Unduh PDF Unduh PDF

Apabila melihat diri sendiri sebagai orang yang canggung, Anda mungkin bisa mengalami kesulitan dalam situasi sosial dan tidak tahu ingin membicarakan apa. Agar dapat mengatasi kecanggungan, Anda harus menangani rasa malu atau kecemasan sosial ( social anxiety ) yang mengekang diri. Setelah itu, Anda bisa mulai meningkatkan kemampuan sosial dan belajar menjadi pembicara yang hebat. Anda harus berlatih untuk bisa mengatasi kecanggungan, tetapi Anda pasti bisa melakukannya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengatasi Rasa Malu dan Kecemasan

Unduh PDF
  1. Orang-orang terkadang menggunakan ketiga istilah ini secara bergantian karena menganggap istilah tersebut memiliki makna yang sama, tetapi sebenarnya tidak demikian. Rasa malu dan kecemasan dapat membuat Anda merasa canggung, tetapi Anda juga bisa mengalami kecanggungan sosial walaupun bukan orang yang pemalu atau penderita kecemasan sosial. [1]
    • Rasa malu adalah kegelisahan yang muncul ketika sedang bersama orang lain. Orang yang pemalu mungkin merasa tidak nyaman pada situasi sosial tertentu, tetapi hal ini tidak begitu mengganggu kehidupan sehari-harinya. Apabila Anda adalah orang yang pemalu, Anda mungkin bisa mengatasi rasa malu dengan menantang diri sendiri untuk ikut serta pada situasi sosial yang membuat diri merasa tidak nyaman.
    • Kecemasan sosial mungkin menyerupai rasa malu yang sangat besar. Orang yang menderita kecemasan sosial biasanya memiliki ketakutan yang tidak masuk akal. Rasa takut tersebut timbul karena dia tidak ingin mempermalukan dirinya pada situasi sosial sehingga hal tersebut mengganggu kemampuannya dalam berkegiatan seperti biasa di dalam masyarakat. Apabila menderita kecemasan sosial, psikolog dapat membantu Anda mengatasinya.
    • Kecanggungan, atau merasa self-conscious (perasaan yang membuat seseorang memerhatikan segala ucapan dan juga penampilannya secara berlebihan) adalah perasaan yang membuat Anda merasa diperhatikan oleh orang-orang, dan terkadang hal ini dapat menimbulkan rasa malu di dalam diri. [2] Semua orang bisa mengalami hal ini, tetapi perasaan tersebut memuncak pada masa remaja. [3]
  2. Apabila Anda percaya kepada diri sendiri, perasaan self-conscious cenderung akan menghilang. Anda sebaiknya memfokuskan diri untuk menikmati aktivitas sosial yang sedang dilakukan daripada mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan. Membangun kepercayaan diri tidak bisa dilakukan dalam waktu semalam, tetapi Anda bisa meraihnya secara perlahan dengan belajar menerima diri sendiri. [4]
    • Apabila memiliki pikiran buruk tentang diri sendiri, cobalah melihat pikiran tersebut dari perspektif lain. Sebagai contoh, mungkin Anda adalah orang yang pemalu pada situasi tertentu. Daripada mencaci diri sendiri, cobalah melihat rasa malu tersebut dari perspektif lain: Anda sedang tidak ingin berbicara banyak hari ini, dan tidak ada yang salah dengan hal itu. [5] Orang pendiam dan juga orang yang senang berbicara mempunyai tempat tersendiri di dunia.
    • Sadari bahwa Anda adalah orang yang hebat dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Anda adalah orang yang pantas dikenal, bahkan dengan kekurangan yang dimiliki karena pada dasarnya seluruh orang di dunia memilikinya. [6]
  3. Agar lebih nyaman berinteraksi dalam situasi sosial, pertimbangkan untuk memiliki hobi baru yang melibatkan interaksi sosial yang cukup banyak. Semua hobi yang menarik minat dan memberikan peluang untuk bisa berinteraksi dengan orang yang baru dikenal (walaupun hanya sedikit) dapat membantu Anda mengatasi rasa malu atau kecemasan sosial. [7]
    • Pertimbangkan untuk mengikuti kursus yang jumlah anggotanya kecil untuk mempelajari keahlian baru, seperti menggambar atau ilmu bela diri. Anda juga bisa bergabung dengan tim olahraga atau kelompok sosial yang melakukan aktivitas bersama.
  4. Banyak orang yang pemalu atau memiliki kecemasan sosial mempunyai tingkah laku tertentu yang melindungi diri mereka dari kecanggungan dalam interaksi sosial. Contoh dari tingkah laku tersebut adalah mengalihkan pandangan ke ponsel, menghindari kontak mata dengan orang-orang pada pesta, menenggak minuman beralkohol atau menggunakan narkoba untuk mengurangi rasa canggung. Apabila ingin mengatasi kecanggungan, Anda harus mengidentifikasi sikap seperti itu dan meninggalkannya. Semakin sering melakukan interaksi sosial tanpa menggunakan sikap yang berhubungan dengan safety behavior (perilaku yang dilakukan seseorang agar dapat melepaskan diri dari situasi yang membuatnya merasa tidak nyaman; Anda bisa mempelajari sikap tersebut di tautan ini ), semakin mudah pula melakukan interaksi tersebut. [8]
  5. Apabila membayangkan secara berlebihan semua hal memalukan atau hal buruk yang mungkin terjadi pada interaksi sosial berikutnya, Anda sebaiknya menyangsikan pikiran seperti itu. Jika pikiran tersebut kembali muncul, tanyai diri Anda sendiri seberapa besar peluang tersebut bisa terjadi. Lalu pikirkan beberapa alasan mengapa hal buruk tidak akan terjadi kepada diri Anda dan ingatlah terus alasan itu. [9]
    • Sebagai contoh, apabila Anda khawatir akan mengatakan sesuatu yang konyol ketika sedang berbicara dengan wanita yang disukai, yakinkan diri sendiri bahwa hal itu tidak akan terjadi karena Anda adalah orang yang pintar, mengetahui hal menarik yang bisa dibicarakan, dan mempunyai rencana mengenai topik yang akan dibicarakan dengannya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Meningkatkan Kemampuan Sosial

Unduh PDF
  1. Orang yang menderita kecanggungan sosial sering kali merasa tidak tahu cara memberikan tanggapan yang baik kepada orang lain ketika berbicara. Apabila Anda adalah orang yang seperti itu, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah berlatih sesering mungkin. Semakin banyak pengalaman berbicara dengan orang lain mengenai topik yang berbeda-beda di tempat yang baru dikunjungi, semakin baik juga kemampuan Anda dalam menangkap social cue (isyarat verbal atau nonverbal yang muncul dalam interaksi sosial yang menunjukkan tanggapan orang lain mengenai cara berbicara atau berinteraksi Anda). [10]
    • Agar bisa menangani ketakutan yang dimiliki, Anda harus berbicara dengan orang yang tidak dikenal, bukan terus mengikuti teman ketika berada di dalam pesta. [11]
    • Mencari tahu terlebih dahulu siapa saja yang akan hadir dalam sebuah acara dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri. Hal ini berguna dalam memperluas jaringan bisnis. Cari tahu sebanyak mungkin tentang orang yang akan ditemui, jadi Anda akan tahu apa yang harus dibicarakan. [12]
  2. Orang yang membaca fiksi cenderung memiliki kemampuan sosial yang lebih kuat daripada orang yang membaca nonfiksi. Hal ini terjadi mungkin karena dia mengalami dan memahami berbagai situasi sosial melalui perspektif karakter fiksi. Apabila Anda ingin merasakan interaksi sosial yang tidak canggung, cobalah membaca novel. [13]
  3. Jika ingin membangun rasa percaya diri dan meningkatkan kemampuan sosial, pertimbangkan untuk mengikuti kursus akting atau teater. Kursus tersebut dapat membantu Anda keluar dari zona nyaman, mengajari cara mengatasi situasi yang tidak terduga dengan cepat, dan membantu Anda agar dapat menertawakan diri sendiri. Langkah ini dapat membantu mengurangi kecanggungan sosial. [14]
  4. Walaupun Anda merasa kecanggungan mengekang diri, mungkin ada keuntungan yang bisa didapatkan darinya. Orang-orang cenderung melihat individu yang canggung sebagai pribadi yang tulus dan tidak mengancam. Orang yang canggung juga bisa sangat lucu dengan cara dia sendiri. Banyak orang melihat kecanggungan sebagai hal yang menawan dan atraktif karena seluruh alasan ini. [15]
    • Semakin jarang mengkhawatirkan kecanggungan yang dimiliki, semakin kecil pula dampak buruk yang memengaruhi hubungan Anda dengan orang lain. Oleh karena itu, cobalah membuat diri Anda menjadi lebih santai lagi.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Melakukan Pembicaraan yang Tidak Canggung

Unduh PDF
  1. Senyumlah . Tersenyum telah terbukti membuat orang lebih menarik dan mudah didekati. Senyumlah ketika berbicara, berjalan, dan berada di tempat umum. Dengan tersenyum, orang-orang mungkin akan ingin berbicara dengan Anda. [16]
  2. Orang yang canggung berusaha menghindari kontak mata sembari melirik dengan kaku sehingga orang lain akan mendapatkan kesan bahwa Anda adalah orang yang kasar dan tidak peduli dengannya. Pertahankan kontak mata ketika sedang berbicara untuk menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan apa yang orang lain utarakan. [17]
  3. Membuat rencana terlebih dahulu dapat membantu apabila Anda tidak bisa membuat topik pembicaraan. Buatlah daftar yang berisi beberapa topik yang dapat digunakan ketika Anda kehabisan bahan pembicaraan.
    • Apabila Anda memiliki minat, entah mengenai mobil atau pengembaraan, cobalah membicarakannya karena itu bisa menjadi topik perbincangan yang baik. Anda akan lebih mudah mendapatkan pembicaraan yang baik apabila topik perbincangannya benar-benar menarik perhatian Anda. [18]
    • Peristiwa yang baru-baru ini terjadi selalu menjadi pembuka pembicaraan yang baik, jadi cari tahu apa saja yang sedang terjadi di dunia. [19]
    • Berusahalah membicarakan topik yang ringan, terutama apabila Anda berbicara dengan orang yang tidak dikenal. Kebanyakan orang tidak menyukai pembicaraan kasual mengenai topik yang penuh kesedihan. [20]
  4. Salah satu cara baik untuk terus melanjutkan perbincangan adalah mengajukan pertanyaan yang tepat. Cobalah mengajukan pertanyaan yang membuat lawan bicara menghasilkan tanggapan panjang sehingga Anda bisa mengajukan pertanyaan lain. Daripada mengajukan pertanyaan seperti, "Apakah kau suka dengan sekolahmu?” cobalah memberikan pertanyaan seperti, "Mata pelajaran apa yang kau sukai?" Lalu Anda bisa bertanya, "Mengapa kau suka mata pelajaran tersebut?" atau "Apa yang kau pelajari dari mata pelajaran tersebut?" dan lain-lain. [21]
    • Mengajukan banyak pertanyaan dapat mencegah Anda membicarakan diri sendiri secara berlebihan, karena orang-orang cenderung tidak menyukainya. [22]
  5. Jeda panjang pada pembicaraan dapat membuat Anda merasa tidak nyaman, terutama jika Anda adalah orang yang pemalu atau menderita kecemasan sosial. Ingatlah bahwa jeda cenderung terasa lebih lama daripada kenyataannya, jadi jangan biarkan hal itu menghentikan perbincangan. [23]
    • Jangan berpikir secara berlebihan dan teruslah berbicara. Tidak akan menjadi masalah apabila Anda mengubah topik pembicaraan karena paling tidak perbincangannya akan terus berlanjut.
    • Apabila Anda kehabisan topik pembicaraan, mulailah membicarakan keadaan di sekeliling Anda dan lawan bicara, seperti cuaca atau makanan yang ada di pesta. Mulailah membicarakan hal-hal yang sederhana seperti, "Bagaimana pendapatmu tentang cuaca hari ini?" untuk memulai perbincangan. [24]
    • Perhatikan bahwa jeda dalam perbincangan tidak harus canggung. Cobalah untuk tidak membiarkan jeda mengganggu pembicaraan dan ajukan pertanyaan walaupun waktu telah berlalu beberapa detik saja. Sebagai contoh, apabila lawan bicara Anda sedang menceritakan liburannya ke Praha, pertimbangkan untuk kembali membicarakan hal tersebut sesaat kemudian dengan mengatakan kalimat seperti, "Jadi kau pernah mengunjungi Praha. Apakah kau pernah mengunjungi tempat lain di Eropa?"
  6. Jangan kesal dengan diri sendiri apabila perbincangannya tidak berlangsung dengan baik. Lupakan kejadian tersebut dan mulailah berbicara dengan orang lain.
    Iklan

Tips

  • Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian karena terkadang semua orang suka merasa canggung. Jangan selalu menanggapi kecanggungan dengan serius. Cobalah untuk menghadapinya dengan lebih santai.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.280 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan