Membawakan presentasi adalah salah satu aktivitas sehari-hari yang bisa dipelajari oleh semua orang. Saat membawakan presentasi, sampaikan informasi dengan tenang dan percaya diri seperti sedang bercakap-cakap dengan audiens agar mereka tetap terfokus pada materi yang dijelaskan. Agar presentasi berjalan baik dan lancar, siapkan salindia yang menarik dengan menyajikan lebih banyak gambar daripada teks dan sisihkan waktu sebanyak mungkin untuk berlatih.
Langkah
-
Berlatihlah dengan melakukan simulasi. Cara ini bisa memastikan apakah Anda mampu menyampaikan gagasan dengan jelas dan membawakan materi presentasi dengan baik. Sebelum menyusun draf materi, buatlah kerangkanya terlebih dahulu. Bayangkan materi presentasi seperti sebuah cerita yang terdiri dari bagian awal, tengah, dan akhir. Kemudian, mintalah bantuan kolega atau teman untuk mendengarkan Anda membawakan presentasi secara ringkas. Pastikan Anda meminta bantuan orang-orang yang belum pernah mendengar apa pun tentang topik yang akan Anda bahas. [1] X Teliti sumber
- Sampaikan ringkasan materi dengan lugas dan bersahabat seperti sedang bercerita kepada teman saat beristirahat di kantin.
- Cara lain, mintalah teman mendengarkan presentasi sambil mentraktir secangkir kopi untuknya.
- Tanyakan apa yang ia pahami dari materi yang Anda sampaikan. Jika ia bisa menjelaskan dengan tepat hal-hal yang Anda sampaikan, ini berarti Anda mampu membawakan presentasi dengan baik.
-
Berlatihlah di depan teman-teman saat materi dalam proses penyusunan. Pilihlah teman, kolega, atau mentor yang bersedia memberikan umpan balik yang bermanfaat. Alih-alih menunggu sampai Anda selesai menyiapkan materi, bawakan presentasi selagi materi berupa draf. Dengan demikian, mereka bisa memberikan masukan untuk memperbaiki cara membawakan presentasi dan membantu menyusun urutan materi yang akan dipresentasikan. [2] X Teliti sumber
- Mintalah mereka menjadi pelatih.
- Bawakan presentasi 1-2 kali lalu mintalah mereka mengajukan pertanyaan dan memberikan umpan balik.
- Mintalah mereka memberi tahu momen yang menimbulkan rasa bosan atau bingung.
-
Atasi rasa gugup . Anda perlu berlatih membawakan presentasi di depan teman-teman untuk mengurangi rasa gugup ketika saatnya tiba. Berlatihlah sesering mungkin jika Anda mudah gugup saat membawakan presentasi. [3] X Teliti sumber
- Tulislah apa yang memicu rasa takut. Pikirkan apa yang Anda cemaskan saat membawakan presentasi. Apakah Anda takut dianggap bodoh atau khawatir tidak bisa menjawab pertanyaan? Tulislah hal-hal yang memicu rasa takut lalu atasi satu per satu.
- Pikirkan apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi masalah. Sebagai contoh, jika Anda merasa khawatir, "Jangan-jangan aku lupa harus mengatakan apa", susunlah rencana untuk berjaga-jaga, "Kalau sampai lupa, aku akan berhenti sejenak untuk membaca catatan dan mengingat isu penting yang harus aku sampaikan."
- Sadari pikiran negatif yang muncul lalu alihkan dengan memikirkan hal-hal yang positif. Apabila muncul obrolan batin yang mengatakan, "Aku akan merasa gugup dan berkeringat", katakan kepada diri sendiri, "Aku ingin menyampaikan informasi penting dan audiens akan mendengarkan penjelasanku dengan penuh perhatian."
-
Susunlah jadwal presentasi sebaik mungkin. Jangan berbicara terlalu lama sampai melebihi jadwal yang sudah ditentukan sehingga presentasi terasa membosankan atau tidak tuntas. Saat berlatih, terutama ketika Anda berlatih di depan teman-teman, pastikan Anda berbicara sesuai rentang waktu yang sudah ditentukan.
- Apabila Anda ingin memberikan kesempatan bertanya kepada audiens, sisihkan cukup banyak waktu untuk sesi tanya jawab atau mengantisipasi seandainya Anda perlu memberikan penjelasan lebih lanjut.
-
Berlatihlah berulang-ulang. Sempatkan berlatih sesering mungkin di depan cermin, anggota keluarga, atau kucing kesayangan. Gunakan intonasi suara, bahasa tubuh , dan ekspresi wajah yang menyita perhatian seolah-olah Anda sedang berbicara di depan audiens. Lakukan latihan berulang kali sampai Anda mampu mempresentasikan seluruh materi dari awal sampai selesai dengan baik. [4] X Teliti sumber
- Jangan terpaku pada teks. Saat berlatih, lakukan improvisasi dengan berbicara tanpa membaca teks. Sampaikan gagasan utama, tetapi selingi dengan kelakar dan anekdot yang pas. Saat membawakan presentasi, Anda akan teringat kisah humor yang cocok untuk disampaikan kepada audiens.
Iklan
-
Atasi rasa gugup. Anda boleh berpura-pura menjadi orang yang percaya diri, walaupun sebenarnya Anda merasa gugup. Kepercayaan diri akan meningkat jika Anda bersikap seperti orang yang sangat percaya diri. Akan tetapi, percaya diri bukan berarti bersikap arogan. Agar Anda merasa lebih tenang, katakan kepada diri sendiri bahwa apa yang akan Anda lakukan adalah hal biasa yang bermanfaat dan menyenangkan, bukan sesuatu yang luar biasa.
- Ingatkan diri sendiri bahwa audiens belum tentu tahu bahwa Anda sedang merasa cemas. [5] X Teliti sumber
- Bernapaslah dalam-dalam beberapa kali sebelum Anda tampil di depan audiens.
-
Tunjukkan emosi. Saat membawakan presentasi, jangan lupa tersenyum , sesekali menaikkan alis, dan menunjukkan ekspresi wajah yang tepat saat menyampaikan materi melalui perasaan dan fakta. Tunjukkan kecintaan Anda pada topik presentasi kepada audiens dengan menyampaikan informasi sebagai sesuatu yang menyenangkan agar mereka juga merasa tertarik. Antusiasme yang Anda tunjukkan akan menulari audiens. [6] X Teliti sumber
-
Berbicaralah kepada audiens. Audiens akan merasa dilibatkan jika Anda melakukan interaksi langsung dengan mereka. Berbicaralah dengan santai seperti sedang bercakap-cakap dengan orang lain. Sampaikan informasi dengan penuh keyakinan bahwa audiens akan merasa tertarik, alih-alih seperti sedang membaca. Arahkan pandangan kepada orang-orang yang Anda ajak berbicara. [7] X Teliti sumber
- Kalau orang yang mendengarkan presentasi sangat banyak, tataplah audiens dengan penuh percaya diri.
KIAT PAKARPakar Pembicara PublikMaureen Taylor adalah CEO dan Pendiri SNP Communications, sebuah firma komunikasi korporat yang berlokasi di Wilayah Teluk San Fransisco. Maureen membantu para pemimpin, pendiri, dan inovator di segala sektor untuk mengasah kemampuan menyampaikan pesan selama lebih dari 25 tahun.Bicaralah dengan lantang. Pendiri dan CEO SNP Communications, Maureen Taylor, mengatakan: "Anda mungkin merasa seakan berteriak. Namun, volume suara bisa membuat Anda melafalkan kata-kata dengan lebih baik serta mempertegas nadanya. Anda mudah terdengar bosan jika hening. Jadi, keraskan volume suara dan nada bicara Anda akan terdengar jelas juga. "
-
Berkomunikasilah dengan bahasa tubuh yang tepat. Saat menyampaikan presentasi, berdirilah tegak dengan tubuh menghadap ke audiens. Berusahalah meluruskan punggung dan menarik bahu sedikit ke belakang agar tubuh Anda tetap tegak, tetapi rileks. Jangan memuntir bagian tubuh tertentu (bahu, pinggul) sehingga membelakangi audiens.
- Gerakkan tangan saat berbicara. Jangan melambaikan tangan sebab Anda akan terlihat gugup. Alih-alih, gerakkan tangan dengan lembut dan arahkan telapak tangan ke atas saat Anda menyampaikan gagasan. Jika ingin mendeskripsikan bentuk tertentu, gunakan tangan untuk menggambarnya di udara.
Iklan
-
Bayangkan presentasi seperti sedang bercerita. Saat menyiapkan presentasi, susunlah materi seperti sedang mengarang cerita, alih-alih menulis informasi berdasarkan topik dan subtopik. Mulailah presentasi dengan mencairkan suasana, misalnya dengan mengajukan pertanyaan atau memberikan soal agar audiens merasa dilibatkan sejak awal. Kemudian, ajaklah audiens mendengarkan Anda bercerita dengan klimaks yang sangat menarik. [8] X Teliti sumber
- Sampaikan informasi sejelas mungkin satu per satu supaya audiens memahami seluruh materi presentasi yang mendukung gagasan utama.
- Siapkan cerita yang membuat audiens terbawa dalam situasi tertentu. Berusahalah menyita perhatian mereka dengan memunculkan sensasi taktil secara mendetail (indra pendengar, penglihat, pencium, pengecap, peraba) dan mendeskripsikan kondisi emosional.
- Ciptakan suasana reflektif ketika menceritakan apa yang Anda alami atau rasakan.
-
Siapkan salindia yang menarik. Jangan menulis semua informasi yang ingin disampaikan. Alih-alih, sajikan bagan, grafik, foto, atau ilustrasi yang perlu dijelaskan lebih lanjut agar audiens tetap terfokus pada Anda. [9] X Teliti sumber
-
Mintalah audiens memperhatikan sebelum Anda menyampaikan informasi penting. Ingatkan audiens agar mereka benar-benar memperhatikan jika Anda ingin menyampaikan hal-hal penting. Sebisa mungkin, berusahalah menyadarkan audiens bahwa merekalah yang menentukan apakah mereka memahami penjelasan Anda atau tidak. Sebagai contoh, katakan kepada audiens, "Banyak orang yang kesulitan memahami hal ini" atau "Saat ini, kita akan membahas materi yang paling sulit dipahami." [10] X Teliti sumber
-
Sisipkan kisah humor. Jangan lupa menceritakan lelucon dan anekdot yang tepat. Sampaikan presentasi sedemikian rupa sehingga audiens terbawa dalam suasana yang serius, ilmiah, atau bahkan mencekam lalu berikan kejutan dengan menyampaikan anekdot. Saat mempresentasikan materi berupa data, tayangkan salindia berisi gambar lucu sebelum membahas topik yang baru.
- Saat berada di lingkungan kerja, ingatlah bahwa setiap budaya memiliki kriteria humor yang berbeda. Jangan menceritakan lelucon yang menjadikan kecenderungan seks, gender, ras, kasta, atau kemampuan seseorang sebagai bahan olokan. Gunakan lelucon untuk menghargai orang lain. Jika Anda menceritakan anekdot tentang seseorang, pilihlah anekdot tentang orang yang lebih hebat daripada Anda.
- Jika Anda merasa gugup saat memulai presentasi, awali dengan menceritakan lelucon singkat atau kisah lucu. Cara ini membuat Anda dan audiens merasa lebih nyaman.
-
Pikirkan cara membawakan presentasi yang interaktif. Kalau audiens tidak terlalu banyak, Anda bisa berbicara langsung dengan setiap orang yang hadir. Mintalah seseorang menceritakan lelucon untuk mencairkan suasana atau buatlah kuis tentang pengalaman audiens yang berkaitan dengan topik presentasi. Jika Anda berbicara di depan kelompok besar, ajukan pertanyaan lalu berikan kesempatan menjawab kepada audiens yang mengangkat tangan lebih dahulu. Adakan pemungutan suara atau mintalah audiens mengisi angket.
- Mintalah audiens memikirkan atau membayangkan sesuatu lalu biarkan suasana tetap hening untuk beberapa saat.
- Kesempatan berinteraksi dengan audiens sangat bermanfaat untuk melakukan transisi dari satu topik ke topik berikutnya.
-
Pertimbangkan siapa yang akan mendengarkan presentasi. Susunlah materi presentasi yang membuat Anda mampu berkomunikasi secara efektif dengan audiens. Ajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri:
- Apakah audiens adalah para pakar atau pendatang baru? Jika mereka adalah pakar, Anda harus mempresentasikan gagasan baru yang spesifik dan ilmiah. Jika mereka adalah pendatang baru, siapkan kata pengantar yang membuka wawasan tentang topik presentasi dan hindari istilah teknis.
- Apakah audiens sependapat dengan pandangan Anda sejak awal presentasi? Apakah Anda harus melakukan persuasi?
- Apakah Anda akan berdiri di depan grup besar, sangat besar, atau kecil? Kalau Anda membawakan presentasi untuk kelompok kecil, libatkan mereka dengan mengajukan pertanyaan, memberikan penjelasan secara perorangan, dan melakukan percakapan.
Iklan
Referensi
- ↑ http://firstround.com/review/This-Advice-From-IDEOs-Nicole-Kahn-Will-Transform-the-Way-You-Give-Presentations/
- ↑ http://firstround.com/review/This-Advice-From-IDEOs-Nicole-Kahn-Will-Transform-the-Way-You-Give-Presentations/
- ↑ http://www.speaking.pitt.edu/student/public-speaking/speechanxiety.html
- ↑ http://firstround.com/review/This-Advice-From-IDEOs-Nicole-Kahn-Will-Transform-the-Way-You-Give-Presentations/
- ↑ http://www.speaking.pitt.edu/student/public-speaking/speechanxiety.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/karl-gude/how-to-give-the-best-pres_b_3932280.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/karl-gude/how-to-give-the-best-pres_b_3932280.html
- ↑ http://firstround.com/review/This-Advice-From-IDEOs-Nicole-Kahn-Will-Transform-the-Way-You-Give-Presentations/
- ↑ http://firstround.com/review/This-Advice-From-IDEOs-Nicole-Kahn-Will-Transform-the-Way-You-Give-Presentations/