PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Ketika seseorang yang disayangi sangat melukai perasaan Anda, mungkin akan sulit bagi Anda untuk melupakan hal tersebut. Anda mungkin merasa bahwa hal terbaik untuk dilakukan adalah mengubah rasa cinta menjadi benci, padahal sebenarnya pilihan tersebut hanya akan membuat segalanya terasa lebih sulit karena benci bukanlah lawan dari cinta. Keduanya adalah emosi kuat yang dapat “menghabiskan” energi Anda. Jika Anda ingin berhenti merasakan luka akibat kehilangan seseorang yang dicintai (baik karena putus hubungan, pertengkaran, kematian, atau hal lainnya), hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menghadapi emosi yang dirasakan dan berusaha untuk kembali menjalani hidup.

Bagian 1
Bagian 1 dari 5:

Menghilangkan Hal-Hal yang Mengingatkan Tentangnya

PDF download Unduh PDF
  1. Jika ia tidak akan menjadi bagian dari kehidupan Anda lagi, hapus informasi kontaknya. Hal ini dapat mencegah Anda agar tidak menghubungi, mengirim pesan, atau menulis surel untuknya.
    • Anda mungkin masih mengingat nomor telepon atau alamat surelnya, tetapi dengan menghapus informasi kontaknya dari ponsel, komputer, tablet, buku alamat, dan lain-lain akan membuat Anda setidaknya merasa lebih sulit untuk menghubunginya.
    • Sebagai contoh, jika Anda menghapus informasi kontak mantan kekasih dari ponsel, Anda tidak akan terlalu tergoda untuk menyentuh namanya dan mengirimkan pesan atau meneleponnya. Setidaknya, Anda akan terdorong untuk mempertimbangkan tindakan sebelum melakukannya.
  2. Jika ia masih menghubungi atau mengirimi Anda pesan singkat, dan Anda menggunakan ponsel pintar, Anda bisa mengunduh aplikasi yang dapat memblokir panggilan atau pesan singkat darinya agar Anda tidak harus mendapatkan pemberitahuan.
    • Hal ini berguna terutama jika Anda berusaha keras untuk melupakannya. Setiap kali ia menghubungi atau mengirimi pesan, Anda akan teringat kembali kepadanya, dan terdorong untuk menanggapinya.
  3. Jika ia sering menghubungi Anda melalui surel, arahkan surel-surel yang ia kirimkan agar langsung disimpan ke folder terpisah, dan bukan kotak masuk. Anda bisa melakukannya dengan membuat filter surel. Petunjuk pembuatan filter ditentukan oleh penyedia layanan surel yang Anda gunakan.
  4. Jika Anda berusaha keras untuk melupakan seseorang, kehadirannya di Facebook atau Twitter adalah hal yang buruk. Daripada sekadar menghapusnya, Anda perlu memblokir akunnya. Dengan cara ini, Anda tidak akan melihat apa pun yang ia unggah (dan sebaliknya).
    • Mungkin Anda tergoda untuk mengetahui kabarnya di Facebook, Twitter, Instagram, atau situs media sosial yang lain. Akan tetapi, hindari dorongan untuk memeriksa profilnya karena hal tersebut hanya akan menyulitkan Anda untuk melupakannya dan kembali melanjutkan hidup.
  5. Buang pesan-pesan lama atau bentuk komunikasi yang lain seperti surel, pesan Facebook, obrolan WhatsApp, dan lain-lain. Anda memiliki hal lain yang lebih “layak” dilakukan daripada membaca kembali pesan-pesan tersebut dan merasa kesal.
  6. Sebelum menghapus foto-foto, pertimbangkan apakah foto-foto tersebut menggambarkan bagian dari kehidupan Anda yang benar-benar ingin dilupakan selamanya.
    • Seiring berjalannya waktu, Anda mungkin mengingat kembali hubungan atau (setidaknya) momen yang pernah dijalani dalam hidup dengan rasa rindu.
    • Jika ada kemungkinan Anda akan menyesal karena menghapus foto-foto tersebut, cobalah simpan foto-foto di dalam boks atau kandar cepat ( flash drive ), kemudian berikan boks atau kandar kepada teman untuk disimpan dengan aman hingga Anda merasa cukup siap untuk melihatnya kembali.
  7. Periksa kamar dan rumah Anda dan buang apa pun yang mengingatkan Anda kepada orang tersebut. Anda bisa meletakkannya di dalam sebuah boks hingga Anda siap untuk melihatnya kembali.
    • Anda juga bisa menyumbangkan atau membakar barang-barang tersebut nanti. Akan tetapi, untuk saat ini, cukup simpan dan sembunyikan barang-barang tersebut agar Anda tidak terus-menerus mengingat kehilangan yang dialami.
    • Jika Anda ingin membakar barang-barang tersebut, pastikan Anda melakukannya di tempat yang aman (dan diizinkan untuk membakar benda). Sebagai contoh, Anda bisa membakarnya di luar ruangan, dan bukan di lantai kamar.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 5:

Memperbaiki Perasaan

PDF download Unduh PDF
  1. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seseorang memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengatur perasaannya sendiri ketika ia melihatnya dari sisi ilmiah. Dalam hal ini, perasaan dipandang sebagai poin atau data “terkendali” (meskipun mungkin tidak terduga) dalam eksperimen hidup. [1]
    • Jika Anda mendapatkan hasil eksperimen yang tidak terduga, Anda perlu memeriksa eksperimen, mencari tahu titik deviasi, dan melihat hasil yang disebabkan oleh deviasi tersebut. Setelah itu, Anda perlu membuat rencana untuk langkah berikutnya. Meskipun terkesan sosiopatik, pendekatan terhadap luka batin dengan cara seperti ini benar-benar bisa membantu.
    • Mungkin saat ini Anda tidak merasa memiliki kendali atas perasaan yang ada. Akan tetapi, dengan ketekunan, Anda bisa melatih otak untuk menanggapi situasi dalam cara yang lebih terkendali. Sebagai contoh, Anda bisa menghadapi sesuatu dengan tenang dan melihatnya secara objektif, bukan subjektif.
  2. Kehilangan seseorang yang dicintai bisa membuat Anda tersiksa dalam badai emosi: keterkejutan, perasaan mati rasa, ketidakpercayaan, kemarahan, kesedihan, ketakutan, dan bahkan rasa lega dan kebahagiaan. Anda juga bahkan bisa merasakan beberapa emosi tersebut secara bersamaan.
    • Daripada melawan perasaan yang ada, cobalah terima dan biarkan perasaan tersebut mengalir. Ada baiknya Anda menenangkan diri sejenak dan mencoba mengamati emosi yang ada, kemudian melepaskan diri dari emosi-emosi tersebut. Ingatkan diri sendiri bahwa apa yang Anda rasakan adalah hal yang sangat wajar.
    • Anda bisa mengatakan kepada diri sendiri, “Aku memang bersedih atas hancurnya hubungan ini, dan kesedihan ini adalah perasaan yang turut hadir dalam kejadian tersebut.” [2]
  3. Anda bisa melakukannya dengan mencatatnya atau merekam diri sendiri ketika sedang berbicara mengenai apa yang Anda rasakan. Yang terpenting adalah jangan sampai Anda memendam perasaan yang ada karena hal ini membuat Anda semakin sulit untuk melanjutkan hidup.
    • Beberapa ahli menyarankan untuk menulis jurnal setiap hari. Penulisan ini membantu Anda mengenali perasaan-perasaan yang ada dan menentukan cara untuk menangani atau melupakannya.
    • Jika Anda sedang berada di luar rumah dan perlu melampiaskan emosi, gunakan buku catatan atau aplikasi catatan di ponsel untuk menuliskan apa yang Anda rasakan.
    • Perekaman atau penulisan apa yang dirasakan dapat menjadi langkah yang berguna, terutama jika Anda ingin berkomunikasi dengan orang yang dirindukan atau membuat kesal. Daripada menghubunginya, Anda bisa menulis surat atau merekam diri sendiri sambil mengatakan apa yang ingin dikatakan kepadanya. Akan tetapi, jangan kirim surat atau rekaman tersebut. Hal ini dilakukan untuk membuat Anda merasa lebih lega. Anda juga mungkin akan merasa lebih baik setelah menghancurkan atau menghapus surat/rekaman yang dibuat.
  4. Ingatlah bahwa dibutuhkan dua orang untuk memulai hubungan, dan dua orang pula untuk mengakhirinya. Ini artinya Anda tidak memiliki kendali penuh atas hubungan yang sempat dijalani karena Anda hanya bisa mengendalikan diri sendiri.
    • Jangan putar kenangan tentang hubungan tersebut di pikiran Anda secara berulang-ulang. Jangan menyesali apa yang seharusnya Anda lakukan . Hubungan tersebut telah berakhir sekarang dan mungkin tidak banyak berpengaruh atau berkaitan dengan hidup Anda. Sebagai contoh, mungkin saja saat itu Anda hanya menginginkan hal-hal yang berbeda dalam hidup.
    • Daripada bertanya (mis. “Mengapa aku yang harus mengalami ini?”) atau mengatakan hal-hal seperti, “Aku tak berharga” kepada diri sendiri, pikirkan apa yang ingin Anda ubah dari cara berperilaku, dan gunakan pikiran atau pengalaman tersebut untuk berkembang menjadi sosok yang lebih baik dan melanjutkan kehidupan.
    • Daripada menyiksa diri, berusahalah untuk merawat diri sendiri. Anda akan mulai merasa bangga terhadap diri sendiri karena bersikap cukup dewasa untuk mau berkembang dari pengalaman buruk yang dialami.
  5. Ketika hubungan berakhir, banyak dari kita yang terpaku pada hal-hal baik dan menyiksa diri dengan memikirkan hal-hal yang “hilang” dalam hidup setelah hubungan kandas. Akan tetapi, dengan memikirkan hal-hal buruk yang terjadi dalam hubungan, Anda bisa melihat berakhirnya hubungan sebagai sebuah hal yang positif.
    • Selain hal-hal yang dibenci darinya dan hubungan yang dulu dijalani, pikirkan apakah ia pernah mengungkit hal-hal tentang Anda yang tidak Anda suka. Sebagai contoh, mungkin ia pernah mengatakan, “Setiap kali aku bersamamu, aku bersikap acuh kepada teman-temanku dan selalu meninggalkan mereka demi kamu. Aku juga tidak bisa mengejar hobiku lagi, dan sepertinya aku mulai menjadi sosok yang sepertimu.”
    • Ada baiknya Anda membuat daftar hal-hal buruk yang dialami dalam hubungan. Pastikan Anda menyimpan daftar tersebut di tempat yang aman atau menyobeknya. Jangan tunjukkan daftar itu kepada orang lain, terutama seseorang yang ingin Anda lupakan. Jika tidak, hal tersebut hanya akan membuat drama dan menyulitkan Anda untuk melanjutkan hidup.
  6. Ketika seseorang melakukan hal yang menyakiti perasaan orang lain, sering kali tindakan tersebut justru disebabkan oleh luka batin yang ada dalam diri pelaku itu sendiri. Inilah mengapa Anda seharusnya memandangnya dengan rasa iba. [3]
    • Daripada membenci atau merasa marah kepadanya, cobalah tunjukkan rasa iba. Ia mungkin sedang menghadapi masalah yang tidak Anda ketahui sehingga bersikap seperti itu (baik disadari maupun tidak disadari).
  7. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dapat pulih dari trauma lebih cepat ketika mereka mau membicarakan mengenai perasaan yang dialami. [4] Hubungi orang-orang yang bisa menanggapi perasaan Anda dengan serius dan menghibur Anda, baik teman-teman, anggota keluarga, maupun orang-orang yang cukup akrab dengan Anda di dunia maya.
    • Jangan berbicara kepada orang-orang yang hanya akan mengabaikan atau meremehkan perasaan Anda karena mereka hanya akan membuat Anda merasa lebih terpuruk.
    • Jika Anda kesulitan untuk menghadapi perasaan yang ada, Anda bisa bertemu dengan konselor. Adanya sosok konselor yang baik bisa membantu Anda mendapatkan saran praktis untuk kembali melanjutkan hidup.
    • Berbicara mengenai perasaan yang dialami memang hal yang sehat, tetapi pastikan Anda tidak selalu membicarakan mengenai perasaan Anda saja. Jika tidak, Anda bisa mengabaikan orang-orang terdekat. Jika Anda ragu apakah Anda terlalu banyak membicarakan mengenai diri sendiri, tanyakan kepada orang yang diajak bicara mengenai perasaan atau pendapatnya. Teman yang baik akan memberi tahu Anda mengenai pendapatnya tanpa merasa kesal.
  8. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meskipun penting bagi Anda untuk melampiaskan perasaan yang ada, jika Anda selalu memikirkannya, Anda justru bisa mengalami konsekuensi negatif yang sama dengan yang akan terjadi jika Anda memendam. [5]
    • Penelitian menunjukkan bahwa selalu berfokus kepada diri sendiri dan tidak mengambil langkah untuk melupakan kesedihan dan memperbaiki suasana hati justru dapat menyebabkan depresi jangka panjang. [6]
  9. Untuk pulih dari hubungan yang sudah berakhir, diperlukan waktu yang tidak sebenar. Ini artinya, jangan berharap bahwa Anda bisa langsung melupakan hubungan tersebut. Anda mungkin tidak akan pernah bisa berhenti mencintainya sepenuhnya, tetapi seiring berjalannya waktu, rasa cinta yang ada akan pudar.
    • Ada kemungkinan suatu hari Anda akan mengenang masa lalu dan tersenyum ketika memikirkan bahwa Anda dulu pernah mencintainya. Akan tetapi, sekarang ia hanyalah kenangan dari suatu momen dalam hidup Anda.
  10. Sambil melupakannya, Anda pasti akan mengalami hari-hari yang baik dan buruk. Bersikap positif tidak lantas berarti bahwa Anda bisa mengabaikan hari-hari yang buruk; Anda hanya perlu percaya bahwa hari-hari yang baik akan kembali datang.
    • Mungkin ada masa ketika Anda bahkan enggan untuk bangkit dari tempat tidur. Tidak masalah jika hal seperti ini terjadi. Cobalah tunjukkan sikap yang positif terhadap masalah dalam hidup. Sesekali mungkin ada baiknya jika Anda berdiam diri di atas tempat tidur selama seharian, sambil membaca buku atau menonton film, atau mendengarkan musik yang sedih dan menangis. Katakan kepada diri sendiri, “Oke. Hari ini aku mengakui kesedihan yang kurasakan, tetapi besok aku harus bangkit dan berolahraga seperti biasanya. Aku tahu aku cukup kuat untuk melewati momen-momen berat seperti ini.”
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 5:

Mempelajari Trik Mental untuk Mengikhlaskan Sesuatu

PDF download Unduh PDF
  1. Periksa “data” yang Anda dapatkan dari hubungan yang gagal. Cari tahu apa yang salah dalam hubungan tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memandang hubungan secara ilmiah membantu Anda mendapatkan gambaran diri dengan lebih baik. Selain itu, hal tersebut juga membantu Anda untuk pulih dari luka batin dengan cepat setelah hubungan berakhir. [7]
    • Cobalah tenangkan diri sejenak dan renungkan faktor-faktor yang mungkin mendorong putusnya hubungan. Ingatlah untuk tidak merenungkannya terlalu lama. Anda hanya perlu mencoba belajar dan berkembang dari apa yang sudah terjadi, bukan menyiksa diri dengan memikirkan kesalahan-kesalahan Anda.
    • Hal ini tidak lantas berarti bahwa Anda harus memikirkan hal-hal yang mungkin menjadi kesalahan Anda. Bisa saja Anda memikirkan hal yang sederhana, seperti “Sebenarnya kami berdua adalah sosok yang sangat berbeda, dengan mimpi dan tujuan yang berbeda.”
    • Anda juga bisa bersenang-senang dengan meluangkan waktu berjam-jam untuk menganalisis hubungan tersebut dan menganggapnya seperti sebuah eksperimen (lengkap dengan diagram dan grafik jika perlu!).
  2. Akan lebih mudah bagi Anda untuk menerima kesalahan dalam hidup ketika Anda melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar. Melihat putusnya hubungan sebagai kesempatan untuk bisa mempelajari sesuatu dapat mendorong Anda untuk memandang hal tersebut dalam sudut pandang yang lebih positif.
    • Bukan hal yang aneh jika Anda merasa sudah membuang-buang waktu setelah putus dari suatu hubungan. Jika Anda melihat hubungan tersebut sebagai pengalaman belajar, hubungan tersebut tidak membuang-buang waktu Anda. Perlu diingat bahwa hal-hal yang membantu Anda berkembang dan belajar bukanlah hal yang sia-sia.
  3. Ketika kehilangan seseorang yang disayangi, Anda mungkin merasa seperti kehilangan separuh jiwa. Akan tetapi, dengan membangun kembali konsep diri (dan jati diri) yang terpisah dari orang yang Anda cintai (dan telah pergi), Anda bisa membangun kembali konsep dan jati diri. [8]
    • Salah satu latihan menulis yang baik untuk membangun konsep diri adalah melabeli selembar kertas dengan judul “Siapa aku?” atau “Apa yang membuatku unik?”, kemudian mencatat tanggapan atau jawaban-jawaban yang sesuai.
  4. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa melarang diri untuk memikirkan sesuatu hanya akan membuat Anda semakin ingin memikirkan hal tersebut. [9]
    • Daripada memaksa diri sendiri untuk tidak memikirkan sosok yang ingin dilupakan, cobalah ingatkan diri sendiri bahwa ia tidak lagi menjadi bagian dari kehidupan Anda ketika pikiran atau gambaran tentangnya muncul. Kemudian, arahkan kembali perhatian Anda kepada hal-hal lain yang menguntungkan. [10]
  5. Ketika seseorang yang dicintai pergi, pikiran kita akan dipenuhi dengan semua hal tentangnya. Memberi tahu diri sendiri untuk tidak memikirkannya tidak akan memberikan dampak yang efektif, tetapi Anda bisa mengarahkan diri sendiri untuk memikirkannya “nanti, bukan sekarang”.
    • Setiap kali bayangan tentangnya muncul di pikiran, tepis bayangan tersebut dan katakan kepada diri sendiri bahwa Anda bisa kembali memikirkannya pada jam atau waktu yang sudah ditetapkan (khusus untuk memikirkan tentang sosok yang bersangkutan).
    • Ketika saatnya tiba, Anda bisa duduk dengan tenang dan memikirkan segala sesuatu tentangnya. Aturlah penghitung waktu mundur untuk memastikan Anda tidak memikirkannya terlalu lama. Anda bisa menetapkan dua “sesi” dengan durasi 10 menit setiap hari, satu sesi di pagi hari dan sesi lainnya di sore hari.
    • Usahakan ia tidak menjadi hal atau sosok terakhir yang Anda pikirkan setiap malam. Jika memungkinkan, bacalah buku yang menarik atau lakukan latihan yoga sebelum tidur. Bayang-bayangnya mungkin tetap merasuk ke dalam pikiran, tetapi Anda bisa menepisnya hingga saat yang tepat tiba.
  6. Duduklah di suatu tempat yang nyaman dan cobalah bayangkan sebuah kotak di depan Anda. Masukkan semua kenangan Anda bersamanya ke dalamnya, kemudian tutup kotak tersebut.
    • Pegang kotak imajiner tersebut di tangan Anda dan tiuplah hingga kotak tersebut melayang jauh. Ketika bayang-bayang tentangnya kembali datang, katakan pada diri sendiri, “Tidak! Semua hal tentangnya sudah pergi!” dan cobalah pikirkan hal lain sesegera mungkin.
  7. Setiap hari, cobalah berfokus kepada momen yang sedang dijalani. Tetap merenungkan masa lalu atau masa depan hanya akan membuat Anda merindukan masa-masa lalu. Hal tersebut tentunya tidak berguna karena waktu yang Anda miliki hanyalah saat ini.
    • Penting bagi Anda untuk tetap memiliki tujuan hidup dan berusaha untuk meraihnya. Akan tetapi, Anda tidak harus memikirkan tujuan-tujuan tersebut setiap saat. Jika Anda selalu memikirkannya, Anda akan terlalu berfokus kepada masa depan sehingga lupa untuk melakukan hal-hal yang harus dikerjakan saat ini agar bisa mencapai tujuan-tujuan tersebut!
    • Jangan sampai dalam satu tahun ke depan, Anda melihat ke belakang dan menyadari bahwa Anda sudah menyia-nyiakan tahun sebelumnya dengan membiarkan diri tertekan dan tidak melakukan apa pun karena terlalu tenggelam dalam kesedihan atas berakhirnya hubungan yang pernah dijalani.
  8. Penelitian menunjukkan bahwa senyuman kecil, bahkan ketika Anda merasa sedih, dapat membuat Anda merasa lebih bahagia. Cobalah tersenyum sekarang. Angkat sudut-sudut bibir Anda dan tahan selama sekitar 30 detik.
    • Setidaknya, Anda akan merasa geli ketika membayangkan seberapa gilanya Anda ketika menatap layar komputer dan tersenyum palsu sambil mencoba menampilkan senyuman yang lebih “tulus”.
    • Jika Anda kesulitan untuk tersenyum, cobalah tonton acara komedi stand-up atau tayangan-tayangan lucu lainnya yang bisa menampilkan senyuman di wajah Anda, meskipun hanya sebuah senyuman kecil.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 5:

Menjaga Kesehatan Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Lakukan hal-hal yang bisa menahan Anda dari godaan untuk menghubungi sosok yang ingin dilupakan. Ini artinya, cobalah buat rencana pada malam-malam yang “berpotensi” memicu munculnya rasa rindu yang memuncak, dan tetap jalani aktivitas seperti biasanya.
    • Jika Anda merasa akan merasa kesepian di malam Minggu dan ingin menghubunginya, buatlah rencana pada malam tersebut. Lakukan ini, bahkan ketika Anda merasa tertekan dan sedang tidak ingin melakukan apa pun. Adakan rencana dan cobalah nikmati momen yang ada sambil berjalan-jalan dan meluangkan waktu bersama teman-teman.
  2. Cobalah bersosialisasi dan jalani kegiatan hobi yang baru (atau lakukan kembali kegiatan hobi lama). Kuncinya adalah Anda harus bisa bersenang-senang tanpa sosok yang disayangi karena meskipun tampaknya tidak mungkin dilakukan, Anda sebenarnya bisa merasakan kesenangan tanpa kehadirannya.
    • Lakukan hal-hal untuk memperbaiki suasana hati. Jika tidak, Anda hanya akan bergelut dengan kesedihan dan merasa tertekan. [11]
    • Contoh kegiatan hobi yang bisa dilakukan, di antaranya, adalah bermusik, membuat karya seni, berolahraga, menari, menonton film, menikmati permainan video, membaca buku, memasak, menonton pagelaran drama atau festival di kota, berkunjung ke museum, dan lain-lain.
  3. Para ahli mengatakan bahwa cara terbaik untuk meghilangkan kebiasaan lama adalah memulai kebiasaan baru. Cobalah dalami hobi baru atau lakukan kembali hobi lama yang dulu pernah Anda jalani. [12]
    • Ketika Anda mulai merasa sedih (seperti kehilangan sesuatu), arahkan energi kepada kegiatan atau kebiasaan baru tersebut daripada memikirkan tentang cinta yang telah hilang. [13]
    • Perlu diingat bahwa tidak berarti Anda harus segera berkencan dengan orang lain atau mencoba mengganti sosok yang Anda cintai dengan sosok yang baru. Hal ini dirasa tidak baik (atau tidak sehat) untuk dilakukan.
  4. Terkadang sulit untuk bangkit dari hubungan yang berakhir ketika Anda merasa bahwa ada separuh jiwa yang hilang. Cobalah bangun kembali konsep diri Anda sendiri, tanpa sosok yang disayangi.
    • Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan meluangkan waktu sendiri dan menjalani aktivitas hobi, menelaah perasaan, dan lain-lain. Hal ini mungkin sulit dilakukan dalam beberapa minggu atau bulan pertama. Akan tetapi, Anda akan tahu bahwa Anda sudah siap saat ia tidak lagi menjadi sosok atau hal pertama yang dipikirkan ketika bangun tidur.
  5. Ketika menghadapi kesedihan, penting bagi Anda untuk merawat diri sendiri, baik secara fisik maupun mental. Lakukan hal-hal yang bisa membuat Anda merasa lebih baik dan “segar”, baik di luar maupun di dalam.
    • Cobalah makan dengan teratur, minumlah banyak air, tidur dengan cukup, berolahraga, dan bermeditasi, Anda juga bisa membeli baju baru atau memotong rambut dengan gaya yang berbeda.
    • Para ahli mengatakan bahwa stres merupakan pemicu utama munculnya ketergantungan, termasuk ketergantungan terhadap mantan pasangan. Jika Anda merasa kewalahan, lelah, atau tertekan, akan semakin sulit bagi Anda ketika menolak godaan untuk menghubungi sosok yang ingin dilupakan. [14]
    • Penelitian menunjukkan bahwa merawat aspek diri yang terabaikan selama menjalin hubungan bisa membantu Anda untuk bangkit dan kembali melanjutkan hidup. [15]
  6. Pikirkan mengenai perilaku-perilaku tak sehat yang ditunjukkan ketika Anda merasa kesal atau tertekan, dan cobalah hindari perilaku-perilaku tersebut. Beberapa perilaku tidak sehat yang terkadang ditunjukkan untuk menghadapi masalah, di antaranya, adalah:
    • Mengonsumsi minuman beralkohol, menggunakan obat-obatan terlarang, makan secara berlebihan (atau terlalu sedikit), menjauhkan diri dari orang-orang yang disayangi, menunjukkan perilaku agresif atau kasar, menggunakan internet terlalu lama, atau menampilkan perilaku-perilaku berlebihan yang lain (mis. dengan memainkan permainan video, berbelanja, menonton video porno, berolahraga, dan lain-lain.).
    • Sebagai contoh, jika Anda sadar bahwa Anda cenderung makan secara berlebihan tanpa henti ( binge eating ) ketika merasa tertekan, lawan kebiasaan tersebut dengan berjalan-jalan atau berlari, atau melakukan aktivitas lain menggunakan tangan seperti melukis atau membuat hasta karya.
  7. Ingin menuntut keadilan setelah diperlakukan secara tidak adil bukanlah hal yang aneh. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa balas dendam justru meningkatkan stres dan gangguan kesehatan, dan bukan membuat seseorang merasa lebih baik. [16]
    • Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa balas dendam justru memaksa Anda untuk “memutar” kembali situasi atau masalah yang ada secara terus-menerus dalam pikiran. Sementara itu, tidak membalas dendam justru membuat masalah tampak tidak begitu signifikan sehingga Anda bisa melupakannya dengan lebih mudah. [17]
  8. Ingatlah bahwa Anda tetaplah sosok yang berharga. Sosok yang Anda sayangi sebenarnya tidak mencampakkan Anda. Hanya saja, situasi yang ada memang tidak memungkinkan hubungan untuk tetap dilanjutkan. Menyadari bahwa Anda adalah sosok yang berharga bukanlah sebuah bentuk kesombongan, tentunya selama Anda tidak sampai merasa bahwa Anda lebih berharga daripada orang lain.
    • Jika Anda kesulitan untuk mengenali harga diri sendiri, duduklah dan tulis hal-hal yang disukai mengenai diri sendiri. Di hari pertama, Anda mungkin hanya bisa menulis satu hal (dan itu pun berhasil Anda lakukan setelah berusaha keras). Akan tetapi, jika Anda melakukannya setiap hari, mungkin dalam satu minggu Anda bisa menemukan lima hal baik. Dalam satu bulan, ada kemungkinan Anda bisa mengisi seluruh halaman dengan hal-hal baik mengenai diri Anda sendiri.
    Iklan
Bagian 5
Bagian 5 dari 5:

Bangkit dan Kembali Melanjutkan Hidup

PDF download Unduh PDF
  1. Anda bertanggung jawab atas kebahagiaan dan pilihan hidup sendiri. Tidak ada orang lain yang berhak untuk mengaturnya. Jika Anda tidak melakukan sesuatu untuk memperbaiki suasana hati dan mengubah kehidupan, Anda akan tetap merasa sedih dan bahkan terkekang dalam jerat depresi.
    • Jika Anda terluka oleh seseorang, jangan biarkan ia menorehkan luka yang lebih besar dengan tenggelam dalam depresi yang dapat mengganggu kehidupan Anda. [18]
  2. Adanya tujuan bermakna untuk dicapai dapat menjadi alasan untuk berhenti memikirkan tentangnya dan mulai berusaha memperbaiki kehidupan.
    • Sebagai contoh, jika Anda akan masuk ke dunia perkuliahan setelah lulus dari SMA, tantang diri untuk sebisa mungkin mendapatkan nilai terbaik dan diterima di jurusan yang Anda sukai.
    • Jika Anda tidak yakin dengan apa yang ingin dilakukan di kemudian hari, luangkan waktu untuk menelusuri pilihan-pilihan yang ada. Jika Anda masih bersekolah, temui konselor atau mentor untuk membahas mengenai pilihan karir. Jika tidak, cobalah tanyakan kepada teman-teman dekat dan anggota keluarga mengenai kekuatan/kelebihan diri Anda, dan bidang yang Anda kuasai.
  3. Saat ini, hal tersebut mungkin tidak terkesan sebagai hal yang tepat, tetapi ingatlah bahwa Anda akan bertemu dengan orang lain yang mungkin lebih cocok atau serasi. Ketika pada akhirnya Anda bertemu dengan sosok yang lain, Anda akan bersyukur bahwa hubungan yang sebelumnya dijalin dengan sosok yang ingin dilupakan telah kandas.
    • Semakin berkembang diri dan kepribadian Anda, semakin banyak yang Anda ketahui mengenai hal-hal yang bisa membangun hubungan yang tepat. Informasi seperti itu membantu Anda menemukan sosok yang lebih tepat atau serasi.
  4. Tidak ada batas waktu terkait berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melupakan seseorang. Jangka waktu yang dibutuhkan akan berbeda dari satu orang dengan orang lain (dan dari satu hubungan dengan hubungan yang lain). Beberapa orang mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan saja untuk bisa melupakan seseorang, sementara yang lainnya membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun. [19]
    • Jika Anda masih sering memikirkan tentang mantan pasangan, Anda tidak bisa memberikan perhatian yang dibutuhkan untuk menjalin hubungan baru yang sehat. [20]
    • Penting bagi Anda untuk merasa percaya diri sebelum menjalin hubungan baru. Jika Anda masih merasa takut untuk menjalani kehidupan sendirian (tanpa kehadirannya), ini bukanlah waktu yang tepat untuk menjalin hubungan baru. [21]
    Iklan

Tips

  • Jika Anda kesulitan untuk mencari kelebihan diri, cobalah bandingkan diri sendiri dengan sosok panutan Anda. Sebagai contoh, bandingkan diri Anda dengan selebritas panutan yang berhasil melalui masalah pribadinya, atau bahkan karakter di buku atau film dengan kekuatan yang Anda kagumi. [22]
  • Hindari godaan untuk segera mengganti hubungan lama dengan hubungan yang baru. Penting bagi Anda untuk merasakan, memikirkan, dan mempelajari emosi yang ada tanpa terburu-buru, dan bahkan meratapi kandasnya hubungan yang dulu dijalani. Tidak adil bagi si pasangan baru jika perasaan yang Anda miliki masih terpaut kepada orang lain.
  • Membaca dapat menjadi “pelarian” yang tepat dari kenyataan, dan bahkan mengajarkan beberapa hal atau menginspirasi Anda untuk menulis cerita sendiri. Dengan menjadi bagian dari cerita seseorang (termasuk harapan dan kesedihannya), Anda bisa “melarikan diri” dari masalah yang ada, dan bahkan mendapatkan inspirasi dari cerita tersebut.
  • Bepergian dapat menjadi cara yang tepat untuk melupakan seseorang yang pernah Anda sayangi. Jarak yang ada akan membuat Anda merasa lebih bebas dan, meskipun Anda bisa merasa kesepian, Anda bisa melaluinya dan merasa lebih percaya diri karena berhasil melakukan sesuatu di tempat baru sendirian (tanpa kehadirannya).
Iklan

Peringatan

  • Carilah pertolongan medis jika Anda merasa bahwa hidup ini sudah tidak layak lagi untuk dijalani, atau beranggapan bahwa jika Anda tidak bisa memilikinya, orang lain pun tidak boleh memilikinya. Kehilangan sosok yang dicintai memang menyakitkan, tetapi orang-orang biasanya bisa bangkit dari kesedihan dan berkembang, bahkan dari pengalaman-pengalaman terburuk. Jangan sampai Anda mengakhiri hidup sendiri (atau hidup orang lain).
  • Jika Anda merasa bahwa Anda mengalami depresi, cobalah temui dokter atau konselor. Merasakan kesedihan memang hal yang wajar, tetapi terlumpuhkan oleh rasa sedih dan berdiam diri di atas tempat tidur selama berminggu-minggu (atau berbulan-bulan) bukanlah hal yang sehat. Anda harus segera mencari bantuan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 80.798 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan