PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Hidup dalam kedamaian berarti hidup harmonis dengan diri sendiri, orang lain, dan semua makhluk di alam semesta. Walaupun setiap orang bebas mengartikan dan mewujudkan kedamaian sesuai keyakinan dan tradisi masing-masing, ada beberapa hal mendasar yang berlaku secara universal, yaitu menolak kekerasan, bersikap toleran, berpandangan bijaksana, dan menjunjung tinggi kehidupan yang bermartabat. Artikel ini menjelaskan cara menciptakan kedamaian, tetapi hanya Anda satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas perjalanan dan cara hidup yang membawa Anda pada kehidupan yang penuh kedamaian.

Langkah

PDF download Unduh PDF
  1. Walaupun sulit didefinisikan, arti kedamaian yang paling simpel adalah kehidupan yang bebas dari kekerasan (fisik, mental, spiritual, atau dalam aspek kehidupan yang lain), saling menghargai, serta menjunjung tinggi toleransi yang dialami secara batiniah dan terwujud nyata dalam kehidupan sehari-hari.
    • Aspek eksternal: adanya sikap menghargai dan mengasihi orang lain terlepas dari adanya perbedaan budaya, agama, dan pandangan politik.
    • Aspek internal: semua orang membutuhkan kedamaian yang bisa dirasakan jika hidup mereka terbebas dari tindak kekerasan karena mampu memahami dan mengatasi ketakutan, kemarahan, intoleransi, dan ketidakmampuan bersosialisasi. Kehidupan akan terus bergejolak jika pergolakan batin terus diabaikan.
  2. Tumbuhkan kemampuan mencintai tanpa syarat , alih-alih ingin mengendalikan orang lain. Langkah pertama dan terutama untuk mengalami kehidupan yang damai adalah dengan menghilangkan keinginan mengendalikan orang lain dan akibat yang akan terjadi. Salah satu cara mengendalikan orang lain adalah dengan memaksakan keinginan dan menuntut orang lain memahami Anda. Walaupun Anda berniat baik, cara tersebut membuat orang lain merasa dikendalikan dan menimbulkan ketidakseimbangan yang memicu kemarahan, sakit hati, dan kekecewaan. Perilaku mengendalikan orang lain membuat Anda sering mengalami konflik . Sebelum mengharapkan perubahan, berusahalah memahami orang lain, menerima perbedaan dengan bersikap toleran, bersikap persuasif, dan menunjukkan kepemimpinan yang inspiratif untuk menjalin hubungan baik, alih-alih berusaha mengendalikan orang lain. Akan tetapi, jangan menjadi pribadi yang selalu diremehkan, mudah dipengaruhi, atau dimanfaatkan.
    • Utamakan kedamaian, bukan kekuasaan. Gandhi membuktikan bahwa kekuasaan berasaskan cinta kasih lebih efektif dan permanen daripada kekuasaan yang diperoleh melalui hukuman.
      • Contohnya: mengendalikan orang lain dengan memberikan ancaman melalui perilaku, sikap, atau tindakan akan memancing kekerasan yang menimbulkan kekecewaan dan kemarahan. Cara tersebut tidak membawa kedamaian dalam kehidupan sehari-hari sebab cara yang “tepat” bagi seseorang belum tentu menyenangkan bagi orang lain. Kondisi tersebut akan berbeda jika kita saling menghargai dan mencintai.
      • Contoh lain: beberapa guru masih menggunakan hukuman untuk menjaga ketertiban di dalam kelas. Guru yang lain memberikan apresiasi kepada para siswa yang berperilaku baik sehingga mereka merasa lebih dihargai dan termotivasi. Keduanya mengajar di dalam kelas yang tenang, tetapi kelas mana yang lebih diminati para siswa dan lebih kondusif untuk belajar?
    • Pelajari keterampilan bernegosiasi , mengatasi konflik, dan berkomunikasi secara asertif . Memiliki keterampilan berkomunikasi yang konstruktif adalah salah satu cara mencegah dan menyelesaikan konflik dengan orang lain. Konflik tidak selalu buruk dan tidak perlu dihindari jika Anda mengetahui cara mengatasinya. Lakukan saran berikut jika Anda ingin meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Pesan yang disampaikan dengan jelas berperan penting dalam menciptakan kedamaian sebab kesalahpahaman cenderung memicu banyak konflik.
    • Saat berkomunikasi dengan orang lain, jangan memerintah, menilai, menuntut, mengancam, atau mengajukan pertanyaan bertubi-tubi untuk mendapatkan informasi. Cara tersebut akan menimbulkan konflik sebab membuat orang lain yang merasa dikendalikan, alih-alih sebagai teman bicara yang setara.
    • Percayalah bahwa orang-orang di sekitar mampu menjalani kehidupan yang sama baiknya. Memberikan nasihat bisa menjadi cara mengendalikan orang lain jika dilakukan untuk mengganggu kehidupannya, alih-alih sekadar memberikan pandangan tanpa harus melakukan. Diplomat Swedia, Dag Hammerskjold, berkata: “Seseorang akan lebih mudah menjawab jika tidak tahu pertanyaannya”. Kita sering menasihati orang lain dengan asumsi kita sudah memahami masalah yang ia hadapi secara menyeluruh, padahal belum tentu dan kita biasanya memahami masalah tersebut berdasarkan pengalaman yang kita alami. Jauh lebih baik jika Anda menghargai kemampuannya dan siap membantu, alih-alih memberikan jawaban berdasarkan pengalaman Anda. Cara tersebut akan membawa kedamaian, respek, dan kepercayaan akan kemampuan orang lain, alih-alih membuat orang lain merasa kecewa, dinilai, dan direndahkan.
  3. Kebiasaan berpikir absolut dan mempertahankan keyakinan tertentu tanpa berusaha memahami pertimbangan dan perspektif orang lain membuat Anda tidak merasa damai. Kaum ekstrimis yang memiliki pola pikir seperti ini cenderung bersikap reaktif, impulsif, dan mudah terpengaruh karena tidak mampu melakukan refleksi dan berpikir secara sadar. Meskipun keyakinan absolut membuat Anda merasa nyaman, hal ini menghalangi Anda melihat realitas kehidupan dan cenderung menimbulkan konflik jika orang lain menentang keyakinan Anda. Walaupun sulit, bukalah wawasan dan berusahalah mengkaji ulang pemahaman Anda untuk mengembangkan diri dan menikmati kehidupan yang harmonis dengan orang lain.
    • Pertimbangkan keyakinan Anda dengan mau bertanya dan melakukan refleksi . Terimalah kenyataan bahwa setiap orang boleh memiliki keyakinan, iman, kecintaan, atau pendapat yang berbeda. Terapkan etos kehidupan yang menjunjung tinggi harga diri dan sikap saling menghargai dengan meyakini kebenaran universal yang disebut Aturan Emas: “perlakukan orang lain sebagaimana ia ingin diperlakukan”.
    • Alihkan perhatian dengan melakukan berbagai aktivitas jika Anda mulai berpikir negatif tentang orang lain. Mengendalikan diri bukanlah hal yang mudah ketika Anda sangat sibuk dan harus menghadapi banyak orang dengan sifat yang berbeda.
    • Jadilah pribadi humoris . Pecinta damai membuat orang lain tertarik karena memiliki sifat humoris, tetapi kaum fanatik kehilangan selera humor karena hanya sibuk memikirkan diri sendiri dan masalah yang mereka hadapi. Humor membantu Anda meredakan ketegangan dan mampu menunjukkan kecenderungan refresif orang-orang yang berpikiran ekstrem.
  4. Bersikaplah toleran . Keseharian Anda dan orang-orang di sekitar akan berbeda jika Anda bersikap dan berperilaku toleran kepada orang lain. Toleransi berarti menghargai perbedaan, menerima pluralitas dalam masyarakat modern, dan membiarkan orang lain menentukan cara hidupnya sendiri. Ketidakmampuan menoleransi keyakinan, eksistensi, dan opini orang lain akan menimbulkan diskriminasi, penindasan, dehumanisasi, dan tindak kekerasan. Anda harus bersikap toleran agar bisa menikmati kedamaian.
    • Alih-alih membuat persepsi negatif tentang orang lain, ubahlah perspektif Anda dan berfokuslah pada kebaikan orang lain. Dengan demikian, Anda mampu mengubah cara mereka memandang diri sendiri. [1] Contohnya: alih-alih menganggap seseorang bodoh atau tidak berkompeten, mulailah melihatnya sebagai orang yang cerdas, baik, dan pandai . Hal ini membuatnya merasa dihargai dan termotivasi untuk menunjukkan sisi positif tersebut. Anda akan membawa perubahan besar dalam kehidupan seseorang dengan memandangnya sebagai pribadi yang menarik, istimewa, dan penuh perhatian, alih-alih melihatnya sebagai orang yang sombong, pemarah, dan membosankan.
    • Bacalah artikel wikiHow ”Cara Bersikap Toleran terhadap Orang Lain” untuk mendapatkan berbagai masukan tentang cara bersikap toleran dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Jadilah pribadi yang penuh kedamaian . Gandhi berpesan: “Banyak alasan sehingga saya mempersiapkan diri menghadapi kematian, tetapi saya tidak memiliki alasan untuk membunuh.” Pribadi yang damai tidak pernah melakukan kekerasan kepada orang lain dan makhluk hidup yang lain. Karena dunia ini penuh kekerasan, jangan memilih filosofi yang mendukung cara menjalani hidup dengan membunuh makhluk lain.
    • Walaupun orang lain berusaha meyakinkan Anda bahwa kekerasan boleh dilakukan, tolaklah keyakinan tersebut dan pertahankan keyakinan Anda. Jika ada orang-orang tertentu yang meminta Anda mengabaikan korban konflik, sadari bahwa sikap tersebut tidak bisa diterima sebab visi yang salah tentang konflik membuat banyak orang kehilangan nyawa, orang tua, dan tempat tinggal. Mantan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Mary Robinson, mengatakan: “Orang-orang yang hidup dalam zona konflik sangat merindukan kedamaian, meskipun hanya satu hari. Keinginan mereka membuat saya bertekad menghentikan kekerasan.” Walaupun banyak orang yang terlibat dalam tindak kekerasan, sadari bahwa semua orang menolaknya dan mendambakan kehidupan yang damai.
    • Agar Anda merasa damai, tetaplah mengasihi pelaku kekerasan. Pelaku kriminalitas selayaknya merasa dikasihi sebab kita semua adalah sesama manusia, meskipun masyarakat memenjarakan, menyiksa, dan melakukan kekerasan di dalam penjara dan kehidupan sehari-hari. [2] Berusahalah menerapkan prinsip keadilan dan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memberikan teladan nyata melalui tindakan, alih-alih hanya berbicara.
    • Jangan menonton film yang penuh kekerasan, membaca tulisan tentang tindak kekerasan, dan mendengarkan lagu dengan lirik yang penuh kebencian atau menghina.
    • Biasakan melihat gambar, mendengarkan musik, dan berkumpul dengan orang-orang yang membuat Anda merasa damai.
    • Jajaki kemungkinan menjadi vegetarian atau vegan sebagai cara menjaga kelangsungan hidup. Bagi pecinta damai, kekerasan terhadap binatang bukanlah cara menjalani hidup yang damai. Carilah informasi tentang perlakuan terhadap binatang yang diternakkan, diburu, dan dijadikan percobaan dalam industri farmasi. Pelajari tentang pola hidup vegetarian dan vegan untuk membentuk keyakinan Anda tentang makhluk hidup. Selaraskan pemahaman yang Anda peroleh melalui riset dengan keinginan untuk menjalani hidup yang penuh kedamaian.
  6. Lakukan refleksi . Melakukan refleksi adalah salah satu cara mengendalikan pikiran. Respons impulsif sering membawa akibat yang tragis karena pelakunya tidak sempat mempertimbangkan semua aspek dan sudut pandang. Adakalanya, kita memang harus segera bertindak untuk menyelamatkan diri, tetapi alasan tersebut tidak bisa digunakan dalam setiap keadaan sebab sering kali, akan jauh lebih baik jika kita memberikan respons dengan penuh kesadaran dan pertimbangan yang matang.
    • Jika seseorang menyakiti Anda secara fisik dan mental, jangan marah atau bersikap kasar kepadanya. Tenangkan diri sambil memikirkan respons yang akan membawa kedamaian.
    • Mintalah ia berhenti melakukan tindak kekerasan dan berpikir. Jelaskan bahwa kemarahan dan kekerasan tidak bisa menyelesaikan masalah. Katakan: “Jangan menyakiti orang lain.” Jauhkan diri jika ia masih melakukan kekerasan.
    • Kendalikan diri. Jika muncul keinginan bereaksi impulsif untuk mengumbar kemarahan , frustrasi , atau kekesalan , berusahalah mengendalikannya. Jauhkan diri dari situasi yang membuat Anda bingung dan tidak mampu melakukan refleksi. Dengan menenangkan diri, Anda mempunyai kesempatan untuk mengatasi kemarahan dan mempertimbangkan solusi yang bijaksana, termasuk memilih tidak melakukan apa-apa.
    • Belajarlah mendengar secara reflektif. Orang-orang yang mengalami stres cenderung menutupi hal-hal yang sebenarnya ingin mereka katakan. John Powell berkata: “Mendengar sepenuh hati berarti menemukan makna tersirat dan menangkap pesan yang ingin disampaikan untuk memahami orang yang sedang berbicara. Saat mendengarkan ucapan seseorang, berusahalah memahami apa yang sesungguhnya ingin ia sampaikan secara verbal dan nonverbal.” Salah satu aspek penting untuk mengalami hidup yang damai adalah kemampuan mendengarkan orang lain secara reflektif, yaitu kemampuan menggali dan memahami makna sesungguhnya dari apa yang ia katakan, alih-alih memahami orang lain sesuai opini pribadi. Dengan demikian, tanggapan yang Anda berikan bukan hanya hasil menyimpulkan dan menebak-nebak berdasarkan apa yang Anda dengar dan belum tentu benar, tetapi melalui proses memberi dan menerima dengan berkomunikasi secara efektif.
  7. Belajarlah memaafkan , jangan mendendam. Apa gunanya membalas dendam? Jika kita mau belajar dari sejarah, balas dendam hanya membawa penderitaan berkepanjangan yang sia-sia. Ingatlah bahwa sebagai sesama manusia, kita semua memiliki ambisi dan memimpikan kehidupan yang bahagia bersama keluarga. Perbedaan budaya, agama, dan pandangan politik seharusnya tidak memicu konflik yang menimbulkan kesedihan dan kehancuran. Keinginan menyakiti orang lain atau membalas dendam karena merasa dirugikan atau diperlakukan semena-mena hanya memicu kemarahan, kekerasan, dan penderitaan. Gantilah keinginan tersebut dengan kesediaan untuk memaafkan agar Anda bisa menikmati kehidupan yang penuh kedamaian.
    • Hiduplah dalam kekinian , alih-alih terus menyesali masa lalu. Mengenang pengalaman masa lalu dan memikirkan luka lama berarti terus menyesali hal-hal negatif yang sudah lewat dan mempertahankan konflik batin. Memaafkan berarti memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk hidup sepenuhnya di saat ini, merelakan hal-hal yang sudah berlalu, dan mengharapkan yang terbaik di masa depan. Memaafkan adalah kemenangan terbesar sebab Anda bisa kembali menikmati hidup setelah berdamai dengan masa lalu.
    • Memaafkan adalah cara membahagiakan diri sendiri dan membebaskan diri dari kemarahan. Memaafkan adalah kemampuan yang diperoleh setelah Anda belajar mengatasi emosi negatif yang timbul ketika seseorang membuat Anda marah atau kecewa dengan menyadari perasaan tersebut, alih-alih memendamnya. Memaafkan merupakan kesempatan berempati sehingga Anda mampu memahami motif yang mendasari tindakan seseorang. Akan tetapi, memaafkan bukan berarti menyetujui tindakan yang ia lakukan.
    • Sadari bahwa menyembunyikan kemarahan karena ingin menghormati orang lain adalah sebuah penghinaan. Cara tersebut merampas kemandirian seseorang yang seharusnya Anda bela dengan berbicara dan bereaksi atas tindakan negatif yang ia lakukan. Selain membuatnya tidak berdaya, alasan tersebut justru mendukung kesalahannya. Jika harga diri seseorang direndahkan, biarkan ia menyatakan pendiriannya dan berbaikan lagi dengan memaafkan dan saling mengerti.
    • Walaupun Anda belum bisa memaafkan, tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan. Alih-alih, berusahalah menjaga jarak dan terus memperbaiki diri.
  8. Temukan kedamaian batin . Anda akan selalu mengalami konflik jika menjalani hidup tanpa kedamaian batin. Mengejar materi atau meningkatkan status sosial tanpa pernah menghargai aspek batiniah adalah sumber penderitaan. Keinginan memiliki sesuatu yang tidak terpenuhi akan menimbulkan konflik. Banyak orang lupa mensyukuri hal-hal yang mereka miliki karena memprioritaskan materi, karier, dan kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, mereka akan mengalami konflik dan tidak merasa damai karena “harus” memenuhi tuntutan akibat banyaknya materi yang perlu dibersihkan dan dirawat, diasuransikan dan diamankan.
    • Tentukan prioritas dan pilihlah hal-hal yang membuat kehidupan Anda lebih baik dan lebih indah dengan mengabaikan yang lain.
    • Jika Anda sedang marah, carilah tempat yang tenang untuk menyendiri sambil bernapas dalam-dalam dan melakukan relaksasi. Matikan TV, ponsel, dan komputer agar Anda bisa menenangkan diri. Putarlah musik lembut atau matikan lampu. Setelah kembali tenang, lanjutkan lagi aktivitas Anda. Bila perlu, carilah udara segar atau berjalan kaki jarak jauh sambil menikmati keindahan alam.
    • Sediakan waktu untuk menenangkan diri 10 menit setidaknya sekali sehari. Duduklah di tempat yang tenang dan bebas gangguan, misalnya di bawah pohon yang rindang atau di teras rumah yang hening.
    • Kehidupan yang damai berarti kehidupan yang lebih baik daripada sekadar hidup tanpa kekerasan. Berusahalah menciptakan kedamaian dalam semua aspek kehidupan dengan mengurangi stres. Sebisa mungkin, hindari situasi yang memicu stres, misalnya: kemacetan lalu lintas, kerumunan massa, dll.
  9. Fokuskan perhatian pada hal-hal mengagumkan sebagai cara mencegah tindak kekerasan. Sesuatu yang indah, mengagumkan, menakjubkan, dan membahagiakan membuat orang-orang tidak ingin melakukan kekerasan. Penderitaan terbesar yang memicu kekerasan disebabkan oleh hilangnya kesadaran akan rasa bersalah, kebaikan hati, dan kebahagiaan hidup. Kebahagiaan yang Anda rasakan karena selalu berpandangan positif terhadap orang lain dan bersyukur membuat kehidupan Anda terasa damai.
    • Jangan menyabotase hak Anda untuk merasa bahagia . Hilangkan pikiran negatif yang menghalangi Anda meraih kebahagiaan, misalnya karena Anda merasa tidak layak hidup bahagia, merasa cemas memikirkan tanggapan orang lain jika hidup Anda bahagia, dan merasa khawatir akan hal-hal buruk yang mungkin terjadi jika kebahagiaan harus berakhir.
    • Lakukan hal-hal yang Anda sukai. Kehidupan ini lebih dari sekadar bekerja. Walaupun Anda harus bekerja untuk mendapatkan penghasilan, berusahalah meraih tujuan hidup yang Anda impikan. Thich Nhat Hanh berpesan: “Jangan melakukan pekerjaan yang membahayakan kehidupan manusia dan alam. Jangan berinvestasi di perusahaan yang mengancam kelangsungan hidup pihak lain. Pilihlah pekerjaan yang membantu Anda mewujudkan kehidupan yang Anda dambakan.” Tentukan sendiri makna pesan tersebut dan carilah pekerjaan yang mendukung keinginan Anda untuk menjalani kehidupan yang damai.
  10. Kalimat tersebut bukan sekadar pesan yang diucapkan oleh Gandhi, melainkan ajakan bertindak proaktif untuk melakukan perubahan yang membawa kedamaian dalam kehidupan sehari-hari seperti yang Anda inginkan, misalnya dengan:
    • Mengubah diri sendiri . Kekerasan akan terus terjadi jika hal ini diterima sebagai solusi dan sering kali dianggap tak terhindarkan. Jadi, Anda bebas menentukan apakah Anda ingin menghentikan kekerasan dan merasakan kedamaian. Agar bisa hidup dalam kedamaian, jangan pernah menyakiti makhluk hidup. Ubahlah diri sendiri sebelum mengubah yang lain.
    • Berikan solusi . Jadilah pribadi yang mampu mengasihi orang lain apa adanya. Biarkan orang lain menjadi dirinya sendiri agar ia merasa nyaman dengan kehadiran Anda. Selain memiliki banyak teman, mereka akan menghargai Anda.
    • Bergabunglah dan libatkan diri dalam kegiatan Peace One Day. [3] Daftarkan diri melalui internet dan buatlah komitmen untuk merayakan hari perdamaian dunia, yaitu hari gencatan senjata dan antikekerasan internasional yang diselenggarakan oleh PBB setiap tahun pada tanggal 21 September.
    • Mintalah pendapat orang lain tentang kedamaian. Diskusikan cara menciptakan kehidupan yang damai dan menerima perbedaan tanpa menimbulkan konflik , misalnya dengan mengunggah video tentang perdamaian ke media sosial, menulis cerita, puisi, atau artikel agar setiap orang memahami pentingnya kedamaian.
    • Berkorbanlah untuk menolong orang lain. Alasan mulia yang paling tepat untuk membuktikan bahwa Anda ingin menciptakan kehidupan yang damai adalah dengan mengorbankan diri sendiri, bukan mengorbankan orang-orang yang menentang keyakinan Anda. Mahatma Gandhi meninggalkan profesinya sebagai pengacara di Durban, Afrika Selatan untuk menjalani hidup sederhana dan merasakan penderitaan kaum miskin dan tertindas. Ia dikagumi jutaan orang tanpa menggunakan kekuatan kepada siapa pun selain menunjukkan altruisme. Anda juga mampu menjadi pembawa damai dengan menunjukkan kesediaan mengorbankan keinginan yang terpusat pada diri sendiri. Tunjukkan bahwa Anda tidak mengutamakan diri sendiri agar bisa menggerakkan orang lain, misalnya dengan menjadi sukarelawan. [4]
    • Ciptakan harmoni kehidupan dengan mencintai dan membawa kedamaian bagi semua orang. Walaupun hal tersebut sulit dilakukan, Gandhi pernah membuktikan bahwa pria berperawakan kecil yang terkesan rapuh mampu menciptakan karya besar yang sangat mengagumkan karena kegigihannya memperjuangkan kedamaian dengan menerapkan prinsip antikekerasan. [5] Peran serta Anda sangat berharga.
  11. Setiap orang boleh menentukan pilihan masing-masing. Semua yang tertulis dalam artikel ini hanya sebagai saran, bukan dogma yang harus ditaati. Tulisan ini tidak bermaksud memengaruhi keyakinan Anda dan boleh dianggap sebagai masukan. Pada akhirnya, kehidupan yang damai akan terwujud melalui tindakan sehari-hari. Tindakan yang Anda lakukan berdasarkan keinginan dan pemahaman yang bergema dari seluruh penjuru dunia, dari setiap orang yang Anda temui dan kenal, dari kesadaran dan pengetahuan Anda sendiri. Jalani kehidupan dalam kedamaian.
    • Jangan pernah berhenti belajar . Artikel ini hanya sekilas membahas kebutuhan setiap manusia yang sangat luas dan tidak terbatas. Bacalah artikel yang membahas cara mewujudkan kedamaian , terutama tentang para aktivis dan praktisi yang terlibat dalam gerakan perdamaian untuk memperluas pengetahuan. Bagikan pengetahuan Anda kepada orang lain untuk menyebarkan kedamaian ke seluruh dunia.
    Iklan

Tips

  • Bersiaplah menerima kenyataan jika beberapa orang menentang Anda sebab mereka suka mempersulit diri sendiri. Mereka adalah orang-orang yang membutuhkan kasih sayang, alih-alih ditakuti atau dibenci, tetapi Anda tidak perlu menyesuaikan diri atau bersahabat dengan mereka. Perlakukan orang-orang seperti ini dengan bersikap sopan , asertif , dan ramah .
  • Meminta pengakuan dari orang lain bukanlah cara tepat menjalani hidup sebab Anda terpaksa menuruti keinginannya dan kehidupan Anda tidak pernah tenang. Alih-alih, belajarlah menerima diri sendiri apa adanya dan jalani kehidupan yang lebih bermakna dengan mencintai diri sendiri dan orang lain .
  • Jika Anda atau anak Anda diminta melakukan percobaan dengan mengorbankan makhluk hidup, carilah sekolah lain yang melakukan praktikum dengan cara yang lebih bermartabat.
Iklan

Peringatan

  • Pelajari ilmu gizi jika Anda ingin menjadi vegetarian atau vegan sebab Anda harus mengetahui cara memenuhi kebutuhan nutrisi hanya dengan mengonsumsi sayur.
  • Anda akan diperbudak atau ditindas jika mengalah begitu saja. Banyak orang yang menerapkan ideologi yang sangat agresif atau sistem totaliterisme. Kehidupan mereka terlihat damai, tetapi akan berbeda jika tidak ada pengawasan yang ketat.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Bacaan yang ditulis oleh aktivis perdamaian

Referensi

  1. Piero Ferrucci, The Power of Kindness , pp. 168-169, (2007), ISBN 978-1-58542-588-4
  2. Leo Babauta, 5 Teachings to Bring About World Peace, http://zenhabits.net/mahatma-gandhis-5-teachings-to-bring-about-world-peace/
  3. Peace One Day, http://www.peaceoneday.org/welcome
  4. Leo Babauta, 5 Teachings to Bring About World Peace, http://zenhabits.net/mahatma-gandhis-5-teachings-to-bring-about-world-peace/
  5. Leo Babauta, 5 Teachings to Bring About World Peace, http://zenhabits.net/mahatma-gandhis-5-teachings-to-bring-about-world-peace/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 20.429 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan