Hiperemesis gravidarum adalah kondisi ketika wanita hamil mengalami mual dan muntah ekstrem setelah trimester pertama. Meskipun sebagian besar wanita hamil mengalami mual dan muntah dalam trimester pertama mereka—sering dianggap sebagai bagian dari mengidam—namun jika berlanjut setelah trimester pertama terlewati, maka kondisi itu disebut hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum dapat mempersulit kegiatan sehari-hari dan menurunkan moral. Jika Anda khawatir akan mengalami kondisi ini ketika hamil, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kondisi ini melalui perubahan diet, modifikasi gaya hidup, dan obat-obatan. Lihatlah Langkah 1 untuk informasi lebih lanjut.
Langkah
-
Makanlah makanan dengan porsi kecil dan sering sepanjang hari, ini lebih baik daripada tiga porsi besar. Ketika Anda makan porsi kecil sepanjang hari, perut akan menghasilkan lebih sedikit asam untuk mencerna makanan. Kurangnya asam berarti kecil kemungkinan perut Anda terganggu, sehingga Anda tidak terlalu merasa mual. [1] X Teliti sumber Sherman PW, Flaxman SM: Nausea and vomiting of pregnancy in an evolutionary perspective.Am J Obstet Gynecol 2002
- Makan porsi besar juga dapat membuat perut Anda menggembung, sehingga dapat memicu perasaan mual yang dapat menyebabkan muntah.
-
Makanlah makanan dingin karena aromanya tidak sekuat makanan panas. Secara umum Anda harus menghindari makanan dengan aroma kuat jika khawatir akan mengalami hiperemesis gravidarum. Aroma makanan dingin umumnya lebih ringan daripada makanan panas, jadi pilihlah makanan dingin. Walaupun ini mungkin membuat Anda frustrasi, namun mungkin akan sepadan jika Anda ingin menghindari mual. [2] X Teliti sumber McGarry, K. A., & Tong, I. L. (2013). The 5-minute consult clinical companion to women's health. Philadelphia: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins Health.
-
Pilihlah makanan yang hambar. Makanan berbumbu dan beminyak dapat membuat sistem pencernaan Anda menghasilkan lebih banyak asam. Ini karena bumbu dan minyak dari makanan mengaduk dinding perut, sehingga perut dan pankreas Anda mengeluarkan lebih banyak empedu. Karena berlebihnya produksi asam pencernaan ini, pusat muntah dalam otak akan menjadi aktif dan dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum.
-
Hindari makanan berlemak. Makanan berlemak membutuhkan lebih banyak waktu untuk dicerna, artinya makanan ini memperlambat sistem pencernaan dan dapat meningkatkan jumlah asam yang dihasilkan perut Anda. [3] X Teliti sumber Asam yang berlebihan berarti akan membuat Anda mulai merasa mual. Makanan berlemak antara lain:
- Makanan yang digoreng, produk hewani seperti minyak babi, keik dan kue yang dibuat secara komersil, minyak sayur, dan margarin. [4] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
-
Hindari makanan yang Anda tahu memicu refleks muntah. Beberapa makanan memiliki aroma yang lebih kuat daripada yang lainnya. Semua orang berbeda, jadi Anda harus mencatat makanan yang beraroma lebih kuat dari yang Anda sukai. [5] X Teliti sumber
-
Jaga hidrasi tubuh. Mual dapat dipicu oleh rasa haus dan lapar, jadi penting bagi Anda untuk tetap terhidrasi jika Anda khawatir akan mual. Minumlah minuman pilihan Anda dalam tegukan kecil karena menenggak banyak air juga dapat membuat Anda merasa mual. [6] X Teliti sumber Gadsby R, Barnie-Adshead AM, Jaggerc C: Pregnancy nausea related to women's obstetric and personal histories.Gynecol Obstet Invest 1997.
- Jika bosan dengan air putih, Anda dapat menambahkan sedikit jus buah ke dalam air untuk memberikan rasa.
- Anda juga dapat menuang segelas air (kira-kira 300 ml) dan menambahkan sejumput garam, jus lemon dan 1 sendok makan gula untuk minuman yang getir namun manis.
-
Minumlah wedang jahe. Jahe membantu melawan hiperemesis gravidarum. Minuman ini meningkatkan gerakan sistem gastrointestinal dan menghentikan sinyal ke otak yang bertanggung jawab untuk membuat Anda merasa ingin muntah. [7] X Teliti sumber Fischer-Rasmussen W, Kjaer SK, Dahl C, Asping U. Ginger treatment of hyperemesis gravidarum. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 1991;38:19–24
-
Buatlah jus blender yang direkomendasikan untuk wanita hamil. Minuman ini menyediakan gizi untuk membuat Anda tetap sehat. Resepnya dapat disesuaikan jika beberapa aspek rasa atau teksturnya tidak sesuai dengan selera Anda. Campurkan bahan berikut dalam blender:
- Satu gelas jus apel segar, 1 pisang beku, 1 sendok teh sirop tebu keras, 1 gelas yoghurt, 2 sendok teh ragi bergizi, 1 sendok makan bubuk protein, 1-2 sendok makan madu, 1 gelas susu rendah lemak, 1 sendok teh rumput laut yang mengandung campuran mineral, dan 3 sendok makan kacang. [8] X Teliti sumber Ricci, S. S., & Kyle, T. (2009). Maternity and pediatric nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins.
-
Tingkatkan asupan vitamin B6. Anda dapat meminum suplemen vitamin B6 untuk mengurangi kemungkinan muntah. [9] X Teliti sumber Sekali lagi, berkonsultasi dengan dokter sebelum minum suplemen apa pun selalu merupakan pilihan terbaik. [10] X Teliti sumber
- Dosis normal yang direkomendasikan adalah 50 mg sehari.
-
Bicaralah dengan dokter bila Anda ingin menggunakan akar umbi liar. Berkonsultasi dengan dokter atau spesialis selalu direkomendasikan sebelum Anda mencoba herbal baru atau membuat perubahan drastis pada diet. Akar umbi liar diduga dapat memengaruhi level estrogen dan mengurangi kemungkinan Anda akan merasa mual. Akar ini mengandung saponin steroid yang dapat memengaruhi hormon. [11] X Teliti sumber 5. Botanical Medicine for Women’s Health, Aviva Romm, Churchill Livingstone, 2010
- Herbal kering umumnya berbentuk kapsul 2 hingga 4 gram yang dapat diminum setiap hari dengan satu gelas air minum.
Iklan
-
Hindari apa pun yang memicu refleks muntah. Walaupun aroma adalah pemicu paling kuat, namun berada di suatu tempat yang sebelumnya mengeluarkan aroma tersebut tetap dapat membuat Anda muntah. Bahkan memikirkan makanan tertentu dapat membuat Anda merasa mual. Perhatikan apa pun yang membuat Anda merasa mual dan catat. Hindari semua hal ini sebisa mungkin. [12] X Teliti sumber McGarry, K. A., & Tong, I. L. (2013). The 5-minute consult clinical companion to women's health. Philadelphia: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins Health.
- Aroma tidak terbatas pada makanan. Aroma tidak menyenangkan ini bisa saja berasal dari angkutan umum, aroma semprotan, bahan kimia, atau bau kaki.
-
Hilangkan faktor lingkungan yang dapat memicu mual. Dua faktor lingkungan yang umumnya harus dihindari jika Anda khawatir mual adalah asap rokok dan cahaya terang. Tentu saja Anda harus menghindari asap rokok sebisa mungkin karena tidak baik untuk bayi ketika Anda menghirupnya, bahkan seandainya hanya asap pasif. Jauhi orang yang merokok dan minta anggota keluarga atau teman-teman untuk tidak merokok di dekat Anda. Cahaya terang dapat memicu mual dan muntah, jadi sebisa mungkin atur pencahayaan dalam rumah Anda menjadi redup. [13] X Teliti sumber Ricci, S. S., & Kyle, T. (2009). Maternity and pediatric nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins.
-
Minum pil dengan banyak makanan atau air putih. Ketika Anda minum pil, ada kemungkinan refleks muntah Anda akan terpicu, yang pada gilirannya dapat membuat Anda merasa mual. Padahal kemungkinan Anda harus minum beberapa pil setiap hari untuk menjaga kesehatan bayi Anda.
- Minumlah pil Anda dengan satu teguk air, atau masukkan dalam makanan seperti yoghurt, yang dapat ditelan tanpa harus dikunyah.
-
Hindari hal-hal yang menyebabkan stres atau rasa cemas. Stres dapat memicu pusat muntah dalam otak, jadi alangkah baiknya jika Anda menghindari stres sejauh mungkin. Jika Anda merasa stres atau cemas, bicaralah dengan teman atau anggota keluarga yang Anda percaya mengenai apa yang sedang Anda alami. Berbicara dengan seseorang biasanya dapat mengurangi stres. [14] X Teliti sumber E. Malcolm Symonds, Ian Symonds, Sabaratnam Arulkumaran Essential Obstetrics and Gynaecology,5h edi,Churchill livingstone publication. Anda juga dapat mencoba aktivitas bebas stres seperti:
- Yoga.
- Meditasi.
- Menonton film favorit.
- Berkebun.
-
Dengarkan isyarat tubuh Anda dan istirahat sebagaimana seharusnya. Bekerja keras dapat membuat Anda sangat lelah. Bila Anda kelelahan, kemungkinan Anda mual akan bertambah. Tidak ada yang mengenal tubuh Anda lebih baik dari Anda sendiri, jadi dengarkanlah isyaratnya—istirahatlah bila diperlukan dan jangan takut untuk bersantai ketika Anda mulai merasa lelah.
-
Kenakan pakaian longgar. Memakai pakaian ketat dapat mempersulit Anda bernapas. Sesak napas dapat menyebabkan mual, jadi sebaiknya Anda mengenakan pakaian longgar yang nyaman dan akan memungkinkan Anda untuk bernapas sedalam yang Anda inginkan. [15] X Teliti sumber Brian Magowan, Philip Owen, Andrew Thomson, Clinical Obstetrics and Gynaecology, Saunders publication.
-
Turunkan berat badan sebelum Anda hamil. Penurunan berat badan sebelum hamil juga dapat mengurangi kemungkinan hiperemesis gravidarum. Karena estrogen dalam level tinggi berperan dalam hiperemesis gravidarum, maka menurunkannya mungkin dapat membantu. Umumnya wanita yang memiliki berat badan berlebih memiliki estrogen dalam kandungan yang lebih tinggi, jadi jika Anda sangat khawatir akan mengalami hiperemesis gravidarum, Anda dapat mencoba menurunkan berat badan sebelum hamil. [16] X Teliti sumber P. Moran and R. Taylor Management of hyperemesis gravidarum: the importance of weight loss as a criterion for steroid therapy, QJM, Volume 95, Issue 3.
-
Ciptakan rutinitas olahraga yang baik untuk diri Anda sebelum hamil. Pikiran yang sehat dapat membawa kehamilan yang sehat. Olahraga mendorong tubuh memompa endorfin, kimia yang dapat membuat Anda merasa senang. Bila Anda merasa lebih senang, stres yang Anda rasakan akan berkurang. Stres benar-benar memiliki efek pada sistem gastrointestinal dan dapat membuat Anda merasa mual. [17] X Teliti sumber Cappell MS. Hepatic and gastrointestinal diseases. In: Gabbe SG, Niebyl JR, Simpson JL.Obstetrics: Normal and Problem Pregnancies. 6th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2012:chap 45.Iklan
-
Cegah hiperemesis dengan meminta resep obat Metoclopramide atau Ondansetron. Obat seperti Ondansetron dan Metoclopramide digunakan untuk menghindari hiperemesis gravidarum. Obat-obatan ini dianggap memblokir reseptor 5HT3. Ini adalah reseptor dalam tubuh yang menjadi aktif ketika tubuh ingin muntah. Obat-obatan tersebut memblokir reseptor, sehingga mencegah aktifnya pemicu muntah. [18] X Teliti sumber Tincello DG, Johnstone MJ. Treatment of hyperemesis gravidarum with the 5-HT3 antagonist ondansetron (Zofran) Postgrad Med J. 1996;72:688–689.
- Metoclopramide umumnya diresepkan dalam dosis 5 sampai 10 mg, diminum setiap delapan jam. [19] X Teliti sumber
-
Bicaralah dengan dokter mengenai obat antiemetik. Obat antiemetik dapat mengurangi perasaan mual atau keinginan untuk muntah. Akan tetapi direkomendasikan agar Anda berbicara dengan dokter mengenai obat apa yang tepat bagi Anda. Beberapa obat antiemetik yang digunakan untuk melawan mual antara lain: [20] X Teliti sumber
- Promethazine.
- Chlorpromazine.
- Metoclopramide.
-
Pertimbangkan minum Prednisolone jika Anda mengalami hiperemesis gravidarum. Prednisolone telah dikenal memiliki efek pada hiperemesis gravidarum. Obat ini dapat menghentikan muntah dan juga dapat membantu Anda memperoleh kembali berat badan yang hilang karena kondisi ini. Steroid mengurangi rangsangan di pusat otak yang menyebabkan muntah. [21] X Teliti sumber Taylor R. Successful management of hyperemesis gravidarum using steroid therapy. QJM. 1996;89:103–107.
- Prednisolone diberikan tiga kali sehari selama periode satu minggu tergantung pada tingkat keparahan hiperemesis gravidarum yang Anda alami dan kemudian diturunkan secara bertahap.
Iklan
Peringatan
- Jika Anda mengalami mual dan muntah parah, bicaralah segera dengan dokter, khususnya jika terjadi setelah trimester pertama.
Iklan
Referensi
- ↑ Sherman PW, Flaxman SM: Nausea and vomiting of pregnancy in an evolutionary perspective.Am J Obstet Gynecol 2002
- ↑ McGarry, K. A., & Tong, I. L. (2013). The 5-minute consult clinical companion to women's health. Philadelphia: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins Health.
- ↑ http://www.everydayhealth.com/health-report/healthy-eating/tips-for-better-digestive-health.aspx
- ↑ http://www.helpguide.org/life/healthy_diet_fats.htm
- ↑ http://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/morning-sickness-during-pregnancy.aspx
- ↑ Gadsby R, Barnie-Adshead AM, Jaggerc C: Pregnancy nausea related to women's obstetric and personal histories.Gynecol Obstet Invest 1997.
- ↑ Fischer-Rasmussen W, Kjaer SK, Dahl C, Asping U. Ginger treatment of hyperemesis gravidarum. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 1991;38:19–24
- ↑ Ricci, S. S., & Kyle, T. (2009). Maternity and pediatric nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins.
- ↑ http://www.nps.org.au/media-centre/media-releases/repository/Morning-sickness-lifestyle-and-medicine-treatments
- ↑ http://americanpregnancy.org/pregnancyhealth/survivingmorningsickness.html
- ↑ 5. Botanical Medicine for Women’s Health, Aviva Romm, Churchill Livingstone, 2010
- ↑ McGarry, K. A., & Tong, I. L. (2013). The 5-minute consult clinical companion to women's health. Philadelphia: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins Health.
- ↑ Ricci, S. S., & Kyle, T. (2009). Maternity and pediatric nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins.
- ↑ E. Malcolm Symonds, Ian Symonds, Sabaratnam Arulkumaran Essential Obstetrics and Gynaecology,5h edi,Churchill livingstone publication.
- ↑ Brian Magowan, Philip Owen, Andrew Thomson, Clinical Obstetrics and Gynaecology, Saunders publication.
- ↑ P. Moran and R. Taylor Management of hyperemesis gravidarum: the importance of weight loss as a criterion for steroid therapy, QJM, Volume 95, Issue 3.
- ↑ Cappell MS. Hepatic and gastrointestinal diseases. In: Gabbe SG, Niebyl JR, Simpson JL.Obstetrics: Normal and Problem Pregnancies. 6th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2012:chap 45.
- ↑ Tincello DG, Johnstone MJ. Treatment of hyperemesis gravidarum with the 5-HT3 antagonist ondansetron (Zofran) Postgrad Med J. 1996;72:688–689.
- ↑ http://emedicine.medscape.com/article/254751-treatment
- ↑ http://emedicine.medscape.com/article/254751-medication#4
- ↑ Taylor R. Successful management of hyperemesis gravidarum using steroid therapy. QJM. 1996;89:103–107.
Iklan