Meskipun Anda memutuskan perpisahan adalah jalan terbaik dan merasa akan baik-baik saja, tidak dapat dimungkiri bahwa adakalanya Anda ingin tahu kabar sang mantan, apa yang sedang dia lakukan, dan yang paling penting, apakah dia masih merindukan Anda atau telah melanjutkan hidupnya. Itu hal biasa. Rasa cemburu yang muncul pascaperpisahan terkadang menjadi masalah yang lebih serius dibanding emosi yang muncul saat Anda masih menjalani hubungan. Saat bertemu dengan teman kencan baru sang mantan, secara alami Anda akan terdorong untuk bertanya-tanya apakah Anda tidak cukup baik dan mengapa pacar baru tersebut memiliki kualitas yang diinginkan oleh mantan. Rasa cemburu mungkin akan menguasai diri Anda karena tidak lagi memiliki hak untuk memprotes sementara amarah, perasaan dikhianati, dan kekecewaan diam-diam akan merasuki perasaan Anda. Untungnya, mengendalikan rasa cemburu yang Anda rasakan bukan hal mustahil, begitu juga melanjutkan hidup dengan tenang, bahagia, dan dewasa.
Langkah
-
Tenangkan diri. Katakan kepada diri sendiri secara berulang-ulang bahwa segala sesuatu pada akhirnya akan baik-baik saja. Ketahuilah bahwa kemarahan, ketakutan, dan kepanikan yang Anda rasakan tidak disebabkan oleh faktor fisik yang nyata. Tidak ada yang mengancam Anda. Sebaliknya, semua itu hanya ada di dalam pikiran dan tugas Anda adalah menyingkirkannya. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan kembali keselarasan dalam diri. [1] X Teliti sumber Setelah merasa yakin bahwa Anda dalam kondisi aman, Anda akan mulai merasa percaya diri dan mampu menangani semua emosi negatif.
- Tangani perasaan negatif secara langsung. Alih-alih menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak terelakkan dan alami, cobalah mencari cara untuk mengubahnya menjadi sikap yang berguna dan akan memberi Anda kekuatan, bukan membuat Anda merasa tidak berdaya dan tidak berguna. Sadarilah bahwa emosi negatif akan membuat Anda terus mengingat kehilangan itu, sementara sikap positif dapat membantu Anda merelakan sang mantan, tetapi tetap mengakui bahwa Anda pernah menjalin hubungan dengannya tanpa disertai perasaan marah. [2] X Teliti sumber Stephanie Dowrick, <i>Choosing Happiness</i>, pp. 209-210, (2005), ISBN1-74114-521-X
- Bersikaplah baik kepada diri sendiri. Apakah Anda benar-benar harus melalui semua ini? Jawabannya tidak! [3] X Teliti sumber
-
Jangan habiskan waktu memikirkan alasan sebenarnya di balik kecemburuan Anda. Berfokus pada emosi negatif akan menempatkan Anda pada posisi yang rentan. Anda bisa dengan mudah menganggap kemarahan dan ketakutan itu sebagai pertanda bahwa Anda masih mencintai sang mantan dan harus mendapatkannya kembali. Terobsesi dengan pacar barunya, misalnya mencari tahu siapa siapa dia, apa pekerjaannya, bagaimana menyingkirkannya, itu lebih buruk dan lebih berbahaya. Memikirkan tentang orang itu tidak akan membantu Anda menyadari apa yang tidak Anda sukai tentang diri sendiri dan apa yang perlu diperbaiki. Pikiran-pikiran seperti itu hanya akan membuat Anda semakin larut dalam ketakutan, keraguan diri, penderitaan, dan kecemburuan akan menghalangi langkah Anda untuk melanjutkan hidup.
- Ingatlah bahwa memikirkan lagi apa yang bisa atau seharusnya dilakukan akan membuat Anda hidup di masa lalu dan terperangkap dalam kenangan saat bersama mantan. Meskipun sering didengungkan, pepatah yang mengatakan “Lebih baik pernah merasakan cinta dan kehilangannya daripada tidak pernah merasakan cinta sama sekali” juga sering kali diabaikan. Namun, akan jauh lebih sehat untuk menghargai kenyataan bahwa Anda pernah mencintai mantan, tetapi sekarang waktunya untuk melanjutkan hidup. Anda memiliki kesempatan untuk menyimpan kenangan itu apa adanya tanpa perlu membiarkan diri Anda terseret kembali ke masa lalu. [4] X Teliti sumber
- Jika Anda terus-menerus bertanya-tanya, ketahuilah bahwa pada dasarnya kecemburuan adalah menginginkan sesuatu yang Anda pikir tidak Anda miliki. Satu-satunya pelajaran yang dapat Anda petik dari pengalaman ini adalah mengetahui apa yang hilang dalam diri Anda dan berusaha memperbaikinya dengan berkonsentrasi pada pengembangan diri (lihat langkah-langkah selanjutnya). Cobalah berpikir dengan cara seperti ini: meski Anda tidak mendapatkan si X kembali, apakah kekosongan yang menggerogoti diri Anda akan dapat diisi? Tidak, karena tidak ada orang yang mengisi ketidakpuasan batin. Andalah satu-satunya yang memiliki kekuatan untuk melakukannya.
-
Lihatlah sekeliling Anda. Ya, lihat sekeliling Anda: rumah Anda, kantor, keluarga, teman-teman, karier, dan sebagainya. Berikan pengakuan kepada semua orang-orang hebat dan peluang di sekitar Anda. Berfokuslah pada orang-orang yang membuat Anda bahagia. Pikirkan sebanyak mungkin hal-hal menyenangkan yang pernah dikatakan orang lain kepada Anda. Melakukan hal itu akan membantu Anda merasa percaya diri dan bersyukur kembali, mendorong Anda untuk meraih banyak hal yang membuat Anda bahagia, memadamkan api cemburu, dan mengisi kekosongan.
-
Carilah pendamping sementara, setidaknya pada tahap awal. Jika keberuntungan berada di pihak Anda, kemungkinan bertemu mantan dan pasangan barunya sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Namun, jika Anda tidak dapat menghindari pertemuan itu, pastikan Anda tidak sendirian saat mengetahui bahwa tidak mungkin menghindari pertemuan yang canggung itu. Memiliki pendamping sementara, seorang kaki tangan, akan membuat Anda merasa lebih aman. Teman dan kolega juga akan mengalihkan perhatian dan mencegah Anda terobsesi dengan pasangan yang sudah bahagia itu.
- Dengarkan keluarga dan teman-teman. Kemungkinan mereka memiliki perspektif yang masuk akal tentang situasi yang berkembang dan dapat memberi Anda nasihat bagus yang dapat membantu Anda mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Jangan langsung berasumsi bahwa mereka akan mengatakan apa pun yang akan membuat Anda merasa lebih baik. Carilah kebenaran dalam kata-kata mereka.
-
Pilih cara yang jujur dan mulia. Tentu saja, Anda tidak selalu bisa ditemani seseorang yang akan membantu Anda menangani situasi sulit ini. Ketika pertemuan yang tidak dapat dihindari itu terjadi saat Anda sedang sendiri, cobalah bersikap tenang dan ramah. [5] X Teliti sumber Sangat penting bagi Anda untuk bersikap sopan . Ingatlah, tidak ada yang mengharapkan Anda untuk memperlakukan mereka sebagai teman baik. Bersikap akrab hanya akan membuat Anda berdua terlihat canggung dan tidak tulus, yang pada akhirnya justru membuat Anda lebih stres.
- Siapkan strategi untuk keluar dari situasi sulit ini, misalnya: “Senang bertemu kamu lagi. Maaf, aku tidak bisa mengobrol, ada urusan lain yang harus aku tangani.”; atau “Yos/Dina, senang bertemu kamu! Sayang sekali, aku sedang terburu-buru, harus menjemput bos di bandara. Takut kena macet.”; atau cukup katakan: “Hi Yos/Dina. Apa kabar? Senang bertemu kamu. Aku ke sana dulu ya.” Anda tidak perlu memberikan penjelasan, kecuali memang menginginkannya. Akan tetapi, usahakan untuk tidak memperlihatkan emosi melalui ekspresi wajah atau dengan melewati mereka sambil bersikap kasar.
-
Tunjukkan penampilan terbaik Anda . Upaya ini bukan untuk membuat mantan menyadari apa yang terlepas dari tangannya (dan menginginkan Anda kembali) atau membuktikan kepada semua orang bahwa Anda lebih baik dari pacar barunya. Lakukan ini karena Anda pantas mendapatkannya. Anda berutang kepada diri sendiri untuk tampil gemilang dan menunjukkan kepada dunia versi terbaik diri Anda. Tidak ada obat yang lebih baik untuk mengatasi kecemburuan dan dendam dibanding suntikan rasa percaya diri .
-
Sibukkan diri Anda. Menemukan sesuatu untuk membuat Anda selalu sibuk adalah cara terbaik untuk menghabiskan waktu. Dengan begitu, Anda akan merasa terlalu lelah di pengujung hari dan merasa bangga dengan apa yang telah Anda capai sehingga tidak sempat memikirkan hal-hal negatif. Di sisi lain, cara ini akan memastikan Anda menarik kekaguman dan kecemburuan dari orang lain dan sekali lagi meyakinkan diri sendiri betapa hebatnya Anda. Momen ini bisa menjadi peluang besar untuk membiarkan sisi kreatif Anda muncul dan meningkatkan penampilan profesional jika Anda menganggapnya sebagai proses pengembangan diri dan membiarkan diri Anda mengambil peluang yang dibutuhkan tersebut. [6] X Teliti sumber
-
Jadilah prioritas utama Anda. Apa pun yang Anda lakukan, ingatlah bahwa semua tindakan Anda harus berfokus untuk melanjutkan hidup. Setelah Anda menjadi orang yang paling penting dalam kehidupan Anda sendiri, itu berarti Anda telah mengatasi segalanya dengan sangat cepat dan masa lalu sudah tertinggal jauh di belakang untuk dipikirkan. Mantan dan pasangan barunya hanya akan menjadi kenangan yang samar, bagian dari pengalaman hidup Anda. Itu saja.Iklan
Tips
- Apakah Anda ingat semua hal yang tidak sempat Anda lakukan karena terlalu sibuk terlibat dalam hubungan? Manjakan diri dengan membaca tumpukan majalah yang belum sempat disentuh, nikmati akhir pekan dengan mengutak-atik mobil kesayangan Anda, siapkan diri Anda untuk menyantap hidangan penutup yang lezat, atau pergilah ke toko baru yang selalu Anda lewati, tetapi tidak pernah punya kesempatan untuk mampir. Sekarang Anda memiliki kesempatan dan kebutuhan untuk menyibukkan diri dengan kegiatan yang menyenangkan seperti ini.
- Jangan pernah berhenti membuat perubahan dalam hidup Anda! Atur ulang apartemen Anda, cat ulang dinding rumah, pilih model rambut yang berbeda. Setelah selesai, lakukan hal yang sama untuk sahabat Anda. Setiap perbaikan dalam hidup Anda akan menyegarkan pikiran dan membuat Anda merasa lebih baik.
- Ada begitu banyak orang lain di luar sana!
Peringatan
- Silakan main mata, tetapi lakukan dengan hati-hati! Tergesa-gesa menjalin hubungan baru begitu putus bukan sesuatu yang baik, apalagi jika alasannya untuk menyamakan skor dengan mantan atau membuatnya cemburu. Pada akhirnya, Anda akan memiliki lebih banyak keruwetan yang harus ditangani. Tidak masalah jika Anda ingin sedikit main mata (asalkan dalam batas yang wajar) atau berdansa sesekali. Namun, jangan berkencan secara serius sampai Anda merasa mampu dan siap untuk berkomitmen lagi.
Hal yang Anda Butuhkan
- Jurnal - bagi sebagian orang, cara terbaik untuk menata perasaan mereka adalah dengan menuliskannya
- Peluang dan hobi baru
- Keyakinan bahwa segala sesuatu akan terjadi sebagaimana seharusnya
- Kepercayaan kepada diri sendiri
- Percayalah kepada mereka yang hanya peduli pada kebaikan Anda saat mereka memberi Anda nasihat dan dukungan. Mereka berada dalam posisi yang lebih baik untuk melihat gambaran umum tentang situasi Anda. Bersikaplah rendah hati atau biarkan kesedihan memungkinkan Anda untuk mendengarkan dan mencatat. Setelah itu, tumbuhkan rasa bangga bahwa Anda telah melakukannya!
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/laugh-cry-live/201208/coping-distress-and-agony-after-break
- ↑ Stephanie Dowrick, Choosing Happiness , pp. 209-210, (2005), ISBN1-74114-521-X
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/communication-success/201301/the-break-cure-7-ways-heal-and-find-happiness-again
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/laugh-cry-live/201306/after-the-break-bearing-the-pain-when-she-dates-others
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/laugh-cry-live/201208/coping-distress-and-agony-after-break
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/snow-white-doesnt-live-here-anymore/201308/how-act-after-break-5-things-remember