Semua orang, bahkan yang paling percaya diri sekali pun, pernah punya momen di mana mereka merasa gugup, gelisah, dan ragu. Namun, orang-orang yang percaya diri tahu bagaimana menangani saat-saat seperti itu dan memanfaatkan energi kegugupan itu demi kepentingan pribadi. Aura keyakinan diri dapat menarik perhatian positif dan membuka banyak peluang baru. Bahkan bila sebenarnya Anda tidak merasa percaya diri, pendekatan “pura-pura Percaya Diri saja sampai berhasil” dapat langsung memberi manfaat, dengan harapan kepercayaan diri yang sesungguhnya menyusul kemudian. Meski memang muskil untuk terus-menerus percaya diri, Anda dapat belajar menampakkan diri seolah demikian, jika terpaksa, seperti misalnya saat wawancara kerja, presentasi, atau peristiwa sosial. Makin rajin berlatih, maka bahasa tubuh, interaksi sosial serta gaya hidup yang penuh percaya diri juga akan semakin baik.
Langkah
-
Bayangkan seperti apa tampaknya orang yang kurang percaya diri. Mungkin ia akan tampak menundukkan kepala, membungkuk, berusaha menciutkan diri semaksimal mungkin, dan menghindari kontak mata. Postur macam ini dekat dengan perilaku submisif dan kegelisahan. [1] X Teliti sumber Briñol, P., Petty, R.E., & Wagner, B. (2009). Body posture effects on self-evaluation: A self-validation approach. European Journal of Social Psychology, 39, 1053-1064. Bahasa tubuh seperti ini menegaskan dan memberi pesan bahwa Anda gugup, submisif dan tidak punya kepercayaan diri. Merubah postur dan bahasa tubuh dapat secara drastis merubah kesan yang Anda tampilkan ke orang lain, sikap mereka terhadap Anda, dan pada akhirnya merubah pula persepsi Anda tentang diri sendiri.
- Jika Anda tidak nyaman mencoba beberapa dari teknik ini di muka umum, berlatihlah di depan cermin atau rekam film Anda sendiri sampai merasa sedikit nyaman. Anda juga dapat berlatih dengan kawan baik dan mendapatkan masukan.
-
Berdiri yang tegak dengan kepala mendongak. Tetapkan badan dan berjalanlah dengan kedua bahu tertarik rata ke belakang. Luruskan dagu, dengan wajah menghadap lurus ke depan. Berjalanlah dengan sikap seolah Andalah yang memiliki dunia.
- Berpura-puralah seolah Anda sedang bergantung dari sebuah tali di atas kepala. [2] X Teliti sumber Jaga agar kepala tidak bergerak gelisah dengan menatap ke sebuah titik maya di depan Anda. Fokuslah pada titik itu dan tenangkan kepala.
-
Belajarlah untuk berdiri diam. Orang yang gelisah cenderung memindahkan bobot tubuh dari satu kaki ke kaki lainnya, tidak bisa diam, atau menderapkan kaki. Berdirilah dengan kaki membentang selebar pinggul. Seimbangkan bobot tubuh di kedua kaki. [3] X Teliti sumber Menyeimbangkan atau menegaskan posisi berdiri kedua kaki akan mencegah perasaan untuk bergerak.
- Tetap seimbangkan kedua kaki, bahkan saat duduk. Anda akan tampak gugup kalau menyilangkan kaki atau berderap.
-
Duduklah selega-leganya. Lawan keinginan untuk memajukan bada saat duduk atau menyelipkan tangan ke ketiak. Duduklah selega mungkin dengan mengambil seluruh jatah tempat duduk. Ini namanya pose menegaskan kekuasaan. Banyak kajian menunjukkan bahwa orang-orang yang duduk seperti ini sebelum wawancara merasa dan tampak lebih percaya diri. [4] X Teliti sumber Berikut ini beberapa posisi menegaskan kekuasaan yang dapat Anda coba:
- Saat duduk, bersandarlah ke belakang. Gunakan pegangan kursi jika ada.
- Berdirilah dengan kedua kaki tegap sejajar bahu dan taruh kedua tangan di pinggul.
- Bersandarlah ke tembok, jangan membungkuk. Ini akan secara di bawah sadar membuat Anda seolah “memiliki” tembok atau ruangan tempat Anda berada. [5] X Teliti sumber
-
Gunakan sentuhan secara efektif. Jika Anda ingin menarik perhatian seseorang, sentuh bahunya. Anda harus memertimbangkan situasi dan bagaimana melakukan interaksi serta kontak fisik yang pantas. Misalnya, jika Anda dapat menarik perhatian orang tersebut hanya dengan memanggil nama, maka kontak fisik dapat dianggap berlebihan. Tapi jika sedang berada di suasana yang berisik dan penuh orang, wajar buat Anda menyentuh ringan bahunya untuk menarik perhatian.
- Ingat bahwa sentuhan yang dilakukan harus ringan. Terlalu kuat akan menimbulkan kesan kelewat dominan, bukannya kalem dan percaya diri.
-
Jaga kedua tangan di posisi yang memerikan kepercayaan diri. Saat berdiri atau duduk, jaga kedua tangan agar tetap diam. Posisi yang memerikan kepercayaan diri biasanya dengan membiarkan wajah dan badan terbuka, bukannya ditutupi dari pandangan. Berikut ini beberapa saran yang dapat dipertimbangkan: [6] X Teliti sumber [7] X Teliti sumber
- Satukan kedua tangan Anda di balik punggung atau kepala.
- Masukkan kedua tangan ke dalam saku , tapi tetap munculkan jempol.
- Pertemukan dan rangkai jemari di depan dada dan letakkan siku di atas meja. Ini posisi yang sangat asertif dan sebaiknya digunakan saat bernegosiasi, wawancara dan rapat.
-
Gunakan isyarat tangan dengan hati-hati. Menegaskan setiap ucapan kata dengan isyarat tangan dapat berkesan gelisah atau energik, tergantung budaya setempat. Gerakkan tangan kadang-kadang saja dan terkendali. Jaga agar lengan tetap sejajar pinggang dan lakukan isyarat tangan dari ruang gerak ini. Anda akan tampak lebih kredibel. [8] X Teliti sumber
- Jaga telapak tangan dalam posisi terbuka dan rileks untuk konteks sosial. Tangan yang kaku atau menggenggam berkesan sangat agresif dan dominan. Biasanya dipakai oleh politikus.
- Jaga kedua siku tetap berada di sisi tubuh. Lakukan sedikit isyarat tangan ke sisi luar, agar badan tetap terbuka dan tidak terhalang tangan.
Iklan
-
Lakukan kontak mata. Menjaga kontak mata selama berbicara dan selama orang yang dihadapi gantian berbicara merupakan tanda kepercayaan diri serta minat. Jangan pernah memutusnya dengan memeriksa ponsel, menatap lantai, atau melihat sekeliling ruangan, karena akan membuat Anda tampak kurang ajar, gelisah, atau bahkan tak nyaman. [9] X Teliti sumber Try to keep eye contact for at least half of your interaction. [10] X Teliti sumber
- Sebagai permulaan, cobalah membuat dan mempertahankan kontak mata dengan seseorang cukup lama sampai Anda dapat menegaskan warna mata orang tersebut. [11] X Teliti sumber
-
Jabat tangan dengan tegas. Jabat tangan yang tegas dapat seketika itu membuat Anda tampil percaya diri dan meyakinkan. Ulurkan tangan dan tawarkan untuk menjabat lawan bicara saat berjalan mendekat. Pegang tangannya dengan erat, namun jangan sampai menyakiti. Gerakkan dan bawa tangan tersebut sedikit ke atas-bawah selama satu sampai dua detik, lalu lepaskan. [12] X Teliti sumber
- Jika tangan Anda cenderung berkeringat, siapkan tisu di saku. Bersihkan tangan sebelum menjabat.
- Jangan pernah memberikan tangan yang lemas atau ala “ikan mati” saat menjabat tangan seseorang karena akan membuat Anda tampak lemah. [13] X Teliti sumber
-
Bicara perlahan dan jelas. Jika Anda kerap bicara cepat dan menumpuk kata berusaha memburu maksud yang hendak disampaikan, pelankan. Menjeda ucapan barang satu atau dua detik sebelum bicara akan memberi Anda waktu merencanakan respon, membuat Anda tampil rileks dan percaya diri. [14] X Teliti sumber
- Saat Anda bicara pelan dan teratur, suara Anda juga akan terdengar lebih dalam. Ini akan membuat Anda tampak percaya diri dan menguasai keadaan. [15] X Teliti sumber
-
Seringlah tersenyum. Tersenyum dapat membuat Anda seketika tampak hangat, ramah dan mudah didekati. Berbagai kajian menunjukkan bahwa orang suka dan cenderung ingat dengan orang yang memberi senyum. [16] X Teliti sumber Jika Anda kesulitan mmeberi senyum yang wajar, berikan saja senyuman sekilas lalu kembali ke ekspresi biasa.
- Tertawa adalah cara lain yang juga bagus menampilkan serta mendorong kepercayaan diri, bila situasinya pantas dan tepat. Hindari tertawa cekikikan terus-menerus, karena akan berkesan gugup atau memaksa menguasai. [17] X Teliti sumber
-
Berhenti minta maaf. Jika Anda kerap terus-menerus minta maaf, bahkan untuk hal-hal kecil, segera hentikan. Anda harus belajar merasa dan bertindak lebih percaya diri. [18] X Teliti sumber Katakan kepada para sahabat dekat bahwa Anda sedang berusaha soal ini. Setelah meminta maaf pada salah satu dari mereka tanpa sebab, katakan pada diri sendiri, "Tunggu, tidak, aku tidak perlu minta maaf!" Jika Anda bisa bercanda dengan mereka soal ini, niscaya akan mengurangi kecemasan Anda untuk tak sengaja menghina seseorang.
- Di pihak lain, terimalah pujian dengan anggun. Saat seseorang memuji Anda, tersenyum dan katakan "Terima kasih." Jangan menjawab dengan merendahkan diri atau meremehkan prestasi Anda (misalnya "Ah, biasa saja, kok.")
-
Perlakukan orang lain dengan hormat. Sikap memperlakukan orang lain dengan hormat menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka sebagai individu, tidak merasa terancam oleh kehadiran mereka, dan Anda merasa yakin pada diri sendiri. Ketimbang menggosipkan seseorang, hindari menciptakan atau terlibat dalam drama yang tidak perlu. Ini menunjukkan bahwa Anda nyaman dengan diri sendiri. [19] X Teliti sumber
- Bila Anda menghormati orang lain, mereka juga akan membalas dengan sikap serupa dan bahkan terinspirasi. Dengan sikap ini orang juga akan berhenti menyeret Anda ke situasi atau ketegangan dramatis karena tahu bahwa Anda tidak akan mau terlibat.
-
Latihlah keahlian sosial yang baru ini. Pergilah ke pesta atau kumpul-kumpul sosial untuk melatih beberapa teknik di atas. Ingat bahwa Anda tidak harus mendekati dan berusaha menjadi teman dengan semua orang di situ. Bisa mengobrol dengan satu orang saja sepanjang malam, itu sudah kemenangan besar. Jika Anda tak merasa nyaman pergi ke pesta seperti ini dan lebih suka berlatih di rumah, mintalah bantuan teman.
- Misalnya, Anda mungkin bisa meminta teman Anda untuk berlaku sebagai penonton atau pewawancara jika Anda memang sedang bersiap melakukan presentasi atau wawancara. Jika Anda merasa nyaman begini, undang teman tersebut untuk hadir pada saat presentasi. Ini dapat membantu memfokuskan perhatian Anda ke sahabat tersebut, ketimbang ke orang lain yang ada di ruangan tersebut.
Iklan
-
Tampil dan rasakan diri sebagai yang terbaik. Merawat diri sendiri sangat penting buat kesehatan Anda. Kebersihan, penampilan dan kesehatan, semua itu pantas dilakukan, terutama bila Anda mencoba tampil mengesankan saat wawancara kerja atau kencan. Penampilan dan kesan pertama berdampak sangat kuat. Penampilan yang cerdas memberi Anda peluang besar, dan orang lain juga akan lebih bisa menerima Anda. Sekilaspun Anda tampak baik dan penuh percaya diri.
- Luangkan waktu setiap hari untuk menjaga kebersihan. Mandi, menyikat gigi, dan memakai deodoran sesering mungkin.
- Kenakan pakaian yang Anda yakin membuat Anda tampil serta merasa baik dan/atau cakap. Kepercayaan diri akan terdorong bila mengenakan pakaian yang membuat Anda nyaman dan santai.
-
Hargai diri Anda apa adanya. Bertindak dan bersikap percaya diri memang akan membuat Anda tampak percaya diri, namun penting pula menemukan nilai dalam diri sendiri sebagai individu. Inilah yang akan memberi kepercayaan diri yang sesungguhnya. Bahwa Anda memang istimewa, berbakat, dan banyak yang ingin melihat Anda bahagia. Jika Anda memang berusaha melakukan ini, buatlah daftar pencapaian Anda. Jangan takut memberi selamat pada diri sendiri. [20] X Teliti sumber
- Jujurlah pada diri sendiri dan orang lain. Saat orang melihat bahwa Anda mampu meyakini diri sendiri dan bertanggung jawab atas tindakan pribadi, mereka akan semakin menyukai Anda. Mereka juga akan percaya dan meyakini Anda.
-
Belajarlah mengelola rasa takut Anda. Orang yang kurang percaya diri seringkali takut berbuat salah, atau tampak tidak benar di mata lingkungan. Saat kegelisahan muncul di benak Anda, tarik nafas panjang dan katakan pada diri sendiri, "Saya bisa. Ketakutan saya tidak rasional." Akui kesalahan atau kegagalan yang dilakukan, tapi jangan berkubang di situ.
- Begitu Anda membangun kepercayaan diri, cobalah mengakses hal-hal yang biasanya membuat Anda sangat gelisah. Bagi banyak orang, ini meliputi tindakan mengajukan pertanyaan di tengah kelompok besar, atau mengakui bahwa Anda tidak tahu tentang suatu hal.
-
Ciptakan mentalitas yang percaya diri. Jika Anda kurang percaya diri, Anda akan lebih cenderung berfokus pada hal-hal negatif yang membentuk hidup Anda. Jangan melihat kesalahan sebagai kegagalan. Lihatlah itu sebagai bahan pelajaran yang membentuk karakter dan kepercayaan diri. Ingatlah bahwa setiap kesalahan merupakan peluang untuk menjadi lebih baik. [21] X Teliti sumber
- Ingatkan diri sendiri pada kesuksesan yang pernah dibuat di masa lalu. Setiap orang, tak peduli betapapun percaya diri atau hebat penampilannya, pasti pernah berbuat kesalahan. Yang penting adalah bagaimana menghadapi kenyataan tersebut.
-
Mulailah membuat jurnal. Ini berguna untuk mengurangi stres dengan cara menumpahkannya ke atas kertas (ketimbang dibiarkan menggerogoti pikiran). Lagi pula, tindakan menulis memampukan Anda melihat masalah dari sudut pandang berbeda. [22] X Teliti sumber Untuk mulai membuat jurnal, cobalah menulis daftar seperti, “Hal-Hal Membanggakan yang Harus Saya Ingat Kalau Sedang Gundah.” (Sangat mudah dilakukan saat mood sedang bagus.) Hal ini selalu manjur, namun biasanya terlupakan saat kita sedih, gelisah, atau kurang percaya diri. Menyimpan dan menyiagakan daftar macam ini dapat membantu mengingatkan pada hal-hal yang membuat kita percaya diri.
- Misalnya, Anda dapat menyertakan hal-hal seperti, “Saya bangga bisa main gitar,” “Saya bangga bisa manjat tebing,” “Saya bangga bisa membuat teman tertawa saat mereka sedih.”
-
Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang membangun kepercayan diri. Sumber terbesar perasaan percaya diri harus datang dari diri Anda sendiri. Saat sedang merasa tidak percaya diri, bertanyalah pada diri sendiri: Apa yang saya punya dan tidak dimiliki orang lain? Apa yang membuat saya menjadi kontributor yang bermanfaat di masyarakat? Apa saja tantangan saya dan bagimana agar bisa lebih baik? Apakah yang akan memberi perasaan berharga pada diri sendiri? Ingatkan diri Anda sendiri bahwa keharusan untuk selalu sempurna setiap waktu sama sekali tidak realistis.
- Jika Anda merasa gugup menjelang wawancara, misalnya, sisihkan waktu barang lima menit sebelum melakukan wawancara untuk mencoba beberapa teknik manajemen stres dan pembangkit kepercayaan diri. Ingatkan diri bahwa Anda sudah siap dan akan diwawancara untuk alasan tertentu. Rentangkan tangan ke atas, lalu ke samping, lalu tahan di pinggang. Guncang tubuh Anda sedikit untuk melemaskan diri, lalu tarik nafas panjang. BUang nafas kuat-kuat dan ingatkan diri bahwa Anda mampu melakukan wawancara.
Iklan
-
Pahamilah bahwa rasa takut memengaruhi kepercayaan diri Anda. Kadang orang bisa jadi kelewat menyadari diri sendiri dan cemas berbuat salah dan disangka yang bukan-bukan di mata orang lain. Semua orang pernah merasa takut dan gugup, dan hal ini normal. Tapi jika Anda merasa takut sedemikian rupa sampai memengaruhi kegiatan dan interaksi sehari-hari, mungkin sudah saatnya menghadapi dan mengatasi rasa takut itu. [23] X Teliti sumber
-
Periksa kondisi badan. Apa yang dikatakan oleh tubuh Anda? Apakah jantung berdegup keras? Berkeringat? Semua ini adalah respon tubuh yang bersifat otonomi atau tidak disengaja dan dimaksudkan agar kita siap beraksi (semacam insting bertarung atau kabur). Sialnya, sensasi tubuh ini lebih sering membuat kita takut dan cemas. Nah, tubuh Anda sendiri bilang apa?
- Tanyakan pada diri sendiri, “Kenapa situasi ini membuat saya gugup dan cemas?” Mungkin Anda cemas bakal duduk di kursi yang salah saat makan malam atau takut salah omong dan malu.
-
Evaluasi apa yang Anda takutkan. Putuskan apakah perasaan takut itu membantu atau menghalangi Anda melakukan sesuatu atau menjalani hidup. Beberapa pertanyaan yang dapat Anda ajukan adalah:
- Kejadian apa yang saya takutkan?
- Apakah saya yakin akan terjadi? Seberapa yakin?
- Pernahkah terjadi sebelumnya? Apa hasilnya di peristiwa yang lalu?
- Apa kemungkinan terburuk yang dapat terjadi?
- Apa kemungkinan terbaik yang dapat terjadi? (yang akan terlewatkan kalau tidak mau mencoba)?
- Apakah saat ini akan memengaruhi seluruh hidup saya?
- Apakah saya bersikap realistik terhadap seluruh harapan dan keyakinan saya?
- Jika teman saya berada pada posisi ini, nasihat apa yang akan saya berikan padanya?
-
Belajarlah mengatasi rasa takut dengan pernafasan dalam. Menghirup nafas dalam beberapa kali dapat memberi efek kuat dan membantu mengendalikan kegelisahan. Menghirup dan mengatur nafas dalam akan memerlambat detak jantung. Kalau bisa, coba letakkan tangan di perut dan ambil nafas dalam-dalam. Lalu usahakan agar hanya tangan diperut Anda yang bergerak, bukan dada.
- Ini namanya, “Pernafasan Diafragma.” Pernafasan macam ini dapat membantu Anda untuk rileks dan mengurangi kegelisahan. [24] X Teliti sumber
-
Latih meditasi dan kewaspadaan. Seringkali kita merasa gugup dan gelisah saat merasa lepas kendali. Jika Anda akan memasuki situasi yang menggelisahkan, sisihkan waktu beberapa menit sebelumnya untuk bermeditasi atau menulis di buku jurnal. Dengan demikian pikiran Anda akan lebih tenang saat memulai. [25] X Sumber Tepercaya Harvard Medical School Kunjungi sumber
- Jika ada pikiran yang terus mengganggu dan membuat gelisah, mungkin Anda akan merasa lepas kendali. Meditasi dan kewaspadaan membuat Anda mengakui pikiran membandel itu dan melepasnya pergi.
-
Tuliskan apa yang Anda takutkan. Tulislah semua pikiran yang menyebabkan takut atau gelisah. Ajukan pertanyaan pada diri sendiri untuk mengevaluasi dari mana asalnya. Ini akan memampukan Anda melacak pikiran dan perasaan takut yang ada, mengenali polanya, memandang rasa takut dari sudut pandang berbeda, dan membantu membuangnya dari pikiran. [26] X Teliti sumber
- Meski tak dapat dilakukan saat ini juga, tulislah nanti. Maksudnya adalah agar anda mampu melacak sumber rasa takut itu.
Iklan
Tips
- Jangan berhenti berlatih. Makin sering dilakukan, makin mahir pula Anda.
- Lakukan sesuatu yang lebih memalukan ketimbang apa yang biasa dan mestinya dilakukan. Makin terbiasa merasa malu, makin kebal pula Anda terhadap perasaan seperti itu.
Referensi
- ↑ Briñol, P., Petty, R.E., & Wagner, B. (2009). Body posture effects on self-evaluation: A self-validation approach. European Journal of Social Psychology, 39, 1053-1064.
- ↑ http://changingminds.org/techniques/body/confident_body.htm
- ↑ http://changingminds.org/techniques/body/confident_body.htm
- ↑ http://www.scienceofpeople.com/2014/05/look-feel-confident-using-body-language/
- ↑ http://www.psychology24.org/how-to-appear-more-confident-immediately/
- ↑ http://www.simplybodylanguage.com/hand-gesture.html
- ↑ http://westsidetoastmasters.com/resources/book_of_body_language/chap6.html
- ↑ http://www.forbes.com/sites/carolkinseygoman/2013/08/21/12-body-language-tips-for-career-success/
- ↑ http://www.scienceofpeople.com/2014/05/look-feel-confident-using-body-language/
- ↑ http://www.forbes.com/sites/carolkinseygoman/2013/08/21/12-body-language-tips-for-career-success/
- ↑ http://www.forbes.com/sites/carolkinseygoman/2013/08/21/12-body-language-tips-for-career-success/
- ↑ http://www.thekindtips.com/job-interview-tips-on-how-to-shake-hands/
- ↑ http://www.forbes.com/sites/carolkinseygoman/2013/08/21/12-body-language-tips-for-career-success/
- ↑ http://www.psychology24.org/how-to-appear-more-confident-immediately/
- ↑ http://www.psychology24.org/how-to-appear-more-confident-immediately/
- ↑ http://www.forbes.com/sites/carolkinseygoman/2013/08/21/12-body-language-tips-for-career-success/
- ↑ http://www.mrselfdevelopment.com/2013/05/15-keys-to-incredible-confidence/
- ↑ http://www.pbs.org/thisemotionallife/blogs/10-real-ways-overcome-embarrassment
- ↑ http://womanitely.com/common-habits-confident-people/
- ↑ http://www.entrepreneur.com/article/242763
- ↑ http://www.forbes.com/sites/amyanderson/2013/05/15/people-can-change-their-past-put-mistakes-behind-you/
- ↑ Purcell, M. (2013). The Health Benefits of Journaling. Psych Central. Retrieved on May 22, 2015, from http://psychcentral.com/lib/the-health-benefits-of-journaling/
- ↑ http://www.getrichslowly.org/blog/2009/02/17/how-to-build-confidence-and-destroy-fear/
- ↑ http://www.anxietycoach.com/breathingexercise.html
- ↑ http://www.health.harvard.edu/blog/mindfulness-meditation-may-ease-anxiety-mental-stress-201401086967
- ↑ http://www.anxietybc.com/sites/default/files/adult_hmsocial.pdf