Unduh PDF Unduh PDF

Seakan berjuang mengatasi jerawat saja belum cukup berat, luka parut dan eritema pascainflamasi yang diakibatkannya pun mungkin masih tersisa bahkan jauh setelah masa puber terlewati. Walaupun begitu, luka dan bekas jerawat itu masih mungkin dihilangkan--Anda hanya perlu mencari cara yang cocok. Menghilangkan luka bekas jerawat ini dapat dilakukan dengan penggunaan krim hingga tindakan operasi, ataupun perawatan lain di antara keduanya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menghilangkan Luka Parut

Unduh PDF
  1. Luka parut akibat jerawat dibedakan menjadi empat jenis, dan mengetahui jenis luka parut yang Anda alami dapat membantu Anda menentukan perawatan yang tepat [1] :
    • Luka parut icepick adalah bekas jerawat yang paling lazim terbentuk. Luka ini ditandai dengan cekungan kulit yang dalam namun sempit di permukaannya.
    • Luka parut boxcar dapat ditemukan terutama pada bagian kening atau pipi. Luka ini bersudut tajam dan dalam, menyerupai luka parut bekas penyakit cacar air.
    • Luka parut rolling bersudut lancip dan membuat kulit tampak bergelombang dengan permukaan yang semakin masuk ke dalam.
    • Luka parut keloid (atau hipertrofik) tampak tebal dan menonjol di permukaan kulit. Luka ini disebabkan oleh sekresi kolagen berlebihan yang sebenarnya bertujuan untuk menyembuhkan luka parut awal.
  2. Luka parut atrofik (atau luka parut selain keloid atau luka parut yang menonjol) mungkin akan merespons baik perawatan yang ditujukan untuk meningkatkan produksi kolagen. Carilah produk yang mengandung senyawa:
    • Asam alfa hidroksi atau AHA ( alpha-hydroxy acid ). Asam glikolat adalah salah satu dari banyak AHA yang tersedia. Peeling AHA yang dijual bebas harus mempunyai pH antara 3 dan 4 agar efektif. [2] Pastikan untuk mengoleskan AHA di malam hari, karena dapat menyebabkan fotosensitivitas. Gunakan tabir surya dan waspadai paparan sinar matahari jika Anda menggunakan cara ini. Asam glikolat aman bagi kehamilan.
    • Asam beta hidroksi atau BHA ( beta-hydroxy acid ). Tingkat pH pada BHA harus antara 3 dan 4 agar dapat mengeksfoliasi kulit. Asam salisilat termasuk ke dalam BHA.
    • Asam retinoat, atau vitamin A. Di beberapa negara, seperti AS, Anda mungkin harus membeli produk Retin-A dengan resep dokter, karena dapat menyebabkan gangguan pada janin. Berkonsultasilah dengan dokter kulit karena obat resep ini disertai dengan efek samping.
  3. [3] Mikrodermabrasi akan mengikis lapisan kulit di sekitar luka parut, meratakan permukaan kulit, dan memudarkan cekungan dan noda hitam bekas jerawat. Dalam perawatan mikrodermabrasi, kulit akan dieksfoliasi dengan kristal-kristal halus. Perawatan ini tidak terlalu terasa sakit dan nyaris tidak membuat kulit berdarah.
    • Mintalah saran orang lain. Jika memungkinkan, berkonsultasilah dengan orang yang pernah menjalani perawatan mikrodermabrasi untuk menghilangkan luka parut bekas jerawat.
    • Sebagian orang dengan luka parut yang cukup dalam, tidak menjalani perawatan mikrodermabrasi dan langsung menjalani perawatan dermabrasi. Perawatan dermabrasi adalah tindakan yang lebih intensif dan masuk jauh ke dalam lapisan kulit. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah pilihan ini cocok untuk Anda.
    • Persiapkan waktu pemulihan. Kulit Anda akan memerah dan menjadi sensitif setelah perawatan. Hindari sinar matahari langsung selama beberapa minggu, dan selalu kenakan tabir surya.
  4. Peeling kimiawi akan mengangkat lapisan terluar (atau beberapa lapis) kulit Anda, sehingga sel kulit yang baru dapat tumbuh tanpa mengalami perubahan warna ataupun terkena bekas luka. Perawatan peeling kimiawi harus selalu dilakukan oleh dokter, walaupun seharusnya tidak terlalu terasa sakit — kulit Anda hanya akan terasa sedikit tersengat atau panas.
    • Tanyakan jenis peeling yang Anda butuhkan kepada dokter. Ada beragam formulasi peeling yang ditujukan untuk permasalahan kulit yang berbeda, serta seberapa jauh kemampuan peeling menembus lapisan kulit.
    • Jauhi sinar matahari dan kenakan tabir surya. Setelah menjalani perawatan ini, kulit Anda akan menjadi sangat sensitif. Jangan menyia-nyiakan hasilnya dengan tersengat sinar matahari!
  5. [4] Perawatan laser dapat digunakan pada luka bekas jerawat atrofik maupun keloid (yang tampak menonjol). Ada beberapa pilihan perawatan laser yang tersedia, dan dokter kulit dapat membantu Anda menentukan salah satu yang tepat.
    • Perawatan resurfacing dengan laser untuk menghilangkan bekas jerawat atrofik: sama seperti mikrodermabrasi, perawatan ini akan menipiskan lapisan kulit di sekeliling bekas luka, serta memudarkan tampilan cekungan dan nodanya.
    • Perawatan pulsed dye dengan laser untuk menghilangkan bekas luka keloid: tindakan ini akan menginduksi apoptosis (atau kematian sel individual) dan menipiskan bekas luka. [5]
    • Perawatan laser smoothbeam juga dapat memudarkan luka parut atropik dengan memacu produksi kolagen oleh tubuh.
  6. Terkadang bekas luka jerawat sangat dalam, hingga perawatan resurfacing kulit saja tidak cukup. Dalam kondisi ini, Anda bisa mempertimbangkan penggunaan suntikan pengisi kulit yang dapat mengisi cekungan pada bekas luka dan memudarkan tampilannya.
    • Satu-satunya kekurangan perawatan pengisi ini adalah, lama-kelamaan bahan pengisi yang digunakan akan terserap oleh tubuh, akibatnya Anda harus mengulangi perawatan yang sama setiap 4 hingga 6 bulan. [6]
  7. Suntikan steroid atau kortison dapat menghaluskan dan kemudian mengerutkan luka parut keras. Perawatan ini sangat efektif terutama untuk luka keloid. [7] Dokter akan menyuntik jaringan parut. Tindakan ini dapat mengurangi gatal, kemerahan, atau perih di kulit, sekaligus menghaluskan dan mengerutkan jaringan tersebut. [8]
  8. [9] Tindakan operasi memang efektif, namun memiliki risiko sendiri.
    • Dalam tindakan punch excision , kulit di sekitar bekas luka akan dipotong, kemudian ditutup dengan jahitan, sehingga bekas luka aslinya dapat dihilangkan. [10]
    • Untuk luka parut berukuran kecil, jahitan di sekitar irisan punch excision mungkin hanya tampak seperti garis tipis. Walaupun begitu, untuk luka parut yang berukuran lebih besar, Anda mungkin membutuhkan transplantasi kulit dari bagian tubuh yang lain (biasanya dari belakang telinga). [11]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengatasi Eritema Pascainflamasi

Unduh PDF
  1. Walaupun disebabkan oleh jerawat, eritema pascainflamasi dan hiperpigmentasi pascainflamasi sebenarnya bukanlah luka parut, namun perubahan warna pada kulit. [12]
    • Eritema pascainflamasi adalah perubahan warna kulit menjadi merah muda dan merah akibat peradangan dan lesi jerawat. Hiperpigmentasi pascainflamasi adalah bekas berwarna cokelat yang disebabkan oleh produksi melanin berlebihan.
    • Anda dapat membedakan keduanya berdasarkan warnanya, juga dengan tes tekan. Eritema pascainflamasi akan menghilang saat ditekan, namun hiperpigmentasi pascainflamasi tidak.
    • Istilah "luka parut" pada dasarnya hanya menggambarkan perubahan permukaan kulit akibat jerawat, walaupun banyak penderita jerawat berat yang juga ingin memudarkan tampilan eritema dan hiperpigmentasi pascainflamasinya.
  2. Eritema pascainflamasi pada akhirnya akan menghilang dengan sendirinya akibat lambatnya produksi kolagen. Namun, karena waktu yang dibutuhkan sekitar 6 bulan hingga beberapa tahun, banyak orang lebih suka untuk mempercepatnya dengan perawatan kulit.
    • Perawatan yang efektif sebaiknya mengandung bahan aktif yang dapat mencerahkan atau meratakan warna kulit. Losion ini lebih populer di negara-negara Asia, yang menganggap warna kulit cerah lebih menarik.
    • Carilah produk yang mengandung bahan aktif asam kojat, vitamin C, arbutin, niasinamid, ekstrak mulberry dan ekstrak licorice . Bahan-bahan tersebut telah diteliti secara ilmiah sebagai pencerah kulit, dan umumnya aman digunakan tanpa disertai reaksi berbahaya selama digunakan sesuai anjuran.
    • Sebagian dokter akan meresepkan krim yang mengandung hidrokuinon. Namun, krim ini harus digunakan dengan hati-hati dan hanya dalam waktu singkat karena potensi efek sampingnya.
    • Serum vitamin C bermanfaat untuk mengembalikan kolagen, meratakan warna kulit dalam perawatan eritema pascainflamasi. Walaupun begitu, Anda perlu mengetahui bahwa banyak produk vitamin C yang dijual bebas tidak mengandung kadar yang cukup tinggi agar dapat bekerja secara efektif. Dengan demikian, serum vitamin C yang dibeli dengan resep dokter adalah pilihan yang terbaik.
    • Kenakan tabir surya. Tabir surya dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UVA dan UVB, sehingga dapat mempercepat eritema pascainflamasi hilang dengan sendirinya.
  3. Produk pengeksfoliasi bebas yang mengandung asam alfa hidroksi (AHA) dapat mengelupas lapisan kulit dan merangsang pertumbuhan sel kulit baru, untuk mengatasi jerawat dan eritema pascainflamasi. [13]
    • AHA adalah bahan pengeksfoliasi yang efektif --yang dapat merangsang pengelupasan lapisan terluar kulit lebih cepat dan membuka lapisan kulit sehat yang baru di bawahnya. Kenakan tabir surya, karena AHA dapat menyebabkan fotosensitivitas penyebab luka bakar akibat sengatan sinar matahari.
    • Pertimbangkan perawatan peeling kimiawi (menggunakan asam glikolat) di klinik dokter kulit. Perawatan ini lebih intensif dibandingkan produk AHA yang dijual bebas, serta dapat masuk lebih dalam ke lapisan kulit, walaupun lebih mahal dan menyebabkan kulit Anda memerah dan mengalami iritasi selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu.
  4. Retinoid adalah turunan vitamin A yang bersifat asam. Retinoid sangat efektif untuk mengatasi sejumlah masalah kulit, seperti garis halus dan kerutan, jerawat dan noda gelap.
    • Krim retinoid akan membantu memudarkan hiperpigmentasi pascainflamasi dengan mempercepat regenerasi kulit. Retinoid juga mampu membantu menghilangkan luka atrofik dengan memacu produksi kolagen.
    • Krim retinoid hanya dapat dibeli dengan resep, jadi Anda harus memeriksakan diri ke dokter kulit jika ingin menggunakannya. Anda juga perlu mengetahui bahwa retinoid akan membuat kulit Anda sangat sensitif terhadap sinar matahari, jadi sebaiknya hanya digunakan di malam hari.
    • Retinoid yang tidak terlalu kuat, retinol, adalah bahan aktif yang terkandung dalam banyak produk perawatan kulit tanpa resep. Produk ini dikatakan mampu memberikan efek yang sama seperti krim retinoid, padahal tidak demikian.
  5. Jika hiperpigmentasi pascainflamasi tidak memudar dalam waktu beberapa bulan, Anda dapat mempertimbangkan perawatan laser untuk memudarkan tampilannya.
    • Perawatan laser yang terbaru dapat meratakan permukaan kulit, sehingga menghilangkan noda gelap dan bekas hiperpigmentasi pascainflamasi. Perawatan laser ini juga dapat memacu produksi kolagen untuk mengisi luka parut atrofik.
    • Satu-satunya kekurangan perawatan ini adalah biayanya yang besar, dan Anda paling tidak membutuhkan 3 kali perawatan untuk menghilangkan hiperpigmentasi pascainflamasi secara menyeluruh, serta dapat menyebabkan iritasi dan sensitivitas pada kulit. Walaupun begitu, hasilnya cepat, efektif, dan bersifat permanen. [6]
  6. Walaupun tingkat keberhasilan tindakan dan perawatan medis jauh lebih tinggi, Anda mungkin lebih suka menjalani perawatan rumahan yang sederhana dan aman digunakan.
    • Masker madu: madu mengandung gula, asam amino, dan asam laktat. Hal ini berarti madu dapat menarik kelembapan udara dan menguncinya dalam kulit, sekaligus mengeksfoliasinya dengan lembut dan mengatasi jerawat. Persiapkan kulit Anda dengan menuangkan air panas ke dalam mangkuk, mengenakan handuk menutupi kepala dan memerangkap uap panas, kemudian meletakkan wajah Anda di atas mangkuk. Uap akan membantu pori-pori wajah menyerap madu. Setelah beberapa menit, oleskan madu murni ke wajah dan biarkan selama 15 menit sebelum membersihkannya.
    • Lidah buaya: lidah buaya adalah produk pelembap yang dapat membantu menenangkan dan meremajakan hiperpigmentasi pada kulit. Walaupun ada banyak produk perawatan kulit komersial yang mengandung lidah buaya, Anda bisa menggunakan tanaman lidah buaya segar. Patahkan daun lidah buaya, dan oleskan getah kental seperti gel langsung ke wajah Anda. Jika Anda suka, tambahkan satu tetes (tidak lebih) minyak tea tree murni ke dalam getah lidah buaya sebelum dioleskan. Minyak tea tree yang tidak diencerkan dapat menyebabkan luka bakar kimiawi, sehingga harus diencerkan terlebih dahulu. Minyak tea tree berkhasiat sebagai antibakteri dan dapat membantu mengatasi jerawat pada kulit. Minyak mimba encer adalah pilihan minyak tradisional lain yang dapat ditambahkan untuk mengatasi jerawat.
  7. Ada banyak artikel di internet yang menganjurkan penggunaan produk yang berbahaya atau bahkan dapat merusak kulit. Pastikan untuk menelitinya terlebih dahulu, dan hanya gunakan produk yang aman digunakan secara topikal.
    • Hanya karena dinyatakan alami, tidak berarti produk itu aman. Anda tentu tidak mau mengoleskan merkuri atau jelatang yang alami ke kulit, bukan? Jadi, waspadai bahan-bahan yang dipasarkan atau dijual sebagai produk alami. Namun, gunakan bahan-bahan yang telah terbukti secara ilmiah bermanfaat bagi kulit.
    • Hanya karena Anda bisa memakannya, tidak berarti bahan tersebut aman. Tingkat pH makanan tertentu justru mungkin berbahaya bagi kulit. Rawatlah kulit dengan hati-hati, jangan samakan seperti piring makan Anda.
    • Secara khusus, hindari resep perawatan kulit yang mengandung sari lemon dan soda kue. Keduanya harus dihindari dalam perawatan kulit karena dapat menyebabkan luka bakar kimiawi dan memperparah eritema. Selain itu, sari lemon pun menyebabkan fotosensitivitas. Tingkat pH kedua bahan tersebut pun jauh dari pH kulit yang sehat (5,5), dan tidak boleh dioleskan ke permukaan kulit.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Merawat Kulit

Unduh PDF
  1. Rawatlah kulit Anda dengan lembut dan gunakan pembersih dengan pH seimbang (5,5). Inilah tingkat keasaman alami kulit dan pH optimal kulit. Pada pH ini, kulit membentuk lapisan pelindung asam yang cukup kuat untuk mencegah pertumbuhan jerawat.
    • Pastikan untuk memilih pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan cocok untuk kulit yang mudah berjerawat atau sensitif.
    • Tes reaksi kulit. Tes produk baru di sebagian kecil kulit Anda selama beberapa saat untuk memastikan keamanannya. Hentikan penggunaan produk jika kulit Anda teriritasi, dan gunakan produk yang baru dengan hati-hati. Bagi sebagian orang, pembersih pH seimbang mungkin justru menyebabkan iritasi akibat sensitivitas terhadap kandungan bahan pewangi. Cobalah produk lainnya, atau gunakan minyak kelapa untuk membersihkan kulit sebagai gantinya.
    • Hindari membersihkan wajah dengan air yang sangat panas (karena dapat mengeringkan kulit) dan jangan gunakan lap atau spons kasar untuk mengeskfoliasi secara fisik, karena dapat mengiritasi dan menyebabkan peradangan pada kulit. Gunakan air hangat suam-suam kuku dengan pembersih pH seimbang.
  2. Menggunakan pengeksfoliasi kimiawi yang mengandung AHA atau BHA untuk mengatasi jerawat dan eritema adalah hal yang penting. Eksfoliasi dapat mengangkat sel kulit mati, membuka sumbatan pori-pori, dan mengatasi jerawat. [14] Perawatan ini juga akan menghaluskan kulit, sehingga memudarkan tampilan bekas luka dan eritema akibat jerawat.
    • Supaya efektif, pH AHA dan BHA harus di antara 3 dan 4. Gunakan BHA paling banyak dua kali sehari. Gunakan AHA di malam hari, karena dapat menyebabkan fotosensitivitas. Jika Anda menggunakan AHA di siang hari, pastikan untuk mengenakan tabir surya.
  3. Gunakan spons Konjac atau waslap lembut yang dibasahi air. Usapkan waslap ke permukaan kulit dengan gerakan melingkar kecil.
    • Lakukan perawatan eksfoliasi fisik seminggu sekali, atau sesering kebutuhan Anda. Walaupun begitu, jika kulit Anda cenderung kering, dan terasa kencang setelahnya, kurangi frekuensi eksfoliasi.
    • Hindari eksfoliasi fisik menggunakan plastik kasar atau cangkang kenari. Plastik dapat menyebabkan polusi lingkungan, sementara cangkang kenari dapat merusak kulit dan menyebabkan penuaan.
    • Jika kulit Anda tampak memerah atau teriritasi, kurangi frekuensi eksfoliasi atau coba gunakan produk yang berbeda.
  4. Selain dapat memicu kanker kulit, radiasi ultraviolet adalah penyebab utama penuaan dini. Paparan sinar UVA dan UVB dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan menyebabkan hiperpigmentasi pascainflamasi, karena sinar matahari akan merangsang sel penghasil pigmen kulit. Selain itu, paparan UV juga memperpanjang pemulihan eritema pascainflamasi.
    • Sinar matahari tidak hanya memperparah tampilan eritema, namun juga dapat menimbulkan hiperpigmentasi pascainflamasi, memicu penuaan dini, bintik hitam, garis halus, juga kerutan. Tabir surya adalah perawatan antipenuaan dini bagi semua usia baik muda maupun tua untuk mencegah kanker kulit di kemudian hari. Mencegah selalu lebih baik dibanding mengobati. Tidak ada proses penggelapan kulit yang aman, yang ada hanyalah kerusakan akibat sinar matahari.
    • Kenakan tabir surya dengan SPF 30 setiap hari.
    • Saat Anda harus menghabiskan waktu lama di bawah sinar matahari, berdirilah di bawah bayang-bayang jika memungkinkan, dan kenakan topi lebar dan pakaian longgar berlengan panjang. Pertimbangkan untuk membawa parasol juga. Di Asia, parasol adalah aksesori modis yang populer.
  5. Walaupun minum banyak air dan makan diet sehat tidak akan membuat bekas luka jerawat Anda sembuh dengan sendirinya, langkah ini akan membantu tubuh berfungsi secara optimal dan merangsang peremajaan kulit.
    • Air akan mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan melembapkan kulit sehingga tampak segar, padat, dan sehat. Anda sebaiknya berusaha minum antara 6 hingga 8 gelas air setiap hari.
    • Makan banyak buah dan sayuran akan memberikan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan kulit. Usahakan untuk memperoleh cukup vitamin A, C, dan E (yang terkandung dalam brokoli, bayam, wortel, tomat, avokad, dan ubi jalar) karena paling bermanfaat bagi kulit.
  6. Mungkin memang sulit dilakukan, namun cobalah untuk tidak memencet, menggaruk, mencungkil, atau menyentuhkan tangan ke wajah Anda —karena hanya akan memperparah kondisi kulit Anda dalam jangka panjang.
    • Lebih baik, biarkan tangan Anda menyentuh wajah dua kali sehari saja, yaitu saat membersihkannya di pagi dan malam hari. Selanjutnya, jauhkan tangan Anda dari wajah sepanjang hari.
    • Ganti sarung bantal Anda secara teratur karena ada bakteri yang tumbuh dan minyak pemicu jerawat di permukaannya.
    • Jika masih berusaha mengatasi jerawat, coba baca artikel wikiHow yang bisa membantu Anda: Cara Menghilangkan Jerawat Dalam Semalam dan Cara Menghilangkan Jerawat
    Iklan

Tips

  • Paparan sinar matahari berlebihan tanpa perlindungan SPF akan menyebabkan penuaan, menggelapkan bekas luka dan menyebabkannya lebih lama dihilangkan. Selalu kenakan tabir surya dengan perlindungan UVA dan UVB yang memadai.
  • Kelembapan dapat membantu penyembuhan bekas luka, jadi pastikan untuk menggunakan pelembap. Hindari losion yang tidak berlabel non-comedogenic (karena dapat menyebabkan komedo).
  • Jika usia Anda kurang dari 18 tahun atau mengalami masalah jerawat berkepanjangan, lanjutkan perawatan kulit Anda seperti biasa untuk saat ini. Anda dapat menjalani perawatan pengisian kulit dan laser di kemudian hari. Tidak ada gunanya menghabiskan banyak waktu dan uang untuk menghilangkan bekas luka jerawat jika Anda masih rentan terhadap jerawat.
  • Untuk mengatasi noda gelap di wajah yang dapat membuat bekas luka tampak lebih jelas, cobalah ratakan warna kulit Anda dengan riasan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 184.110 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan