Unduh PDF Unduh PDF

Membeli teh memang mudah, tetapi akan lebih membahagiakan kalau Anda bisa memetik teh dari pohon hasil tanam sendiri. Untungnya, teh cukup mudah ditanam dan bisa tumbuh subur dalam berbagai iklim. Selain itu, Anda bisa membuat beberapa jenis teh dari tanaman yang sama, tergantung bagaimana daun teh diolah. Butuh waktu sekitar beberapa tahun sampai pohon teh cukup dewasa untuk bisa dipanen. Jadi, bersabarlah, rawat tanaman dengan baik, dan Anda pun akan menikmati teh buatan sendiri pada tahun-tahun yang akan datang.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menyiapkan Biji

Unduh PDF
  1. Tanaman teh memiliki dua jenis utama. Sinensis disarankan karena tanaman ini kuat dan Anda bisa membuat teh hitam, hijau, dan putih dari daunnya. Anda bisa membeli bijinya dari kebun bibit setempat atau dari internet. [1]
    • Anda membutuhkan ruang sekitar 1 m² setelah sinensis mulai tumbuh.
    • Assamica adalah jenis tanaman teh lainnya. Tanaman ini juga cocok untuk dibiakkan di daerah beriklim tropis. Assamica adalah tanaman besar sehingga membutuhkan ruang selebar minimal 1,5 meter setelah mulai tumbuh. Anda bisa membuat jenis teh yang sama dari tanaman ini seperti halnya dari sinensis .
  2. Anda juga memiliki pilihan untuk menyetek batang dari tanaman yang sudah ada atau membeli anakan dari kebun bibit. Pilih opsi ini kalau tidak ingin melewati proses perkecambahan biji. Kalau Anda memilih untuk menanam teh dari anakan atau setek, tanaman harus dirawat di dalam ruangan selama setahun sebelum dipindahkan ke luar. [2]
    • Di daerah subtropis, lebih baik menanam teh di dalam ruangan selama musim semi atau gugur dan pindahkan ke luar ruangan pada musim semi atau gugur tahun berikutnya karena inilah saat terbaik untuk menanam teh.
  3. Masukkan biji teh ke dalam mangkuk atau wadah berisi air. Pastikan airnya cukup banyak supaya biji terendam sepenuhnya. Rendamlah selama 24-48 jam. Perendaman akan membantu biji menyerap air sehingga mempercepat proses perkecambahan. [3]
  4. Keluarkan biji dari dalam air dan letakkan masing-masing 2-3 biji pada setiap tempat yang berbeda. Taruh wadah di tempat yang hangat dan terang. Semprotlah biji untuk melembapkannya. Tunggu beberapa menit sampai biji kembali ke suhu udara normal. Setelah itu, tutuplah dengan 2,5 cm vermikulit kasar (mineral cokelat yang membantu biji mempertahankan kelembapan). Biarkan biji berkecambah selama 6-8 minggu. [4]
    • Jumlah wadah yang Anda gunakan akan tergantung pada sebanyak apa biji yang hendak ditanam.
    • Anda bisa membeli vermikulit kasar di toko perlengkapan tanaman.
  5. Selama 6-8 minggu, periksa vermikulit setiap hari untuk melihat tingkat kelembapannya. Kalau kering, siramlah. Namun, jangan sampai becek. Media tanam harus tetap lembap sepanjang waktu. [5]
    • Sebaiknya gunakan botol semprot untuk menghindari penyiraman yang berlebihan.
  6. Setelah 6-8 minggu, periksa apakah biji teh sudah berkecambah. Biji yang sudah berkecambah akan menumbuhkan akar-akar kecil dan sepasang daun. Setiap biji berkecambah dengan kecepatan yang berbeda. Jadi, tunggu sampai sebagian besar atau semuanya sudah berkecambah, barulah dipindahkan ke dalam pot. [6]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menanam Pohon Teh

Unduh PDF
  1. Biji akan tumbuh menjadi anakan setelah berkecambah selama 6-8 minggu. Pada saat itu, anakan akan memiliki 3-4 helai daun. Tanam setiap anakan teh di dalam pot terpisah yang sudah diisi dengan tanah asam dengan kisaran pH yang ideal sekitar 6 - 6,5. Letakkan pot di tempat yang hangat dan teduh sebagian. Semprot tanah secara teratur untuk menjaganya agar tetap lembap. [7]
    • Anda bisa membeli tanah asam dari kebun bibit setempat.
    • Uji pH tanah untuk mengetahui apakah sudah cukup asam. Kalau tidak, buatlah lebih asam. Untuk menguji pH tanah, gunakan strip uji pH. Tersedia kode warna untuk memberi tahu Anda tingkat keasaman tanah tersebut.
    • Kalau kurang asam, Anda bisa membuatnya menjadi lebih asam dengan menambahkan unsur-unsur seperti belerang dan daun pinus.
  2. Karena termasuk tanaman parenial, teh bisa ditanam kapan pun di sepanjang tahun, selama cuacanya tidak membeku. Teh bisa bertahan dari salju ringan, tetapi tidak bisa tumbuh dengan baik pada iklim yang sangat dingin. Meski demikian, pohon teh lebih baik ditanam pada musim hujan dibandingkan kemarau. [8]
    • Di daerah beriklim subtropis maupun tropis, teh bisa ditanam kapan saja.
  3. Setelah tingginya mencapai sekitar 20 cm, tanaman harus dipindahkan. Kalau dipindahkan ke dalam pot baru, pastikan ukurannya cukup besar untuk menampung pertumbuhan akar yang banyak. Pot berukuran 15 cm sudah cukup memadai. Kalau Anda menanamnya di dalam ruangan, letakkan setidaknya sejauh 1 meter supaya tanaman memiliki ruang untuk tumbuh. [9]
    • Tanah harus sedikit asam.
    • Kalau ditanam di luar, tambahkan pasir ke dalam tanah untuk memastikan drainasenya bagus. Kalau ditanam di dalam ruangan, tambahkan lumut spagnum ke dalam pot.
    • Tanamlah teh di tempat yang sebagian terang dan sebagian teduh. Artinya, tanaman teh harus mendapatkan paparan sinar matahari selama 6 jam setiap hari.
  4. Tanaman teh ini kuat dan tidak perlu sering-sering dipupuki. Namun, harus disiram secara teratur. Siram teh dengan air lunak (air berkadar mineral rendah) untuk menjaga agar tingkat keasamannya tetap pas. Tanah harus lembap saat disentuh, tetapi tidak becek. [10]
    • Kalau tanaman terlihat kurang subur, berikan nutrisi ericaceous , yaitu sejenis pupuk dengan tingkat keasaman tinggi. Tebarkan sekitar 2,5 cm pupuk di sekeliling tanaman.
  5. Tanaman teh paling baik ditanam di tempat yang hangat, tetapi tetap bisa bertahan hidup dalam dingin dan kekeringan. Meski demikian, sebaiknya pindahkan teh ke tempat yang lebih hangat selama musim dingin. Masukkan tanaman ke dalam tempat bernaungan atau ke rumah kaca selama musim dingin bersuhu rendah. Sebagai patokan umum, sebaiknya pindahkan tanaman kalau suhu turun di bawah 0 °C. [11]
    • Kalau teh ditanam di luar ruangan, gali dengan hati-hati dan pindahkan ke dalam pot berisi tanah.
  6. Butuh waktu sekitar tiga tahun sampai pohon teh menjadi dewasa. Artinya, Anda tidak bisa memanen daunnya sebelum itu. Setelah pohon teh mencapai tinggi sekitar 1 meter, daunnya siap dipanen. [12]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Memanen Daun Teh

Unduh PDF
  1. Setelah tanaman mencapai tinggi sekitar 1 meter, daunnya siap dipanen. Biasanya, dedaunan akan tumbuh lebih lebat pada musim hujan dibandingkan musim kemarau. Untuk memanennya, gunakan jari dan jempol untuk memetik 3-4 daun berwarna hijau cerah. Daun hijau ini siap untuk dijadikan minuman teh. [13]
  2. Daun teh bisa dipanen berkali-kali sepanjang musim. Petik saja kapan pun Anda melihat beberapa daun hijau cerah muncul untuk membantu tanaman tumbuh lebih cepat. [14]
    • Pangkas pohon teh ke ketinggian 1 meter kalau sudah tumbuh lebih tinggi dari itu.
  3. Teh putih dibuat dari daun yang belum terbuka sepenuhnya. Lebih baik, petiklah pada hari-hari hangat. Jemur di luar, di bawah terpaan sinar matahari sepanjang hari. Setelah itu, buang tangkainya dan sangrai di atas wajan kering dan panas selama 2-3 menit. Dinginkan daun teh lalu simpan di dalam wadah kedap udara. [15]
  4. Untuk membuat teh hijau, letakkan daun hijau cerah di tempat teduh selama beberapa jam. Setelah itu, Anda bisa memasukkannya ke dalam rice cooker atau menyangrainya di atas wajan panas dan kering selama beberapa menit. Kemudian, panggang daun teh selama 20 menit pada suhu 120 °C. Dinginkan daun dan simpan di dalam wadah kedap udara kalau tidak hendak dijerang segera. [16]
    • Daun teh akan tetap kering kalau disimpan di dalam wadah kedap udara dan bisa tahan hingga beberapa tahun. Meski demikian, lebih baik gunakan teh sebelum masa satu tahun berlalu.
    • Dengan menggunakan rice cooker , teh hijau akan memiliki rasa yang lebih membumi. Untuk membuat teh hijau di dalam rice cooker , pertama masukkan kertas penyerap air ke dalamnya. Kemudian, nyalakan pengaturan ke mode “Warm” (hangat). Tambahkan selapis tipis daun teh. Jangan tutup rice cooker sampai proses memasak selesai. Biarkan daun teh dipanaskan selama 3-4 jam.
  5. Giling daun yang baru dipetik dengan tangan sampai warnanya berubah gelap. Setelah itu, hamparkan di atas permukaan yang rata dan letakkan di tempat dingin selama 2-3 hari. Jerang daun teh sesegera mungkin atau simpan di dalam wadah kedap udara. Daun teh akan tahan sampai beberapa tahun kalau wadahnya tertutup rapat. [17]
    • Sebagai alternatif, keringkan daun dengan memanggangnya selama 20 menit di dalam oven yang sebelumnya sudah dipanaskan ke suhu 120 °C.
  6. Biarkan daun yang segar dijemur di bawah sinar matahari selama 30 menit sampai 1 jam. Setelah itu, bawa ke dalam dan diamkan selama 10 jam dengan diaduk-aduk setiap jamnya. Keringkan daun di dalam oven bersuhu 120 °C selama 10-12 menit. Setelah itu, jerang atau simpan di dalam wadah kedap udara. [18]
    • Pastikan wadah tertutup rapat. Daun teh bisa bertahan selama beberapa tahun kalau tetap dalam keadaan kering.
  7. Masukkan beberapa daun teh ke dalam kantong teh atau saringan teh. Celupkan ke dalam air mendidih. Seduh selama minimal 3 menit, lalu keluarkan kantong. Untuk mempermanis, tambahkan gula, madu, atau pemanis buatan. Nikmati teh Anda. [19]
    • Anda juga bisa mencampurkan teh dengan herba seperti lavendel untuk mendapatkan rasa floral. Tambahkan lavendel sedikit saja dibandingkan jumlah daun teh, kecuali Anda ingin aroma herbal yang sangat kuat.
    Iklan

Tips

  • Setelah tumbuh, tanaman teh bisa menghasilkan daun selama 50-100 tahun.
  • Buat rasa teh kreasi sendiri dengan menambahkan herba seperti lavendel dan melati. [20]
  • Anda bisa membeli anakan pohon teh dari toko tanaman atau kebun bibit kalau ragu melakukan perkecambahan dari nol. [21]
Iklan

Peringatan

  • Pohon teh tahan dengan cuaca dingin, tetapi bisa mati kalau tidak dipindahkan saat cuaca musim dingin yang sangat ekstrem. [22]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.208 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan