Unduh PDF Unduh PDF

Sejatinya, paru-paru manusia telah dilengkapi oleh lapisan mukus yang berfungsi untuk menangkal serangan bakteri. Selain itu, hidung manusia pun dipenuhi oleh rambut-rambut halus yang bermanfaat untuk mencegah debu dan kotoran terhirup ke dalam paru-paru. Sayangnya, kemampuan tersebut tidak bisa sepenuhnya menghalangi polutan, kuman, dan zat kimia berbahaya untuk mencemari paru-paru dan merusak kondisinya. Secara khusus, menghirup benda asing dan zat berbahaya dapat memicu terjadinya infeksi pernapasan, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau bahkan kanker paru-paru. Untungnya, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memulihkan kesehatan paru-paru, seperti mengonsumsi nutrisi yang diperlukan, berolahraga untuk memperkuat paru-paru, dan mengobati gangguan paru-paru menggunakan herba. Selain itu, lakukan pula metode pencegahan lain untuk melindungi paru-paru dan mengontrol gangguan asma, jika Anda memilikinya. Secara khusus, jika timbul gejala yang berbahaya seperti napas terasa memendek atau infeksi, pun jika Anda merupakan mantan perokok, segeralah memeriksakan diri ke dokter!

Metode 1
Metode 1 dari 6:

Memperbaiki Nutrisi Paru-Paru

Unduh PDF
  1. Setiap harinya, Anda harus meningkatkan porsi buah dan sayuran yang masuk ke dalam tubuh, terutama karena penurunan asupan buah dan sayuran berhubungan sangat erat dengan risiki penyakit paru-paru, secara khusus asma dan PPOK. Lagi pula, buah dan sayuran sangat kaya akan antioksidan sehingga terbukti mampu melindungi tubuh dari serangan asma dan PPOK, serta dapat melawan pertumbuhan sel kanker. [1] [2]
    • Untuk memaksimalkan kadar antioksidan yang masuk ke dalam tubuh, pilih buah dan sayuran yang berwarna cerah, seperti blueberry , rasberi, apel, plum, jeruk dan buah-buahan citrus lain, sayuran berdaun hijau, labu musim dingin dan musim panas, serta paprika. [3]
  2. Metode ini harus dilakukan selagi Anda berusaha memperbaiki kesehatan paru-paru, terutama terkait konsumsi daging merah. Jika benar-benar ingin mengonsumsi daging, pastikan jenis daging yang paling bebas dari lemak, diberi asupan rumput, dan bebas dari suntikan hormon maupun antibiotik. Selain itu, pilih pula unggas yang tidak menerima suntikan hormon dan antibiotik, lalu jangan lupa membuang kulitnya sebelum disantap. [4]
    • Unggas, seperti ayam dan kalkun, adalah sumber pangan yang sangat kaya akan vitamin A. Oleh karena orang-orang yang mengalami kekurangan vitamin A lebih rentan terserang infeksi bakteri di paru-paru, cobalah meningkatkan asupan vitamin A untuk membunuh mikroorganisme berbahaya di lapisan paru-paru.
  3. Cobalah meningkatkan asupan ikan dalam pola makan harian Anda. Secara khusus, mengonsumsi ikan yang berlemak baik seperti salmon, makerel, trout , haring, dan sarden ampuh memulihkan kondisi paru-paru dan menjaga kesehatannya.
    • Zat antiradang dalam asam lemak omega 3 ampuh meningkatkan kapasitas tubuh untuk berolahraga, yang secara tidak langsung juga akan memperbaiki kesehatan paru-paru.
  4. Untuk memperbaiki pola makan, cobalah mengonsumsi lebih banyak legum dan kacang-kacangan di setiap waktu bersantap. Secara khusus, kacang navy , kacang hitam, dan kacang merah adalah sumber protein yang baik bagi tubuh. Selain itu, legum seperti lentil juga kaya akan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk menjaga fungsi paru-paru.
  5. Pola makan yang baik dan kaya akan vitamin serta mineral bermanfaat dapat membantu melindungi paru-paru maupun memulihkan kondisinya. Oleh karena itu, berusahalah untuk sesering mungkin mengonsumsi makanan organik, terutama karena penelitian menunjukkan bahwa bahan pengawet dan aditif yang terkandung dalam makanan nonargonik berhubungan sangat erat dengan risiko serangan asma, kanker paru-paru, dan PPOK seperti emfisme dan bronkitis kronis.
    • Bahan aditif yang dimaksud meliputi sulfat, aspartam, paraben, tartrazine , nitrat dan nitrit, butylated hydroxytoluene (BHT), dan benzoates . [5]
    • Jika tidak bisa sepenuhnya mengonsumsi bahan pangan organik, berusahalah menghindari makanan yang mengandung bahan aditif. Jika perlu, cek label yang tertera pada kemasan agar produk-produk semacam itu bisa Anda hindari.
  6. Jika ingin mendukung kinerja paru-paru dan memulihkan kesehatannya, Anda harus membatasi asupan makanan kemasan dan olahan. Dengan kata lain, batasi asupan makanan yang mengandung bahan tambahan maupun pengawet, terutama karena keduanya dapat meningkatkan sensitivitas paru-paru dan memicu terjadinya masalah pernapasan. Jika memungkinkan, selalu masak makanan Anda sendiri, meski tentu saja cara tersebut akan lebih merepotkan dan menyita waktu.
    • Percayalah, tubuh akan menjadi lebih sehat jika mengonsumsi makanan rumahan dan bahan pangan yang tidak melalui proses pengolahan pabrik, terutama karena makanan semacam itu umumnya mengandung lebih banyak vitamin, mineral, dan nutrisi yang penting.
    • Salah satu indikator bahwa makanan telah melalui tahap pemrosesan secara berlebih adalah melihat warnanya. Jika warnanya terlalu putih, seperti yang kerap Anda lihat pada roti putih, nasi putih, atau pasta putih, artinya bahan pangan tersebut telah melalui proses pengolahan yang berlebihan. Itulah mengapa, sebaiknya berfokuslah untuk mengonsumsi roti gandum utuh, beras cokelat, dan pasta gandum utuh setiap harinya.
    • Artinya, Anda hanya boleh mengonsumsi karbohidrat kompleks yang tidak melalui proses pengolahan secara berlebihan. Dengan kata lain, hindari roti putih dan makanan olahan lain, lalu berfokuslah untuk mengonsumsi jenis karbohidrat yang lain. Ketika diproses di dalam tubuh, karbohidrat kompleks akan dipecah menjadi karbohidrat sederhana yang bisa dimanfaatkan oleh tubuh. [6]
  7. Cobalah melengkapi pola diet Anda dengan mengonsumsi mineral tambahan, seperti magnesium, seng, dan selenium. Ketiganya merupakan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk menjaga fungsi paru-paru dan memperbaiki kondisinya. Selain itu, konsumsi pula vitamin D3 setiap hari karena fungsi pernapasan yang buruk berhubungan erat dengan kurangnya kadar vitamin D dalam tubuh. [7] [8]
    • Pastikan Anda selalu berkonsultasi kepada ahli kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen apa pun dan mengikuti aturan pemakaian yang tertera pada kemasan suplemen.
  8. Sejatinya, beta karotena dapat ditemukan secara alami di dalam makanan dan dapat dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh. Namun, suplemen ini tidak boleh dikonsumsi oleh perokok atau oleh orang yang berisiko terkena kanker paru-paru, terutama karena beberapa penelitian mengindikasikan bahwa suplementasi beta karotena mungkin berhubungan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru pada perokok.
    • Sejauh ini, belum ada bukti yang menyatakan bahwa mengonsumsi beta karotena setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker. [9]
  9. Pada dasarnya, mengonsumsi banyak air putih ampuh menghidrasi paru-paru, membuatnya bebas dari mukus, dan meningkatkan aliran darah ke sana. Oleh karena itu, berusahalah untuk mengonsumsi sekitar 2 liter air per hari untuk menjaga tekstur mukus agar tetap encer, pun mencegah terjadinya penumpukan mukus di paru-paru dan saluran pernapasan Anda.
    • Salah satu cara untuk meningkatkan kadar cairan dalam tubuh adalah dengan mengonsumsi jus dan teh herba. Pada dasarnya, segala jenis cairan yang tidak mengandung kafeina dapat digolongkan sebagai asupan cairan harian.
    • Asupan cairan juga bisa ditingkatkan dengan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran yang mengandung kadar air tinggi, seperti semangka, tomat, dan mentimun. [10]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 6:

Memperkuat Paru-Paru dengan Berolahraga

Unduh PDF
  1. Olahraga bukan hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan kardiovaskular, melainkan juga untuk memperbaiki kesehatan paru-paru Anda. Secara khusus, olahraga mampu meningkatkan aliran darah ke paru-paru dan membawa seluruh nutrisi yang diperlukan ke sana. Namun, pastikan Anda berolahraga dengan intensitas yang rendah terlebih dahulu, serta selalu berhati-hati agar tubuh tidak dipacu secara berlebihan. Dengan kata lain, temukan tempo berolahraga yang tepat untuk Anda. Jika tubuh sudah mulai terbiasa, toh intensitas dan frekuensinya bisa Anda tingkatkan secara bertahap.
    • Jika sebelumnya Anda tidak pernah melakukan latihan kardiovaskular, cobalah berjalan cepat, berjalan jauh, atau menggunakan mesin elliptical terlebih dahulu. Ketiganya tidak terlalu intens, tetapi ampuh memompa darah dan oksigen ke sekujur paru-paru dan tubuh Anda.
    • Jika Anda mengalami masalah pernapasan atau gangguan paru-paru, berkonsultasilah kepada dokter sebelum mencoba olahraga atau latihan fisik apa pun. Seharusnya, dokter bisa merekomendasikan teknik berolahraga yang aman, tetapi tetap mampu meningkatkan kapasitas paru-paru dan memperkuat kinerja ototnya.
  2. Melatih pernapasan adalah metode yang sempurna untuk meningkatkan asupan oksigen ke dalam tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida berlebih. Awalnya, berbagai metode yang terangkum di bawah ini mungkin akan membuat kepala Anda pusing. Itulah mengapa, sebagian besar ahli kesehatan merekomendasikan pendekatan yang lambat asal stabil. Setelah membiasakan diri dengan metode yang bekerja paling efektif untuk Anda, tanpa disadari tubuh Anda pasti akan mulai menggunakan metode tersebut dengan lebih sering.
    • Jika perlu, cari pelatih personal atau terapis fisik untuk memandu Anda meningkatkan kapasitas paru-paru dengan cara yang benar. Mintalah rujukan tenaga ahli yang tepat kepada dokter, jika memungkinkan.
    • Berkonsultasilah kepada dokter sebelum mencoba olahraga apa pun. Jika benar-benar serius ingin memperbaiki kesehatan paru-paru, kemungkinan besar dokter akan merujuk Anda kepada spesialis rehabilitasi paru-paru yang tepat.
  3. Secara umum, sebagian besar dokter akan merekomendasikan salah satu dari kedua metode ini untuk mengatasi kesulitan bernapas dan meningkatkan kapasitas paru-paru, yaitu metode bernapas sambil mengerucutkan bibir ( pursed-lips breathing ), dan metode bernapas menggunakan diafragma. Untuk melakukan metode yang pertama, Anda hanya perlu bernapas melalui hidung selama dua sampai tiga detik, lalu mengembuskannya melalui bibir yang mengerucut secara perlahan selama empat sampai sembilan detik. Ulangi proses tersebut sesering yang Anda inginkan sejauh tubuh tetap terasa nyaman.
    • Jika tubuh mulai terasa kurang nyaman, beristirahatlah selama satu jam sebelum mencoba kembali. Jangan khawatir, meski dibutuhkan latihan dan dedikasi yang tidak sederhana, cepat atau lambat Anda akan mampu bernapas dengan lebih lancar dan merasa lebih nyaman ketika melakukannya. [11]
  4. Latih tubuh Anda untuk menerapkan metode bernapas melalui perut, alih-alih dada. Meski sebagian besar orang tidak bernapas dengan cara demikian, sejatinya metode ini tetap digolongkan sebagai cara bernapas yang normal. Secara khusus, yang digunakan sebagai alat pernapasan utama dalam metode ini adalah diafragma, yaitu garis otot di bawah paru-paru. Untuk melakukannya, Anda perlu terlebih dahulu merelakskan bahu, punggung, dan leher. Setelah itu, letakkan salah satu telapak tangan di perut dan telapak tangan yang lain di punggung. Kemudian, tarik napas melalui hidung selama dua detik. Selagi menarik napas, dorong perut Anda ke depan hingga mengembang. Setelah itu, embuskan napas sambil mengerucutkan bibir untuk mengontrol laju keluarnya napas sambil menekan perut perlahan. Teknik ini ampuh memacu kinerja diafragma dan memperkuat otot-otot yang ada di sana.
    • Memang diperlukan latihan yang rutin untuk menguasai metode ini. Meski tidak mudah, sejatinya bernapas menggunakan diafragma adalah metode yang digunakan oleh bayi. Dengan kata lain, mereka tidak menggunakan otot-otot tambahan ketika bernapas, yaitu otot leher, bahu, punggung, dan tulang rusuk. Jika sudah berhasil menguasainya, cobalah menerapkan metode ini sesering mungkin sejauh tubuh Anda merasa nyaman. [12] [13]
  5. Sejatinya, ada variasi dari teknik bernapas menggunakan diafragma dan pursed-lips (bibir mengerucut) yang diadaptasi dari Universitas Missouri di Kansas City. Untuk melatih teknik bernapas dalam, Anda perlu terlebih dahulu berbaring telentang, lalu topang lutut dan kepala dengan bantal agar tubuh terasa lebih nyaman. Setelah itu, letakkan kedua telapak tangan secara bersisian di atas perut, tepat di atas tulang rusuk agar Anda bisa merasakan pergerakan keduanya secara terpisah, dan tahu jika teknik latihan yang Anda gunakan sudah benar. Setelah itu, tarik napas dalam-dalam secara perlahan sambil mengembangkan perut. Secara khusus, teknik Anda sudah benar jika ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri Anda mulai memisah ketika menarik napas.
    • Latihan ini memastikan bahwa Anda menggunakan diafragma alih-alih tulang rusuk ketika bernapas. Pada dasarnya, diafragma mampu menarik lebih banyak udara ke dalam paru-paru ketika rusuk dikembangkan.
    • Lakukan ini kapan pun napas terasa memendek dan sesering yang diperlukan. Pada awalnya, kepala Anda mungkin akan terasa sedikit pusing karena tubuh dipaksa untuk memasukkan lebih banyak oksigen ke paru-paru daripada biasanya. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berhenti ketika tubuh mulai merasa tidak nyaman. Meski demikian, jangan ragu pula untuk mengulangi metode ini kapan pun menginginkannya, sesering yang diperlukan. [14]
  6. Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas paru-paru adalah dengan memperkuat diafragma. Untuk itu, Anda perlu terlebih dahulu melatih diri untuk melakukan teknik bernapas dalam. Selagi mengembuskan napas, keluarkan suara bersenandung untuk membantu menggerakkan diafragma dan memperkuat otot-otot di dalamnya. Lakukan ini kapan pun napas terasa memendek dan sesering yang Anda inginkan! Awalnya kepala Anda mungkin akan terasa pusing, tetapi tidak perlu cemas karena itu artinya, tubuh telah menerima asupan oksigen yang lebih banyak daripada biasanya pada titik tersebut.
    • Ketika tubuh mulai terasa tidak nyaman, berhentilah. Meski demikian, metode ini sejatinya bisa terus-menerus Anda ulangi kapan pun menginginkannya. [15]
  7. Untuk melakukannya, Anda perlu terlebih dahulu duduk dengan posisi yang nyaman. Setelah itu, tarik napas pendek sebanyak tiga kali melalui hidung. Pada tarikan napas pertama, luruskan tangan ke ruang kosong di hadapan Anda, dan pastikan tinggi tangan setara dengan tinggi bahu. Pada tarikan napas kedua, gerakkan tangan dalam satu garis lurus ke samping tubuh, dan pastikan posisi tangan tetap setara dengan bahu. Setelah itu, pada tarikan napas ketiga, angkat tangan ke atas kepala dengan posisi yang masih lurus.
    • Ulangi proses tersebut 10 sampai 12 kali.
    • Jika kepala terasa pusing saat melakukannya, berhentilah. Jangan khawatir, ritme alami paru-paru akan langsung mengambil kendali setelahnya. [16]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 6:

Menggunakan Herba untuk Memperbaiki Kesehatan Paru-Paru

Unduh PDF
  1. Pada dasarnya, ada berbagai jenis herba yang dapat membantu melancarkan pernapasan dan menyokong kesehatan paru-paru, dan tidak ada cara yang paling benar untuk mengonsumsinya. Oleh karena itu, Anda boleh mengonsumsi herba dalam bentuk teh atau suplemen harian. Jika enggan menelannya, didihkan herba di dalam air dan biarkan uap serta aromanya memenuhi ruangan sebagai arometerapi alami.
    • Untuk membuat teh herba, cukup campurkan 1 sdt. herba kering untuk setiap 250 ml air mendidih. Jika akan dikonsumsi sebagai suplemen, jangan lupa mengikuti aturan yang tertera di kemasan herba.
  2. Tahukah Anda bahwa salah satu rempah yang lazim hadir dalam masakan Italia, yaitu oregano, dapat bertindak sebagai dekongestan natural karena kaya akan zat antimikrob dan antihistamina? Secara khusus, komponen aktif di dalam oregano yang mengandung manfaat tersebut adalah minyak volatil bernama carvacrol dan asam rosmarinic . Itulah mengapa, Anda bisa mencoba mengonsumsi herba tersebut dalam kondisi kering maupun segar, atau mencampurkannya ke dalam resep saus tomat dan menggunakannya untuk membumbui daging.
    • Oregano juga bisa dikonsumsi sebagai suplemen dalam bentuk minyak. [17] [18] [19] [20]
  3. Anda tentu tahu bahwa bahan aktif yang terkandung dalam pepermin adalah mentol. Mentol itulah yang nantinya bermanfaat untuk merelakskan otot-otot di saluran pernapasan dan bertindak sebagai antihistamina. Pada dasarnya, pepermin bisa dikonsumsi secara langsung dalam kondisi kering dan segar, atau diolah menjadi beraneka resep makanan utama maupun makanan penutup. Selain itu, pepermin juga bisa digunakan dalam bentuk minyak yang dicampurkan ke dalam makanan, dikonsumsi sebagai suplemen diet, atau diaplikasikan sebagai krim topikal. Beberapa orang bahkan membakar minyak pepermin untuk menghirup uapnya!
    • Jangan mengaplikasikan minyak pepermin atau minyak mentol secara langsung ke kulit anak-anak. Hati-hati, aktivitas tersebut terbukti dapat menurunkan laju pernapasan pada anak-anak. [21] [22] [23]
    • Banyak orang memilih untuk mengoleskan salep yang mengandung mentol ke dada, atau menyemprotkan obat yang mengandung mentol ke tenggorok untuk mengatasi masalah penumpukan lendir.
  4. Sejatinya, daun kayu putih telah digunakan sejak dahulu sebagai dekongestan alami, yaitu alat bantu untuk mengencerkan mukus dan membuatnya lebih mudah keluar ketika berbatuk. Secara khusus, komponen yang terkandung di dalam kayu putih dan mengandung manfaat tersebut adalah cineole , eucalyptol , dan myrtol . Hasil penelitian klinis juga menyatakan bahwa kayu putih dapat membantu mengatasi bronkitis akut maupun kronis secara efektif, lho ! Untuk menggunakannya, Anda bisa mengonsumsi minyak kayu putih secara oral atau menggunakannya sebagai obat topikal. Namun, selalu ingat bahwa minyak kayu putih harus terlebih dahulu diencerkan sebelum digunakan.
    • Uap minyak kayu putih juga bisa bertindak sebagai dekongestan jika dihirup. Alhasil, efektivitasnya untuk mengatasi penyakit bronkitis pun tidak perlu diragukan lagi. Untuk menghirup uap dari minyak kayu putih, Anda hanya perlu menuangkan beberapa tetes minyak ke dalam mangkuk berisi air panas dan menghirup uap yang terbentuk.
    • Sementara itu, minyak kayu putih yang telah diencerkan dapat membantu mengobati batuk, pembengkakan di saluran pernapasan, bronkitis, serta berbagai gangguan pernapasan lain.
    • Minyak kayu putih juga bisa diaplikasikan ke kulit untuk meredakan pembengkakan pada membran mukus di saluran pernapasan. [24] [25] [26]
  5. Pada dasarnya, beberapa jenis suplemen dapat bermanfaat bagi kesehatan paru-paru, seperti horehound putih yang telah digunakan sebagai metode pengobatan alami sejak dahulu di berbagai budaya, termasuk budaya pengobatan Mesir, Ayurweda, suku aborigin yang merupakan suku bangsa asli Australia, dan suku asli Amerika untuk mengatasi berbagai gangguan pernapasan. Di era modern seperti sekarang ini, horehound juga terkandung dalam permen pelega tenggorokan, seperti Ricola. Oleh karena itu, Anda bisa mengonsumsi 1-2 buah permen pelega tenggorokan setiap 1-2 jam atau sesuai kebutuhan.
    • Tanaman herba bernama lungwort juga sudah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati penyakit paru-paru, terutama karena tanaman tersebut mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan dapat bertindak sebagai ekspektoran untuk mendorong Anda berbatuk dan melancarkan dahak.
    • Elecampane mengandung insulin yang dapat menyokong produksi mukus dan merelakskan saluran bronkus. Selain itu, ramuan yang berasal dari akar tanaman herba tersebut juga sangat kaya akan zat antibakteri yang baik bagi tubuh. [27] [28] [29]
    • Jangan menggunakan horehound jika Anda memiliki riwayat diabetes atau tekanan darah tinggi.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 6:

Mencegah Gangguan Paru-Paru

Unduh PDF
  1. Berhentilah merokok . Ingat, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, berusahalah agar paru-paru tidak terpapar stres berlebih, partikel asing, karsinogen, dan asap, salah satu caranya adalah dengan berhenti merokok, terutama karena merokok dapat merusak kesehatan paru-paru dan membuat tubuh terus-menerus terpapar zat kimia yang berbahaya seperti nikotin. Selain itu, merokok juga dapat membuat paru-paru terlapisi oleh tar yang tidak kalah berbahayanya.
    • Bagi beberapa orang, efek penghentian nikotin dapat terasa sangat intens. Beberapa gejala yang mungkin timbul setelahnya adalah gangguan suasana hati, pusing, peningkatan berat badan, kecemasan, depresi, serta peningkatan frekuensi berbatuk dan insomnia. [30]
    • Pada dasarnya, Anda tidak harus berhenti jika belum memiliki sistem pendukung yang tepat. Itulah mengapa, sebaiknya gunakan berbagai alat bantu yang bisa dimanfaatkan, seperti bergabung dengan kelompok dukungan, mengonsumsi permen karet atau menggunakan plester khusus untuk menahan keinginan merokok, dan bahkan meminta resep obat seperti Chantix dari dokter.
    • Jika memerlukan dukungan untuk mengatasi saat-saat yang menyulitkan, cobalah mengunjungi situs yang disediakan oleh Komunitas Kanker Amerika Serikat, Layanan Kesehatan Nasional Amerika Serikat (situs Smoke Free ), maupun Asosiasi Paru-Paru Amerika Serikat, mengingat layanan daring serupa belum disediakan oleh pemerintah Indonesia. [31] [32] [33]
  2. Jika Anda tinggal di wilayah yang udaranya sangat tercemar, atau jika Anda memiliki penyakit asma, berusahalah semaksimal mungkin untuk mengambil langkah perlindungan yang tepat. Misalnya, kenakan masker ketika harus beraktivitas di luar rumah. Selain itu, Anda juga bisa memasang sistem filtrasi udara di rumah untuk mencegahnya tercemar polusi dari luar. [34] [35]
    • Dewasa ini, ada masker yang khusus ditujukan untuk menjaga kesehatan paru-paru. Misalnya, cobalah membeli masker yang mengandung karbon aktif atau arang aktif di dalam filternya agar sebagian besar alergen, polutan, asap, dan zat kimia berbahaya tidak perlu tanpa sengaja Anda hirup. Selain itu, Anda juga bisa membeli masker yang dilengkapi dengan filter P100, masker yang secara khusus dibuat untuk menangkal efek udara dingin, atau masker yang dapat membantu melancarkan proses pernapasan. [36]
    • Jika tersedia dan memungkinkan, cobalah mengunduh aplikasi yang bisa memberikan informasi terkait kualitas udara di wilayah tempat tinggal Anda, seperti EnviroFlash . Jika sudah mendapatkan informasi sejak dini, niscaya Anda bisa memutuskan untuk diam di rumah ketika kualitas udara di luar sedang buruk, atau mengenakan masker jika harus benar-benar bepergian ke luar rumah. [37]
  3. Salah satu cara alami terbaik untuk menyokong kesehatan paru-paru adalah dengan berbatuk. Banyak orang memilih untuk menahan batuk dengan mengonsumsi obat atau supresan batuk. Padalah, dalam banyak situasi, langkah tersebut sebaiknya tidak dilakukan, terutama karena berbatuk adalah cara paru-paru untuk mengeluarkan endapan mukus yang mengandung alergen atau infeksi. Dengan kata lain, menahan batuk hanya akan membuat mukus yang terinfeksi dan mengandung alergen bertahan di dalam paru-paru.
    • Oleh karena itu, konsumsi obat atau supresan batuk hanya jika aktivitas berbatuk membuat Anda merasa sangat tidak nyaman atau kesulitan bernapas.
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 6:

Mengontrol Gangguan Asma

Unduh PDF
  1. Ingat, masalah yang berhubungan dengan asma berpotensi besar untuk merusak kondisi paru-paru Anda! Untuk mencegahnya terjadi, berusahalah semaksimal mungkin untuk menghindari serangan asma akibat terpapar pemicu yang spesifik, seperti kualitas udara yang buruk atau faktor lingkungan lain. Selain itu, Anda yang memiliki asma sebaiknya selalu mengenakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan agar tidak terus-menerus menghirup pemicu yang lazim, seperti serbuk bunga, jamut dan lumut, bulu hewan peliharaan, polusi, serta bau yang tajam. [38]
    • Anda juga bisa menggunakan sistem filtrasi udara untuk menghilangkan sebanyak mungkin pemicu asma dan/atau mencegahnya masuk ke dalam rumah. [39]
  2. Umumnya, orang-orang yang memiliki riwayat asma memiliki alergen berupa makanan yang bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Namun, biasanya orang-orang yang mengalami asma harus menghindari alergen makanan seperti telur, ikan, kacang tanah, kacang kedelai, ragi, keju, gandum, dan nasi. Selain itu, mereka juga harus menghindari berbagai bahan pengawet seperti monosodium glutamate (MSG), serta nitrat atau nitrit. Secara khusus, seluruh substansi tersebut juga bisa mengurangi efektivitas inhaler sebagai penyelamat darurat ketika asma sedang kambuh.
    • Gangguan alergi inilah yang mendasari munculnya rekomendasi mengonsumsi makanan utuh dan organik bagi penderita asma. [40]
  3. Pada dasarnya, gula dan bahan pengganti gula dapat membahayakan kesehatan paru-paru Anda. Secara khusus, penelitian menunjukkan bahwa penyakit asma memiliki potensi relasi dengan tingginya kadar gula dalam tubuh. Oleh karena itu, hindari makanan manis seperti permen, minuman bergula, keik, dan camilan bergula lain. [41]
    • Jika ingin mempermanis cita rasa teh atau kopi, cobalah menggantikan peran gula dengan stevia yang merupakan salah satu jenis pemanis alami.
    Iklan
Metode 6
Metode 6 dari 6:

Mengetahui Saat yang Tepat untuk Melakukan Pengobatan Medis

Unduh PDF
  1. 1
    Segera lakukan pengobatan jika mengalami pemendekan napas. Meski Anda mungkin merasa baik-baik saja, pemendekan napas sejatinya dapat menjadi gejala penyakit yang serius. Oleh karena itu, segeralah memeriksakan diri ke dokter atau kunjungi Unit Gawat Darurat (UGD) terdekat untuk mengidentifikasi penyebabnya. Setelah itu, dokter dapat memberikan rekomendasi pengobatan yang sesuai untuk mengatasinya. [42]
    • Selalu perlakukan gangguan napas memendek sebagai situasi yang darurat! Meski tubuh mungkin tetap akan terasa baik-baik saja setelahnya, tidak ada salahnya menyediakan payung sebelum hujan.
  2. 2
    Segeralah memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala penyakit paru-paru. Gangguan kesehatan seperti kanker paru-paru, PPOK, emfisema, asma, dan infeksi paru-paru yang parah dapat menimbulkan gejala yang serupa. Oleh karena itu, jika merasa kesehatan paru-paru sedang bermasalah, jangan ragu memeriksakan diri ke dokter untuk menganalisis penyebabnya. Setelah itu, dokter dapat membantu merumuskan rencana pengobatan yang tepat untuk memulihkan kondisi paru-paru Anda. Secara khusus, gejala yang patut diwaspadai dan harus diinformasikan ke dokter adalah: [43]
    • Munculnya rasa nyeri ketika bernapas
    • Napas terasa memendek
    • Berbatuk tanpa henti
    • Berbatuk selagi berolahraga
    • Menggigil selagi berolahraga
    • Pusing
  3. 3
    Lakukan pemeriksaan rutin jika Anda merupakan mantan perokok atau masih merokok hingga sekarang. Berhenti merokok memang dapat membantu memulihkan kondisi paru-paru. Namun, oleh karena aktivitas merokok itu sendiri dapat memberikan dampak negatif jangka panjang bagi paru-paru, tetaplah memeriksakan diri secara rutin ke dokter! Dokter dapat membantu memantau kondisi paru-paru agar potensi masalah sekecil apa pun dapat terdeteksi sejak dini dan kesehatan paru-paru dapat terus terjaga secara maksimal. [44]
    • Konsutasikan frekuensi pemeriksaan yang tepat kepada dokter. Sebaiknya, susun jadwal pemeriksaan selama setahun sejak awal tahun, sekadar untuk memastikan bahwa kesehatan paru-paru akan menjadi prioritas Anda pada tahun tersebut.
  4. 4
    Konsultasikan kemungkinan menggunakan inhaler atau melakukan metode lain untuk meredakan pembengkakan di paru-paru. Beberapa kondisi medis, seperti asma, PPOK, dan alergi, dapat memicu terjadinya pembengkakan di saluran pernapasan Anda. Pembengkakan itulah yang nantinya akan mengurangi asupan oksigen dan selain memicu kesulitan bernapas, juga akan membuat Anda merasa tidak nyaman. Untungnya, dokter bisa meresepkan obat oral atau inhaler untuk meredakan pembengkakan dan membuat tubuh Anda terasa lebih nyaman. [45]
    • Apa pun jenis obat yang diresepkan, jangan lupa menggunakannya sesuai dengan anjuran dokter!
    • Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan memasang alat bantu pernapasan yang tentu saja akan berlangsung dengan singkat dan tidak menyakitkan, untuk meredakan pembengkakan di paru-paru dengan cepat.
  5. 5
    Konsultasikan perlu atau tidaknya mengonsumsi antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri kepada dokter. Pada dasarnya, sebagian besar infeksi paru-paru tidak perlu diobati dengan antibiotik karena tidak disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, beberapa jenis infeksi pernapasan, seperti pneumonia, mungkin disebabkan oleh bakteri sehingga bisa diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter untuk mempercepat pemulihannya. [46]
    • Konsumsi obat sesuai anjuran dokter, dan jangan lupa menghabiskan antibiotik yang diresepkan, sekalipun tubuh sudah merasa lebih baik sebelum obat habis. Hati-hati, infeksi bisa kembali terjadi jika penggunaan antibiotik dihentikan sebelum dosisnya habis.
    Iklan

Tips

  • Selalu ingat bahwa mengubah pola makan, berolahraga, dan melakukan berbagai langkah pencegahan tidak dapat mengobati penyakit paru-paru yang serius. Dengan kata lain, Anda tetap harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rekomendasi pengobatan yang tepat!
Iklan

Referensi

  1. Ellwood P, Innes Asher M, García-Marcos L, et al. (2013) Do fast foods cause asthma, rhinoconjunctivitis and eczema? Global findings from the International Study of Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC) Phase Three Thorax 68:351-360
  2. Park S, Blanck HM, Sherry B, et al. (2013) Regular-soda intake independent of weight status is associated with asthma among US high school students. J Acad Nutr Diet 113(1):106-11.
  3. Rahman I, Biswas SK, Kode A. (2006) Oxidant and antioxidant balance in the airways and airway diseases. Eur J Pharmacol 533:222–239.
  4. Emelyanov A, Fedoseev G, Krasnoschekova O, et al. (2002) Treatment of asthma with lipid extract of New Zealand green-lipped mussel: a randomised clinical trial. Eur Respir J 20:596–600.
  5. Jin H, Xu C-X, Lim H-T, et al. High Dietary Inorganic Phosphate Increases Lung Tumorigenesis and Alters Akt Signaling. Am J Respir Crit Care Med 2009;179:59-68
  6. http://cas.umkc.edu/casww/brethexr.htm
  7. http://advances.nutrition.org/content/2/3/244.full
  8. Gupta, S. K., Tshikaya, M., Kingston, M., and Chopra, B. K. Comparative evaluation of herbs and spices against bacterial pathogens. Dent.Implantol.Update. 2012;23(10):73-79.
  9. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/999.html
  1. http://www.lung.org/lung-disease/copd/living-with-copd/nutrition.html
  2. http://www.copdfoundation.org/What-is-COPD/Living-with-COPD/Breathing-Techniques.aspx
  3. http://www.physio-pedia.com/Muscles_of_Respiration
  4. http://www.copdfoundation.org/What-is-COPD/Living-with-COPD/Breathing-Techniques.aspx
  5. http://cas.umkc.edu/casww/brethexr.htm
  6. http://cas.umkc.edu/casww/brethexr.htm
  7. http://cas.umkc.edu/casww/brethexr.htm
  8. Bimczok, D., Rau, H., Sewekow, E., Janczyk, P., Souffrant, W. B., and Rothkotter, H. J. Influence of carvacrol on proliferation and survival of porcine lymphocytes and intestinal epithelial cells in vitro. Toxicol.In Vitro 2008;22(3):652-658.
  9. Gupta, S. K., Tshikaya, M., Kingston, M., and Chopra, B. K. Comparative evaluation of herbs and spices against bacterial pathogens. Dent.Implantol.Update. 2012;23(10):73-79.
  10. Skrovankova, S., Misurcova, L., and Machu, L. Antioxidant activity and protecting health effects of common medicinal plants. Adv.Food Nutr Res 2012;67:75-139.
  11. Bouhdid, S., Abrini, J., Zhiri, A., Espuny, M. J., and Manresa, A. Investigation of functional and morphological changes in Pseudomonas aeruginosa and Staphylococcus aureus cells induced by Origanum compactum essential oil. J Appl.Microbiol. 2009;106(5):1558-1568.
  12. Schelz, Z., Molnar, J., and Hohmann, J. Antimicrobial and antiplasmid activities of essential oils. Fitoterapia 2006;77(4):279-285.
  13. Javorka, K., Tomori, Z., and Zavarska, L. Protective and defensive airway reflexes in premature infants. Physiol Bohemoslov. 1980;29(1):29-35.
  14. http://www.webmd.com/a-to-z-guides/peppermint-oil-uses-benefits-effects
  15. Meister, R., Wittig, T., Beuscher, N., and de Mey, C. Efficacy and tolerability of myrtol standardized in long-term treatment of chronic bronchitis. A double-blind, placebo-controlled study. Study Group Investigators. Arzneimittelforschung. 1999;49(4):351-358.
  16. Matthys, H., de Mey, C., Carls, dC., Rys, A., Geib, A., and Wittig, T. Efficacy and tolerability of myrtol standardized in acute bronchitis. A multi-centre, randomised, double-blind, placebo-controlled parallel group clinical trial vs. cefuroxime and ambroxol. Arzneimittelforschung. 2000;50(8):700-711.
  17. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/700.html
  18. http://www.botanical.com/botanical/mgmh/l/lungwo49.html
  19. Reiter, M. and Brandt, W. Relaxant effects on tracheal and ileal smooth muscles of the guinea pig. Arzneimittelforschung. 1985;35(1A):408-414.
  20. Stojakowska, A., Kedzia, B., and Kisiel, W. Antimicrobial activity of 10-isobutyryloxy-8,9-epoxythymol isobutyrate. Fitoterapia 2005;76(7-8):687-690.
  21. http://www.cancer.org/healthy/stayawayfromtobacco/guidetoquittingsmoking/guide-to-quitting-smoking-why-so-hard-to-quit
  22. http://www.lung.org/stop-smoking/how-to-quit/getting-help/
  23. http://www.smokefree.gov
  24. http://www.cancer.org/healthy/stayawayfromtobacco/guidetoquittingsmoking/index
  25. http://www.consumerreports.org/cro/air-purifiers.htm
  26. http://www.lung.org/lung-disease/asthma/taking-control-of-asthma/reduce-asthma-triggers.html
  27. http://www.achooallergy.com/allergy-asthma-mask-buying-guide.asp
  28. http://www.enviroflash.info/
  29. http://www.lung.org/lung-disease/asthma/taking-control-of-asthma/reduce-asthma-triggers.html
  30. http://www.consumerreports.org/cro/air-purifiers.htm
  31. http://www.pharmaceutical-journal.com/news-and-analysis/news/what-you-can-tell-lung-disease-patients/11129485.article
  32. Park S, Blanck HM, Sherry B, et al. (2013) Regular-soda intake independent of weight status is associated with asthma among US high school students. J Acad Nutr Diet 113(1):106-11.
  33. https://www.rush.edu/health-wellness/discover-health/8-tips-healthy-lungs
  34. https://www.rush.edu/health-wellness/discover-health/8-tips-healthy-lungs
  35. https://www.rush.edu/health-wellness/discover-health/8-tips-healthy-lungs
  36. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bronchitis/diagnosis-treatment/drc-20355572
  37. https://www.lung.org/lung-health-and-diseases/lung-procedures-and-tests/oxygen-therapy/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 134.799 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan