Unduh PDF
Unduh PDF
Siapa saja bisa salah berperilaku. Namun, Anda bisa menjaga perilaku dengan mengendalikan diri dan meredakan emosi negatif. Bacalah langkah-langkah berikut untuk mempelajari cara menjaga perilaku di lingkungan sosial, memperbaiki pola pikir, dan menyesuaikan gaya hidup agar kebiasaan berperilaku baik terbentuk dengan sendirinya.
Langkah
-
Perhatikan volume suara saat Anda berbicara. Menjaga volume suara merupakan aspek terpenting dalam menjaga perilaku. Jika Anda mengalami kesulitan menjaga volume suara yang semakin keras, berhentilah berbicara dan tarik napas panjang perlahan-lahan. Tenangkan pikiran dan lanjutkan berbicara dengan menunjukkan rasa hormat dan bersikap santun. Perhatikan volume suara Anda agar bisa berbicara dengan lebih terkendali.
- Sesuaikan cara berbicara dengan mempertimbangkan siapa yang akan Anda ajak bicara. Walaupun jarang, ada saatnya Anda harus berbicara di depan orang banyak. Ketahuilah siapa yang akan mendengar dan bicaralah cukup keras agar suara Anda bisa terdengar.
- Sebelum berbicara, bertanyalah kepada diri sendiri apakah Anda memang harus mengatakan sesuatu. Jika kurang penting, sebaiknya jangan. Biasakan melakukan hal ini secara teratur.
- Perhatikan volume suara orang-orang di sekitar dan sesuaikan suara Anda agar selaras dengan mereka.
- Jika orang-orang menatap Anda atau bersikap negatif, sesuaikan perilaku Anda. Berusahalah menyesuaikan diri di mana pun Anda berada.
- Jagalah sikap Anda agar tidak terlalu menarik perhatian. Orang-orang akan mengabaikan Anda jika ingin menjadi pusat perhatian.
-
Biasakan mengendalikan diri dalam menjalani setiap aspek kehidupan dengan menentukan tujuan dan berusaha mencapainya . Tentukan tujuan jangka panjang yang spesifik. Penelitian di bidang psikologi membuktikan bahwa kebiasaan memikirkan gambaran abstrak tentang tujuan yang penting bisa membuat Anda lebih mampu mengendalikan diri. [1] X Teliti sumber Alih-alih hanya memikirkan saat ini, berusahalah mencapai tujuan yang lebih bermanfaat seperti kesuksesan belajar atau berolahraga. Kemampuan memfokuskan diri untuk membangun masa depan akan membantu Anda menjaga perilaku sehari-hari.
- Menjadi orang yang berorientasi pada tujuan akan membentuk Anda menjadi orang yang mampu menolak diri sendiri. Jika muncul keinginan minum soda atau bersantai sambil bermain gim, tolaklah keinginan Anda sendiri. Mulailah dengan hal-hal kecil seperti menolak keinginan minum es krim di hari biasa. Setelah itu, tingkatkan lagi dengan menentukan tujuan yang lebih besar, misalnya membentuk tim bola basket. Laksanakan apa yang sudah Anda rencanakan. Kemampuan mengendalikan pikiran dan tindakan bisa Anda kuasai dengan baik dalam waktu singkat.
- Tulislah rencana Anda, lalu pasanglah di tempat yang mudah terlihat agar bisa Anda ingat setiap saat.
- Tentukan juga tujuan menjaga perilaku. Buatlah komitmen untuk menjaga perilaku di depan orang lain dan mengendalikan emosi.
- Tentukan tujuan yang positif. Mendapat nilai A, berlatih main gitar sampai Anda bisa memainkan lagu dengan lancar, atau berolahraga empat kali seminggu. Laksanakan rencana ini sebaik mungkin.
- Tentukan tujuan yang spesifik, sebab tujuan yang samar-samar akan mudah dilupakan.
- Ketika muncul godaan untuk mengingkari niat atau tujuan, tenangkan diri sambil mengingat lagi mengapa Anda pernah menentukan tujuan ini. Komitmen jangka panjang jauh lebih penting ketimbang keinginan sesaat.
- Berikan hukuman dan hadiah untuk diri sendiri. Jika seminggu ini Anda berhasil menjalankan diet, berikan hadiah “hari bebas diet” untuk diri sendiri. Sebaliknya, jika hari ini Anda tidak berolahraga, besok Anda harus berolahraga dua kali. Cara ini bisa membantu Anda mengendalikan keinginan dan menjaga perilaku.
- Tentukan tujuan jangka panjang yang spesifik dengan membaginya menjadi beberapa tujuan jangka pendek yang lebih mudah tercapai.
-
Perhatikan baik-baik peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Jika Anda ingin melanggarnya, berusahalah mengendalikan diri. Hal ini akan dibahas lebih spesifik di bagian kedua, tetapi secara umum, taatilah peraturan yang berlaku dalam situasi apa pun. Kendalikan diri dengan menarik napas panjang dan meyakinkan diri sendiri bahwa Anda cukup kuat dan mampu mengendalikan keinginan.
- Berusahalah mengingat peraturan yang berlaku dalam kehidupan sosial. Pastikan Anda sudah memahami semua peraturan tersebut sebelum berbicara.
- Jika ada yang belum jelas, diam saja dulu sambil memperhatikan cara orang lain bertindak. Jika situasinya tepat untuk bersikap humoris atau berbicara agak keras, boleh saja jika Anda ingin meniru orang lain yang berperilaku seperti ini. Jika Anda berada di lingkungan profesional, cobalah bersikap lebih formal. Di lingkungan yang santai, Anda lebih bebas bersikap, tetapi tetap kendalikan volume suara saat Anda berbicara.
- Teknik menenangkan diri seperti bernapas dalam biasanya sangat membantu dalam mengendalikan diri, tetapi carilah cara yang paling sesuai untuk Anda. Seandainya Anda ingin melanggar aturan, cobalah menjentikkan jari atau mencubit lengan sendiri. Carilah cari yang bisa membantu Anda menghentikan keinginan melanggar aturan.
-
Berhati-hatilah saat berbicara. Sesuaikan ucapan Anda dengan situasi dan berhati-hatilah memilih kata-kata. Pada umumnya, menyumpah dan bertengkar sambil berteriak bukanlah cara yang pantas. Hindari argumen sia-sia dan pernyataan yang mengkritik. Jangan mengatakan hal-hal yang kurang menyenangkan. Sebelum terlambat, segera hentikan jika Anda ingin mengatakan sesuatu yang jahat atau buruk. Anda harus meminta maaf jika sudah telanjur mengatakannya.
- Gaya bahasa yang santai atau bahkan agak kasar terkadang bisa digunakan jika Anda berbicara dengan teman akrab. Namun, kenali baik-baik situasinya sebelum berbicara.
- Berhati-hatilah jika berbicara dengan rekan kerja, guru, atau atasan. Bersikaplah rendah hati dan penuh pengertian, jangan mengucapkan kata-kata kasar atau bertengkar.
- Orang lain akan selalu menghargai kata-kata pujian dan ucapan yang ramah.
- Jika ingin mengatakan kata-kata kasar, coba tulis dahulu, tetapi jangan sampai ada yang tahu!
- Jangan menyela orang lain yang sedang berbicara. Jika Anda ingin berbicara, tunggulah sampai ia selesai.
- Berpikirlah sebelum berbicara. Mengucapkan kata-kata tanpa berpikir bisa membawa masalah. Biasakan bertanya dahulu kepada diri sendiri sebelum berbicara apakah Anda memang perlu berbicara.
Iklan
-
Jagalah perilaku di sekolah dengan mematuhi instruksi guru dan berfokus pada pelajaran. Terapkan cara mengendalikan diri yang sudah Anda pelajari. Tentukan tujuan yang terkait dengan pendidikan dan ingatlah bahwa tujuan ini adalah yang terpenting saat Anda bersekolah.
- Tujuan Anda bersekolah mungkin mendapatkan nilai baik dan mematuhi peraturan guru.
- Patuhilah peraturan sehari-hari di dalam kelas, misalnya: tidak boleh makan permen karet, tidak boleh memakai topi, menjaga ketenangan saat guru berbicara, dll. Semua peraturan ini penting. Berusahalah mengendalikan diri, jika muncul keinginan melanggarnya.
- Perhatikan guru Anda saat ia mengajar, dengarkan baik-baik, dan mencatat.
- Jangan menyela guru atau teman yang sedang berbicara. Tunggulah giliran dan jangan lupa mengangkat tangan terlebih dahulu, kecuali jika sedang berkumpul dalam kelompok kecil atau di luar kelas.
- Persiapkan diri dengan baik sebelum ke sekolah. Selesaikan PR, bawalah buku pelajaran, catatan, dan map sesuai jadwal.
- Libatkan diri dalam diskusi kelas. Perhatikan materi yang sedang dibahas agar Anda tidak bosan. Ajukan pertanyaan dan tanggapi pendapat siswa yang lain.
- Bertemanlah dengan siswa yang baik. Carilah teman yang memberikan pengaruh positif dan tidak membawa masalah. Jangan memilih tempat duduk yang dekat dengan siswa bermasalah.
- Datanglah ke sekolah tepat waktu.
- Jika Anda mengalami masalah perilaku, bicarakan dengan orang tua, guru, atau konselor di sekolah. Cobalah mencari tahu apakah Anda hanya perlu menyesuaikan diri atau ada kemungkinan mengalami gangguan sehingga sulit memperhatikan ( Attention Deficit Disorder ).
-
Jagalah perilaku saat makan malam dengan menerapkan tata cara makan yang benar. Bersikaplah sopan dan libatkan diri dalam percakapan dengan cara yang menyenangkan. Jangan biarkan makanan Anda berantakan dan biasakan menggunakan tisu.
- Biasakan mengucapkan terima kasih. Saat makan malam di restoran, ucapkan terima kasih kepada pramusaji yang melayani Anda dan kepada orang yang membayari makan, jika Anda ditraktir.
- Jika ingin mengambil makanan yang letaknya agak jauh, mintalah bantuan orang lain agar tangan Anda tidak mengganggu orang lain.
- Jangan makan menggunakan tangan, kecuali untuk memegang makanan yang memang harus dipegang. Gunakan sendok, garpu, dan pisau sesuai kebutuhan. Jangan memotong terlalu keras atau menggunakan pisau untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.
- Siapkan tisu untuk membersihkan mulut jika diperlukan.
- Jika Anda diundang makan di rumah teman atau keluarga, tawarkan bantuan untuk menuang minuman dan mengambilkan makanan. Setelah selesai makan, tawarkan bantuan untuk membereskan meja dan mencuci piring.
- Jika Anda makan di restoran, jangan lupa memberikan tip untuk pramusaji.
-
Jagalah perilaku di tempat kerja dengan bersikap baik. Peganglah komitmen untuk mencapai tujuan kerja dan tunjukkan sikap profesional selama bekerja. Bekerja bukanlah saat yang tepat untuk bergurau dan bersantai. Berusahalah agar tetap fokus dan produktif dalam bekerja. Mulailah bekerja dengan pola pikir yang benar agar perilaku Anda juga benar.
- Bangunlah lebih pagi agar bisa sampai di tempat kerja 15-20 menit sebelum jam kerja dimulai.
- Jagalah agar ruang kerja Anda agar selalu bersih dan perhatikan area yang biasa digunakan bersama agar selalu rapi dan nyaman.
- Hormatilah atasan dan rekan kerja yang lain. Jangan suka membicarakan kekurangan orang lain.
- Berusahalah memperhatikan dan mencatat saat sedang rapat. Jangan terlalu banyak mengobrol selama jam kerja.
- Ambillah inisiatif dan bekerja lebih lama, jika perlu.
- Berfokuslah pada pekerjaan. Sulit berperilaku baik jika Anda sering teralihkan dan melakukan hal-hal lain untuk mengisi waktu.
- Manfaatkan waktu sebaik mungkin dengan bekerja, tetapi sempatkan beristirahat. Cobalah merilekskan diri saat beristirahat sambil mengobrol dengan rekan kerja, membuka Facebook, atau berjalan kaki untuk melakukan peregangan. Fokuskan lagi perhatian Anda jika harus kembali bekerja.
-
Pakailah baju yang sesuai dengan situasi tertentu. Perilaku bukan sekadar tindakan, tetapi melibatkan penampilan secara keseluruhan. Sesuaikan baju yang ingin Anda kenakan dengan kegiatan yang akan Anda lakukan.
- Untuk ke sekolah, pakailah baju yang santai, jika tidak harus berseragam. Untuk bekerja atau acara formal seperti pesta pernikahan, pakailah setelan formal atau gaun yang anggun. Untuk wawancara kerja atau makan malam resmi, pakailah kemeja berkerah atau blus yang nyaman.
- Baju yang agak terbuka lebih cocok dikenakan di pantai atau di rumah. Jangan terpengaruh mode jika Anda harus tampil di depan publik.
- Jangan memakai baju dengan tulisan atau gambar yang negatif/terkesan menyerang orang lain.
- Jagalah kebersihan tubuh Anda. Biasakan mandi dan sikat gigi setiap hari. Pakailah deodoran atau parfum, jika perlu.
Iklan
-
Lakukan relaksasi. Menerapkan gaya hidup yang bebas stres adalah cara mengendalikan kehidupan dan tindakan. Stres dan depresi bisa membuat Anda merasa seolah-olah sedang menjalani hidup dengan kendali otomatis. Kurangnya kemampuan mengendalikan diri sering kali menimbulkan perilaku yang salah. Lakukan beberapa cara relaksasi berikut secara teratur atau jika Anda merasa sulit mengendalikan diri.
- Cobalah berlatih yoga. Yoga adalah cara yang baik untuk meredakan stres dan memperbaiki pola pikir. Awali hari Anda dengan berlatih yoga atau saat Anda merasa kehilangan kendali.
- Lakukan meditasi . Sejak dahulu kala, meditasi sudah terbukti bisa menjadi cara tepat dan mudah untuk merilekskan diri. Biasakan bernapas melalui hidung. Berfokuslah pada napas sambil merasakan ketenangan. Meditasi bisa dilakukan kapan saja.
- Cukupi kebutuhan istirahat dalam sehari. Relaksasi merupakan aspek penting dalam menjaga pengendalian diri. Pikiran kita tidak bisa beristirahat jika bekerja seharian. Sisihkan waktu untuk menyendiri dan menikmati aktivitas yang Anda sukai.
-
Berusahalah mengenali diri sendiri lebih baik. Kenali kekuatan dan kelemahan Anda, terutama saat Anda cenderung salah berperilaku. Gunakan informasi tersebut untuk mencegahnya sebelum terjadi. Jangan biarkan diri Anda terbawa oleh situasi yang menimbulkan kesalahan atau carilah cara menghentikannya. Semakin baik Anda mengenal diri sendiri, semakin mampu Anda mengendalikan diri.
- Anda bisa mengenal diri sendiri dengan menulis. Tulislah apa saja kekuatan dan kelemahan Anda dengan jujur. Kapan Anda merasa bisa mengendalikan diri dengan baik dan kapan sulit mengendalikan diri? Kapan biasanya Anda salah berperilaku? Pada situasi apa? Apakah saat Anda sedang sedih, stres, lapar, atau kurang tidur? Setelah mengetahui pola perilaku Anda sendiri, gunakan informasi ini dan ubahlah gaya hidup untuk memperbaiki perilaku.
- Anda juga bisa mengenali diri sendiri melalui meditasi. Carilah tempat yang tenang agar Anda bisa duduk nyaman dan berfokus pada napas. Setelah beberapa waktu, Anda akan merasa lebih tenang. Setelah itu, ajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan jawablah dengan jujur.
- Bertanyalah kepada teman-teman dan anggota keluarga apa pendapat mereka tentang Anda. Mintalah pendapat mereka bagaimana agar Anda bisa memperbaiki perilaku dan apa sebabnya emosi Anda tidak terkendali. Ingatlah bahwa mereka mau membantu Anda. Jadi, akan sangat bermanfaat jika Anda memberitahukan bahwa Anda ingin berubah.
- Ikutilah tes kepribadian daring ( online ). Walaupun belum tentu akurat, cara ini bisa membantu Anda menyadari apa yang sudah Anda ketahui tentang diri sendiri.
- Temuilah terapis, spesialis perilaku, atau konselor di sekolah. Walaupun perilaku Anda sudah baik, cara ini bisa sangat membantu agar Anda lebih mengenal diri sendiri dan mengetahui cara menjaga perilaku.
- Gunakan apa yang Anda pelajari tentang diri sendiri untuk memperbaiki perilaku. Jika Anda cenderung merasa bosan di dalam kelas, cobalah lebih aktif memperhatikan materi pelajaran. Catatlah dan buatlah komitmen untuk mempelajari materinya dan waktu Anda di kelas akan terasa lebih menyenangkan. Jika Anda cenderung salah berperilaku saat sedang stres, cobalah mengikuti terapi untuk mengelola stres.
-
Biasakan berolahraga secara teratur untuk meningkatkan pengendalian diri. Sains membuktikan bahwa olahraga singkat bisa membantu Anda memperbaiki pengendalian diri. [2] X Teliti sumber Olahraga singkat yang intensif bisa meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak korteks bagian depan yang bertanggung jawab dalam pengendalian diri. Selain itu, membuat komitmen untuk terus berlatih sangat baik untuk memperbaiki pengendalian diri.
- Biasakan berolahraga sekurang-kurangnya empat kali seminggu.
- Anda bisa berolahraga di mana saja, tidak harus ke pusat kebugaran. Berjalan kaki, berenang, atau mengajak teman bersepeda bisa membawa efek terapeutik dan sangat bermanfaat.
- Biasakan melakukan aktivitas fisik setiap hari. Alih-alih membawa kendaraan, cobalah berjalan kaki atau bersepeda agar Anda bisa melakukan aktivitas fisik secara rutin.
-
Berusahalah mencukupi kebutuhan tidur di malam hari. Dokter menyarankan agar kita tidur tujuh sampai sepuluh jam setiap malam. Buatlah jadwal tidur yang baik dan laksanakan. Penelitian membuktikan bahwa kekurangan tidur akan menghabiskan glukosa di otak korteks bagian depan yang sangat dibutuhkan dalam mengendalikan diri. [3] X Sumber Tepercaya Harvard Business Review Kunjungi sumber Selama tidur, tubuh Anda akan memulihkan kadar glukosa. Sebaliknya, kekurangan tidur membuat Anda tidak mampu mengendalikan diri karena kondisi tubuh yang tidak prima.
- Anda bisa memperbaiki seluruh aspek kesehatan dengan cukup tidur, bukan hanya pengendalian diri. Memperbaiki pola tidur akan memperbaiki emosi, kesehatan mental, dan kebugaran tubuh.
- Berhati-hatilah agar tidak kelebihan tidur. Manfaat tidur akan hilang jika Anda tidur lebih dari sepuluh jam.
-
Jangan mengonsumsi obat-obat terlarang dan alkohol. Zat-zat berbahaya bisa memicu tindak kekerasan dan kecanduan. Hilangnya pengendalian diri adalah contoh dari perilaku yang salah. Terlebih lagi, obat terlarang dan alkohol akan menghambat kemampuan mengambil keputusan sehingga makin sulit mengendalikan diri.
- Jika selama ini Anda mengonsumsi obat terlarang dan alkohol, segeralah berhenti. Mintalah bantuan dari anggota keluarga, teman, dan terapis.
- Ada negara-negara yang mengijinkan konsumsi alkohol dalam jumlah tertentu pada usia tertentu. Namun, alkohol bisa sangat merugikan dan menimbulkan kecanduan.
-
Terapkan pola makan dengan glukosa tinggi. Penelitian membuktikan bahwa glukosa sangat diperlukan dalam pengendalian diri. [4] X Teliti sumber Kita akan menggunakan simpanan glukosa saat mengendalikan diri. Jika kadar glukosa rendah, kita tidak mampu mengendalikan perilaku dengan baik. Jagalah asupan glukosa ke dalam tubuh sepanjang hari.
- Air perasan jeruk atau lemon adalah sumber asupan glukosa dan cairan yang baik.
- Buah segar atau dikeringkan banyak mengandung glukosa, misalnya semangka dan mangga.
- Madu dan sari buah juga sangat kaya glukosa.
- Gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, dan berbagai jenis sayuran juga mengandung glukosa.
Iklan
Tips
- Biasakan merilekskan diri dan meredakan stres secara teratur. Pola pikir yang selalu mengutamakan pekerjaan bisa memicu perilaku emosional yang negatif.
- Berhati-hatilah dengan ucapan dan tindakan Anda saat merasa kehilangan kendali. Bernapas dalam juga bisa sangat membantu.
- Tentukan tujuan dalam semua aspek kehidupan Anda. Tulislah dan pasanglah di tempat yang mudah terlihat. Laksanakan rencana Anda dengan baik.
- Jika Anda ragu, coba amati tindakan orang-orang di sekitar. Cobalah meniru tindakan, volume suara, dan tingkah laku mereka.
- Dengarkan instruksi guru atau atasan Anda.
Iklan
Peringatan
- Jika Anda mengalami masalah perilaku yang parah sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari saat bekerja dan bersosialisasi, cobalah berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental. Psikiater memiliki keahlian untuk melakukan terapi perilaku dan cara ini bisa sangat membantu.
Iklan
Referensi
- ↑ http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1751-9004.2008.00118.x/abstract;jsessionid=A34744A936D9312B672C4247C07ECFAD.d02t03
- ↑ http://www.sciencedaily.com/releases/2013/03/130306221143.htm
- ↑ https://hbr.org/2013/05/sleep-deprived-people-are-more-likely-to-cheat
- ↑ http://www.fed.cuhk.edu.hk/~lchang/material/Evolutionary/Brain/Self-control%20relies%20on%20glucose%20as%20a%20limited%20energy%20source%20willpower%20Is%20more%20than%20a%20metaphor.pdf
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 23.732 kali.
Iklan