Unduh PDF
Unduh PDF
Jika sudah lama tidak berhubungan seks, Anda mungkin malu atau merasa tertekan hanya dengan memikirkan kemungkinan kembali beraktivitas di kamar tidur. Jika sudah siap untuk kembali berhubungan seks, tingkatkan kepercayaan diri dan kesehatan agar Anda merasa nyaman akan diri sendiri. Cari pasangan potensial atau jalin kembali hubungan dengan pasangan Anda, dan bersiaplah untuk momen-momen seksi di kamar tidur.
Langkah
-
Ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian. Ada banyak orang yang melalui saat-saat selibat pada suatu waktu di kehidupan mereka. Sebuah studi menunjukkan bahwa 14% pria dan 10% wanita sudah tidak pernah berhubungan seks dalam tahun sebelumnya. Ada banyak perubahan dan transisi dalam kehidupan yang bisa mengakibatkan keterselibatan – baik disengaja maupun tidak. [1] X Teliti sumber Donnelly, D., Burgess, E., Anderson, S., Davis, R., & Dillard, J. (2001). Involuntary celibacy: A life course analysis. Journal of Sex Research, 38(2), 159-169.
- Tahan dorongan menghakimi diri sendiri secara keras karena Anda hidup selibat. Abaikan anggapan dari masyarakat tentang di mana Anda harus berada dalam hidup dan apakah Anda seharusnya sudah berhubungan seks, berkencan, menikah, atau memiliki anak. Opini Anda akan diri sendiri adalah yang terpenting. Depresi karena hidup selibat bisa terjadi dan mencegah Anda berkembang. [2] X Teliti sumber Donnelly, D., Burgess, E., Anderson, S., Davis, R., & Dillard, J. (2001). Involuntary celibacy: A life course analysis. Journal of Sex Research, 38(2), 159-169.
-
Kembangkan kemampuan social. Jika Anda pemalu atau tidak lihati dalam bersosialisasi, Anda mungkin sulit berkenalan dengan orang-orang baru. Penghalang yang paling signifikan dalam menemukan pasangan seksual adalah rasa malu. [3] X Teliti sumber Donnelly, D., Burgess, E., Anderson, S., Davis, R., & Dillard, J. (2001). Involuntary celibacy: A life course analysis. Journal of Sex Research, 38(2), 159-169. Kurangnya kemampuan bersosialisasi secara umum juga dapat menghambat Anda dalam menemukan pasangan seksual. [4] X Teliti sumber Donnelly, D., Burgess, E., Anderson, S., Davis, R., & Dillard, J. (2001). Involuntary celibacy: A life course analysis. Journal of Sex Research, 38(2), 159-169. Berusahalah meningkatkan kemampuan social agar Anda merasa lebih nyaman saat menemui orang-orang baru.
- Latihlah kemampuan komunikasi non-verbal Anda. Bahasa tubuh menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada orang lain. Jika Anda berdiri dalam posisi yang jauh dari sekelompok orang, atau sering membungkukkan bahu, ini berarti, secara tidak langsung, Anda memberi tahu orang-orang untuk menjauh. Cobalah berdiri tegak dengan posisi kedua bahu yang lurus dan leher yang juga tegak. Berdirilah lebih dekat dengan sekelompok orang dan dengarkan percakapan mereka dengan rasa tertarik. [5] X Teliti sumber
- Persiapkan beberapa topik percakapan umum dalam pikiran. Jika Anda kehabisan bahan pembicaraan, Anda dapat mengantisipasi dengan menyiapkan beberapa hal yang dapat dijadikan topik percakapan. Ini termasuk cuaca, keadaan kerja atau sekolah Anda, film terbaru, kegiatan mendaki gunung yang Anda ikuti, dan lain sebagainya. [6] X Teliti sumber
- Latih kemampuan sosial Anda dengan menghadapi berbagai jenis orang. Anda tidak perlu berhemat dan menunjukkannya hanya kepada para calon pasangan. Cobalah bersosialisasi dengan tukang pos atau pegawai supermarket.
-
Bersikaplah proaktif tentang kesan tubuh Anda. Kembali beraktivitas seksual akan membantu mengembangkan rasa percaya diri. Merasa terlalu sadar atau malu akan tubuh sendiri dapat membuat seks menjadi hal yang terasa tidak nyaman. Jika Anda bermasalah dengan gambar tubuh secara umum sehingga hal tersebut mempengaruhi kehidupan seksual secara negatif, prioritaskan untuk menerima apa yang tidak bisa diubah dan menyesuaikan apa yang masih bisa diubah.
- Bergabunglah dengan gym untuk berolahraga. Anda tidak perlu mencoba menurunkan berat badan sebanyak 15 kg, tetapi setidaknya aktivitas fisik dapat meningkatkan rasa percaya diri. [7] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber Dengan demikian, kualitas kehidupan seksual Anda juga bisa meningkat karena energi Anda bertambah.
- Manjakan diri dengan memotong rambut gaya baru atau membeli pakaian dalam yang baru. Merasa seksi akan membantu Anda mengingat apa yang Anda sukai mengenai seks, sehingga Anda kembali tertarik untuk melakukannya lagi.
-
Ciptakan situasi hidup yang pribadi. Cari solusi untuk keadaaan-keadaan dalam kehidupan yang mungkin mencegah Anda bersenang-senang dan dapat mengurangi rasa percaya diri. Baik tantangannya adalah lokasi Anda hidup atau hal lain, ambil langkah untuk mengatasi tantangan tersebut. [8] X Teliti sumber Donnelly, D., Burgess, E., Anderson, S., Davis, R., & Dillard, J. (2001). Involuntary celibacy: A life course analysis. Journal of Sex Research, 38(2), 159-169. Misalnya, Anda mungkin hidup dalam situasi yang tidak menjamin privasi. Anda mungkin tinggal dengan teman sekamar atau anggota keluarga. Jika Anda ingin mengejar hubungan fisik dengan pasangan, carilah cara untuk memastikan Anda mendapatkan privasi. Misalnya, cari tahu apakah teman sekamar Anda bisa pergi keluar satu atau dua kali dalam seminggu.
- Pertimbangkan tinggal sendiri jika situasi Anda saat ini tidak memberikan privasi yang cukup.
-
Jadwalkan pemeriksaan dengan dokter. Pastikan Anda berada dalam kondisi yang sehat untuk berhubungan seksual. Jadwalkan pemeriksaan fisik dengan dokter. Hal ini terutama berguna jika Anda berhenti melakukan hubungan seks karena alasan kesehatan. [9] X Teliti sumber [10] X Teliti sumber
- Jika Anda wanita yang baru melahirkan, kunjungi ginekolog untuk mendapatkan izinnya sebelum kembali berhubungan seks. Banyak wanita yang baru melahirkan merasa tidak nyaman atau bahkan sakit saat berhubungan seks. [11] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber Dokter dapat menentukan apakah ada masalah fisik apa pun yang berasal dari melahirkan.
-
Atasi disfungsi seksual. Anda mungkin berhenti berhubungan seks karena ada beberapa hal yang tidak berlangsung sesuai harapan. Misalnya, Anda mungkin sudah tidak lagi mengalami orgasme. Ini bukan berarti Anda harus benar-benar berhenti berhubungan seks. Ada banyak opsi pengobatan serta perawatan untuk mengatasi masalah disfungsi seksual, baik bagi pria maupun wanita. [12] X Teliti sumber
- Bersikaplah proaktif tentang mengatasi disfungsi yang sedang Anda alami. Buat janji temu dengan dokter. Ia akan mampu membantu Anda dalam mengambil langkah berikutnya yang diperlukan.
- Anda mungkin merasa malu saat berbicara dengan dokter mengenai masalah-masalah seksual. Akan tetapi, ingatlah bahwa ia ada untuk membantu Anda hidup sepenuh mungkin. Dokter benar-benar ingin membantu. Jika memungkinkan, berbicaralah dengan dokter wanita bila Anda seorang wanita, dan dokter pria bila Anda seorang pria.
-
Atasi depresi atau masalah-masalah kecemasan. Kesehatan mental dapat memengaruhi bagaimana Anda merespons terhadap hubungan seksual. Jika Anda depresi, Anda mungkin tidak terlalu tertarik berhubungan seks. [13] X Sumber Tepercaya American Academy of Family Physicians Kunjungi sumber Atasi depresi atau kecemasan dengan menemui konselor. Ia akan mampu membantu mencari tahu mengapa Anda merasa tertekan atau cemas. Ia juga dapat memberi beberapa strategi untuk mengatasi kelainan ini. Beberapa tanda depresi termasuk:
- Berkurangnya nafsu makan atau berat tubuh secara signifikan.
- Siklus tidur yang terganggu (baik tidak mampu tidur atau tidur terlalu banyak).
- Rasa lelah atau kehilangan energi.
- Rasa tersinggung yang bertambah atau berkurangnya gerakan yang dapat terdeteksi orang lain.
- Perasaan tidak berharga atau berlebihan.
- Kesulitan berkonsentrasi atau merasa.
- Munculnya pikiran-pikiran akan kematian atau bunuh diri yang berulang, mencoba bunuh diri, atau menyiapkan rencana bunuh diri.
- Bicarakan opsi-opsi pengobatan dengan dokter Anda. Depresi dan rasa cemas bisa diakibatkan oleh ketidakseimbangan cairan di otak. Pengobatan dapat membantu mengatasi ketidakseimbangan ini. Akan tetapi, ingatlah bahwa beberapa pengobatan bisa mengurangi ketertarikan atau rasa senang secara seksual. Berbicaralah dengan dokter untuk menemukan opsi terbaik bagi Anda.
-
Cobalah kencan daring. Jika Anda kesulitan menemui seseorang yang cocok, Anda mungkin harus memperluas lingkaran pasangan potensial. Situs-situs kencan daring merupakan tempat yang tepat untuk mencari orang-orang yang menginginkan hubungan. Jenis kencan seperti ini jauh lebih umum daripada sebelumnya, dan kemungkinan Anda akan bertemu dengan lebih banyak orang daripada di kehidupan sehari-hari. [14] X Teliti sumber
-
Jalin kembali hubungan dengan pasangan. Jika Anda berada dalam hubungan jangka panjang dan romantismenya sudah berkurang, Anda mungkin perlu menjalin hubungan kembali dengan pasangan agar Anda berdua dapat mulai berhubungan seks lagi. Temukan kembali ketertarikan dan rasa cinta yang menyatukan Anda berdua di kali pertama.
- Hidupkan kembali memori-memori yang indah. Kunjungi sebagian tempat yang Anda datangi saat berkencan, ketika hubungan Anda masih baru. Cobalah beberapa restoran lama atau kunjungi pantai yang dulu menjadi tempat Anda berdua bercumbu.
- Atasi kemarahan dalam hubungan dengan saling berbicara. Hubungan akan menderita jika salah satu atau Anda berdua bersikap marah atau saling membenci. Anda mungkin perlu sedikit waktu untuk dapat kembali menjalin hubungan yang baik, tetapi membicarakan tentang masalah adalah langkah pertama yang tepat. Pertimbangkan mengunjungi konselor pernikahan. [15] X Teliti sumber
- Prioritaskan seks dalam hubungan Anda berdua. Anda mungkin harus menjadwalkan waktu untuk melakukannya, terutama jika Anda punya anak. Rencanakan malam kencan, kirimkan anak-anak untuk menginap di rumah kakek-neneknya, dan bersenang-senanglah berdua.
-
Berlatihlah merayu . Ada beberapa gaya komunikasi dalam rayuan yang dapat menimbulkan hasil yang bervariasi. Gaya-gaya rayuan termasuk rayuan fisik, tulus, sopan, tradisional, dan penuh nuansa. [16] X Teliti sumber Hall, J. A., Carter, S., Cody, M. J., & Albright, J. M. (2010). Individual differences in the communication of romantic interest: Development of the flirting styles inventory. Communication Quarterly, 58(4), 365-393. Anda kemungkinan lebih sukses dengan merayu serta berkencan dalam cara fisik, tulus, dan penuh nuansa daripada menggunakan cara sopan atau tradisional. Selain itu, gaya-gaya fisik serta tulis juga lebih kondusif, terutama untuk aktivitas seksual. [17] X Teliti sumber Hall, J. A., Carter, S., Cody, M. J., & Albright, J. M. (2010). Individual differences in the communication of romantic interest: Development of the flirting styles inventory. Communication Quarterly, 58(4), 365-393.
- Rayuan fisik adalah saat individu menunjukkan ketertarikannya melalui sentuhan fisik, misalnya dengan menyentuh bahu seseorang.
- Gaya rayuan tulus bertujuan menciptakan ikatan emosional, dan lebih tertutup daripada gaya lainnya, tetapi juga bisa bersifat non-seksual. [18] X Teliti sumber Hall, J. A., Carter, S., Cody, M. J., & Albright, J. M. (2010). Individual differences in the communication of romantic interest: Development of the flirting styles inventory. Communication Quarterly, 58(4), 365-393.
- Para perayu sopan biasanya tidak merasa nyaman bersikap sangat seksual, dan mengikuti aturan-aturan rayuan tradisional. [19] X Teliti sumber Hall, J. A., Carter, S., Cody, M. J., & Albright, J. M. (2010). Individual differences in the communication of romantic interest: Development of the flirting styles inventory. Communication Quarterly, 58(4), 365-393.
- Gaya merayu tradisional adalah ketika pria yang berinisiatif dan bertindak sebagai perayu. [20] X Teliti sumber Hall, J. A., Carter, S., Cody, M. J., & Albright, J. M. (2010). Individual differences in the communication of romantic interest: Development of the flirting styles inventory. Communication Quarterly, 58(4), 365-393.
- Sementara itu, para perayu bernuansa menganggap rayuan sebagai sebuah permainan, dengan menunjukkan rasa suka serta ketertarikan mereka kepada orang lain tanpa mendiskriminasi dan secara terbuka. [21] X Teliti sumber Hall, J. A., Carter, S., Cody, M. J., & Albright, J. M. (2010). Individual differences in the communication of romantic interest: Development of the flirting styles inventory. Communication Quarterly, 58(4), 365-393.
- Jika Anda punya pasangan jangka panjang yang ideal untuk kembali menjalin hubungan seksual, cobalah merayunya. Nyalakan kembali gairah dalam hubungan Anda berdua di masa lalu.
-
Gunakan komunikasi yang tegas. Saat berbicara dengan seseorang yang membuat Anda tertarik, gunakan gaya berkomunikasi yang tegas. Nyatakan perasaan dan pikiran Anda dengan pernyataan-pernyataan berbasis “aku”, misalnya: “Menurutku kamu sangat cantik”. [22] X Teliti sumber Kubany, E., Bauer, G., Muraoka, M., Richard, D., & Read, P. (1995). Impact of labeled anger and blame in intimate relationships. Journal of Social and Clinical Psychology, 14, 53-60. Jika Anda sedang berada dalam "masa-masa kering" pada hubungan jangka panjang, ucapkan kepada pasangan: "Menurutku kita sudah lama tidak berhubungan seks. Aku ingin membicarakannya".
- Bahkan saat berbicara secara langsung, pastikan kedua belah pihak bergantian mengobrol dalam percakapan. [23] X Teliti sumber Greene, J. O., & Burleson, B. R. (Eds.). (2003). Handbook of communication and social interaction skills. Psychology Press. Berikan peluang berbicara kepada pasangan dengan memberi jeda singkat (biasanya selama beberapa detik). [24] X Teliti sumber Greene, J. O., & Burleson, B. R. (Eds.). (2003). Handbook of communication and social interaction skills. Psychology Press.
- Jika Anda khawatir tentang kemampuan sosial diri sendiri, ada beberapa acuan mengenai bagaimana Anda seharusnya berkomunikasi. Anda harus berjuang untuk bersikap informatif, relevan, jujur, sopan, serta rendah hati. [25] X Teliti sumber Grice, Cole, & Morgan, 1975
-
Bicarakan semua hal secara bertahap. Jangan berharap Anda akan segera kembali berhubungan seks dengan pasangan yang baru. Kenali terlebih dahulu calon/pasangan dan kembangkan hubungan Anda berdua perlahan-lahan. Kemudian, Anda akan merasa lebih nyaman saat melangkah ke tahap berikutnya.
-
Kenali tubuh Anda secara seksual. Lakukan hal ini sebagai hal utama. Para wanita yang bermasturbasi secara signifikan biasanya lebih puas dalam hal seksual daripada mereka yang tidak. [26] X Teliti sumber Hurlbert, D. F., & Whittaker, K. E. (1991). The role of masturbation in marital and sexual satisfaction: A comparative study of female masturbators and non-masturbators. Journal of Sex Education and Therapy, 17(4), 272-282.
- Menggunakan alat-alat bantu seks, seperti vibrator dan pelumas, dapat meningkatkan kepuasan Anda. [27] X Teliti sumber Haavio-Mannila, E., & Kontula, O. (1997). Correlates of increased sexual satisfaction. Archives of sexual behavior, 26(4), 399-419. Anda dapat menggunakan alat-alat ini sendirian atau dengan pasangan. Jika Anda malu untuk menggunakannya dengan pasangan, cobalah sendiri terlebih dahulu.
-
Pelajari keadaan seks sukarela. Di Indonesia, usia minimal untuk berhubungan seks (menikah) adalah 16 tahun. Ketahuilah jika pasangan Anda berada di bawah usia tersebut dan Anda lebih tua, Anda dapat dituntut dengan pasal pemerkosaan. Seks sukarela juga berarti kedua belah pihak memang ingin berpartisipasi. Saat berhubungan seks, baik Anda maupun pasangan bisa berkata tidak dan membatalkannya di setiap saat. Jika ini terjadi, segeralah berhenti.
- Ingatlah, hanya karena seseorang tidak berkata "tidak", ini bukan berarti ia merasa nyaman dengan situasi yang dialami. Perasaan nyaman adalah proses yang terus berkelanjutan.
-
Siapkan pengaman untuk digunakan dalam aktivitas seksual. Aktivitas seksual yang tidak terlindungi dapat mengakibatkan kehamilan atau PMS (Penyakit Menular Seksual). Untungnya, kondom adalah cara yang tepat untuk mencegah isu-isu ini. Gunakan kondom setiap kali Anda berhubungan seks. [28] X Teliti sumber
- Kehamilan: ketahuilah bahwa pengontrolan hormon hanya akan melindungi Anda terhadap kehamilan, bukan infeksi penyakit menular seksual. Lebih baik Anda punya dua cara untuk melindungi diri sendiri, misalnya dengan menggunakan pengontrol hormon serta kondom. Gunakan kondom berdasarkan petunjuk; kondom hanya efektif hingga 82% untuk mencegah kehamilan jika dipakai secara normal (ini berarti 18 kehamilan dari 100 yang terjadi setiap tahun). Pil KB hanya efektif hingga 91%, dengan 9 kehamilan terjadi di antara 100 wanita setiap tahunnya. [29] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber The most effective method to prevent pregnancy is the birth control implant, with fewer than one pregnancy per 100 women.
- Penyakit menular seksual: selalu gunakan kondom dengan benar saat berhubungan seks. [30] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber . Selain itu, vaksin HPV seperti Gardasil dan Cervarix juga bisa mencegah HPV. HPV adalah virus yang menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks, anal, penis, vagina, serta mulut. [31] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber . Berbicaralah kepada dokter dan orang-orang di dekat Anda mengenai opsi-opsi vaksinasi yang tersedia.
-
Siapkan stok suplai lainnya. Bendungan gigi, produk-produk pelumas pribadi, dan peralatan lain dapat meningkatkan kepuasan seksual secara signifikan. Ini terutama berguna jika Anda sudah lama tidak berhubungan seks dan khawatir mengenai rasa tidak nyaman bagi Anda dan pasangan. [32] X Teliti sumber Herbenick., Reece, Hensel, Sanders, Jozkowski., & Fortenberry. (2011). Association of lubricant use with women's sexual pleasure, sexual satisfaction, and genital symptoms: a prospective daily diary study. J Sex Med. 2011 Jan;8(1):202-12. [33] X Teliti sumber Haavio-Mannila, E., & Kontula, O. (1997). Correlates of increased sexual satisfaction. Archives of sexual behavior, 26(4), 399-419.
- Bendungan gigi: bendungan gigi ini adalah lembaran lateks tipis yang diletakkan di mulut untuk memberikan perlindungan saat melakukan seks oral. Cobalah mencarinya secara daring atau dari toko kesehatan seksual. Beberapa toko obat menjualnya, tetapi bendungan ini tidak mudah ditemukan, tidak seperti alat-alat perlindungan seks lainnya. [34] X Teliti sumber
- Pelumas pribadi: ada tiga jenis pelumas, yang termasuk pelumas berbahan dasar air, silikon, serta minyak. Semuanya memiliki fitur tersendiri.
- Pelumas berbahan dasar air: pelumas seperti ini nyaman karena mudah dibilas dan dibeli di kebanyakan toko. [35] X Teliti sumber Anda dapat menggunakannya secara aman dengan kondom. Pelumas ini juga dapat mencegah kondom robek. [36] X Teliti sumber Jenis pelumas ini juga memicu lebih sedikit gejala penyakit kelamin daripada yang berbasis silikon. [37] X Teliti sumber Herbenick., Reece, Hensel, Sanders, Jozkowski., & Fortenberry. (2011). Association of lubricant use with women's sexual pleasure, sexual satisfaction, and genital symptoms: a prospective daily diary study. J Sex Med. 2011 Jan;8(1):202-12. [38] X Teliti sumber Haavio-Mannila, E., & Kontula, O. (1997). Correlates of increased sexual satisfaction. Archives of sexual behavior, 26(4), 399-419.
- Pelumas berbasis silikon: keuntungannya adalah bertahan lebih lama daripada pelumas lain. Pelumas ini juga merupakan pilihan terbaik untuk seks anal. [39] X Teliti sumber
- Pelumas berbasis minyak: Anda tidak boleh menggunakannya bersamaan dengan kondom lateks. Pelumas berbasis minyak, atau bahkan minyak apa pun yang digunakan sebagai pelumas, dapat merobek kondom. [40] X Teliti sumber
-
Bicarakan tentang seks. Mereka yang dapat membicarakan seks secara terbuka memiliki kehidupan seks yang lebih baik. [41] X Teliti sumber Davis, Shaver, Widaman, Vernon, Follette, & Beitz. (2006). “I can’t get no satisfaction”: Insecure attachment, inhibited sexual communication, and sexual dissatisfaction. Personal Relationships 15(4), 465-483. [42] X Teliti sumber Byers, E. S., & Demmons, S. (1999). Sexual satisfaction and sexual self-disclosure within dating relationships. Journal of Sex Research, 36, 180-189. Bersikaplah tegas kepada pasangan tentang kebutuhan Anda. [43] X Teliti sumber Haavio-Mannila, E., & Kontula, O. (1997). Correlates of increased sexual satisfaction. Archives of sexual behavior, 26(4), 399-419.
- Komunikasi ini juga penting jika Anda berbicara dengan teman. Mereka yang dapat membicarakan tentang seks secara sosial lebih mungkin mendiskusikan seks aman dengan pasangannya. [44] X Teliti sumber Boyer, C. B., Shafer, M. A., Wibbelsman, C. J., Seeberg, D., Teitle, E., & Loveil, N. (2000). Associations of sociodemographic, psychosocial, and behavioral factors with sexual risk and sexually transmitted diseases in teen clinic patients. Journal of Adolescent Health, 27, 102-111
- Jangan takut memberi tahu detail-detail tentang perilaku dan perasaan Anda tentang seks kepada pasangan. [45] X Teliti sumber Byers, E. S., & Demmons, S. (1999). Sexual satisfaction and sexual self-disclosure within dating relationships. Journal of Sex Research, 36, 180-189. Beritahukan pasangan tentang apa yang membuat Anda merasa nyaman. [46] X Teliti sumber Bingkaikan permintaan dalam cara yang positif, misalnya, "Aku suka saat kamu menyentuhmu di sana". Jangan takut juga untuk bertanya mengenai apa yang diinginkan atau disukai pasangan.
-
6Mulailah pemanasan sebelum Anda pergi ke kamar tidur. Hubungan seksual akan lebih menarik jika Anda dan pasangan melakukan pemanasan sebelum benar-benar masuk ke dalam intinya. [47] X Teliti sumber Sentuhan fisik, senyuman, serta tawa dan aktivitas lain dapat membuat Anda berdua merasa dicintai, aman, serta terangsang.
- Cobalah saling memijat, memeluk, serta mencium, bahkan ketika Anda tidak berhubungan seks.
- Kirimkan pesan seksi kepada pasangan.
Peringatan
- Jika Anda merasa tidak aman sebelum atau saat berhubungan seks, minta pasangan untuk berhenti.
Referensi
- ↑ Donnelly, D., Burgess, E., Anderson, S., Davis, R., & Dillard, J. (2001). Involuntary celibacy: A life course analysis. Journal of Sex Research, 38(2), 159-169.
- ↑ Donnelly, D., Burgess, E., Anderson, S., Davis, R., & Dillard, J. (2001). Involuntary celibacy: A life course analysis. Journal of Sex Research, 38(2), 159-169.
- ↑ Donnelly, D., Burgess, E., Anderson, S., Davis, R., & Dillard, J. (2001). Involuntary celibacy: A life course analysis. Journal of Sex Research, 38(2), 159-169.
- ↑ Donnelly, D., Burgess, E., Anderson, S., Davis, R., & Dillard, J. (2001). Involuntary celibacy: A life course analysis. Journal of Sex Research, 38(2), 159-169.
- ↑ http://www.anxietybc.com/self-help/effective-communication-improving-your-social-skills
- ↑ http://www.anxietybc.com/self-help/effective-communication-improving-your-social-skills
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/exercise/art-20048389
- ↑ Donnelly, D., Burgess, E., Anderson, S., Davis, R., & Dillard, J. (2001). Involuntary celibacy: A life course analysis. Journal of Sex Research, 38(2), 159-169.
- ↑ http://www.netdoctor.co.uk/features/sexual_health_003806.htm
- ↑ http://www.soc.ucsb.edu/sexinfo/article/annual-gynecological-exams-what-expect
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/sex-after-pregnancy/art-20045669
- ↑ http://www.psychologylounge.com/2011/02/04/not-tonight-dear-why-couples-stop-having-sex-and-what-you-can-do-about-it/
- ↑ http://www.aafp.org/afp/2000/0815/p782.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/alexa-cortese/online-dating_b_5134756.html
- ↑ http://www.psychologylounge.com/2011/02/04/not-tonight-dear-why-couples-stop-having-sex-and-what-you-can-do-about-it/
- ↑ Hall, J. A., Carter, S., Cody, M. J., & Albright, J. M. (2010). Individual differences in the communication of romantic interest: Development of the flirting styles inventory. Communication Quarterly, 58(4), 365-393.
- ↑ Hall, J. A., Carter, S., Cody, M. J., & Albright, J. M. (2010). Individual differences in the communication of romantic interest: Development of the flirting styles inventory. Communication Quarterly, 58(4), 365-393.
- ↑ Hall, J. A., Carter, S., Cody, M. J., & Albright, J. M. (2010). Individual differences in the communication of romantic interest: Development of the flirting styles inventory. Communication Quarterly, 58(4), 365-393.
- ↑ Hall, J. A., Carter, S., Cody, M. J., & Albright, J. M. (2010). Individual differences in the communication of romantic interest: Development of the flirting styles inventory. Communication Quarterly, 58(4), 365-393.
- ↑ Hall, J. A., Carter, S., Cody, M. J., & Albright, J. M. (2010). Individual differences in the communication of romantic interest: Development of the flirting styles inventory. Communication Quarterly, 58(4), 365-393.
- ↑ Hall, J. A., Carter, S., Cody, M. J., & Albright, J. M. (2010). Individual differences in the communication of romantic interest: Development of the flirting styles inventory. Communication Quarterly, 58(4), 365-393.
- ↑ Kubany, E., Bauer, G., Muraoka, M., Richard, D., & Read, P. (1995). Impact of labeled anger and blame in intimate relationships. Journal of Social and Clinical Psychology, 14, 53-60.
- ↑ Greene, J. O., & Burleson, B. R. (Eds.). (2003). Handbook of communication and social interaction skills. Psychology Press.
- ↑ Greene, J. O., & Burleson, B. R. (Eds.). (2003). Handbook of communication and social interaction skills. Psychology Press.
- ↑ Grice, Cole, & Morgan, 1975
- ↑ Hurlbert, D. F., & Whittaker, K. E. (1991). The role of masturbation in marital and sexual satisfaction: A comparative study of female masturbators and non-masturbators. Journal of Sex Education and Therapy, 17(4), 272-282.
- ↑ Haavio-Mannila, E., & Kontula, O. (1997). Correlates of increased sexual satisfaction. Archives of sexual behavior, 26(4), 399-419.
- ↑ http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001949.htm
- ↑ http://www.cdc.gov/reproductivehealth/UnintendedPregnancy/PDF/Contraceptive_methods_508.pdf
- ↑ http://www.cdc.gov/condomeffectiveness/docs/condoms_and_stds.pdf
- ↑ http://www.cdc.gov/hpv/prevention.html
- ↑ Herbenick., Reece, Hensel, Sanders, Jozkowski., & Fortenberry. (2011). Association of lubricant use with women's sexual pleasure, sexual satisfaction, and genital symptoms: a prospective daily diary study. J Sex Med. 2011 Jan;8(1):202-12.
- ↑ Haavio-Mannila, E., & Kontula, O. (1997). Correlates of increased sexual satisfaction. Archives of sexual behavior, 26(4), 399-419.
- ↑ http://www.sexualityandu.ca/stis-stds/how_do_i_protect_myself_from_stis_stds/dental_dam
- ↑ http://www.healthyhorns.utexas.edu/hs_lube.html
- ↑ http://www.avert.org/fact-sheet-condoms-lubricants.htm
- ↑ Herbenick., Reece, Hensel, Sanders, Jozkowski., & Fortenberry. (2011). Association of lubricant use with women's sexual pleasure, sexual satisfaction, and genital symptoms: a prospective daily diary study. J Sex Med. 2011 Jan;8(1):202-12.
- ↑ Haavio-Mannila, E., & Kontula, O. (1997). Correlates of increased sexual satisfaction. Archives of sexual behavior, 26(4), 399-419.
- ↑ http://www.healthyhorns.utexas.edu/hs_lube.html
- ↑ http://www.avert.org/fact-sheet-condoms-lubricants.htm
- ↑ Davis, Shaver, Widaman, Vernon, Follette, & Beitz. (2006). “I can’t get no satisfaction”: Insecure attachment, inhibited sexual communication, and sexual dissatisfaction. Personal Relationships 15(4), 465-483.
- ↑ Byers, E. S., & Demmons, S. (1999). Sexual satisfaction and sexual self-disclosure within dating relationships. Journal of Sex Research, 36, 180-189.
- ↑ Haavio-Mannila, E., & Kontula, O. (1997). Correlates of increased sexual satisfaction. Archives of sexual behavior, 26(4), 399-419.
- ↑ Boyer, C. B., Shafer, M. A., Wibbelsman, C. J., Seeberg, D., Teitle, E., & Loveil, N. (2000). Associations of sociodemographic, psychosocial, and behavioral factors with sexual risk and sexually transmitted diseases in teen clinic patients. Journal of Adolescent Health, 27, 102-111
- ↑ Byers, E. S., & Demmons, S. (1999). Sexual satisfaction and sexual self-disclosure within dating relationships. Journal of Sex Research, 36, 180-189.
- ↑ http://www.everydayhealth.com/columns/health-answers/ways-make-sex-feel-better-tonight/
- ↑ http://www.psychologylounge.com/2011/02/04/not-tonight-dear-why-couples-stop-having-sex-and-what-you-can-do-about-it/