Unduh PDF Unduh PDF

Hampir setiap orang pernah mengalami luka bakar akibat sengatan matahari dalam kehidupannya. Biasanya, luka ini hanya menyebabkan kulit mengalami iritasi dan berwarna kemerahan, selain terkadang sedikit mengelupas. Elemen utama yang menyebabkan luka bakar ini adalah radiasi sinar ultraviolet (UVR). UVR bisa berasal dari berbagai sumber, misalnya pemaparan terhadap matahari, ranjang berjemur ( tanning bed ), dan lain sebagainya. UVR juga bisa merusak langsung DNA Anda, sehingga sel-sel kulit mengalami peradangan dan mati. [1] Meski pemaparan singkat yang tidak intensif terhadap sinar matahari bisa membuat kulit Anda terlihat indah (karena pigmennya bertambah untuk melindungi diri dari bahaya radiasi sinar ultraviolet), semua jenis sengatan UVR berbahaya bagi seluruh tipe kulit. Selain itu, pemaparan yang berlebihan juga harus dihindari untuk mencegah kerusakan parah, termasuk kanker kulit. [2] Pelepuhan akibat sengatan sinar matahari menunjukkan adanya kerusakan pada kulit. Anda harus mengatasinya dengan jenis perawatan yang tepat.

Metode 1
Metode 1 dari 5:

Merawat Luka Bakarnya

Unduh PDF
  1. Jangan sampai kulit Anda yang sudah lembek semakin rusak. Bila Anda harus berada di bawah sinar matahari, kenakan krim tabir surya dengan tingkat SPF ( Sun Protection Factor /faktor perlindungan terhadap sinar matahari) 30 atau lebih agar kulit terlindung. Sinar UV masih bisa menembus pakaian hingga ke tahap tertentu. [3]
    • Tetaplah menggunakan krim tabir surya setelah bagian-bagian yang melepuh sembuh.
    • Jangan tertipu oleh cuaca mendung atau dingin. Sinar UV masih kuat pada cuaca-cuaca seperti ini, terutama bila Anda tinggal di daerah bersalju (salju bisa merefleksikan 80% sinar matahari). Intinya, jika ada matahari, maka sinar UV pun ada di sana.
  2. Jangan pecahkan gelembung-gelembung pelepuhannya. Gelembung-gelembung ini bisa pecah sendiri, tetapi jaga sebaik mungkin untuk mencegah infeksi dan kerusakan pada lapisan kulit yang lebih dalam serta lembut. Bila gelembung pecah sendiri, balut dengan kain kasa untuk mencegah infeksi. Jika Anda mengira kulit tersebut sudah terinfeksi, segera kunjungi dermatology. Beberapa tanda yang menunjukkan infeksi di antaranya, kemerahan, pembengkakan, rasa sakit, dan rasa panas. [4] [5]
    • Selain itu, jangan kelupas kulit Anda. Kulit mungkin akan menjadi bersisik, tetapi jangan kelupas sisik-sisik tersebut. Ingat, area ini sangat sensitif dan rentan terkena infeksi serta kerusakan lebih lanjut. Biarkan dan jangan sentuh sama sekali.
  3. Lidah buaya bisa menjadi obat alami yang efektif untuk mengatasi luka bakar minor, seperti luka bakar bergelembung yang disebabkan oleh sinar matahari. Gel lidah buaya merupakan pilihan terbaik karena gel ini akan mendinginkan luka bakar. Lidah buaya dipercaya bisa mengurangi rasa sakit, membasahi kulit yang terpengaruh, dan membantu proses penyembuhannya. Riset telah menunjukkan bahwa lidah buaya membantu penyembuhan luka bakar dengan lebih cepat (9 hari) dibandingkan jika Anda tidak menggunakan lidah buaya sama sekali. [6] [7]
    • Produk-produk terbaik adalah produk-produk alami tanpa tambahan apa pun. Gel lidah buaya yang bebas bahan pengawet bisa dibeli di kebanyakan toko obat. Jika Anda punya tanaman aloe vera yang tersedia, ambil sarinya langsung dari tanaman tersebut dengan mematahkan daun lidah buaya menjadi dua. Biarkan gel ini diserap oleh kulit. Ulangi prosesnya sesering mungkin.
    • Cobalah menggunakan es batu lidah buaya. Es batu ini bisa meredakan rasa sakit sekaligus merawat kulit.
    • Jangan pernah mengoleskan lidah buaya ke luka terbuka.
  4. Emollient seperti pelembap aman digunakan pada gelembung. Emollient dapat menyamarkan pengelupasan serta kerusakan pada kulit dan membantu melembutkannya. Hindari pelembap yang lebih kental atau jeli petroleum. Pelembap seperti ini akan menghalangi “pernapasan” kulit dan tidak bisa melepas panas. [8] [9]
    • Beberapa opsi yang baik termasuk pelembap-pelembap berbahan dasar kedelai. Carilah label-label yang menyatakan komposisinya terdiri dari bahan-bahan organik dan natural. Kedelai adalah tanaman yang memiliki kemampuan melembapkan secara alami, sehingga membantu kulit yang rusak untuk mempertahankan kelembapan dan menyembuhkan dirinya. [10]
    • Sekali lagi, jangan oleskan apa pun pada luka terbuka atau gelembung yang pecah.
    • Anda bisa membalut gelembung dengan plester kasa hingga sembuh (jika Anda menginginkannya).
  5. Bicarakan pada dokter untuk memberikan resep obat ini. Sulfadiazine perak 1% adalah cairan kimia kuat yang mampu membunuh bakteri. Cairan ini biasa digunakan untuk mengatasi luka bakar stadium dua dan tiga. Biasanya, penggunaannya adalah dengan dioleskan dua kali sehari pada area yang mengalami luka bakar. Jangan berhenti menggunakan krim ini sebelum diperintahkan dokter. [11]
    • Krim sulfadiazine bisa menimbulkan beberapa efek samping, meski jarang terjadi. Efek samping ini termasuk rasa nyeri, gatal, atau sensasi terbakar pada kulit yang sedang diobati. Membran kulit serta mukus (seperti gusi) juga bisa menjadi pudar atau berwarna abu-abu. Bertanyalah kepada dokter untuk mempelajari efek samping potensialnya. Hentikan segera penggunaan dan hubungi dokter bila efek-efek samping ini muncul. [12]
  6. Produk-produk tersebut bisa menyebabkan infeksi bila digunakan di kulit.
    • Khususnya, hindari losion atau krim yang mengandung benzocaine atau lidocaine . Meski krim-krim seperti ini sering digunakan di masa lalu, keduanya bisa menyebabkan reaksi alergi serta iritasi. [13]
    • Hindari jeli petroleum (yang dikenal juga dalam merek Vaseline). Petroleum bisa menyumbat pori-pori dan memerangkap panas dalam kulit, sehingga menghambat proses penyembuhan kulit. [14]
  7. Luka bakar akibat sengatan matahari akan mengeluarkan cairan dari kulit serta bagian tubuh lainnya. Berusahalah meminum banyak air (setidaknya delapan gelas – 235 ml per gelas – setiap hari). Anda juga bisa meminum jus buah atau minuman olahraga. Pastikan Anda memperhatikan tanda-tanda dehidrasi, termasuk mulut kering, rasa haus, pipis menjadi lebih jarang, sakit kepala, serta rasa mengambang. [15] [16]
  8. Luka bakar seperti yang bergelembung karena sengatan sinar matahari bisa diatasi dan disembuhkan lebih cepat dengan bantuan nutrisi yang baik, terutama melalui makanan-makanan kaya protein. Protein tambahan berfungsi sebagai inti pembangun untuk jaringan penyembuh, serta diperlukan untuk memulihkan kulit dan peradangan. Selain itu, protein juga meminimalisir bekas luka.
    • Contoh makanan kaya protein adalah ayam, kalkun, ikan, produk-produk olahan susu, serta telur.
    • Asupan harian protein ideal adalah 0,5-1,5 gram per 0,45 kg berat tubuh.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 5:

Menggunakan Pengobatan Rumahan

Unduh PDF
  1. Cuka apel bisa membantu mengatasi luka bakar melepuh dengan menyerap panas dari kulit dan meredakan sensasi rasa terbakar serta nyerinya. Asam asetat serta asam malat dalam cuka bisa menetralkan luka bakar akibat sengatan matahari, selain memulihkan tingkat pH pada area yang terdampak. Dengan begini, infeksi pada kulit bisa dicegah sehingga kulit menjadi lingkungan yang tidak aman bagi mikroorganisme. [17]
    • Untuk menggunakan cuka apel, campurkan cuka dengan air dingin dan rendam kain halus ke dalamnya. Oleskan ke kulit yang mengalami luka bakar atau semprotkan langsung.
    • Penggunaan cuka hanya disarankan untuk kulit bebas abrasi, tidak mengalami luka terbuka, atau keretakan – karena cuka bisa membakar dan mengiritasi kulit.
  2. Kunyit mengandung elemen antiseptik dan antibakteri untuk membantu meredakan rasa sakit dan peradangan yang disebabkan oleh sengatan sinar matahari dan pelepuhan. Berikut beberapa tips untuk menggunakan bubuk kunyit: [18]
    • Gabungkan bubuk kunyit dengan air atau susu untuk membuat pasta. Kemudian, oleskan pada bagian yang melepuh selama 10 menit sebelum membilasnya.
    • Campurkan bubuk kunyit, jelai, dan yoghurt untuk menghasilkan pasta yang kental. Gunakan pasta ini untuk menutupi kulit yang mengalami luka bakar. Biarkan selama sekitar setengah jam, kemudian bersihkan dengan air dingin.
  3. Jus tomat bisa mengurangi sensasi perasaan terbakar, kemerahan, serta mempercepat penyembuhan luka bakar.
    • Untuk menggunakannya, campurkan ¼ cangkir pasta tomat atau jus dengan ½ cangkir susu mentega. Oleskan campuran ini pada kulit yang terbakar. Biarkan selama sekitar setengah jam dan bersihkan dengan air dingin.
    • Sebagai alternatif, tambahkan dua cangkir jus tomat ke air mandi Anda dan rendam tubuh di dalamnya selama 10 hingga 15 menit.
    • Untuk meredakan rasa sakit secara instan, gunakan tomat mentah tumbuk. Campurkan dengan es yang sudah dihancurkan dan oleskan ke area luka bakar.
    • Anda juga bisa mencoba mengonsumsi lebih banyak tomat. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang-orang yang memakan lima sendok teh pasta tomat kaya lycopene selama tiga bulan memiliki sistem kekebalan tubuh yang 25% lebih baik untuk mencegah luka bakar akibat sengatan matahari. [19]
  4. Kentang mentah bisa membantu melepaskan panas dari kulit yang terbakar, sehingga yang tersisa hanyalah kulit yang sudah dingin dan tidak terlalu sakit serta sembuh lebih cepat. [20]
    • Masukkan kentang yang sudah dicuci, dibersihkan, dan dipotong ke dalam blender untuk menghasilkan pasta. Oleskan langsung pada bagian-bagian kulit yang melepuh. Biarkan hingga kering dan bilas perlahan dengan air dingin.
    • Pengobatan ini bisa diulangi setiap hari hingga gelembung-gelembung melepuh hilang dan kulit mulai sembuh.
  5. Susu menghasilkan lapisan protein yang membantu meredakan sensasi rasa terbakar pada kulit, sehingga kulit mendingin dan terasa nyaman serta lega. [21] [22]
    • Rendam kain halus dalam campuran air dingin dengan susu skim, kemudian oleskan pada kulit yang terbakar. Biarkan beberapa menit.
    • Pastikan susu sejuk dan bukan dingin. Keluarkan selama sekitar 10 menit sebelum Anda menggunakannya.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 5:

Meredakan Rasa Sakitnya

Unduh PDF
  1. Perawatan berguna untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan meredakan rasa sakit, tetapi tidak bisa terlalu membantu dalam mempercepat proses penyembuhan.
  2. Penggunaan air atau kompres dingin bisa mengurangi peradangan, karena zat-zat dingin akan mempersempit pembuluh darah serta mengurangi alirannya ke area yang mengalami luka bakar. [23]
    • Suhu dingin juga membantu mematikan rasa di ujung saraf, sehingga rasa sakit dan terbakar Anda segera hilang.
    • Anda juga bisa menggunakan rendaman dan kompres dengan campuran Burrow (aluminium asetat dengan air). Campuran Burrow biasanya bisa dibeli di toko obat.
  3. Gunakan air dingin dan rilekskan tubuh selama 10 hingga 20 menit untuk membantu meredakan rasa sakit akibat sengatan sinar matahari. Ulangi sesering mungkin selama beberapa hari.
    • Jika Anda menggunakan handuk muka, rendam dalam air dingin dan oleskan ke kulit yang terkena luka bakar.
    • Air hangat serta sabun atau minyak mandi tidak disarankan, karena zat-zat ini bisa mengiritasi kulit dan meningkatkan perasaan tidak nyaman.
  4. Pastikan suhunya tepat di bawah suhu hangat. Perhatikan aliran air. Air harus mengalir sangat lembut agar tidak memperparah rasa sakit. [24]
    • Sebagai acuan umum, jika Anda bisa menghindari mandi di bawah pancuran, lakukan. Tekanan air dari pancuran bisa memecahkan gelembung lepuh secara prematur, sehingga Anda mengalami rasa sakit, infeksi, serta bekas luka.
    • Setelah mandi, tepuk-tepuk kulit secara perlahan hingga kering. Jangan gosok atau lap kulit dengan handuk karena hal ini bisa menyebabkan iritasi.
  5. Jika nyeri akibat luka bakar ini mengganggu Anda. Konsumsi pengobatan oral analgesik antiinflamasi seperti ibuprofen, naproxen, atau aspirin. [25]
    • Ibuprofen (Advil) adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Cara kerjanya dengan mengurangi hormon yang menyebabkan inflamasi serta rasa sakit pada tubuh. Obat ini juga mengurangi hormon pemicu demam.
    • Aspirin (Asam asetilsalisilat) adalah obat yang bekerja sebagai analgesik. Obat ini meredakan rasa sakit dengan membatasi sinyalnya di otak. Obat ini juga bersifat antipiretik, yaitu mengurangi demam.
    • Asetaminofen (Tylenol) lebih aman daripada aspirin untuk anak-anak yang mengalami luka bakar. Asetaminofen memiliki banyak efek yang sama.
    • Diskusikan semua opsi ini dengan dokter bila Anda ragu akan cara penggunaannya dan apakah pengobatan-pengobatan tersebut cocok bagi Anda.
  6. Krim ini mengandung steroid dalam jumlah kecil, yang membantu mengurangi inflamasi dari luka bakar dengan membatasi aktivitas sistem kekebalan tubuh. [26]
    • Anda tidak disarankan menggunakan krim kortison pada anak-anak, jadi berkonsultasilah dengan dokter untuk mempelajari alternatifnya.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 5:

Memahami Bahaya serta Gejala Luka Bakar

Unduh PDF
  1. Sinar UV bisa terbagi menjadi tiga subtipe: UVA, UVB, dan UVC. UVA dan UVB adalah dua jenis sinar UV yang bisa merusak kulit. UVA mengandung 95% semua komponen sinar UV, dan bertanggung jawab atas luka bakar serta pelepuhan. Namun, sinar UVB menyebabkan eritema lebih banyak. Eritema adalah kemerahan yang muncul sebagai akibat pembengkakan pembuluh darah. Contoh-contoh eritema termasuk kemerahan karena luka bakar akibat sengatan matahari, infeksi, peradangan, atau bahkan semu merah pada wajah. [27]
  2. Gelembung ini tidak akan segera muncul setelah kulit terpapar sinar matahari, tetapi membutuhkan beberapa hari untuk berkembang. Gelembung lepuh terbentuk ketika pembuluh darah rusak dan plasma serta cairan lain meleleh di antara lapisan kulit dan menciptakan kantung cairan. Jangan berasumsi bahwa gelembung lepuh tidak berhubungan dengan luka bakar hanya karena kemunculannya terlambat. Sinar-sinar UV yang berbahaya lebih mempengaruhi kulit berwarna cerah daripada gelap, jadi Anda mungkin lebih berisiko/bebas risiko daripada orang lain, tergantung pada jenis kulit Anda. [28]
    • Luka bakar stadium satu menyebabkan eritema, dan pembuluh darah akan melebar, sehingga kulit menonjol dan berwarna merah. Untuk luka bakar seperti ini, hanya bagian terluar kulit yang terdampak. Namun, sel-sel yang rusak tetap bisa melepaskan cairan kimia mediator yang bisa mengiritasi kulit serta menghancurkan sel-sel rusak lainnya.
    • Dalam kasus luka bakar stadium dua, lapisan kulit bagian dalam juga dipengaruhi, selain pembuluh darahnya. Maka, gelembung lepuh merupakan tandanya – inilah alasannya gelembung lepuh dianggap jauh lebih serius daripada luka bakar biasa yang disebabkan oleh sinar matahari.
  3. Tubuh mungkin menderita karena terpapar sinar matahari secara berkepanjangan, yang menyebabkan kondisi dehidrasi atau kelelalhan. Perhatikan gejala-gejala berikut dan segera minta bantuan medis: [29] [30]
    • Rasa pusing atau ingin pingsan
    • Denyut nadi dan pernapasan yang cepat
    • Rasa mual, menggigil, atau demam
    • Haus berlebihan
    • Sensitif terhadap cahaya
    • Gelembung lepuh yang menutupi 20% atau lebih bagian tubuh
  4. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui jika Anda menderita dermatitis aktinis kronis, lupus erythematosus , herpes simplex , atau eksem. Kerusakan akibat sinar matahari bisa memperburuk kondisi-kondisi ini. Luka bakar Anda juga bisa menimbulkan keratitis, yaitu peradangan kornea mata. [31]
  5. Bila Anda menunjukkan gejala-gejala awal luka bakar, berusahalah sebaik mungkin untuk menghindari matahari demi mencegah pelepuhan. Gejala-gejala ini termasuk: [32]
    • Kulit memerah yang lembut serta hangat saat disentuh. Sinar ultraviolet dari matahari akan membunuh sel-sel epidermis (lapisan kulit luar) yang hidup. Saat tubuh mendeteksi sel-sel mati, sistem imunitasnya mulai merespons dengan meningkatkan aliran darah pada area terkait dan membuka dinding kapilernya. Dengan begini, sel darah putih bisa masuk dan membasmi sel-sel yang sudah rusak. Meningkatnya aliran darah membuat kulit Anda hangat dan kemerahan.
    • Rasa sakit menyengat serta menusuk pada area yang mengalami luka bakar. Sel-sel yang rusak di wilayah ini mengaktifkan reseptor rasa sakit dengan melepaskan cairan kimia dan mengirimkan sinyal ke otak sehingga Anda merasa sakit.
  6. Gelembung lepuh ini bisa muncul dalam waktu beberapa jam atau hari setelah Anda terpapar sinar matahari. Epidermis mengandung serat saraf khusus yang meredakan sensasi rasa gatalnya. Ketika epidermis rusak karena pemaparan terhadap matahari secara berkepanjangan, serat-serat saraf ini kemudian diaktifkan dan Anda merasa gatal. [33]
    • Selain itu, tubuh juga akan mengirimkan cairan untuk mengisi celah dan robekan pada kulit yang rusak untuk melindunginya. Ini menyebabkan munculnya gelembung lepuh.
  7. Saat sistem kekebalan tubuh mendeteksi sel-sel mati serta zat-zat asing lainnya, pirogen (zat yang menyebabkan demam) kemudian dilepaskan dan berpindah ke hipotalamus (bagian otak yang mengatur suhu tubuh). Pirogen ini kemudian mengikatkan diri ke reseptor pada hipotalamus dan temperatur tubuh Anda mulai meningkat. [34]
    • Anda bisa mengukur suhu tubuh dengan menggunakan termometer biasa yang bisa dibeli di apotek atau toko obat.
  8. Sel-sel terbakar yang sudah mati akan terkelupas agar tubuh bisa menggantinya dengan sel-sel kulit baru. [35]
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 5:

Mencegah Luka Bakar akibat Sengatan Matahari

Unduh PDF
  1. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, jadi hindari sinar matahari untuk menjaga agar kulit Anda tetap sehat. [36]
    • Jangan memaparkan diri di bawah sinar matahari dalam waktu yang lama. Cobalah berlindung di area-area berbayang, misalnya di bawah balkon, payung, atau pohon.
  2. American Academy of Dermatology menyarankan Anda untuk menggunakan krim tabir surya dengan kadar setidaknya SPF 30 atau lebih. Kadar dalam tingkat ini memungkinkan pemblokiran berbagai spektrum sinar UVA dan UVB. Kedua jenis radiasi sinar UV ini bisa menyebabkan kanker. Banyak dokter juga akan merekomendasikan panduan seperti ini bagi para pasiennya. Bila Anda ingin memakaikannya pada bayi, ketahuilah bahwa kulit bayi sangat lembut. Ia harus diolesi krim tabor surya di seluruh tubuh (hanya setelah usianya mencapai lebih dari enam bulan). Anda bisa membeli krim tabir surya untuk anak-anak dan bayi. [37]
    • Oleskan krim tabir surya 30 menit sebelum Anda keluar rumah, bukan tepat sebelumnya. Pastikan Anda mengoleskan krim ini secara rutin. Umumnya, aturan yang baik adalah menggunakan 30 ml krim di seluruh tubuh setiap tiga jam sekali, atau setelah semua aktivitas yang melibatkan pembasahan kulit (misalnya setelah berenang dari kolam). [38]
    • Jangan tertipu oleh cuaca dingin. Sinar UV masih bisa menembus awan, dan salju memantulkan 80% di antaranya.
    • Berhati-hatilah bila Anda tinggal dekat di garis khatulistiwa atau dataran tinggi. Sinar UV di tempat-tempat ini jauh lebih kuat karena kadar ozonnya berkurang.
  3. Air bukan hanya akan mempengaruhi tingkat efektivitas krim tabir surya topikal, tetapi kulit yang basah lebih rentan rusak karena sinar UV daripada kulit yang kering. Gunakan krim tabir surya antiair saat Anda pergi ke pantai atau kolam, atau berolahraga berat di luar ruangan. [39]
    • Jika Anda sedang berenang atau banyak berkeringat, pakai krim tabir surya lebih sering daripada biasanya.
  4. Pakai topi, kacamata renang, kacamata hitam, dan semua hal yang bisa melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Anda bahkan bisa membeli pakaian pemblokir sinar UV. [40]
  5. Cobalah menjauhi matahari dari pukul 10 hingga 16, saat matahari berada pada posisi tertingginya di langit. Di waktu-waktu ini, matahari bersinar langsung, dan elemen UVnya sangat berbahaya. [41]
    • Bila Anda tidak bisa menghindari sinar matahari, berlindunglah di balik bayang-bayang kapan pun memungkinkan.
  6. Air penting untuk menggantikan cairan tubuh serta memerangi dehidrasi. Dehidrasi merupakan konsekuensi umum yang serius saat tubuh terpapar sinar matahari secara berkepanjangan. [42]
    • Pastikan tubuh tetap terhidrasi dan minumlah air secara rutin saat Anda berada di luar rumah, dalam lingkungan yang sangat panas dan tersengat sinar matahari.
    • Jangan minum hanya ketika Anda sedang haus, tetapi berikan nutrisi serta sumber daya yang diperlukan tubuh untuk tetap sehat sebelum Anda mengalami berbagai masalah.
    Iklan

Peringatan

  • Saat Anda ragu tentang cara mencegah atau mengatasi luka bakar akibat sengatan matahari, berbicaralah dengan dokter. Lebih baik aman daripada menyesal, dokter bisa membantu Anda dalam berbagai hal – mulai dari mencegah bekas luka hingga mendeteksi kondisi-kondisi berbahaya seperti kelelahan akibat cuaca panas.
Iklan

Referensi

  1. Matsumura Y, Ananthaswamy HN. Toxic effects of ultraviolet radiation on the skin. Toxicol Appl Pharmacol. 2004 Mar 15. 195(3):298-308.
  2. Narbutt J, Lesiak A, Sysa-Jedrzejowska A, Boncela J, Wozniacka A, Norval M. Repeated exposures of humans to low doses of solar simulated radiation lead to limited photoadaptation and photoprotection against UVB-induced erythema and cytokine mRNA up-regulation. J Dermatol Sci. 2007 Mar. 45(3):210-2.
  3. http://kidshealth.org/teen/safety/first_aid/sunburn.html
  4. http://kidshealth.org/teen/safety/first_aid/sunburn.html
  5. https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/for-kids/about-skin/skin-cancer/treating-sunburn
  6. http://umm.edu/health/medical/altmed/herb/aloe
  7. https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/for-kids/about-skin/skin-cancer/treating-sunburn
  8. http://www.skincancer.org/prevention/sunburn/five-ways-to-treat-a-sunburn
  9. http://kidshealth.org/teen/safety/first_aid/sunburn.html
  1. https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/for-kids/about-skin/skin-cancer/treating-sunburn
  2. http://www.clinicaladvisor.com/advisor-forum/silvadene-cream-for-sunburn/article/117108/
  3. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19349889
  4. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sunburn/basics/lifestyle-home-remedies/con-20031065
  5. https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/for-kids/about-skin/skin-cancer/treating-sunburn
  6. http://www.skincancer.org/prevention/sunburn/five-ways-to-treat-a-sunburn
  7. http://www.clinicaladvisor.com/advisor-forum/silvadene-cream-for-sunburn/article/117108/
  8. http://everydayroots.com/sunburn-remedies
  9. http://www.turmericforhealth.com/turmeric-benefits/turmeric-benefits-for-burns
  10. http://www.prevention.com/beauty/skin-care/13-sunburn-remedies-are-natural
  11. http://everydayroots.com/sunburn-remedies
  12. http://everydayroots.com/sunburn-remedies
  13. http://www.prevention.com/beauty/skin-care/13-sunburn-remedies-are-natural/fat-free-milk
  14. http://kidshealth.org/teen/safety/first_aid/sunburn.html
  15. http://sunburntreatmenthq.com/how-to-simply-treat-a-sunburn-through-effective-sunburn-treatment/
  16. http://kidshealth.org/teen/safety/first_aid/sunburn.html
  17. http://sunburntreatmenthq.com/how-to-simply-treat-a-sunburn-through-effective-sunburn-treatment/
  18. http://www.skincancer.org/prevention/uva-and-uvb/understanding-uva-and-uvb
  19. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003227.htm
  20. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003227.htm
  21. http://www.skincancer.org/prevention/sunburn/five-ways-to-treat-a-sunburn
  22. http://emedicine.medscape.com/article/799025-overview
  23. http://emedicine.medscape.com/article/773203-clinical
  24. http://emedicine.medscape.com/article/773203-clinical
  25. http://emedicine.medscape.com/article/773203-clinical
  26. http://emedicine.medscape.com/article/773203-clinical
  27. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sunburn/basics/prevention/con-20031065
  28. http://how2med.com/wild-weekend-planned-how-to-prevent-and-treat-a-scalding-summer-sunburn/
  29. http://kidshealth.org/teen/safety/first_aid/sunburn.html
  30. https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/for-kids/about-skin/skin-cancer/treating-sunburn
  31. https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/for-kids/about-skin/skin-cancer/treating-sunburn
  32. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sunburn/basics/prevention/con-20031065
  33. https://www.aad.org/dermatology-a-to-z/for-kids/about-skin/skin-cancer/treating-sunburn

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.566 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan