklan
-
Apabila Anda tidak bisa memperbaiki masalah yang asli, berusahalah menggantinya dengan hal lain. Sebagai contoh, apabila barang milik pasangan yang Anda pinjam hilang atau rusak, gantilah dengan yang baru. Mengganti barang tidak bisa memperbaiki situasi secara penuh, tetapi ini bisa menjadi isyarat yang bagus agar pasangan menghargai upaya Anda.
- Sebagai contoh, jika topi favoritnya rusak saat Anda meminjamnya, belikan topi baru. Anda bisa membeli topi yang sama persis seperti miliknya, atau memilih topi yang lebih bagus. Anda bahkan bisa mengajaknya untuk memilih sendiri topi yang dia inginkan.
-
Anda tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi usahakan untuk tidak mengulanginya. Sangat penting untuk meminta maaf secara tulus, tetapi jika tidak diikuti dengan tindakan selanjutnya, permintaan maaf tersebut menjadi tidak berarti. Jadikan konflik sebagai kesempatan untuk mengenal pasangan lebih dalam dan lebih dekat. [12] X Teliti sumber Sebagai contoh:
- Apabila pasangan marah karena Anda melakukan chat dengan mantan, miliki komitmen untuk tidak mengulanginya. Bahkan Anda bisa melangkah lebih jauh dengan menghapus mantan dari daftar kontak dan akun medsos Anda. Masalah yang asli memang tidak akan bisa diperbaiki, tetapi Anda masih bisa mengatasi masalah selanjutnya (yang terkait dengan masalah asli).
Iklan
-
Apakah pasangan Anda marah atau mengajak bertengkar tanpa alasan jelas? Hanya karena dia "marah terhadap Anda" bukan berarti Anda telah melakukan kesalahan. Jika dia terlihat sengaja membuat konflik dengan Anda, lalu menyalahkan dan menghakimi Anda sebagai penyebabnya, perilakunya bisa dianggap manipulatif dan kasar. [13] X Teliti sumber Berbicaralah dengan orang yang Anda percaya dan lihatlah apa yang dia pikirkan.
- Apabila tidak ada orang yang bisa diajak bicara, Anda dapat menghubungi layanan konseling untuk mendapatkan saran dan dukungan, baik melalui chat , tatap muka, maupun percakapan telepon/video. Salah satu layanan yang dapat Anda coba adalah Ibunda yang beralamat di https://www.ibunda.id .
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.relate.org.uk/relationship-help/help-relationships/arguing-and-conflict/how-de-escalate-argument
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/close-encounters/201704/10-tips-solving-relationship-conflicts
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/close-encounters/201704/10-tips-solving-relationship-conflicts
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-squeaky-wheel/201702/the-one-crucial-thing-do-when-your-partner-is-upset
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/close-encounters/201704/10-tips-solving-relationship-conflicts
- ↑ https://kidshealth.org/en/teens/apologies.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/close-encounters/201704/10-tips-solving-relationship-conflicts
- ↑ https://www.loveisrespect.org/resources/conflict-resolution/
- ↑ https://www.joinonelove.org/learn/handling_conflict/