PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Dewasa ini, penguntitan adalah peristiwa negatif yang cukup lazim terjadi dan berpotensi menimbulkan bahaya yang serius meski sayangnya, tidak disikapi dengan serius oleh sebagian besar orang. Secara umum, penguntit adalah seseorang yang menjelmakan perhatiannya dalam wujud yang “mengerikan” dan dapat membuat Anda merasa tidak nyaman. Di berbagai negara (termasuk Indonesia), penguntitan adalah tindakan yang ilegal dan acap disertai dengan perilaku mengacau serta mengintimidasi. [1] Jika merasa sedang dikuntit oleh seseorang, atau jika perilaku seseorang mulai terasa mengganggu bagi Anda, jangan ragu menyeriusi kekhawatiran tersebut dan segera melaporkannya kepada pihak berwajib. Sebelum melakukannya, pahami terlebih dahulu karakteristik umum seorang penguntit dan perilaku apa saja yang tergolong ganjil serta patut diwaspadai.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengenali Perilaku yang Ganjil

PDF download Unduh PDF
  1. Seorang penguntit mungkin akan membanjiri Anda dengan telepon, pesan teks, atau surel, serta mendatangi rumah Anda sampai perilakunya tersebut terasa melanggar batas personal Anda. Hati-hati, perilaku yang terasa melampaui norma dan batasan kenyamanan Anda dapat diwaspadai sebagai bibit perilaku menguntit. [2]
    • Kemungkinan, orang tersebut juga akan mencoba menjadi “teman” Anda di berbagai media sosial, kemudian terus-menerus menghubungi Anda melalui pesan teks dan mengusik kenyamanan Anda.
  2. Selain itu, waspadai pula seseorang yang terus-menerus melacak rutinitas Anda! Seseorang dengan tendensi menguntit mungkin akan memaksa Anda untuk selalu mengajaknya ke berbagai acara personal, dan/atau mengajaknya bertemu dengan kerabat dan sahabat terdekat Anda. Selain itu, dia pun selalu mengaku mengetahui rutinitas atau rencana sehari-hari Anda. Tentu saja keberadaan orang-orang semacam itu akan mengusik kenyamanan Anda, bukan? [3]
    • Jika seseorang mengaku mengetahui rutinitas sehari-hari Anda, segera bunyikan alarm tanda bahaya! Ingat, ada perbedaan yang sangat signifikan antara tertarik dengan hidup Anda dan terobsesi dengan keberadaan Anda.
    • Jika Anda telanjur mengencani seseorang yang memiliki karakteristik semacam itu, pertimbangkan untuk segera mengakhiri hubungan dengannya!
  3. Misalnya, seorang penguntit tidak akan ragu mencari berbagai informasi mengenai kehidupan pribadi, kehidupan profesional, tempat favorit, dan orang-orang terdekat Anda secara mandiri. Selain itu, mereka pun bisa mengetahui rute menuju dan dari kantor Anda, jadwal berolahraga Anda di pusat kebugaran, atau rutinitas Anda yang lain. [4]
    • Kemungkinan, orang tersebut akan terselip lidah dan mengatakan sesuatu yang belum pernah Anda ceritakan. Jika situasi tersebut terjadi, Anda patut membunyikan alarm tanda bahaya!
  4. Seorang penguntit mungkin tidak mampu mengidentifikasi perilaku sosial yang bisa, dan tidak bisa, diterima oleh orang-orang di sekitarnya. Dengan kata lain, mereka mungkin saja mengalami kecanggungan sosial, kurang memiliki kesadaran sosial, dan merasa “tidak cocok” dengan kelompok sosial mana pun. [5] Misalnya, mereka kurang memahami cara yang baik dan benar untuk berinteraksi dengan orang lain, atau kerap membuat asumsi terkait penilaian orang lain terhadap mereka. Sering kali, mereka juga tidak atau jarang menjalin relasi personal dengan orang lain, dan memiliki harga diri yang sangat rendah. [6]
    • Namun, pahamilah pula bahwa tidak semua orang yang mengalami kecanggungan sosial memiliki bibit penguntit. Jika orang tersebut tidak terlihat terobsesi dengan Anda, tidak mengancam keamanan dan/atau keselamatan Anda, serta tidak selalu mencoba berdekatan dengan Anda, kemungkinan besar dia hanya sulit bersosialisasi dengan orang lain.
  5. Misalnya, amati responsnya saat Anda mencoba menentukan batasan seperti “tolong jangan mengajakku mengobrol di jam kantor” atau “tolong jangan meneleponku di atas jam 9 malam, aku perlu waktu untuk menyendiri." Sebagian besar orang yang “normal” akan menghargainya, tetapi penguntit tidak akan melakukannya. Dengan kata lain, mereka mungkin akan mengabaikan batasan tersebut, mencoba menginvasi wilayah pribadi Anda menggunakan metode lain (seperti memata-matai), atau melakukan upaya intimidasi agar Anda takut membuat batasan lagi di kemudian hari.
    • Beberapa orang yang mengalami kecanggungan sosial dan/atau memiliki gangguan perkembangan, kerap kesulitan membaca bahasa tubuh orang lain. Namun, berbeda dengan penguntit, mereka tetap bisa menghargai batasan yang Anda berikan dan tidak akan berusaha melanggarnya.
  6. Seseorang yang memiliki kecenderungan menguntit dapat tiba-tiba muncul di hadapan Anda tanpa pemberitahuan sebelumnya. Tentu saja perilaku tersebut dapat menjadi masalah karena waktu Anda tidak akan selamanya senggang, bukan? Sejatinya, perilaku tersebut patut diwaspadai karena artinya, orang tersebut tidak dapat menghargai batasan atau privasi yang Anda miliki. [7]
    • Meski orang tersebut akan bersikap pura-pura bodoh atau seolah-olah tidak menyadari bahwa perilakunya telah mengganggu Anda, tetaplah mengutamakan perasaan Anda pada saat itu. Apakah Anda merasa tidak nyaman atau terancam, meski hanya sedikit? Apakah kunjungan tersebut terasa sedikit agresif atau invasif bagi Anda?
    • Kemungkinan lainnya, Anda pun mungkin akan sering berpapasan dengan orang tersebut di tempat umum. Hati-hati, situasi tersebut mungkin terjadi karena orang yang bersangkutan telah mengingat rutinitas Anda sehingga tahu kapan dan di mana dia bisa menemukan Anda.
  7. Kemungkinan besar, seorang penguntit menyimpan keinginan untuk memiliki Anda seutuhnya. Dengan kata lain, jika Anda terlihat atau terasa menarik diri darinya, dia akan mulai bersikap agresif dan intimidatif, terutama karena perbuatan Anda telah memicu stresnya dan membuatnya merasa diabaikan. Hati-hati, sikap agresif tersebut kemungkinan besar akan ditunjukkannya secara gamblang. Misalnya, dia akan terus-menerus mengikuti atau mendekati Anda seakan-akan ingin berkata, “Sebesar apa pun usahamu, kamu nggak akan bisa lari ke mana-mana.” [8]
  8. Sejatinya, perilaku menguntit dapat menjelma dalam berbagai wujud. Ikuti insting Anda! Jika Anda merasa seseorang sedang menguntit Anda, segeralah melaporkannya kepada pihak yang berwajib. Selain itu, laporkan pula jika ada orang yang: [9]
    • Merusak properti Anda.
    • Mengirimkan berbagai hal melalui surel, seperti gambar, surat, atau hal lain.
    • Mengunjungi rumah Anda secara berkala.
    • Membuat laporan polisi palsu mengenai Anda.
  9. Jika Anda merasa sedang dikuntit, respons perilaku tersebut dengan tindakan yang sesuai! Jika ada orang yang sosoknya terus-menerus Anda temui dan eksistensinya mulai terasa mengancam, tegaskan bahwa Anda merasa terganggu dengan keberadaannya dan mintalah dia meninggalkan Anda. Batasi pula penggunaan media sosial dan tingkatkan keamanan Anda di berbagai ranah: ganti gembok rumah, kunci jendela, ganti nomor ponsel, dan ubah rutinitas harian Anda. Jangan pula bepergian sendirian dan jelaskan situasi yang sedang Anda alami kepada orang-orang terdekat agar mereka dapat membantu Anda kapan pun diperlukan. [10]
    • Jangan pernah mengonfrontasi orang tersebut sendirian! Dengan kata lain, pastikan selalu ada orang yang menemani Anda, entah itu sahabat, kerabat, atau orang lain yang Anda kenal dengan baik. Jika perlu, mintalah bantuan kepada polisi!
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memahami Karakteristik Personal Penguntit

PDF download Unduh PDF
  1. Faktanya, banyak penguntit yang mengalami gangguan delusi. [11] Misalnya, mereka menganggap Anda sebagai belahan jiwanya atau sebagai sosok yang bisa memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Adakalanya, mereka pun menganggap Anda menyimpan sebuah rahasia yang harus diketahuinya.
    • Delusi itulah yang mengakari perilaku menguntit mereka, terutama karena seseorang yang berdelusi akan meyakini asumsinya sebagai sebuah kebenaran.
  2. Sebagian besar penguntit akan menguarkan aura yang sangat intens. Misalnya, ketika Anda berdua pertama kali bertemu, kemungkinan besar dia akan terus-menerus melakukan kontak mata yang intens dengan Anda. Meski awalnya perilaku tersebut membuat Anda terkesan atau tersipu, cepat atau lambat Anda akan merasa terancam atau dihadapkan pada bahaya yang cukup besar. Hati-hati, kemungkinan besar, orang tersebut meyakini bahwa Anda berdua memiliki keterikatan personal yang sangat kuat atau memang ditakdirkan untuk hidup bersama. [12]
    • Intensitas yang sama mungkin juga akan dipancarkannya melalui pesan teks beruntun, kunjungan yang rutin, atau cara sejenis lain yang dilakukannya untuk menarik perhatian Anda.
  3. Faktanya, penguntit memiliki tendensi untuk bersikap obsesif terhadap korbannya. [13] Misalnya, mereka tidak mau mendengar penolakan, dan mungkin terlalu terpaku pada sebuah perilaku atau pemikiran. Umumnya, mereka pun tidak akan menyadari bahwa perilaku atau pemikiran tersebut dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi orang-orang di sekitarnya.
    • Oleh karena perilaku dan pemikiran yang spesifik telah menjadi fokus utama mereka, tidak heran jika setelahnya perbuatan menguntit akan mengambil bagian terbesar dalam kehidupan mereka. Misalnya, seorang penguntit mungkin akan terobsesi untuk melihat wajah Anda setiap hari, atau terbiasa mengetahui rutinitas Anda selanjutnya.
  4. Faktanya, perasaan tersebut dapat menjadi bibit perilaku menguntit yang negatif! Semakin dalam orang tersebut mengenal Anda, semakin besar pula kemungkinannya untuk merasa superior atau berhak mengontrol Anda. Umumnya, dia akan mencari sebanyak-banyaknya informasi personal mengenai Anda (terutama melalui media sosial), dan tidak akan ragu meminta foto atau penjelasan yang lebih spesifik mengenai peristiwa yang melibatkan Anda. Hati-hati, informasi itulah yang akan dia jadikan alat untuk mengontrol Anda di kemudian hari! [14]
    • Bunyikan alarm tanda bahaya jika seseorang terus-menerus menanyakan sosok yang berfoto di sebelah Anda, atau mengorek informasi mengenai lokasi spesifik yang Anda unggah di media sosial.
  5. Umumnya, penguntit meyakini bahwa Anda adalah satu-satunya orang yang layak menerima cintanya. Sayangnya, keromantisan tersebut dapat bertransformasi menjadi obsesi dan perilaku menguntit dalam sekejap! Oleh karena itu, waspadalah jika ada orang yang tidak menjalin hubungan romantis dengan Anda, tetapi selalu mencoba membuktikan cintanya atau memenangkan hati Anda menggunakan bahasa tubuh dan perilaku romantis yang berlebihan. [15] Misalnya, jangan mudah teperdaya jika ada seseorang yang terus-menerus membelikan barang mahal untuk Anda, rela menempuh perjalanan yang sangat jauh hanya demi menemui Anda, atau terburu-buru menyatakan cintanya kepada Anda.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengidentifikasi Penguntit

PDF download Unduh PDF
  1. Di Amerika, perilaku penguntitan berhasil membentuk pola khusus yang untungnya, bisa Anda jadikan panduan untuk menghindarinya. Misalnya, penguntitan acap dilakukan oleh seseorang yang tidak bekerja atau berpendapatan rendah, berada di penghujung usia 30 sampai dengan 40 tahun, dan memiliki kecerdasan yang baik (setidaknya pelaku adalah lulusan SMA dan/atau universitas). Fakta lainnya, pria memiliki kecenderungan lebih besar untuk melakukan penguntitan, meski pintu kemungkinan juga tidak tertutup bagi wanita. [16]
    • Ketergantungan obat-obatan terlarang dan gangguan kepribadian sering kali mengakari perbuatan menguntit seseorang. [17]
  2. Sering kali, pelaku penguntitan mengenal korbannya dengan baik, dan salah satu identitas pelaku yang paling lazim adalah mantan pasangan korban. Anda pun mengalami situasi serupa? Lantas, seberapa berbahayanya situasi tersebut? Tentu saja sangat berbahaya, terutama jika mantan pasangan Anda memiliki riwayat kekerasan dalam hubungan! Hati-hati, orang yang Anda kenal biasanya sudah mengetahui tempat-tempat yang sering Anda kunjungi. [18] Alhasil, dia bisa muncul kapan saja dan membahayakan keamanan Anda serta orang-orang di sekitar Anda.
    • Jika mantan pasangan Anda sepertinya berbahaya, sampaikan kekhawatiran Anda kepada petugas keamanan di kantor dan jika perlu, berikan foto mantan pasangan kepada pihak yang berwenang. Tegaskan pula potensi bahaya yang mungkin terjadi kepada seluruh rekan kerja dengan berkata, “Aku sedang dikejar-kejar sama orang yang berbahaya, nih . Kalau dia datang ke kantor, tolong jangan dibukakan pintu, ya.”
    • Pada beberapa kasus, penguntitan dilakukan oleh mantan rekan kerja, kerabat, atau teman yang menyimpan kebencian dan ingin membalas dendam kepada Anda.
  3. Jangan meremehkan tindak penguntitan yang dilakukan oleh orang asing! Sejatinya, Anda justru perlu lebih khawatir karena tidak mengetahui motif di baliknya, pun seberapa berbahayanya orang tersebut. Secara umum, orang asing mungkin melakukan penguntitan karena menyimpan perasaan romantis terhadap Anda, menyetujui atau tidak menyetujui pandangan politis Anda, menduga Anda adalah selebritas, atau merasa tidak diperlakukan dengan baik oleh Anda. [19]
    • Jika menduga sedang dikuntit oleh seseorang, segeralah melaporkan dugaan tersebut kepada polisi.
  4. Cari bantuan untuk menyingkirkan penguntit tersebut . Jika merasa dikuntit oleh seseorang, segeralah mencari bala bantuan! Jika tidak dihentikan, tindak penguntitan dapat bertransformasi menjadi bahaya yang serius untuk Anda. Oleh karena itu, segeralah menghubungi polisi atau pihak berwajib terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
    Iklan

Tips

  • Jika Anda merasa keamanan Anda sedang terancam, segeralah, menghubungi layanan darurat seperti polisi atau pihak berwajib lain.
  • Ingin melaporkan peristiwa penguntitan yang Anda alami? Jangan lupa mengumpulkan bukti selengkap-lengkapnya seperti pesan teks, pesan suara, video, atau bukti lain yang menunjukkan bahwa orang tersebut benar-benar menguntit atau mengancam Anda.
  • Pelajari hukum yang berlaku terkait tindak penguntitan di wilayah tempat tinggal Anda. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai jerat hukum bagi penguntit yang berlaku secara umum di Indonesia, cobalah mengunjungi laman: https://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl6686/jerat-hukum-bagi-stalker-(penguntit)
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.120 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan