Unduh PDF
Unduh PDF
Meniru hasil karya alam di dalam rumah dalam konteks tanaman ternyata lebih rumit dari yang dibayangkan kebanyakan orang. Jika Anda tertarik menciptakan taman di dalam ruangan yang sukses, entah untuk alasan keindahan bebungaan atau menumbuhkan bahan dapur, cobalah salah satu metode berikut ini untuk menciptakan taman kontainer atau taman hidroponik. Bacalah terus di Langkah Pertama untuk mendapatkan saran terbaik membuat taman di dalam ruangan Anda sesukses mungkin.
Langkah
-
Memutuskan gaya taman. Saat bertaman di dalam ruangan, ada dua gaya yang umum: kontainer dan hidroponik (disebut juga aquaponik). Taman kontainer maksudnya ya sesuai bunyinya—sebuah taman berbasis rangkaian plot tanaman atau kontainer, menggunakan tanah dan metode bertaman untuk menumbuhkan tanaman. Taman hidroponik adalah taman khusus di dalam ruangan yang menggunakan air berpupuk (kadang berisi ikan hidup) dan tanah awal non pupuk untuk tanaman, yang ditata secara vertikal. Masing-masing gaya memiliki manfaat dan alasan tersendiri:
- Taman kontainer bagus buat orang yang mungkin ingin bisa menata ulang tata letak tanaman dan akhirnya dipindah ke luar ruangan. Taman jenis ini mampu menumbuhkan tanaman apa saja, dalam berbagai ukuran.
- Taman hidroponik merupakan pilihan bagus buat orang yang ingin menghasilkan banyak tanaman di ruang sempit. Biasanya taman jenis ini digunakan untuk menanam sayuran.
-
Pilih ruang yang tepat. Menciptakan taman di dalam ruangan yang sukses sangat tergantung pada pemilihan ruang yang membantu tanaman untuk tumbuh. Pilihlah daerah demgan banyak jendela dan cahaya matahari; yang terbaik biasanya sisi dengan jendela yang menghadap ke timur atau barat. Kalau bisa, letakkan taman (kontainer atau hidroponik) dekat jendela agar mendapat lebih banyak panas dan cahaya matahari.
- Hindari ruangan bersuhu dingin (seperti loteng atau garasi); hawa dingin dapat membunuh atau melambatkan pertumbuhan tanaman, sementara panas umumnya sangat diterima oleh tanaman.
- Hindari memilih areal dekat ventilasi udara atau kipas, karena dapat membuat kering dan merusak tanaman.
-
Kendalikan lingkungan ruang taman dengan benar. Alasan utama menumbuhkan taman di dalam ruangan adalah kemampuan untuk sepenuhnya mengendalikan lingkungan. Meski menuntut kerja ekstra, namun juga sangat meningkatkan kesuksesan pertumbuhan tanaman jika dilakukan dengan benar. Secara umum, ada tiga hal yang harus Anda kendalikan: suhu udara, frekuensi penyiraman air, dan kondisi tanah. Ketiganya akan sedikit bervariasi, tergantung sistem taman yang digunakan dan tanaman yang hendak ditumbuhkan, namun ada beberapa alat yang dapat mempermudah pekerjaan Anda.
- Cobalah menggunakan tikar pemanas tanah. Secara umum, kebanyakan tanaman akan tumbuh subur di tanah bersuhu antara 23,8 sampai 29,4 derajat Celcius. Anda mungkin tidak ingin udara di dalam rumah sampai sepanas itu, terlebih di musim hujan. Solusinya, Anda dapat membeli tikar listrik khusus untuk memanaskan pot dari bawah, mengatur suhu tanah.
- Terapkan sistem infus untuk penyiraman. Kebiasaan dan kemampuan menyirami tanaman secara teratur bisa jadi sulit dikuasai; daripada menyetel pengingat buat Anda setiap hari, cobalah mendapatkan dan menerapkan sistem infus. Ini dapat diterapkan dengan menanam serangkaian pipa kecil yang di setiap tanaman, plus sebuah timer yang menyalakan dan mematikan air secara otomatis di waktu tertentu setiap hari.
- Pilih sistem pencahayaan. Meski jendela memungkinkan masuknya sedikit cahaya matahari, Anda tetap dapat memberi asupan cahaya pada tanaman lewat jalur artifisial. Lampu pendar fluorescent biasanya dianggap sebagai pilihan terbaik karena murah dan hasilnya bagus. Selain itu, Anda dapat membeli lampu panas khusus untuk menumbuhkan tanaman di dalam ruangan. [1] X Teliti sumber
-
Pilih tanaman Anda. Sama seperti mengurus taman di luar ruangan, ada beragam tanaman yang dapat Anda tumbuhkan di dalam ruangan, seperti sayur-mayur, beri-berian, jamu, bebungaan, dan hiasan hijau-hijauan. Jangan asal pilih. Anda harus memutuskan sendiri mana yang memang akan tumbuh baik di taman Anda. Ada yang bagus tumbuh di dalam ruangan, namun ada pula yang sulit. Jenis tanaman popular untuk taman di dalam ruangan meliputi:
- Sayur-mayur: tomat, lada, terung, wortel, lobak, buncis, kacang polong, dan jamur. [2] X Teliti sumber
- Fruits: strawberries, figs, and grapes. [3] X Teliti sumber
- Jejamuan: kemangi, daun salam, chives, daun oregano, peterseli, daun rosemary, sage, tarragon, dan timi. [4] X Teliti sumber
- Bebungaan: lili, merah Afrika, marigold, begonia, kaktus, dan sukulen. [5] X Teliti sumber
Iklan
-
Pilih kontainer Anda. karena Anda akan menumbuhkan tanaman di dalam ruangan, Anda punya banyak pilihan soal kontainer untuk menampung tanaman. Anda bisa memilih pot tradisional atau kontainer dari toko berkebun, atau yang sedikit unik dengan menggunakan bekas vas tua atau botol plastik. Anda tidak butuh kontainer besar untuk mulai membenih, dan jika Anda berniat melakukan transplantasi, Anda bakal butuh kontainer yang besarnya dua kali akarnya. Kalau tidak, carilah kontainer yang berlubang-lubang di bagian bawah sebagai drainase, atau lubangi sendiri saja kontainer apa pun terserah Anda.
- Kontainer berbahan plastik paling baik menahan kelembapan, namun pot tanah liat banyak dilihat sebagai pilihan yang paling menarik.
- Cobalah mendaur ulang kaleng-kaleng kopi bekas atau botol-botol ukuran 1 liter. Dengan begini Anda akan sekaligus melakukan penghijauan sambil berkebun - sungguh bonus yang menarik!
- Anda dapat menjajarkan bagian bawah kontainer dengan batu sebagai tambahan sistem drainase.
- Jika Anda menggunakan kontainer berbahan kayu, carilah yang terbuat dari redwood atau cedar, karena anti lapuk.
- Jangan menggunakan kontainer yang mengandung bahan kimia, karena dapat membunuh tanaman.
-
Buatlah campuran tanah Anda sendiri. Sayang sekali Anda tidak bisa begitu saja mencomot tanah dari taman untuk ditaruh di kontainer. Tanah dari luar kerap mengandung penyakit dan serangga yang dapat membunuh tanaman secara perlahan. Lagi pula, tanah macam ini jarang mengandung keseimbangan antara pasir dan lempung yang baik untuk memberi efek pori yang ideal. Meski Anda dapat membeli campuran tanah yang sudah jadi, kalau mau, akan lebih baik berhemat dan menjamin kualitas campuran dengan membuat sendiri. Untuk ini, Anda butuh 1 bagian sabut gambut, 1 bagian vermikulit, dan 2 bagian pupuk kompos. Semua ini tersedia di toko berkebun setempat.
- Basahi bongkahan sabut gambut agar terehidrasi; biasanya ada petunjuknya di kertas pembungkus, jadi ikuti saja itu.
- Aduk sabut gambut dengan vermikulit sampai merata, lalu tambahkan pupuk kompos.
- Kalau bisa, coran cacing sangat baik dicampurkan ke dalam tanah; tambahkan ½-1 cangkir coran cacing ke dalam campuran tanah sebelum ditanam ke kontainer. [6] X Teliti sumber
-
Siapkan sistem taman Anda. Jika Anda berencana membuat taman di dalam ruangan yang berukuran besar, Anda harus membuat sistem rak untuk tanaman Anda. Jika tidak, gunakan tip yang telah disebut sebelumnya dalam hal memilih ruangan yang tepat buat taman tipe kontainer. Anda juga harus menyiapkan faktor-faktor kendali berikut ini: pencahayaan, sistem pengairan, dan suhu. Jika Anda menggunakan sistem rak, mestinya akan cukup mudah menginkorporasikan lampu fluorescent dan pengairan bersistem infus ke dalam rak. Jika tidak, upayakan ruang taman Anda sampai semua komponennya tersesuaikan. Tikar pemanas harus diletakkan di bawah kontainer.
- Anda dapat membeli timer untuk pencahayaan, tikar pemanas, dan sistem infus agar menyala hanya pada saat-saat tertentu saja di siang hari.
- Ingatlah selalu bahwa beberapa tanaman tertentu membutuhkan pencahayaan tersendiri, karenanya kelompokkanlah mereka dengan benar. Sebagai contoh, kelompokkan semua tanaman yang suka cahaya agar terpisah dari tanaman yang suka berteduh, lalu sesuaikan output pencahayaan sesuai kebutuhan masing-masing.
-
Urus tanaman Anda. Setelah menanam, Anda harus memelihara, kalau ingin sukses. Pastikan tanaman Anda mendapat asupan cahaya matahari dan air yang teratur, dan bahwa suhu tanah tidak jauh di bawah 21,1 derajat Celsius. Saat tanaman menjadi terlalu besar, Anda harus mentransplantasikannya ke pot yang lebih besar atau dipecah belah, agar dapat tetap hidup atau dibuang sama sekali.
- Jika Anda melihat ada tanaman yang muncul bercak cokelat, layu, atau tampak sekarat, segera pindahkan ke tempat lain, berjaga-jaga barangkali membawa penyakit atau hama yang dapat menyebar.
- Anda dapat menginkorporasikan kompos atau pupuk ke dalam kontainer setiap beberapa bulan sekali untuk membantu memberi gizi pada tanaman.
- Anda dapat meletakkan pot ke rak-rak batu agar air yang keluar dapat memberi kelembapan, seiring tanaman tumbuh. [7] X Sumber Tepercaya Virginia Cooperation Extension Kunjungi sumber
Iklan
-
Pilih sistem hidroponik yang disukai. Ada banyak cara menerapkan taman hidroponik, namun semuanya bertema sama: sebuah tangki air diletakkan di dasar, sementara rak-rak tanaman di bagian atas. Air bermuatan pupuk dari tangki disalurkan ke tanaman dengan sistem pompa, disaring ke bawah melewati tanaman dan kelebihannya ditiriskan kembali ke tangki air. Beberapa variasi dari sistem ini meliputi:
- Masukkan ikan di tangki Anda. Ikan air tawar akan secara alami memberi pupuk pada air lewat kotoran mereka, menciptakan campuran ideal bagi tanaman.
- Ciptakan sistem hidroponik berskala kecil. Anda tidak harus punya unit rak besar dan cadangan yang banyak untuk membuat sistem mendasar. Gunakan saja botol-botol plastik bekas yang dipotong dan jendela yang memberi asupan cahaya matahari. Pertimbangkan membuat sistem jendela jika ruangan sempit. [8] X Teliti sumber
- Gunakan satu kontainer besar ketimbang banyak kontainer kecil. Ada beragam variasi sistem hidroponik, dan salah satunya meliputi penggunaan satu bak besar untuk menghasilkan banyak tanaman sejenis, ketimbang menggunakan banyak kontainer kecil.
-
Pilih lokasi Anda. Sebagaimana taman kontainer, taman hidroponik akan tumbuh subur di bawah asupan cahaya matahari. Karenanya, pilihlah ruang dekat jendela. Malah, jika taman Anda kecil, jendela akan menjadi satu-satunya sumber cahaya yang dibutuhkan. Jika tidak, Anda harus menemukan lokasi dengan banyak ruang vertikal untuk menunjang sistem rak. Cobalah menggunakan satu unit rak khusus atau rak buku yang tersusun rapi untuk sistem hidroponik Anda.
- Jangan menaruh rak persis di atas atau di bawah ventilasi atau saluran udara.
- Jika mungkin, letakkan sistem hidroponik Anda di lantai keras ketimbang karpet, agar jamur dan lumut tidak tumbuh.
-
Siapkan kontainer Anda. Sebagaimana layaknya taman kontainer, nyaris semua kontainer bisa dipakai untuk sistem hidroponik, sepanjang tidak berlapis bahan kimia dan memungkinkan drainase lewat bagian bawah. Anda harus melubangi kontainer yang tidak berlubang agar air dapat keluar lewat bawah. Ketimbang menggunakan tanah pot begitu saja untuk mengisi kontainer, isilah pot dengan perlite. Perlite adalah sejenis tanah pengganti berpori yang sangat baik digunakan untuk taman kecil dan padat. Kemudian, tanamlah benih Anda seperti biasa, lalu disiram untuk membantu mengurangi kejutan transplan.
-
Siapkan sistem Anda. Jika Anda membeli sistem hidroponik komersial, Anda harus mengikuti petunjuk penyiapan pada paketnya. Jika Anda membuat sendiri sistemnya, Anda dapat mengikuti petunjuk fleksibel berikut ini untuk menyiapkan: Letakkan tangki air di rak paling bawah, namun buatlah mengambang setidaknya beberapa senti dari lantai. Lalu, letakkan kontainer tanaman di rak di atas tangki; kontainer terdekat dengan tangki harus nyaris menutupi sama sekali—jarak antara ujung atas tangki ke dasar kontainer tidak boleh terlalu jauh. Siapkan sistem pompa air untuk memberi air ke tanaman di rak atas.
- Lampu fluorescent harus digantung persis di atas tanaman.
- Anda dapat membeli timer khusus untuk mengendalikan pompa air agar aktif hanya selama beberapa jam setiap hari ketimbang 24/7.
- Bicaralah dengan pakar hidroponik setempat di persemaian untuk mendapat saran spesifik terkait sistem Anda.
-
Memelihara sistem Anda. Seiring waktu, Anda harus memastikan bahwa sistem hidroponik Anda dalam kondisi baik agar terus berjalan lancar. Ganti air di dalam tangki bila perlu, juga sesuaikan posisi lampu seiring pertumbuhan tanaman. Jika Anda menggunakan ikan di dalam tangki, Anda harus memastikan mereka tetap sehat dan tidak kekurangan makanan atau tangki terlalu sempit. [9] X Teliti sumberIklan
Tips
- Karena sebagian besar taman di dalam ruangan berukuran kecil, tentunya membatasi jumlah tanaman. Kiranya cukup menggoda—terutama bila Anda menumbuhkan tanaman dari benih dan kualitasnya sangat bagus—untuk membuat taman jadi terlalu padat. Pastikan Anda mencadangkan cukup ruang dengan pencahayaan yang cukup untuk setiap tanaman. Singkirkan yang paling lemah, atau berikan ke orang lain dengan hobi serupa, dan rapikan pertumbuhan yang berlebihan bila perlu.
- Pilih tanaman dari jenis yang tangguh dan anti penyakit. Ini akan membantu mengelola kesehatan taman Anda.
- pada beberapa tanaman, Anda harus menyerbuki bebungaan dengan tangan, menggunakan sikat kecil karena biasanya tidak ada penyerbuk alami di dalam ruangan.
- Anda dapat membatasi penyakit dan hama di dalam ruangan dengan menggunakan minyak neem. Minyak neem adalah minyak berbasis tanaman dari sari pohon neem—Anda juga bisa menumbuhkannya secara organik kalau mau—yang mengandung bahan kimia alami serupa estrogen yang membunuh virus, bakteri, jamur, sekaligus membuat tanaman kurang sedap di mata hama.
- Jika Anda perhatikan ada tanda-tanda penyakit atau jamur, sebaiknya dibuang saja atau setidaknya segera potong semua daun yang terinfeksi. Pertimbangkan ini; mungkin menyedihkan bila terpaksa membuang satu atau dua tanaman, namun kalau penyakitnya sampai menyebar, seluruh taman Anda bakal rusak!
- Jika Anda menggunakan ikan di sistem hidroponik, Anda tidak akan bisa menaruhnya di dalam tangki sampai setidaknya satu minggu setelah sistem mapan, sehingga air sudah disesuaikan ulang dengan lingkungan sekitar.
Iklan
Peringatan
- Jika Anda melihat ada tanda-tanda hama, penyakit, jamur atau kelainan lain, segera bertindak! Jangan tunda membuang tanaman yang tercemar atau menyirami dengan insektisida. Menunggu hanya akan memperparah keadaan.
- Baik Anda menggunakan hidroponik atau berbasis tanah, pastikan benar bahwa taman Anda aman. Air dan listrik tidak bisa digabung, namun Anda harus menggunakan keduanya untuk pencahayaan dan mengairi tanaman. Sebaiknya biarkan ahli kelistrikan menata perkabelannya. Jangan sampai taman di dalam ruangan Anda habis terbakar gara-gara korslet!
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Kompos yang berkualitas dan bergizi tinggi (penting)
- Pot-pot bunga yang benar-benar bersih (penting)
- Tanaman atau benih dari tempat tumbuhnya (penting)
- Kaleng atau kendi air kecil (penting)
- Termometer (penting)
- Pupuk (penting)
- Pestisida (penting jika terjadi hama serangga—dan pasti akan terjadi, cepat atau lambat)
- Timer untuk mengendalikan lampu (jika ada)
- Cat putih atau lembaran-lembaran putih agar tembok lebih reflektif (jika ada)
- Kipas ayun (jika ada, tapi sangat disarankan)
- Sistem ventilasi dan/atau ionisasi (jika ada, namun penting jika menumbuhkan tanaman berbau keras)
Referensi
- ↑ http://www.gardengirltv.com/indoor-gardening.html
- ↑ http://www.rd.com/slideshows/9-vegetables-to-grow-indoors/#slideshow=slide5
- ↑ http://www.rd.com/slideshows/9-delicious-fruits-to-grow-indoors/#slideshow=slidead8
- ↑ http://www.organicgardening.com/learn-and-grow/10-best-herbs-indoors?page=0,10
- ↑ http://www.apartmentguide.com/blog/five-easy-flowers-to-grow-in-small-spaces/
- ↑ http://themicrogardener.com/easy-diy-potting-mix-recipe/
- ↑ http://pubs.ext.vt.edu/426/426-336/426-336_pdf.pdf
- ↑ http://our.windowfarms.org/tag/officialhow-tos/
- ↑ http://www.hydroponicsdiyprojects.com/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 6.575 kali.
Iklan