Unduh PDF Unduh PDF

Pernah menyantap kacang yang kurang matang? Selain menjijikkan, mengonsumsi kacang yang tidak dimasak dengan benar juga bisa membuat Anda mengalami keracunan makanan dan gangguan pencernaan! Penyebabnya adalah kandungan pektin di dalam kacang yang dikenal sebagai phytohaemagglutinin atau hemaglutinin. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu memasak kacang dengan benar dan memahami berbagai gejala keracunan makanan yang patut diwaspadai, ya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mengolah Kacang dengan Benar

Unduh PDF
  1. Proses merendam kacang harus dilakukan untuk menghilangkan lektin yang berbahaya bagi tubuh Anda, yaitu hemaglutinin. Pertama-tama, masukkan kacang ke dalam mangkuk. Kemudian, tuangkan air ke atasnya hingga seluruh butiran kacang benar-benar terendam. Diamkan kacang semalaman. [1]
    • Buang air rendamannya sebelum kacang dimasak.
  2. Setelah direndam, rebus kacang selama 10 menit untuk menghilangkan sisa hemaglutinin yang masih melekat sebelum mengolahnya sesuai keinginan Anda. [2]
  3. Cara terbaik untuk menghindari risiko keracunan makanan adalah dengan memasak kacang hingga benar-benar matang. Oleh karena setiap jenis kacang membutuhkan waktu pemasakan yang berbeda, jangan lupa mengecek instruksi yang tertera pada kemasan atau mencari informasi tersebut di resep yang Anda jadikan acuan. Secara umum, kacang bisa direbus dengan panci biasa, dimasak dengan panci bertekanan tinggi, atau diolah dengan panci masak lambat. Kacang matang sempurna saat teksturnya telah lunak. [3]
    • Ada beberapa jenis kacang yang boleh direbus dalam waktu singkat, seperti lentil merah (20-30 menit dengan panci biasa atau 5-7 menit dengan panci bertekanan tinggi), kacang hitam (45-60 menit dengan panci biasa atau 15-20 menit dengan panci bertekanan tinggi), kacang fava atau broad (45-60 menit dengan panci biasa dan tidak boleh dimasak dengan panci bertekanan tinggi), dan kacang great northern (45-60 menit dengan panci biasa atau 4-5 menit dengan panci bertekanan tinggi).
    • Sementara itu, beberapa jenis kacang perlu direbus dalam waktu yang lebih lama. Misalnya, chickpea atau kacang arab harus dimasak selama 1,5-2,5 jam dengan panci biasa atau 15-20 menit dengan panci bertekanan tinggi. Kacang merah harus dimasak selama 1-1,5 jam dengan panci biasa atau 10 menit dengan panci bertekanan tinggi, sementara kacang lima harus dimasak selama 60-90 menit dengan panci biasa dan tidak boleh dimasak dengan panci bertekanan tinggi. Jenis yang lain, yaitu kacang pinto , harus dimasak selama 1,5 jam dengan panci biasa atau 10 menit dengan panci bertekanan tinggi.
  4. Ketika direbus, kacang akan mengeluarkan busa yang meski tidak berbahaya dan akan diserap kembali oleh kaldu, tetap boleh Anda buang, jika ingin. [4]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Memahami Langkah Pencegahan dan Penanganan yang Tepat

Unduh PDF
  1. Jika benar-benar takut keracunan makanan, sebaiknya konsumsi kacang yang dikemas dalam kaleng daripada kacang kering, terutama karena makanan yang dikemas dalam kaleng sejatinya sudah melalui proses pengolahan hingga benar-benar matang. Artinya, kacang bahkan aman untuk langsung dikonsumsi tanpa diolah kembali.
  2. Secara umum, kadar hemaglutinin tertinggi ada pada kacang merah yang artinya, kacang merah mengantongi tingkat risiko yang paling tinggi. Jika mengkhawatirkan risiko keracunan makanan, cari kacang dengan kadar hemaglutinin yang lebih rendah, seperti kacang cannellini atau broad . [5]
    • Kacang arab mengandung kadar hemaglutinin yang jauh lebih rendah daripada kacang merah. Sementara itu, kadar hemaglutinin dalam lentil bahkan tergolong lebih rendah daripada kacang arab!
  3. Pahami gejala keracunan makanan agar Anda dapat tetap waspada jika tanpa sengaja mengonsumsi kacang yang kurang matang. Secara umum, beberapa gejala yang patut diwaspadai adalah mual, muntah, dan diare. Dalam beberapa kasus, keram atau nyeri perut mungkin juga akan terjadi dan biasanya, gejala-gejala tersebut akan muncul dalam waktu 3 jam setelah kacang dikonsumsi. Jika mengalami gejala serupa dengan intensitas yang cukup parah, segeralah menghubungi Unit Gawat Darurat (UGD) terdekat. [6]
    Iklan


Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.673 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan